"Hari ini, kita akan belajar dasar-dasar sebuah kemampuan ... " Suara Pak Roy terdengar seperti berbisik di telingaku.
Aku malas belajar, karena itu menyebalkan.
Bukannya aku sudah pintar atau apapun itu, namun, aku tidak membutuhkannya.
Maka dari itu aku selalu mencoba untuk tidur pada saat jam pelajaran di sekolah.
Suara Pak Roy menjelaskan pelajarannya terus berlanjut, sampai akhirnya dia berhenti untuk mengganggu tidurku.
"Hey, Aray!" Ketika aku membuka mata, Pak Roy sudah berdiri di hadapanku.
Aku mengangkat kepala setengah hati.
"Dapatkah kau menjelaskan perbedaan dari kekuatan & kemampuan?" Pak Roy mengujiku.
Apa? Hanya pertanyaan sepele seperti itu seharusnya kau tidak membangunkanku.
"Itu mudah bukan?"
"Oh ... Kalau begitu coba jelaskan! Semuanya, dengarkan penjelasannya!" pinta Pak Roy pada seisi kelas, menggebrak meja dengan penggaris panjangnya.
Uh ... Apakah dia melakukan ini dengan sengaja?
Ini sangatlah merepotkan.
Aku menghela napas panjang, mulai menjelaskan. "Kemampuan adalah suatu kapasitas atau bakat yang diperoleh secara sengaja atau secara natural yang memungkinkan seorang individu untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas tertentu dengan sukses"
Pak Roy mengangkat alisnya. "Lalu bagaimana dengan kekuatan?" Kembali bertanya.
"Sedangkan Kekuatan adalah sesuatu yang berhubungan dengan kesanggupan dalam melakukan tindakan atau mencapai hasil tertentu melalui seperangkat bakat, ciri khas, fungsi, proses, atau layanan yang bisa dikendalikan dan diukur, atau suatu tingkatan tertentu dari kompetensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu."
"Haha ... Penjelasan yang sangat sempurna! Seperti yang diharapkan dari seorang keluarga Kenzie." Pujinya.
"Sudah selesai kan? Boleh aku lanjut tidur?" tanyaku padanya, menunjukkan wajah bosan.
Alvarado yang duduk di sampingku tertawa cekikikan.
Apanya yang lucu?
"Tunggu dulu ... Belum selesai ... " Pak Roy menahanku.
Aku mendongak, bertanya, "Masih lanjut?"
"Kalau begitu apa yang harus dilakukan pada kekuatan dan kemampuan tersebut,atau lebih tepatnya apa yang bisa dilakukan untuk keduanya?"
Lagi-lagi Ia memberikan pertanyaan yang sangat mudah. Atau mungkin hanya bagiku?
Karena sepertinya yang lainnya tidak mengetahui hal tersebut.
"Hah ... " Untuk kesekian kalinya, aku menghela nafas di hadapannya.
"Kau bisa meningkatkan daya kekuatan mu, namun tidak untuk kemampuan. Kemampuan hanya bisa dikembangkan dalam segi kualitasnya saja, atau mentransformasikan kemampuan tersebut dari yang satu menjadi yang lainnya." Jelasku.
"Yap! Begitu katanya ... Bahkan penjelasan tersebut lebih baik daripada penjelasanku." Setelah ia memujiku, suara bel berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran.
"Baiklah, itu saja yang dapat saya sampaikan. Jangan lupa untuk terus meningkatkan daya kekuatan kalian!" Lalu ia berjalan keluar, meninggalkan kelas.
Aku meletakkan kepalaku di atas meja, kembali tidur.
" Hey, Aray!" Alvarado mencolek-colek tubuhku.
Aku diam tidak menggubrisnya.
"Aku penasaran bagaimana kau bisa sepintar itu padahal kau tidak pernah belajar?" Wajahnya terlihat sangat penasaran.
Padahal baru bertemu beberapa hari, dia sudah sok dekat saja. Menyebalkan.
Hm ... Bagaimana ya? Kalian juga penasaran? Baiklah, akan ku ceritakan.
.
.
.
Kemarin aku pergi ke perpustakaan kota. Tidak pergi seperti yang kalian bayangkan seperti berjalan atau naik angkutan umum.
Aku tidak akan melakukan hal-hal merepotkan seperti itu. Aku berteleportasi.
Cukup menjentikkan jari maka aku akan berpindah tempat langsung ke depan perpustakaan kota.
Aku tidak pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, membalik setiap lembarnya perlahan. Itu terlalu menguras banyak energi.
Tapi mau bagaimanapun caranya, aku tetap belajar, kan? Ilmu itu ada untuk melindungi diri.
Yah ... Kau tau? Seperti yang orang bilang, semakin banyak ilmumu, maka akan semakin besar kemungkinan untuk melindungi diri sendiri.
Dengan memakai celana jeans dan sweater hitam aku siap berangkat.
