Menikahi Putri Tidur

Menikahi Putri Tidur

Bab 1 - Pergi Ke Kota

Ezzy, pemuda berusia 25 tahun begitu semangat ketika disuruh sang ibu menyusul adiknya di luar kota.

Bangun pagi di awal untuk menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya sebagai bekal perjalanan ke luar kota.

Menyisir rambutnya di depan cermin sembari bersiul pertanda dirinya sangat bahagia apalagi sudah sebulan ini ia tak bertemu kekasih hatinya.

Ya, adiknya Ezzy pergi bekerja di luar kota bersama kekasihnya. Seminggu belakangan ini, ponselnya Nuri sulit dihubungi begitu dengan kekasih Ezzy.

Hal itu membuat, Elsa menjadi khawatir apalagi Nuri baru saja lulus sekolah menengah atas.

Elsa sempat melarang putrinya pergi bekerja namun Dhea merayu dan membujuknya agar mengizinkannya. Dengan berat hati, Elsa melepaskan kepergian putrinya ke luar kota.

Menarik kursi, Ezzy duduk saling berhadapan dengan sang ibu. Sejak adiknya pergi, mereka hanya tinggal berdua karena 5 tahun lalu sang ayah pergi untuk selama-lamanya.

"Makan yang banyak, perjalanan kamu sangat jauh. Ibu juga sudah membawakan bekal untukmu, siapa tahu kamu kelaparan. Alamat rumah yang dikirimkan Dhea telah Ibu catat di kertas. Jangan lupa kamu simpan di kantong tas!" Elsa menyendok nasi dan memindahkannya ke piring sang putra.

"Iya, Bu."

"Kabari Ibu jika kamu sudah bertemu dengan Nuri!" kata Elsa sembari menuangkan lauk ke piringnya sendiri lalu putranya.

"Begitu sampai dan ketemu Nuri, aku akan menelepon Ibu. Ponsel Ibu jangan lupa di cas!" Ezzy mengingatkan wanita paruh baya itu karena suka lupa mengisi daya baterai gawai.

"Ibu akan mengisinya!" janji Elsa.

"Jika tidur, jangan lupa televisi dimatikan dan pintu ruang tamu di kunci!" Ezzy kembali mengingatkan.

"Iya. Ibu tidak akan lupa," ucap Elsa.

Selesai sarapan, Ezzy mengambil tas lalu memakainya tak lupa meletakkan bekal makanan ke dalamnya.

Ezzy mengecup punggung tangan ibunya lalu berkata, "Doakan aku, Bu. Semoga tidak hambatan di jalan dan segera berjumpa dengan Nuri."

"Iya, Nak. Hati-hati, jangan lupa berdoa. Jangan mudah percaya dengan orang lain, jika diberi minuman jangan mau terima!"

"Iya, Bu. Kalau begitu aku pamit, ya!" Ezzy mengambil tas ransel miliknya dan memakai di punggung.

Elsa mengangguk mengiyakan.

-

Ezzy pun berangkat menuju kota tempat kekasih dan adiknya mencari rezeki. Harusnya, dia yang menjadi tulang punggung keluarganya tetapi Nuri bersikeras ingin bekerja karena itu cara satu-satunya agar memiliki uang sendiri tanpa harus meminta kepada Ezzy atau Elsa.

Perjalanan yang harus ditempuh menuju kota sekitar 3 jam-an menggunakan bus. Ezzy memandangi jalanan, dia berharap tidak mengalami kesulitan mencari alamat adiknya.

Sesampainya Ezzy mencari tempat untuk beristirahat sejenak dan mengisi perutnya yang sudah berbunyi.

Hampir 20 menit duduk dan makan, Ezzy kemudian bangkit bersiap melanjutkan perjalanannya.

Ezzy memang pernah sekali menginjakkan kakinya di ibukota provinsinya itu, ketika saat dirinya mengunjungi salah satu kerabat keluarganya bersama sang ayah 8 tahun lalu.

Berbekal alamat yang ditulis sang ibu, Ezzy menuju tempat tersebut menggunakan angkutan umum. Sebelumnya dirinya bertanya kepada orang-orang sekitar terminal.

Sekitar 30 menit perjalanan, Ezzy akhirnya tiba di tempat tujuan.

Ezzy berdiri di depan pagar yang terbuka menatap rumah mewah bertingkat 3 lantai, ia cukup terperangah melihat bangunan tersebut.

"Hei, kenapa berdiri di situ? Pinggirkan badanmu!" teriak seorang pria bertubuh besar dari kejauhan.

Ezzy yang tersentak, menoleh ke samping kemudian meminggirkan posisi tubuhnya. Mobil mewah berwarna putih keluar dari halaman rumah.

Mobil berlalu, pria bertubuh besar itu menghampirinya, "Kenapa masih di sini?"

"Maaf, Pak. Saya mau tanya, apa benar alamat ini?" Ezzy menyodorkan secarik kertas yang ditulis ibunya.

Pria itu melihatnya lalu berucap, "Benar. Kamu ingin cari siapa?"

"Saya ingin mencari kekasih dan adik saya, namanya Dhea dan Nuri." Ezzy menjelaskan tujuannya.

