Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea

Haura belum terbangun padahal sudah tertidur lebih dari 10 jam. Langit juga telah gelap, membuat Ezzy begitu khawatir meskipun ia selalu di samping istrinya, makan dan minum diantarkan ke kamar.

Ezzy mengecup kening istrinya, lalu keluar dari kamar. Berjalan ke arah dapur, hendak mengisi gelasnya dengan air putih.

Ketika hendak menuangkan air dari dalam teko, lengan tangannya menjatuhkan sesuatu.

Sontak, Ezzy melihatnya ke arah lantai. Tampak beberapa butir obat berwarna putih berserakan.

Ezzy meletakkan gelas di meja, lalu jongkok dan memungut obat tersebut.

Wia pun muncul, kemudian ikutan jongkok, "Biar saya saja yang membersihkannya, Tuan."

Ezzy menarik tangannya, kemudian berdiri.

Wia memasukkan obat tersebut ke dalam botol kecil.

"Maaf, tadi saya tidak sengaja menjatuhkannya," ucap Ezzy.

"Tidak apa-apa, Tuan."

"Itu obat apa?" tanya Ezzy.

"Ini obat flu saya, Tuan." Jawab Wia.

"Oh," ucap Ezzy singkat.

Wia pamit kepada Ezzy kemudian gegas meninggalkan dapur sembari membawa obat tersebut.

Ezzy kembali ke kamar. Meletakkan gelas di meja, menghampiri ranjang istrinya yang masih tetap di posisi sama.

Ezzy mengelus rambut istrinya, "Nona Haura, bangunlah. Apa tidak lapar? Saya sudah di sini."

Haura belum menunjukkan respon.

Ezzy akhirnya merebahkan tubuhnya di samping istrinya. Tak lama kemudian ia pun tertidur.

-

Ezzy terbangun pukul 12 malam, tetapi Haura masih memejamkan matanya. Ezzy dengan lembut menepuk pipi istrinya.

Berselang beberapa detik kemudian, Haura mengerjapkan matanya.

Ezzy tersenyum lega.

Haura bangkit dan duduk, "Sudah berapa lama aku tertidur?"

"Lima belas jam, Nona."

"Sangat lama sekali." Haura mengucek matanya.

"Saya juga tidak tahu, Nona."

"Kenapa kamu pulang kampung tidak memberitahu aku?" tanya Haura menatap suaminya.

"Maaf, Nona. Saya sangat buru-buru, apalagi ibu begitu merindukan Nuri," jawab Ezzy.

"Aku kecewa denganmu!" Haura memanyunkan bibirnya.

"Saya minta maaf, Nona." Kata Ezzy.

Haura memalingkan wajahnya.

"Apa yang harus saya lakukan agar Nona mau memaafkan?" bujuk Ezzy.

Haura menoleh menatap suaminya, "Tetaplah bersamaku di sini. Jika pergi ajak aku!"

"Saya memang tidak pernah ke mana-mana. Paling pergi untuk mencari Dhea," jelas Ezzy.

"Kekasih kamu itu?" Haura memasang wajah tak suka.

Ezzy mengiyakan.

"Apa dia begitu berharganya untukmu?" tanya Haura.

"Iya, Nona." Jawab Ezzy.

"Apa aku tidak berharga di hatimu?" tanya Haura lagi.

Ezzy terdiam.

"Seharusnya aku sadar, kita menikah karena dipaksa agar diriku sembuh. Tidak mungkin ada aku di hatimu," ungkap Haura menundukkan wajahnya.

"Hem, sepertinya Nona sangat lapar dan haus. Saya ambil makanan dan air di dapur, mau?" Ezzy mengalihkan pembicaraan.

Ezzy gegas turun dari ranjang meskipun istrinya belum menjawab, ia melangkah cepat ke dapur. Menggoreng nugget ayam dan telur ceplok, karena hanya itu kemampuannya dalam hal memasak.

Selang 15 menit kemudian, Ezzy masuk membawa makanan. Meletakkan di meja dan berkata, "Nona, silahkan dimakan!"

"Aku mau kamu yang menyuapi!" pinta Haura menundukkan wajah manja.

Ezzy pun menyanggupinya.

Haura menikmati makan tengah malamnya di suapi suaminya, ia begitu lahap menyantapnya. Tak ada obrolan diantara mereka di keheningan malam.

Haura menengguk air putih sampai kandas.

Ezzy membereskan piring kotor dan mengelap meja dengan tisu kemudian melangkah ke dapur untuk mencucinya.

Selesai urusannya di ruang itu, Ezzy kembali ke kamar. Ezzy naik ke ranjang dan merebahkan tubuhnya.

Haura keluar dari kamar mandi dan telah berganti pakaian.

Haura berbaring di samping suaminya. "Apa besok aku boleh menemani kamu mencari Dhea?"

"Boleh, jika Nona mau," Ezzy mengarahkan pandangannya kepada istrinya.

"Terima kasih," ucap Haura tersenyum.

"Saya ingin bertanya pada Nona. Kenapa ketika kita bersama, Nona Haura terlihat sangat baik dan normal?"

"Saya juga tidak tahu."

"Saya merasa kalau penyakit Nona Haura bukan sebuah kutukan," tukas Ezzy.

