Kenangan si pelaku

Aku berjalan di lorong yang sangat panjang dengan kedua tangan di dalam saku.

Bau darah yang sangat tajam tercium dari ujung lorong ini.

Kebanyakan orang pastinya tidak tau kalau ada ruang bawah tanah dengan lorong yang sangat panjang dalam gedung milik penjual alat elektronik terbesar di negara.

Tapi aku dapat mengetahuinya dengan salah satu kemampuanku.

Semakin mendekati ujung lorong, bau darahnya semakin menyengat. Aku hampir tidak bisa menahannya.

Ternyata di ujung lorong ini ada ruangan dengan pintu besar yang ditutup rapat.

Aku sama sekali tidak punya ide mengenai ruangan apa ini.

Aku mencoba mendorong pintu tersebut namun tidak dapat dibuka. Kukira ini bukan pintu biasa. Karena tepat di tengah bagian pintunya terdapat simbol yang sangat aneh.

Kalau dilihat sekilas, terpampang di pintu besar tersebut sebuah simbol seperti bintang yang sangat besar. Tapi setelah kau perhatikan lebih jelas, lebih ke gambar bintang terbalik.

Setiap ujung bintang itu terdapat lubang. Tidak. Itu bukan lubang biasa. Itu lebih seperti lekukan kedalam untuk suatu benda.

Kesimpulanku adalah ... jika kita meletakkan sesuatu yang seharusnya diletakkan di setiap bagian yang kosong itu, pintu besar ini akan terbuka.

Namun sayangnya aku tidak punya waktu untuk hal merepotkan seperti ini.

Terlebih lagi aku tidak tau apa yang harus diletakkan pada bagian kosong itu.

Jadi aku akan membuka pintu ini dengan cara yang cepat dan agak kasar.

"Sapling of the sun."

Aku mengambil sedikit energi matahari dari ruang imajinasiku, mengubahnya menjadi kekuatan yang dapat membakar seluruh zat yang ada di dunia ini.

Mengarahkan jari telunjukku pada pintu besar itu dan menembakkan bola kecil yang panasnya mencapai 7 juta Celcius. Itu setara dengan inti luar matahari.

Pintu itu terbakar seketika saat terkena seranganku.

Dengan suhu yang begitu tinggi, bahkan negara ini juga bisa ikut terbakar. Namun aku menghentikan penyebaran panasnya dalam sebuah pelindung mutlak yang aku pasang sebelum aku menembakkannya.

"Uwah! Apa yang kau lakukan? Kau bisa membakar seluruh tempat ini dengan kekuatan seperti itu!"

Abner yang tiba-tiba datang langsung menceramahiku. Padahal dia tidak tau apa-apa.

"Berisik. Kau bisa melihatnya, kan? Tidak ada yang terbakar selain pintu besar yang menghalangi jalan kita."

Dia tak dapat membantah perkataanku, karena memang itu yang terjadi.

Aku berjalan memasuki ruangan yang ada di balik pintu besar ini. Bau darah yang semakin tidak bisa dikendalikan ini membuatku mual.

"Uh! Bau sekali!" Abner menutupi hidungnya di sebelahku.

Parahnya lagi ruangan ini sangat gelap. Tidak ada yang bisa dilihat dalam kegelapan ini.

Tapi Abner yang sangat serius dalam pekerjaannya tidak ingin membuang-buang

waktu. Dia melangkah semakin dalam menuju ruangan yang gelap itu.

"Ini aneh. Tidak ada tanda-tanda kehidupan sama sekali .... " Gumam Abner setelah semakin dalam memasuki ruangan itu.

"Ya, sebenarnya sedari tadi aku sudah menyadarinya, tapi aku merasa ada sesuatu di ruangan ini."

"Apa maksudmu?"

"Aku membakar pintu tadi karena ada sebuah pengaman yang sangat ketat dipasangkan agar tidak bisa dibuka orang luar. Pengaman itu seperti sebuah sandi, tetapi sangat rumit dengan simbol dan beberapa lubang yang harus diisi oleh sesuatu yang hanya dimiliki si pembuat pintu."

