Bab 5 - Menikah

Selepas makan malam, Haura menyuruh salah satu pelayan pria memanggil Ezzy di kamarnya. Ezzy menghampiri Haura yang menunggunya di balkon.

Haura membalikkan badannya dan melemparkan senyuman.

"Dia begitu 'kan sangat manis sekali," Ezzy membatin.

"Aku tidak biasa mengobrol dengan orang asing tapi sebentar lagi kita akan menikah," Haura membuka percakapan.

"Nona bersedia menikah dengan saya?" tanya Ezzy tersenyum.

"Tidak ada pilihan lagi. Hanya kamu yang dapat menolong aku untuk sembuh dari kutukan ini," jawab Haura.

Ezzy mengernyitkan keningnya.

"Lupakan yang tadi. Sekarang kita bahas tentang pernikahan kita," Haura dengan cepat mengalihkan pembicaraan.

"Silahkan, apa yang ingin Nona bicarakan!" kata Ezzy.

"Selama pernikahan terjadi, jangan pernah menyentuhku," ucap Haura.

"Untuk hal itu saya tidak berjanji, apa lagi Nona begitu cantik," goda Ezzy.

Haura mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras.

"Nona ingin marah? Hati-hati!" ucap Ezzy ketika melihat perubahan ekspresi wajah calon istrinya.

"Aku tidak menyukaimu, jadi jangan berharap lebih dariku," Haura berkata dengan nada dingin.

"Saya juga tidak menyukai Nona. Rencana pernikahan ini juga karena ingin menolong Nona saja. Apalagi Tuan dan Nyonya berjanji untuk mencari kekasih dan adik saya," kata Ezzy tak mau kalah.

"Jika memiliki kekasih kenapa kamu mau menerima tawaran ini?" tanya Haura berusaha menurunkan ego.

"Karena saya sangat kasihan dengan kedua orang tua Nona. Setiap hari melihat putrinya harus tertidur tidak seperti orang-orang pada umumnya," jawab Ezzy.

Haura terdiam.

"Saya janji setelah sembuh maka saya akan melepaskan Nona Haura," kata Ezzy.

Haura masih berpikir.

"Nona belum yakin?" Ezzy menatap Haura yang masih terdiam.

"Baiklah, saya setuju!" Haura mengulurkan tangannya.

Ezzy meraih tangan tersebut dan keduanya saling berjabat tangan.

Haura kemudian membalikkan badannya dan berlalu.

Ezzy menatap telapak tangannya yang habis di sentuh Haura, gadis cantik begitu sempurna.

***

Pagi ini semua penghuni rumah sedang disibukkan persiapan acara pernikahan Haura dan Ezzy. Pernikahan dadakan akan dilangsungkan secara tertutup dan tak ada tamu yang diundang termasuk keluarga besar dari kedua calon mempelai.

Haura duduk sembari menikmati sarapan paginya.

Ezzy tak diperbolehkan melakukan pekerjaan apapun, sedari malam ia berada di dalam kamar. Sarapan pagi pun di antar pelayan.

Janji pernikahan akan dilaksanakan pada pukul 10 pagi, karena permintaan Rafin dan Lessa yang menginginkan acara dipercepat.

Selesai sarapan, Haura bersiap berpakaian. Walaupun pernikahan terpaksa dan dadakan tetapi dia ingin terlihat cantik serta anggun.

Haura duduk menatap cermin, wajahnya di rias pelayan rumahnya yang memang tugasnya untuk mempercantik sang pemilik rumah.

Selesai merias wajahnya, Haura berdiri tanpa sengaja asisten pelayan menginjak gaun calon pengantin.

Sontak, membuat Haura melihat gaunnya. Tatapan tajam pun ia arahkan kepada sang pelaku.

"Nona, maafkan saya!" wanita itu menundukkan kepalanya.

Haura mendorong tubuh asisten pelayan hingga terjatuh. Ia lalu berkata, "Aku tidak suka kesalahan sekecil apapun!"

"Haura tenangkan dirimu!" ucap Lessa yang tepat waktu datang.

"Aku tidak suka dia di sini. Pecat dia!" perintah Haura.

"Ini bukan waktunya untuk memecat para pelayan, Haura." Kata Lessa.

"Mama ..."

Lessa menarik tangan putrinya. "Jangan berdebat! Sekarang kita ke taman belakang. Janji pernikahan akan diucapkan!"

Haura tanpa membantah, mengikuti perintah Lessa.

Ezzy telah duduk di kursi tampak di hadapannya ada Rafin, keduanya dibatasi meja.

Ezzy selesai mengucapkan janji pernikahan, senyum bahagia terpancar dari wajah Rafin. Masalah putrinya akan segera berakhir.

Haura didampingi Lessa berjalan ke arah Ezzy yang tampak gagah dengan jas berwarna putih senada dengan gaun Haura kenakan.

"Nona Haura silahkan cium punggung tangan suaminya," ucap saksi pernikahan.

Dengan terpaksa, Haura meraih uluran tangan suaminya lalu mengecup punggung tangannya.