"Sepertinya di sini tak ada nama pelayan yang kamu sebutkan," ujarnya.

"Bapak yakin?" tanya Ezzy yang belum percaya.

"Iya. Saya di sini sudah lima tahun, pasti mengenal pekerja di rumah ini," jawabnya.

Ezzy pun terdiam, sembari menatap kertas tersebut.

"Mungkin adik kamu salah memberikan alamat. Lebih baik telepon saja mereka," ucap pria itu memberikan saran.

"Ponsel mereka tidak dapat dihubungi, Pak. Makanya saya kemari untuk mencarinya," ujar Ezzy.

Pria berusia 40 tahun itu menarik napasnya.

"Kamu dari kota mana?" tanyanya.

Ezzy pun menjelaskan nama kota kelahirannya.

"Sangat jauh dari sini. Apa kamu punya keluarga dan kerabat di kota ini?" bertanya lagi.

Ezzy menggelengkan kepalanya.

"Lalu kamu mau menginap di mana? Apa akan balik ke rumah?" lagi-lagi bertanya.

"Tidak, Pak. Ibu pasti sangat sedih jika pulang tak membawa adik saya." Ezzy menjawabnya dengan raut wajah sedih.

"Hmm, bagaimana 'ya?" Pria itu tampak berpikir.

"Pak Bari, kenapa berdiri saja? Cepat tutup pintu pagarnya!" teriak seorang gadis dengan wajah begitu cantik dari teras rumah mewah itu.

Ezzy menoleh ke arah suara begitu juga dengan pria paruh baya itu.

Gadis muda itu mendekat, lalu memperhatikan Ezzy dari atas kepala sampai ujung kaki.

Gadis itu mengarahkan tatapannya kepada Bari, "Siapa dia, Pak?" tanyanya melirik Ezzy.

"Dia sedang mencari adiknya, Nona." Jawab Bari.

"Memangnya adiknya salah satu pelayan di rumah ini?" tanya gadis itu lagi.

"Tidak, Nona. Dia salah alamat," jawab Bari.

Gadis bernama Haura Adeeva Bushra itu manggut-manggut paham.

"Kalau begitu usir dia dari sini!" titah Haura.

"Nona, apa dia bisa menginap semalam di sini? Karena dia tak memiliki keluarga di kota ini." Bari memberikan penjelasan agar Ezzy diizinkan sementara.

"Memangnya rumahku yayasan sosial," cetusnya. Haura menunjukkan wajah tak suka.

"Hanya semalam saja, Nona." Ezzy ikut berbicara.

"Siapa namamu?" tanya Haura melipat kedua tangannya di dada.

Ezzy mengulurkan tangannya.

Haura hanya menatap tangan tersebut.

Menarik tangannya lalu berkata, "Nama saya Ezzy, Nona."

Berpikir sejenak lalu berucap, "Dia boleh tidur semalam di sini tapi pos penjagaan."

"Tidak masalah, Nona." Kata Ezzy dengan cepat.

"Terima kasih, Nona!" ucap Bari sedikit menundukkan kepalanya

Ezzy pun juga mengucapkan kata yang sama.

Tanpa mengeluarkan kata-kata lagi Haura kemudian berlalu meninggalkan keduanya.

Bari lalu berkata kepada Ezzy, "Kamu hanya semalam saja di sini, besok pagi harus segera pergi."

"Iya, Pak. Terima kasih sudah membantu saya," ucap Ezzy senang.

"Iya, sama-sama."

Bari mengajak Ezzy ke pos penjagaan dan ia lalu mengikuti langkahnya.

"Nanti kamu tidur di sana!" Bari menunjuk tikar di lantai.

Ezzy mengiyakan.

"Makan malam nanti saya akan meminta jatah dua porsi buat kita. Tapi, jangan sampai Nona Haura tahu," kata Bari pelan.

"Memangnya kenapa kalau Nona Haura tahu?" Ezzy penasaran.

"Dia akan marah besar, bahkan tak segan memaki dan membentak para pelayan," jelas Bari.

"Sekejam itu 'kah dia?" tanya Ezzy.

"Iya. Sangat kejam, banyak pelayan tak betah bekerja sampai membuat Tuan dan Nona Besar pusing dibuatnya," ungkap Bari.

"Lalu kenapa Bapak masih bertahan di sini?" Ezzy bertanya lagi.

"Kebutuhan keluarga sangat besar. Mau tidak mau saya harus bertahan, apalagi gaji di sini cukup lumayan berbeda dari tempat lain," jelasnya.

Ezzy manggut-manggut paham.

"Biasanya tiga hari sekali akan ada karyawan yang keluar masuk bekerja di sini. Jika kamu mau, bisa saja melamar di sini," usul Bari.

Ezzy belum mengatakan bersedia, ia masih berpikir.

Tiba-tiba terdengar suara, "Prang...."

Terpopuler

Comments

Slameteffendi

Slameteffendi

bagus sekali

2023-12-31

0

KUCING GEMBUL

KUCING GEMBUL

bab pertama, aku mampir kak. semoga ceritanya bagus sesuai feel para pembaca yang senantiasa mensuport karya apapun.

2023-12-08

1

HARTIN MARLIN

HARTIN MARLIN

aku mampir nih

2023-09-15

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!