"Lalu?"

"Jadi seharusnya ada sesuatu yang disembunyikan dalam ruangan ini. Terlebih lagi bau darah yang sangat menyengat ... sudah pasti ada sesuatu."

"Kau benar. Aku akan masuk lebih dalam lagi." Abner melangkah semakin jauh dari pintu yang sudah terbakar habis.

"Astaga!" teriak Abner.

Aku segera mengikuti langkahnya dalam kegelapan. Ketika sudah semakin dekat dengan tempat berdirinya, aku menginjak genangan air yang sangat aneh karena teksturnya yang agak kental dan padat.

Jika seperti ini terus aku tidak bisa melihat apapun.

Jadi aku membuat diriku bersinar terang seperti bulan dimalam hari dalam ruangan yang gelap nan pengap ini.

Cahaya sampai ke sudut-sudut ruangan sehingga aku bisa melihat dengan jelas cairan apa yang ada di bawah kakiku dan apa yang membuat Abner terkejut setelah melihatnya.

Genangan darah dan mayat seseorang.

Tubuhnya sudah membusuk.

"Dasar! Jika kau bisa melakukan itu,

lakukanlah sejak kita memasuki ruangan ini.

Kau membuang-buang waktu."

Aku tak menghiraukannya dan berjalan mendekati mayat yang tergeletak di ujung ruangan besar ini.

Benar-benar menyedihkan. Ini bahkan tidak bisa disebut sebagai mayat manusia.

Tubuhnya sangat tidak karuan, mukanya sudah tidak bisa dikenali. Bola matanya keluar dan terjatuh menggelinding di kakinya.

Tapi aku yakin, "Ini pelakunya."

"Mana mungkin! Mayatnya terlihat sudah mati bertahun-tahun yang lalu. Jika dia pelakunya pasti tubuhnya masih bagus saat ini, karena pembunuhannya baru terjadi tadi malam."

Jelas, Abner tidak bisa menerimanya. Mengakui mayat yang sudah tidak bisa diidentifikasi sebagai manusia lagi adalah pelaku pembunuhan berada diluar logikanya.

"Dia di bunuh menggunakan kemampuan. Orang yang membunuhnya pasti memiliki kemampuan untuk bisa membusukkan sesuatu. Dan juga dia tidak ingin kebenaran dibalik pembunuhan ini di ketahui oleh siapapun." Jelasku.

"Lalu bagaimana cara kau mengetahui kalau ini mayat si pelaku?"

"Ya ... Aku memiliki cara tersendiri."

"Tapi jika begini, kita tidak bisa mendapatkan informasi apapun."

Dia terlihat gelisah ketika memikirkan akan pulang dengan tangan kosong dihadapan raja.

"Jangan khawatir." Aku berjongkok di dekat mayat yang bersandar di tembok ruang gelap, menyentuh kepalanya.

Aku bisa menggali informasi dari ingatan seseorang hanya jika orang itu masih hidup.

Tapi itu bukan masalah. Aku hanya perlu membuat otaknya kembali berfungsi. Karena hanya otak yang menyimpan memori selama manusia hidup.

Aku masuk dalam konsentrasiku untuk menggunakan kemampuan menyusun ulang sel-sel dalam otak sehingga otak tersebut dapat berfungsi kembali.

"Apa yang kau lakukan?" Abner yang tak mengerti apa yang dilihatnya segera bertanya.

"Kau diam saja."

Oke. Otaknya sudah berfungsi. Saatnya beralih ke tahap selanjutnya.

"Fiddling with memories."

Tubuhku seakan menjadi kecil, tersedot masuk dalam kepala si mayat dan berenang dalam ribuan memori tentang kejadian yang ia alami semasa hidupnya.

Hidup orang ini suram sekali. Aku dapat melihatnya dalam kenangan yang diproyeksikan

di otaknya.

Dipukuli orang tua sejak kecil dan dibandingkan dengan anak tetangga membuatnya tak tahan hingga akhirnya membunuh kedua orangtuanya sendiri.