Ptak
Aku menjentikkan jariku.
Seketika aku berpindah ke depan perpustakaan di bagian pusat kota tempat kutinggal.
Banyak sekali orang lalu lalang hari ini. Jelas karena ini hari Minggu.
Aku berjalan memasuki perpustakaan sembari melihat sekitar, memastikan tidak ada seorang pun yang mengenaliku.
Perpustakaan kota ini sangat besar, sangking besarnya ia dapat menampung berpuluh-puluh bahkan sampai ratusan rak yang dipenuhi oleh buku-buku jaman dahulu sampai buku-buku kontemporer. Dari buku pengetahuan dasar sampai buku yang berisi cara untuk merevolusi kemampuan.
Perpustakaan kota ini sangat lengkap.
Dikatakan bahwa perpustakaan ini sangat bersejarah, didirikan pada masa jabatan raja pertama negara timur. Berarti bisa dibilang juga ia didirikan bersamaan dengan berdirinya negara ini.
Perpustakaan ini pernah mengalami kebakaran besar sekali saat peperangan, hal tersebut terjadi dikarenakan serangan musuh yang memang mengincar pusat pengetahuan negara timur ini.
Hampir semua bukunya terbakar habis. Saat itu raja pun bingung bagaimana caranya membangun kembali perpustakaan ini.
Kalau soal bangunannya itu mudah, tapi isi bukunya lah yang sangat penting.
Hingga akhirnya ada satu pemuda yang mengatakan kepada raja kalau dia sudah menghafal seluruh isi buku yang ada dalam perpustakaan yang sudah terbakar habis itu.
Namanya adalah Kenzie.
Ia bersedia menulis ulang seluruh isi buku yang ada dalam perpustakaan itu jika raja berjanji akan memberikan keluarganya gelar kebangsawanan.
Raja pun mengabulkan permintaan pemuda tersebut. Pemuda itu yang sudah mendapatkan apa yang ia inginkan mulai menulis ulang seluruh buku yang pernah ada dalam perpustakaan.
Oleh karena itu, buku-buku di perpustakaan ini masih banyak yang berupa tulisan tangan. pemerintah sengaja tidak mengubahnya untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa terdapat sejarah yang tersimpan dibaliknya.
Aku berjalan dibagian yang membahas tentang kekuatan & kemampuan,mencoba mencari buku yang membahas tentang dasar-dasar nya saja.
Setelah mencari agak lama,aku menemukan nya. Judulnya: The Basics In Mastering Abilities.
Bukunya sudah agak berdebu, mungkin ini buku jaman dahulu?
Aku menyentuh buku itu kemudian berkonsentrasi.
Seketika buku tersebut bercahaya, terasa seperti seluruh huruf-huruf yang terdapat di dalamnya mengalir kedalam tubuhku melalui pembuluh darahku.
Rasanya seperti digelitik namun juga terasa sangat menyegarkan.
Setelah beberapa saat, prosesnya selesai.
Aku telah menghafal dan menguasai seluruh isi buku tersebut. Bahkan aku sampai hafal letak titik dan komanya.
Yah ... Begitulah caraku dalam mempelajari sesuatu. Apa katamu? Curang? Aku tak peduli.
Namun memang seperti inilah kemampuan yang cocok untuk seorang pemalas sepertiku.
Setelah selesai dengan urusanku di perpustakaan kota, aku kembali ke rumah dengan menggunakan teleportasi.
Lagi-lagi kemampuan yang sangat mengagumkan. Jadi, jangan terlalu iri
denganku ... Karena aku memang spesial.
.
.
.
.
"Jadi begitu ya caranya? Kini aku mengerti." Kata alvarado puas.
"Ya ... seperti itulah."
Alvarado tersenyum, menatapku iri. "Itu memang kemampuan yang licik, namun sangat cocok untukmu."
Aku diam tidak membalas. Tapi aku mengangguk di dalam hati.
Aku melanjutkan tidurku.
Tetapi aku heran mengapa aku sampai repot-repot menjelaskan kepadanya tentang salah satu kemampuanku.
Mungkin aku ingin sedikit pamer?
Entahlah.
"Tunggu sebentar! Bukankah kalau begitu kau mempunyai dua kemampuan? Yang aku tau, seseorang hanya bisa mempunyai satu kemampuan karena memang hanya mempunyai satu sifat."
"Kau tidak tahu kan kalau bisa saja aku ini bipolar?" Aku menggodanya.
"Jangan bercanda ... Tapi jika memang seperti itu, hal tersebut dapat menjelaskan mengapa kau mempunyai dua kemampuan." Jelasnya.
"Mungkin?" Balasku tak peduli, melanjutkan tidurku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
IG: _anipri
Kalau orang pemalas kayak Aray sih nggak papa, dia bisa menghafal dengan cepat
2022-07-15
0
Z3R0 :)
🗿 curang mcnya ngechet
2022-05-07
0
Sakura RAS
keren
2022-04-24
0