Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar

Hari Sabtu pun tiba, Haura dan suaminya pulang bersama Elsa dan Nuri. Kedua wanita itu begitu takjub melihat rumah mewah yang mereka injak.

Lessa dan Rafin menghampiri keluarga dari suami putrinya untuk menyapa.

"Pasti kalian ingin bilang kalau rumah ini begitu mewah," sindir Lessa tersenyum sinis menatap tamunya.

"Iya, Bu. Rumahnya sangat besar," ucap Nuri begitu senang.

"Ibu? Kamu memanggilku dengan sebutan itu!" Lessa tampak marah. "Panggil aku Nyonya dan suamiku Tuan!" lanjutnya.

"Maaf, Nyonya." Kata Nuri menundukkan kepalanya.

Haura dan Rafin menghela napas melihat sikap istrinya.

"Ibu, Nuri, ayo kita makan siang bersama!" ajak Haura.

Mereka berjalan ke ruang makan bersama-sama.

Lessa tak suka dengan keluarganya Ezzy memasang wajah ketus mengekori mereka yang lebih dahulu berjalan.

"Silahkan!" ucap Rafin mempersilakan tamunya duduk.

Elsa dan putrinya manggut diiringi senyum tipis.

"Berapa lama kalian di sini?" tanya Lessa dengan tampang cetus.

"Ma, sopan sedikit bicara dengan besan kamu," kata Rafin pelan di dekat telinga istrinya.

"Kenapa harus sopan? Pernikahan anak kita juga terpaksa," ujar Lessa menyeringai.

"Ma, mereka adalah tamu aku tolong hargai," ucap Haura.

Lessa dengan sinis menatap putrinya.

"Maafkan istri saya!" kata Rafin.

Ezzy, ibu dan adiknya menunjukkan senyum terpaksa.

Selesai makan, Lessa lebih dahulu meninggalkan meja. Selang 10 menit kemudian, disusul Rafin.

"Ibu, Nuri, kalian beristirahatlah dahulu," ucap Haura.

"Aku tunjukkan di mana kamarnya," ujar Ezzy.

"Maaf, aku tidak dapat mengantarkan ibu dan Nuri ke kamar," kata Haura.

"Tidak apa-apa," ucap Elsa.

Haura kemudian berlalu.

Tas yang dibawa Elsa dan putrinya terlebih dahulu diantar ke salah satu kamar tamu oleh 2 orang pelayan pria.

Begitu sampai di kamar, keduanya tampak takjub. Ruangan yang sangat besar seukuran rumah mereka di kampung.

"Kenapa kamu begitu betah tinggal di sini, Zy?" tanya Elsa.

"Karena rumahnya sangat besar dan fasilitas di sini lengkap," Nuri yang menjawab.

"Ibu bertanya pada kakak kamu, kenapa dia betah di sini. Padahal mama mertuanya sangat menakutkan," ujar Elsa.

"Haura alasan aku bertahan," kata Ezzy.

"Kakak sangat mencintainya, ya?" tanya Nuri.

Ezzy tersenyum lalu mengangguk.

"Harusnya kamu sadar, Haura kaya raya. Pernikahan kalian terjadi untuk menguntungkan satu sama lain," ujar Elsa mengingatkan putranya.

Elsa dan Nuri sudah tahu alasan kenapa Ezzy menikahi Haura yaitu kesembuhan gadis itu.

"Iya, Bu. Aku sadar, tapi perasaan tidak dapat dibohongi," kata Ezzy.

"Lupakan perasaan semu kamu itu, kalian tidak dapat bersatu. Kesenjangan diantara kalian begitu jauh," ujar Elsa.

Ezzy terdiam.

"Ibu tak sanggup mendengar dan melihat kamu di hina mama mertuamu," ucap Elsa.

"Bu, sudahlah. Jangan terus menceramahi Kak Ezzy, tujuan kita di sini untuk mengawasi wanita itu," ujar Nuri.

"Kalau tahu sikap Mama Haura begitu, Ibu tak mau ke sini," kata Elsa kesal.

"Bu.. kasihan Kak Ezzy. Dia begitu senang kita ke sini, malah diomelin. Lagian dia aja tak terlalu dimasalahkan," ucap Nuri.

"Kamu tidak tahu rasanya sakit hatinya Ibu," ketus Elsa.

"Maaf, Bu." Nuri menundukkan kepalanya.

"Lebih baik Ibu istirahat, nanti aku membawakan cemilan ke sini," ucap Ezzy.

Elsa pun berhenti mengoceh.

Ezzy kemudian keluar dari kamar ibu dan adiknya.

Ezzy menuju dapur untuk memotong kue yang sempat mereka beli saat sedang di perjalanan.

Selesai menyusun potongan kue ke dalam piring, Ezzy membawanya menuju kamar ibu dan adiknya. Tanpa sengaja, telinganya mendengar seseorang berbicara di pojok di balik dinding dapur.

Seketika langkah Ezzy berhenti, ia pun mendengarkan Wia yang sedang bertelepon.

"Kalau begini, mereka akan sangat lama kita singkirkan," ucap Wia.

Jleb...

Mata Ezzy membulat, tebakannya ternyata benar. Jika Wia memang pelaku utamanya. Ezzy lalu memperhatikan langit-langit bangunan untuk mencari kamera pengawas namun tak satupun ia temui.