Sejak saat itu hidupnya tak jelas dan berakhir menjadi seorang pembunuh bayaran. Kemampuannya menjadi tak terlihat sangat membantu dalam pekerjaannya.

Kenangan demi kenangan terus bermunculan di depan mataku. Hingga akhirnya aku menemukan satu ingatan yang aneh.

Saat itu dia bertemu dengan seseorang yang mengenakan seragam militer, tetapi berbeda dengan yang dimiliki negara ini.

Dia seorang pria.

Dalam ruangan yang terbuat dari besi dan sangat gelap, dia berbicara dengan orang itu.

"Kau bisa melakukannya? Membunuh 98 orang dalam satu malam?" tanya pria itu.

Sayangnya, karena gelap aku jadi tidak bisa melihat wajahnya.

Tapi dari suaranya bisa ditebak kalau dia masih muda.

"Itu pekerjaan mudah, tetapi apa yang akan kudapatkan?"

Orang yang sudah menjadi mayat saat ini sepertinya orang yang serakah.

"Kau akan mendapatkan yang selama ini kau inginkan." Pria itu tersenyum.

Kemudian ingatan itu berganti menjadi saat-saat pembunuhan masal di gedung CE. Gambaran orang-orang yang berteriak minta tolong terlihat jelas di mataku.

"To-tolooong .... " Desah keputusasaan salah satu korban yang sedang menyeret badannya menjauh dari sang pelaku.

Tetapi sang pelaku tidak memiliki rasa ampun dan menebas kepala korban sampai putus menggunakan pedang panjang.

Ingatan itu berganti lagi menjadi gambaran dua orang yang sedang berbicara.

Kedua orang itu memakai seragam militer yang sama dengan yang dipakai orang sebelumnya.

"Kita sudah berhasil melakukan pembunuhan masal 10 orang. Kini berhasil dengan jumlah yang lebih besar, 98 orang. Selanjutnya akan menjadi 765 orang. Jauh lebih banyak dari yang sekarang."

"Ya, ini akan membuat negara timur gelisah dan ketakutan karena tidak mengetahui siapa yang melakukannya. Karena selama ini kita selalu menyewa pembunuh bayaran, tetapi untuk yang selanjutnya, atasan akan mengirimkan orang suruhannya untuk melakukan pekerjaan ini."

"Hm ... aku sama sekali tidak mengerti apa yang orang itu pikirkan. Dia bermain-main dengan nyawa manusia. Pertama 10 orang, kemudian 98 orang, yang selanjutnya 765. Sudah seperti hitung mundur saja."

Sangat disayangkan mereka menyadari ada yang menguping pembicaraan mereka dan langsung menangkapnya. Dan ternyata orang yang menguping adalah pembunuh bayaran yang mereka sewa.

Setelah itu si pelaku di bawa keruangan yang sangat besar yang kusimpulkan adalah ruangan tempat dia dibunuh.

Sesaat kemudian datanglah pria yang melakukan transaksi dengan dia sebelumnya.

"Apa yang akan kau lakukan?" Si pelaku bertanya, raut wajahnya menunjukkan bahwa ia ketakutan.

Pria itu sangat menakutkan dengan wajah tirus dan pucat yang dimilikinya.

"Jangan khawatir. Aku hanya akan memberikan yang selama ini kau inginkan, yaitu kematian." Dia tertawa suram.

Pria itu segera menempelkan telapak tangannya pada wajah si pelaku sehingga pengelihatannya tertutupi.

"Decomposition."

Hal yang terakhir dilihat dalam hidup si pelaku hanyalah senyum mengerikan yang muncul dari wajah pria yang ada dihadapannya.

Lalu seketika pandangannya benar-benar berubah gelap.

Aku tersadar dari kenangan yang mengerikan itu.

"Oi! Kau tidak apa-apa? Kau berteriak sedikit tadi." Abner menyentuh pundakku.

Aku rasa ... itu teriakan sang pelaku sebelum dibunuh yang keluar dari mulutku.

"Aku sudah mendapatkan lebih

dari cukup untuk saat ini.

