Keesokan harinya di pagi yang damai, kami sarapan seperti biasa, aku yang mengalami kejadian aneh tadi malam sekarang bertanya pada Eris.
"Nah, Eris... kemarin, aku mendengar suara aneh, apa kau yakin semua hantu disini sudah tidak ada lagi."
Mendengar hantu, Floria sedikit terlihat panik, sementara Rosalin masih fokus dengan makanannya.
"Sebenarnya ada satu lagi, dia gadis kecil yang manis.... karena masih ada yang harus di lakukan nya, aku membiarkannya untuk sementara waktu."
"Apa, tidak apa-apa membiarkannya."
"Tenang saja, nanti juga dia akan pergi ke surga sendirinya, benar kan, Rin?"
Eris mengalihkan pandangannya ke sudut ruangan, namun aku tidak bisa melihat siapapun disana.
"Tak apa, tunjukan dirimu," disaat Eris berkata demikian Sosok Rin muncul, dia gadis manis dengan pakaian kelinci yang imut.
"Namaku Rin, salam kenal semuanya."
"Salam kenal juga," kami membalas di waktu yang hampir bersamaan. Hanya Floria yang nampak ketakutan.
Rin kemudian melayang ke samping Eris.
"Dewi Eris, ayo bermain denganku... aku sangat bosan," kata Rin sambil menguap.
"Jangan sekarang Rin, aku sangat sibuk.... bagaimana kalau bermain dengan Floria."
"Hiii..." namanya di sebut Floria sedikit menjerit.
Aku sudah menduganya, Eris memang jail.
sekarang Rin berpindah pada Floria.
"To-tolong aku, aku takut hantu..hii."
"Tak apa kakak, aku bukan hantu yang jahat koq, ayo main di luar, nanti akan ku ceritakan tentang gosip panas di sekililing sini."
Dengan ragu akhirnya Floria mengikuti Rin keluar.
Rosalin yang sudah menyelesaikan sarapannya bertanya pada Eris.
"Apa gadis kecil barusan anaknya nona Listeria yang sebelumnya menempati masion ini."
"Ah, bukan.... dia anak dari salah satu pelayan yang bekerja bersamanya, ia meninggal karena sakit."
"Begitu, kenapa dia masih berada disini? Eris juga tidak mengirimnya ke surga sama seperti yang lainnya."
Eris menghembuskan nafas yang panjang, seakan sulit untuk mengatakannya namun akhirnya dia menceritakannya.
"Rin itu sangat menyukai petualangan, menurutnya petualang adalah sesuatu yang luar biasa dimana ia bisa melihat dunia berbeda di balik kota, hanya saja...."
Eris berhenti sejenak,
Kami mengerti apa yang ingin dikatakan Eris.
Lalu ia melanjutkan.
"Aku akan menceritakan petualangan kita padanya hingga ia senang dan kembali ke surga dengan senyuman."
Aku dan Rosalin tidak bisa berkata apa-apa, dan memilih mengganti topik berbeda.
"Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang," tanya Rosalin.
"Hmmmm, melawan Raja Iblis."
"Oi... jika kita melawannya sekarang bisa-bisa aku penyek, mari mengambil quest dulu dari guild."
Atas pernyataan ku, Rosalin menganguk setuju.
"Tidak Shiji, jika kita terlalu lama kamu akan melewatkan kesempatan mengalahkannya."
"Mana ada yang begitu."
Selagi aku dan Eris berdebat, seseorang muncul bersama Floria dan Rin.
Dia wanita dengan rambut pirang sebahu, mengenakan gaun one piece berenda serta sarung tangan panjang. Matanya yang kuning kemasan mempesona bagi yang melihatnya.
"Lia, apa ada sesuatu yang terjadi?" aku berkata demikian karena melihat ekpresinya yang sedikit lelah.
"Master memanggilnya dengan nama panggilan, ada hubungan apa nyonya Regalia dengan master," Rosalin terlihat cemberut, begitu pula kedua orang yang ku kenal.
Rin sepertinya tidak terpengaruh dan ia masih merangkul leher Floria.
"Kami berdua hanya sebatas teman," jawaban Lia sedikit menenangkan mereka bertiga.
Bersamaan dengan itu, aku baru sadar tidak hanya Lia... ada seorang gadis lagi di belakangnya, dia gadis dengan rambut biru, terurai, matanya sebiru lautan dengan penampilan yang cantik serta elegan, tubuhnya yang ramping di balut dengan gaun indah.
Dari wajahnya aku kira dia berumur sekitar 15 tahunan.
