Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah

Jarum jam menunjukkan pukul 4 sore, Ezzy melangkah ke dapur hendak membuat makan malam untuk istrinya meskipun ia tak tahu kapan gadis itu akan terbangun.

Ezzy sudah berada di dapur lantas menyapa Bi Wia yang sudah cukup lama mengabdi di keluarganya Haura.

Wanita itu yang sedang memasak dan mencampur sesuatu tersentak kaget membuat botol berisi serbuk berwarna putih terjatuh.

"Maaf, Bi. Tidak bermaksud membuat kaget," Ezzy melihat ke arah lantai.

"Tidak apa-apa, Tuan." Bi Wia tampak gugup.

"Itu bumbu apa?" tanya Ezzy perlahan menghampiri benda tersebut.

Wia dengan cepat mengambil botol dan mengantonginya di saku apron bagian depan. "Ini hanya penyedap rasa, Tuan."

"Saya baru tahu kalau ada penyedap rasa di dalam botol berwarna hitam," ujar Ezzy yang kini tatapannya ke arah pelayan itu.

"Ini penyedap rasa sangat mahal, Tuan. Jarang ditemui di minimarket atau warung kecil," jelas Wia.

"Oh, begitu 'ya." Kata Ezzy.

"Iya, Tuan."

Ezzy manggut-manggut.

"Tuan, mau apa? Biar saya buatkan," Wia menawarkan diri agar Ezzy tak semakin banyak bertanya.

"Saya ingin membuat masakan khusus untuk Nona Haura," ucap Ezzy.

"Biar saya saja yang membuatnya. Sebutkan apa nama makanannya," kata Wia.

"Tidak usah, Bi. Saya ingin memasaknya sendiri, lagian tak terlalu banyak," ucap Ezzy.

"Lalu bagaimana dengan makanan ini?" tanya Wia menunjuk sop ayam dalam panci kecil.

"Itu buat siapa?" Ezzy balik bertanya, karena di meja tersaji sop ayam di dalam mangkok berukuran sedang sedangkan porsi kecil lagi diaduk.

"Ini buat Nona Haura," jawabnya.

"Kenapa dibedakan?" tanya Ezzy.

"Karena Nona Haura suka wortel dan kentangnya dibuat sangat lembut," jawab Wia beralasan.

"Boleh saya cicipi punya Nona Haura?" pinta Ezzy.

"Jangan, Tuan. Jika tahu Nona Haura akan marah," Wia kembali berkata yang membuat Ezzy semakin curiga.

"Dia sedang tidur. Jika Bibi tak memberitahunya, pasti dia tidak akan tahu," ujar Ezzy.

"Tidak boleh, Tuan. Tak sopan," ucap Wia.

"Baiklah, kalau Bibi tak mengizinkannya." Ezzy

"Maaf, Tuan. Sekarang Tuan Ezzy mau dibuatkan apa untuk Nona Haura?" tanya Wia.

"Ayam goreng tepung," jawab Ezzy.

"Sebentar saya akan buatkan," Wia lalu mematikan kompor.

"Terima kasih, Bi." Kata Ezzy.

"Sama-sama, Tuan."

Ezzy kemudian berlalu kembali ke kamarnya.

-

-

Ezzy dan Haura akhirnya keluar kamar tepat pukul 8 malam, setelah kedua mertuanya selesai makan malam. Ezzy duduk saling berhadapan dengan sang istri.

Tampak 2 mangkok sop ayam tersaji di hadapan mereka sedangkan menu lainnya masing-masing disatukan dalam 1 piring. Hanya menu tersebut berbeda.

Tanpa sepengetahuan sang istri dan lainnya, Ezzy menukar mangkok berisi sop ayam. Mereka mulai menyantap makan malam tanpa pembicaraan.

Selesai makan keduanya tak langsung ke kamar melainkan menghabiskan waktu di balkon rumah sembari mengobrol.

Selang 30 menit kemudian, Ezzy merasakan tubuhnya sangat berbeda. Entah, kenapa hatinya begitu kesal saat sang istri tanpa sengaja menginjak kakinya.

Ezzy mencoba tersenyum dan menarik napas dalam-dalam agar tidak marah. Meraih gelas berisi air putih dan meneguknya hingga kandas.

Haura mengernyitkan keningnya memperhatikan sikap suaminya.

"Nona, tunggu sebentar 'ya. Saya mau ke kamar mandi," pamit Ezzy dan Haura mengiyakannya.

Ezzy gegas melangkah cepat ke kamarnya, meremas gagang pintu dengan kuat dan menutupnya sedikit kasar.

Ezzy berlari ke kamar mandi, membuka pakaiannya dan menyiram tubuhnya dengan air mengalir.

Setelah tubuhnya dirasakan membaik, Ezzy mengakhiri mandinya dan bergegas keluar berganti pakaian.

Pintu kamar terbuka.

Ezzy menoleh.

"Aku lama menunggu, ternyata kamu sedang mandi," kata Haura menutup pintu kamar.

"Maaf, Nona. Tadi terasa gerah makanya mandi," Ezzy beralasan sembari menyisir rambutnya.

"Apa pendingin di rumah ini tak berfungsi baik?" Haura mengarahkan pandangannya ke arah dinding kamarnya tepat di bawahnya jendela.