Saatnya kembali."

Aku tak menghiraukannya, berdiri lalu berjalan keluar ruangan penuh darah ini.

"Oi! Tunggu aku!" Abner berlari menyejajarkan langkahnya.

Aku harus segera melaporkan ini pada raja.

Terpopuler

Comments

IG: _anipri

IG: _anipri

kemampuan Aray hebat bet. bahkan dia dengan mudahnya membuat otak manusia yang sudah tidak berfungsi menjadi berfungsi

2022-09-11

0

Fadly Fernaldi Saputra

Fadly Fernaldi Saputra

Berhubung Aray sifatnya males jdi harusnya dia ciptain bawahannya sndiri biar enak aja gitu kan cocok bat buat si MC hahaha

2021-03-22

7

ayyona

ayyona

sibuk ga jelas di hari rabu
aku sempetin datang bertamu
naroh jempol di novel Author tersayangku
😍😍😘😘

2020-09-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Upacara pembukaan
3 Perkenalan
4 Perkenalan 2
5 Kemampuan & kekuatan
6 Penyerangan
7 Penyerangan 2
8 Ancaman
9 Imajinasi & hal yang nyata
10 Ekspektasi & Realita
11 Wanita Menyebalkan
12 Militer
13 Seleksi
14 Pembunuhan masal
15 Kenangan si pelaku
16 Pleton 1
17 Kebenaran yang tak terduga
18 Penyelamatan
19 Reuni
20 Reuni 2
21 Anggota baru
22 Kejadian yang sama
23 Terlambat
24 Sangat terlambat
25 Masa kecil
26 Rapat
27 2 serangan terakhir
28 Junior yang malas
29 Kesombongan level dewa
30 Pemalas yang jenius
31 Kecurigaan Alicia
32 Pulau Andalas
33 Pulau Andalas 2
34 Pulau Andalas 3
35 Ruang hampa
36 Harapan
37 Pelarian
38 Andai aku
39 Sandiwara
40 Firasat
41 Survival
42 Legenda
43 Dunia Ini Rusak
44 Makhluk Mitologi
45 Peliharaan
46 Keluar
47 Hari-hari terakhir
48 Ujian Penempatan 1
49 Ujian Penempatan 2
50 Ujian Penempatan 3
51 Sadar Akan Diri
52 Sebuah Persiapan
53 Raja?
54 1 Vs 10,000,000
55 Tujuan
56 Eadred
57 Tak Perlu Khawatir
58 Berita Mengejutkan
59 Badan Kepolisian Negara
60 Kamera
61 Kediaman Bayanaka
62 Cilukba
63 Matahari
64 Pulang
65 Meliburkan Diri
66 Diriku Yang Lain
67 Meth
68 Ada Lagi?
69 Rak Hitam
70 Festival Alles 1
71 Festival Alles 2
72 Festival Alles 3
73 Mythomania
74 Kejutan Hart?
75 Akhir Dari Dunia
76 Akhir Dari Dunia 2 - Gavin & Cerberus
77 Akhir Dari Dunia 3 - Kembang Api
78 Akhir Dari Dunia 4 - Zand & Elax
79 Akhir Dari Dunia 5 - Pengetahuan
80 Akhir Dari Dunia 6 - Dewa Imajinasi
81 Akhir Dari Dunia 7 - Janji
82 Akhir Dari Dunia 8 - Timelapse Rewind
83 Akhir Dari Dunia 9 - Devdan Vs Edzard
84 Akhir Dari Dunia 10 - Teh & Biskuit
85 Nomor Telepon
86 Goddin
87 Tamasya
88 Berangkat! - Zand Kingdom
89 Maria Ocean
90 Fellow City
91 Altar
92 Visual
93 Broken House
94 Dandelion City
95 Mata Uang
96 Celah Peraturan
97 Kesalahan
98 Mawar Di Tengah Neraka
99 Evolusi
100 Mata Biru
101 Canggung
102 Laksanakan!
103 Psikis
104 Gagal
105 Hakim Agung