"Bagaimana caranya membongkar kebusukannya?" batin Ezzy.

Ezzy meraba kantong celananya, mencari ponselnya ia baru ingat jika benda itu berada di tas istrinya.

Ezzy bertekad akan menunjukkan kelicikan Wia kepada kedua mertuanya. Orang yang selama ini dipercaya mereka ternyata pengkhianat.

Ezzy pun melanjutkan langkah kakinya ke kamar ibu dan adiknya.

Setelah memberikan kue dan air minum, Ezzy gegas menemui Haura yang berada di taman belakang sedang memainkan ponselnya.

Ezzy menariknya tangannya lalu membawanya ke kamar.

"Ada apa, Zy?" Haura tampak heran karena tiba-tiba suaminya datang menarik tangannya.

"Kenapa di ruang dapur tidak memiliki kamera pengawas?" tanya Ezzy.

"Aku tidak tahu. Hanya paman Alon yang mengetahui alasannya," jawab Haura.

"Kenapa harus Paman Alon?" Ezzy bertanya lagi m

"Karena dia asisten pribadinya papa, semua urusan diserahkan kepadanya."

"Di seluruh ruangan ada kamera pengawas kecuali kamar tidur, kamar mandi, ruang kerja papa kamu dan dapur. Padahal dia menaruh obat tidur di tempat itu," tutur Ezzy.

"Entahlah, aku pun tak mengerti."

"Kalian pernah bilang kalau kamu sudah dibawa berobat kepada siapapun tapi tak mengetahui penyakitnya. Apa Paman Alon juga yang menunjukkan tempatnya?"

Haura mengangguk mengiyakan.

"Kenapa dia juga?"

"Ya, dia orang kepercayaan papa."

"Aku mencurigainya!" Ezzy lantas dengan mudah menuduh jika Alon ikut terlibat.

Haura mengernyitkan keningnya.

"Entah kenapa perasaan aku mengatakan kalau dia orang yang harus kalian pantau juga," kata Ezzy yakin.

"Kamu menuduh Paman Alon terlibat dalam rencana ini?" tanya Haura.

"Kita hanya perlu waspada padanya!" jawab Ezzy.

"Aku tak yakin kalau Paman Alon juga menjadi pengkhianat. Dia mengabdi di keluarga ini sejak tiga belas tahun lalu," ujar Haura.

"Terserah kamu mau yakin atau tidak," kata Ezzy.

Haura terdiam.

"Apa perlu kita beritahu papa?" Haura meminta pendapat.

"Tidak perlu, kita harus sama-sama menyelidikinya terlebih dahulu. Aku akan meminta bantuan Nuri dan ibu."

Haura pun setuju saja apa yang akan dilakukan suaminya.

Malam harinya, Lessa dan Rafin memilih makan di luar karena sang istri masih belum menerima kehadiran mertuanya Haura.

Selesai makan malam, mereka lanjut mengobrol di balkon rumah. Nuri yang merasa haus lantas pergi ke dapur.

Haura sempat meminta adiknya tak perlu ke dapur biar pelayan yang membuatnya namun gadis berusia 20 tahun itu menolaknya.

Nuri menuangkan air putih ke dalam 4 gelas. Tanpa sengaja kakinya menyentuh suatu benda di bawah meja.

Nuri menundukkan kepalanya melihatnya. Tampak botol hitam tepat di bawah kakinya. Nuri lalu mengambilnya dan memasukkannya ke dalam saku rok.

Nuri gegas pergi meninggalkan dapur.

Sesampainya di balkon, Nuri menunjukkan botol tersebut kepada Ezzy.

"Di mana kamu menemukan ini?" tanya Ezzy memegang botol.

"Di bawah meja dapur," jawab Nuri.

"Apa botol ini yang kamu maksud kemarin?" tanya Haura pada suaminya.

"Iya," jawab Ezzy.

"Kita simpan sebagai bukti," ucap Haura.

***

Esok harinya, Haura sengaja pagi-pagi sekali ke dapur padahal dia jarang sekali ke sana. Benar saja kehadirannya membuat Wia dan 2 pelayan wanita lainnya terkejut.

"Apa ada yang Nona inginkan?" tanya Wia masih posisi jongkok tepat dibawah meja yang Nuri katakan.

"Bibi Wia cari apa?" Haura malah balik bertanya.

"Tidak cari apa-apa, Nona." Wia lantas berdiri.

"Oh."

"Apa Nona butuh sesuatu?" tanya Wia lagi.

"Sarapan ini aku mau kalian membuatkan sop ayam," jawab Haura.

"Baiklah, kami akan membuatkannya," kata Wia.

"Jangan lupa potongkan buah apel hijau dan bengkoang!" ucap Haura.

"Baik, Nona. Ada lagi?" tanya Wia.

"Tidak ada. Cukup itu saja," jawab Haura.

Setelah menyampaikan permintaannya dan memastikan Wia mencari botol obatnya, Haura kemudian berlalu.

...----------------...

Jangan Lupa Mampir 😁

Terpopuler

Comments

Ari Peny

Ari Peny

alon wia dan bari mungkin

2023-12-29

0

lily

lily

masih misteri

2023-12-01

1

💫Mars JuPiter🪐

💫Mars JuPiter🪐

lanjut thor👍

2023-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!