"Menurutmu ada seseorang yang sengaja membuatku begini?" Haura mengernyitkan keningnya.

"Saya tidak tahu, tapi aneh saja. Karena Tuan dan Nyonya Besar bilang kalau Nona Haura mudah terpancing emosi dan marah."

Haura diam dan berpikir, kemarin ketika sarapan pagi bersama suaminya dan orang tuanya dia sangat bersikap lembut dan menahan egonya.

"Nona..."

Haura menoleh.

"Nona tidak merasa curiga?"

"Siapa yang harus aku curigai?" tanya Haura.

"Saya ingin Nona berhati-hati dan tetap waspada. Karena menurut saya penyakit Nona Haura sangat tak masuk akal," jawab Ezzy.

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" Haura menatap suaminya.

"Tetaplah bersama saya," jawab Ezzy.

"Jika aku bersamamu, bagaimana dengan kekasihmu itu?"

Ezzy terdiam.

"Kamu harus memilih diantara kami. Pasti dia marah jika tahu kita sudah menikah," kata Haura.

"Saya akan jelaskan semuanya kepadanya," janji Ezzy. Memang waktunya dirinya mengatakan sejujurnya, bagi dirinya menikah hanya cukup 1 kali sajam

"Jika dia tak terima. Apa kamu akan melepaskan aku?" Haura memberikan tantangan.

Ezzy kembali terdiam.

"Kamu harus memilih antara kami. Karena aku sudah merasa nyaman denganmu," kata Haura.

Ezzy menatap serius istrinya, ia tampak tak percaya.

Haura tertawa kecil.

"Sudahlah, jangan pikirkan. Sekarang kamu tidur, besok 'kan harus mencari dia," kata Haura.

"Iya, Nona." Ezzy memandangi langit-langit kamar tak lama kemudian ia lalu memejamkan matanya.

***

Bangun pagi...

Haura dan Ezzy keluar kamar bersama lalu berjalan menuju ruang makan. Segelas susu dan roti panggang telah tersaji di hadapan mereka.

Haura memanggil salah satu pelayan wanita.

"Iya, Nona. Ada apa?" tanyanya dengan sopan.

"Bawa ini ke dapur dan berikan pada mereka yang mau," jawab Haura sembari mengangkat gelas dan piring.

"Aku makan roti isi selai dan air putih saja," lanjut Haura.

"Iya, Nona." Pelayan wanita mengambilnya dan membawanya ke dapur.

Haura mengambil roti dan mengolesinya dengan selai srikaya.

"Aku bosan makan roti panggang dan susu," ucap Haura sebelum suami dan orang tuanya bertanya.

Ezzy dan kedua mertuanya manggut-manggut saja, melanjutkan aktivitas sarapannya.

-

Wia yang berada di dapur lantas bertanya kepada pelayan yang membawa piring dan gelas berisi. "Punya siapa itu?"

"Punya Nona Haura, Kak."

"Kenapa tidak dimakannya?"

"Mungkin bosan, Kak."

-

Selesai sarapan, Haura dan Ezzy pergi ke sebuah alamat yang diyakini sebagai tempat Dhea berada.

Sejam perjalanan akhirnya mereka tiba di sebuah rumah. Tampak Dhea dan beberapa wanita berpakaian minim duduk di taman kecil.

Wanita-wanita itu menoleh ke asal suara.

Ezzy turun didampingi sang istri, memasuki halaman rumah.

Dhea membulatkan matanya ketika melihat Ezzy datang bersama seorang wanita.

Dhea berlari menghampiri kekasihnya, langkahnya terhenti ketika melihat tangan Haura meraih jemari Ezzy dan menggenggamnya. Padahal dirinya ingin memeluk pria itu dan berkata rindu.

Ezzy melihat ke arah tangan yang digenggam sang istri.

"Perkenalkan aku kepadanya!" bisik Haura.

Dhea memperhatikan satu persatu dari keduanya.

"Dhea, ini istriku!" kata Ezzy memperkenalkan Haura yang berdiri di sebelahnya.

"Apa!" Dhea begitu terkejut.

"Ternyata kamu di sini, kenapa meninggalkan adikku sendiri di sana?" tanya Ezzy tanpa basa-basi.

"Maaf, Zy. Aku tidak memberitahu dia jika diriku dipindahkan di sini," jawab Dhea beralasan.

"Memangnya pekerjaan apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Ezzy lagi.

"A... aku di sini bekerja sebagai karyawan restoran kebetulan di sini rumah yang disewa bos," jawab Dhea terbata.

"Tapi, kenapa adikku harus mendapatkan penyiksaan?" Ezzy bertanya tentang perlakuan kasar orang-orang kepada Nuri.

"Yang benar, Zy?" Dhea tampak tak percaya. "Di sini kami baik-baik saja," jelas Dhea.

"Kamu yakin di sini tak di paksa?" tanya Ezzy menyelidik.

Dhea mengangguk mengiyakan.

Terpopuler

Comments

Iziy

Iziy

aku curiga Ama bik wia itu yg melakukan semuanya kepada haura

2023-10-04

1

💫Mars JuPiter🪐

💫Mars JuPiter🪐

Dhea patut di curigai... 👉

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!