106 Hak-Hak
107 Tak Ada Yang Mustahil
108 Isi Hati
109 Garden Of Death
110 Selanjutnya
111 Visual
112 Psikopat Dermawan
113 Pindah Rumah
114 Denza, Kota Para Dewa
115 Sudut Pandang Yang Berbeda
116 Pertarungan Pembuka
117 Barie Sang Naga Putih
118 Satu Goresan Kecil?
119 Senyuman
120 Rumah Kayu Di Bawah Rembulan [S1-END]
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Prolog
2
Upacara pembukaan
3
Perkenalan
4
Perkenalan 2
5
Kemampuan & kekuatan
6
Penyerangan
7
Penyerangan 2
8
Ancaman
9
Imajinasi & hal yang nyata
10
Ekspektasi & Realita
11
Wanita Menyebalkan
12
Militer
13
Seleksi
14
Pembunuhan masal
15
Kenangan si pelaku
16
Pleton 1
17
Kebenaran yang tak terduga
18
Penyelamatan
19
Reuni
20
Reuni 2
21
Anggota baru
22
Kejadian yang sama
23
Terlambat
24
Sangat terlambat
25
Masa kecil
26
Rapat
27
2 serangan terakhir
28
Junior yang malas
29
Kesombongan level dewa
30
Pemalas yang jenius
31
Kecurigaan Alicia
32
Pulau Andalas
33
Pulau Andalas 2
34
Pulau Andalas 3
35
Ruang hampa
36
Harapan
37
Pelarian
38
Andai aku
39
Sandiwara
40
Firasat
41
Survival
42
Legenda
43
Dunia Ini Rusak
44
Makhluk Mitologi
45
Peliharaan
46
Keluar
47
Hari-hari terakhir
48
Ujian Penempatan 1
49
Ujian Penempatan 2
50
Ujian Penempatan 3
51
Sadar Akan Diri
52
Sebuah Persiapan
53
Raja?
54
1 Vs 10,000,000
55
Tujuan
56
Eadred
57
Tak Perlu Khawatir
58
Berita Mengejutkan
59
Badan Kepolisian Negara
60
Kamera
61
Kediaman Bayanaka
62
Cilukba
63
Matahari
64
Pulang
65
Meliburkan Diri
66
Diriku Yang Lain
67
Meth
68
Ada Lagi?
69
Rak Hitam
70
Festival Alles 1
71
Festival Alles 2
72
Festival Alles 3
73
Mythomania
74
Kejutan Hart?
75
Akhir Dari Dunia
76
Akhir Dari Dunia 2 - Gavin & Cerberus
77
Akhir Dari Dunia 3 - Kembang Api
78
Akhir Dari Dunia 4 - Zand & Elax
79
Akhir Dari Dunia 5 - Pengetahuan
80
Akhir Dari Dunia 6 - Dewa Imajinasi
81
Akhir Dari Dunia 7 - Janji
82
Akhir Dari Dunia 8 - Timelapse Rewind
83
Akhir Dari Dunia 9 - Devdan Vs Edzard
84
Akhir Dari Dunia 10 - Teh & Biskuit
85
Nomor Telepon
86
Goddin
87
Tamasya
88
Berangkat! - Zand Kingdom
89
Maria Ocean
90
Fellow City
91
Altar
92
Visual
93
Broken House
94
Dandelion City
95
Mata Uang
96
Celah Peraturan
97
Kesalahan
98
Mawar Di Tengah Neraka
99
Evolusi
100
Mata Biru
101
Canggung
102
Laksanakan!
103
Psikis
104
Gagal
105
Hakim Agung
106
Hak-Hak
107
Tak Ada Yang Mustahil
108
Isi Hati
109
Garden Of Death
110
Selanjutnya
111
Visual
112
Psikopat Dermawan
113
Pindah Rumah
114
Denza, Kota Para Dewa
115
Sudut Pandang Yang Berbeda
116
Pertarungan Pembuka
117
Barie Sang Naga Putih
118
Satu Goresan Kecil?
119
Senyuman
120
Rumah Kayu Di Bawah Rembulan [S1-END]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!