"Berfungsi, Nona. Tadi sore saya belum mandi makanya terasa gerah," ucap Ezzy lagi-lagi berbohong.

"Oh."

"Nona mau istirahat?" tanya Ezzy menyudahi kegiatan menyisir rambut.

"Iya. Aku sangat mengantuk," jawab Haura menguap kecil dengan telapak tangan menutup mulutnya.

"Saya akan bersihkan ranjangnya," ucap Ezzy, bergegas merapikan tempat tidur.

Sementara Haura mengganti pakaiannya di kamar mandi.

-

Beberapa puluh menit kemudian...

Di ranjang, Ezzy terus memikirkan tingkahnya yang sangat berbeda. Lalu menatap sang istri yang telah terlelap tidur.

Padahal Haura sudah tertidur sangat lama, tapi rasa ngantuknya seperti orang-orang jika kembali normal.

"Aku sangat yakin, jika makanan untuk Haura dicampur sesuatu. Aku harus menyelidikinya," kata Ezzy dalam hati.

***

Keesokan harinya, ketika sarapan Ezzy terus memantau jika makanan yang akan dikonsumsi istrinya bukan berasal dari dapur.

Lauk dan sayur tersaji di meja makan, kecuali satu mangkok yang memang dilainkan untuk Haura.

Ezzy akhirnya memberanikan diri bertanya, "Kenapa punya Nona Haura dilainkan?"

"Karena Haura ingin sayur berkuah banyak di sajikan di mangkok tersendiri khusus buatnya," jelas Lessa.

Ezzy pura-pura mengangguk padahal dia sedang menyelidiki sesuatu.

"Ayo makan!" Haura tersenyum bersiap hendak mengambil lauk.

"Tunggu, Nona!" cegah Ezzy menyentuh tangan istrinya.

"Ada apa, Zy?" tanya Haura menghentikan gerakannya.

"Boleh saya minta sayuran di mangkok Nona?" pinta Ezzy.

"Ezzy, ini sayuran untuk kita ada di sini!" kata Lessa menunjuk ke arah mangkok berukuran sedang.

"Biar ini buat Ezzy, Ma." Haura menggeser mangkok tersebut dihadapan suaminya.

Ezzy lalu tersenyum kepada sang istri dan dibalas dengan senyuman juga.

"Lanjutkan sarapannya, Ma!" ucap Rafin kepada istrinya yang tak suka dengan sikap menantunya.

Ezzy mencari akal agar tidak menyentuh sayuran tersebut. Sambil mengunyah nasi, ia mendapatkan ide. Dengan sengaja, menumpahkan jus jeruk ke dalam mangkok.

Tentunya insiden kecil itu menjadi perhatian Haura dan kedua orang tuanya.

"Saya akan membawanya ke dapur!" kata Ezzy dengan cepat hendak berdiri.

"Biarkan pelayan yang membawanya," ucap Haura.

"Tidak apa-apa," ujar Ezzy, bergegas berdiri membawa mangkok masih berisi dan gelas.

Sesampainya di dapur, ia membuang sayuran tersebut ke dalam tong sampah. Setelah itu kembali ke meja makan, melanjutkan sarapannya.

Selepas mertuanya berangkat ke kantor, Ezzy dan Haura mengobrol di ruang santai keluarga meskipun bosan tetapi mereka jalani.

"Nona, apa saya boleh bertanya?"

"Tanya apa, Zy?" Haura yang sedang menonton mengalihkan pandangannya ke arah suaminya.

"Sejak kapan Nona meminta sayuran di pisah dengan lainnya?" tanya Ezzy memulai aksi penyelidikannya.

"Aku tidak tahu pastinya kapan, tapi sejak mengalami penyakit aneh ini. Salah satu makanan khusus untukku memang terpisah. Alasan mereka karena saat aku marah pernah mengatakan begitu," kata Haura padahal ia tak ingat apa yang terjadi ketika dia kambuh.

Ezzy manggut-manggut paham, namun otaknya sedang berpikir.

"Kenapa kamu bertanya itu?" tanya Haura.

"Aneh saja menurut saya," jawab Ezzy.

"Bagaimana kalau semua menu makanan Nona, Tuan, Nyonya dan saya digabungkan tanpa di pisah. Apa Nona tidak keberatan?" Ezzy memberikan saran.

"Tidak jadi masalah, lagian menu makanan kita semua sama," Haura setuju saja.

"Kalau begitu nanti Nona katakan saja kepada pelayan bagian dapur," Ezzy mulai menghasut istrinya.

"Baiklah, aku akan sampaikan!" janji Haura sambil tersenyum.

"Terima kasih, Nona!" kata Ezzy. Namun, batinnya mengatakan ingin mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

...----------------...

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak....

Sambil Menunggu Update, Bolehlah Mampir ke Karyaku Lainnya..

- Pria Kejam Dan Gadis Jujur

- Cinta Asisten Dingin

- Cinta si Gadis Sombong

- Dikejar Cinta si Model Cantik

- Terjerat Cinta si Penipu Hati

- Ibu Pilihan Aku

- Bertahan Walau Terluka

Terima Kasih Buat Kalian Yang Selalu Mendukung Karya-karya Mami AL ☺️.

Sehat dan Bahagia Selalu Buat Kita Semua.

Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!