Aku merasakan firasat buruk, saat aku mengalihkan pandangan ke arah Eris dia tersenyum.
Eris pasti tahu sesuatu tentang ini, gumamku dalam hati.
Dari ruang makan kami pindah ke ruang tamu.
Rin masih melekat di dekat Floria sementara aku duduk di sofa diantara Eris dan Rosalin. Di depan kami gadis berambut biru serta Lia yang telihat khawatir.
Gadis berambut biru mulai memperkenalkan dirinya, namanya adalah Anna dia berasal dari kota bawah laut bernama Atlantis, untuk sesaat aku mengingat nama yang sama di dunia lamaku.
Aku memikirkannya sesaat namun segera hancur tatkala Anna memperlihatkan dirinya pada kami.
Dimana kaki Anna yang jenjang serta indah kini berubah menjadi ekor ikan. Kecuali Eris semua orang terkejut.
Dia Putri duyung, bahkan Lia baru mengetahuinya.... ia hanya di beritahu dari ibukota bahwa Anna ingin meminta bantuan pada petualang tingkat atas dari kota yang di kelolanya dan pilihan jatuh pada kami.
"Aku mohon bantuan kalian, jika tidak dunia ini akan hancur," katanya membungkuk kearah kami setelah kakinya berubah kembali.
Demi memperjelas, aku bertanya pada Anna.
"Apa pasukan Raja Iblis menyerang kotamu."
Namun jawaban yang ia berikan jauh berbeda dari yang ku bayangkan.
"Naga Edulas telah muncul kembali."
"Tidak mungkin, maksudmu naga kehancuran," Flora dan Rosalin berkata bersamaan yang di jawab anggukan Anna.
Aku yang baru berada didunia ini benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, melihatku yang kebingungan Rosalinlah yang mulai menjelaskan.
"Dahulu kala ada Naga yang di takuti di dunia ini selain raja iblis, namanya Edulas, ia terus membakar semua yang di laluinya, menghancurkan kota lebih banyak dari siapapun serta memangsa manusia..... karena kekuatannya berbagai ras mulai bergabung mengalahkannya namun hal itu masih belum cukup, sampai ku dengar seseorang telah menyegelnya di laut, sejak saat itu aku tidak pernah mendengar keberadaannya lagi."
"Itu benar, kakek ku yang sudah menyegelnya, hanya saja tiba-tiba segel itu rusak dan untuk kedua kalinya, ia akan menghancurkan dunia lagi."
"....."
"Aku mohon bantuan kalian."
Seriusan ini, bahkan aku belum mendengar apapun tentang naga dari Eris. Ketiga party ku memang kuat tapi aku ini hanya orang lemah.
Aku harus menolak permintaannya.
Sebelum aku bisa menolak, Eris berkata dengan bangga.
"Kamu datang ke orang yang tepat, kami akan menerima permintaan mu , kami pasti bisa mengalahkan naga itu, terutama ada shiji sang pahlawan."
Eris... apa yang kau katakan. aku dengan panik menatapnya namun ia tersenyum nakal sebagai balasan.
"Itu benar serahkan pada kami."
"Aku dan master adalah yang terkuat."
Kalian nggak usah ikutan dah.
"Terima kasih banyak, Ayahku pasti akan memberikan imbalan yang setimpal, tapi sebelum itu ikutlah denganku ke kota tempat kelahiran ku," Lia menambahkan.
"Tenang saja untuk semua kebutuhan kalian dalam perjalanan, aku akan menyiapkannya, nanti siang ku jamin kalian siap berangkat."
Aku hanya membeku terdiam.
"Tolong bantuannya," Eris yang menjawabnya
"Kalau begitu kami permisi dulu."
"Biar aku antar," Rosalin mengantar kepergian keduanya.
Aku menarik nafas dalam-dalam selagi menyandarkan punggungku di sofa.
"Kau seenaknya."
"Te-hee," Eris melet kucing.
Karena cantik, ku maafkankan deh.
"Apa boleh buat, mari berburu Naga."
"Sudah lama, aku tidak merasakan petualang seperti ini, akan ku keluarkan semua sihir tingkat atasku," Floria berkata dengan bangga.
"Untuk rumah biar aku saja yang menjaganya."
"Terima kasih Rin, ku serahkan padamu," kataku padanya.
Walau pun naga itu kuat, aku masih bisa mengandalkan kekuatan mereka bertiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1278 Episodes
Comments
Kgs Indra Rajasyah
Mc nya Loyo...???
2022-12-05
0
arfan
120
2022-07-05
0
John Singgih
kukira quenstnya dari Rin ternyata bukan
2022-02-04
0