Ezzy lalu lanjut mengecup kening Haura.

Orang-orang yang disekitar Haura berdiri tersenyum bahagia. Tetapi tidak dengan Haura yang sangat membenci situasinya.

Selepas menikah dan beberapa orang menjadi saksi meninggalkan tempat. Haura yang tidak dapat menahan kekesalannya dan amarahnya lantas mendorong tubuh suaminya hingga terhuyung.

"Kenapa kamu malah menikmatinya, hah?" tanyanya dengan lantang.

"Haura, dia suamimu!" hardik Rafin. Karena tidak senang dengan sikap putrinya memperlakukan Ezzy.

"Aku tidak suka dia menciumku, Pa!" ucap Haura.

"Dia berhak atas dirimu sekarang, Haura!" kata Rafin.

"Pernikahan ini hanya terpaksa, aku begini untuk menghilangkan...." ucapan Haura terputus, tubuhnya seketika ambruk membuat orang tua dan suaminya kaget.

Ezzy yang berada di dekat Haura gegas mengangkat tubuh gadis itu dan membawanya ke kamar khusus. Ezzy membaringkan tubuh istrinya yang masih menggunakan gaun pengantin.

"Jangan mengganti pakaiannya yang dikenakannya, jika tidak mau menjadi masalah lagi," ucap Lessa yang mengikuti Ezzy ke kamar.

Ezzy manggut-manggut paham.

Lessa dan Rafin lalu meninggalkan kamar.

Ezzy mengganti pakaiannya di kamar mandi, meskipun ruang kamar tidak memasang kamera pengawas lagi.

Ezzy kini sudah berganti pakaian, duduk di sisi ranjang lalu mengusap lembut rambut istrinya. "Sebenarnya penyakit apa yang sedang kamu derita?"

Ezzy terus menatap wajah istrinya yang tertidur, tiba-tiba ia teringat dengan Dhea kekasihnya.

Dia dan Dhea belum terlalu lama menjalin kasih, tapi rasa sayangnya kepada gadis itu sangat besar meskipun hanya kenal enam bulan saja.

Di bulan keempat hubungan asmaranya, Dhea mengajak Nuri untuk bekerja di kota dengan iming-iming gaji lumayan besar.

Hal itu membuat Nuri tergiur sehingga menerima tawaran dari Dhea. Ezzy dengan percaya menyerahkan adiknya pergi merantau bersama Dhea.

Ezzy lantas berdiri dan berbalik memunggungi Haura. "Aku tidak boleh jatuh cinta pada Nona Haura, pernikahan hanya sementara. Aku butuh bantuan mencari Nuri dan Dhea, Nona Haura cuma ingin kesembuhan."

-

Hari sudah menjelang malam tepatnya pukul 9, Haura tak kunjung bangun meskipun sudah berjalan hampir 10 jam.

Ezzy yang sangat mengantuk akhirnya merebahkan tubuhnya di samping istrinya. Mereka sudah menikah tidak ada masalah jika seranjang bersama.

Ezzy akhirnya memejamkan matanya.

Dua jam berlalu, Haura membuka matanya. Memperhatikan seluruh tubuhnya yang masih menggunakan gaun. Ia lalu menoleh ke samping, matanya membulat ketika tahu Ezzy tidur di sebelahnya.

Dengan sangat murka, Haura mendorong tubuh Ezzy hingga terjatuh ke lantai.

"Auww!" Ezzy memekik kesakitan memegang punggungnya.

"Siapa yang menyuruhmu tidur di sampingku?" tanya Haura dengan nada tinggi.

"Kita sudah menikah, apa salahnya? Bahkan jika aku meniduri Nona juga tak masalah dan tidak ada yang marah."

Haura mengeraskan rahangnya.

"Berani-beraninya kamu berkata itu padaku!" Haura menunjuk wajah Ezzy dengan geram.

"Mungkin dengan kita melakukan itu, Nona bisa sembuh!" goda Ezzy.

Haura terdiam.

"Kita sudah resmi menikah, tapi Nona tetap tertidur setelah marah. Apa mungkin kita harus..."

"Cukup!" Haura menghentikan ucapan suaminya.

Ezzy menarik ujung bibirnya.

"Jangan meneruskan kata-kata itu! Aku yakin pasti ada cara lain selain kamu menyentuhku!"

"Bagaimana jika itu terjadi lagi? Mau tak mau kita ..."

"Diam!" sergahnya.

"Turunkan emosi Nona, jika tidak ingin tertidur lagi. Saya bisa saja menyentuh Nona saat begitu, tentunya Nona takkan pernah tahu. Apalagi tak ada kamera pengawas yang melihat kita," ujar Ezzy menakuti istrinya.

Haura menarik napas panjang lalu dihembuskannya, memundurkan langkah kakinya dan terduduk di pinggir ranjang. Haura menundukkan kepalanya, menutup wajahnya kemudian menangis.

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

mungkin nuri diajak jadi LC 😅

2023-12-17

0

💫Mars JuPiter🪐

💫Mars JuPiter🪐

ayo thor semangat UP lagiii...

2023-09-14

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!