Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah

Ezzy tercengang mendengar pertanyaan dari kedua orang tuanya Haura yang memintanya untuk menikahi putrinya.

"Maaf, membuat kamu bingung dengan pertanyaan kami," ucap Rafin.

"Menikah bukan sesuatu yang mudah, Tuan, Nyonya. Apalagi saya dan Nona Haura baru sekali bertemu," ujar Ezzy.

"Kami tidak memaksa kamu untuk memberikan jawaban hari ini. Tapi hanya kamu yang dapat menolong Haura," ucap Lessa.

"Kami melihat kamu sepertinya mampu menjadi teman bicaranya," timpal Rafin.

"Maaf, Tuan, Nyonya. Saya tidak dapat menerima tawaran ini tapi saya akan berusaha menjadi teman baiknya Nona Haura," kata Ezzy.

Rafin dan Lessa saling pandang.

"Apa alasan kamu menolak tawaran kami?" tanya Rafin.

"Saya sudah memiliki kekasih. Saya juga sedang mencarinya yang pergi bersama adik saya juga," jawab Ezzy.

"Kami dapat membantu kamu mencari mereka tapi dengan syarat menikahi Haura," ucap Lessa.

"Mohon maaf, Nyonya. Saya tidak dapat menikahi Nona Haura," Ezzy menolak secara sopan.

"Berapa yang kamu mau? Kami bisa memberikannya," kata Rafin.

"Maaf sekali lagi, Tuan. Nona Haura akan terluka jika dipaksakan begini, lebih baik Nyonya dan Tuan nikahkan dia dengan pria yang dicintainya," ujar Ezzy.

"Tolong, bantu kami. Cara ini yang dapat membuat Haura sembuh," mohon Lessa.

Ezzy tampak berpikir.

"Kami akan membantumu mencari adikmu," ucap Rafin berjanji.

"Saya sangat mencintai kekasih saya, Tuan." Kata Ezzy.

Rafin dan Lessa menghela napas.

"Saya coba menjadi teman dekatnya Nona Haura. Bagaimana?" tawar Ezzy.

"Apa kamu tidak bisa dengan menikah?" tanya Rafin yang berharap sekali kepada pemuda dihadapannya.

Ezzy menjawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

"Dengan menikah, tingkat emosional Haura mungkin dapat berkurang karena kalian setiap hari bertemu dan sekamar," Lessa menjelaskan.

"Apapun yang kamu minta akan kami wujudkan," timpal Rafin.

Ezzy tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Ditengah obrolan ketiganya, terdengar suara teriakan dari lantai bawah diiringi pecahan gelas.

"Haura!" ucap Rafin dan Lessa serentak.

Dua orang paruh baya itu bergegas berdiri dan melangkah cepat mendekati asal suara. Ezzy menyusul di belakangnya.

Lessa dengan cepat memeluk putrinya agar tenang.

"Lepaskan aku, Ma!" Haura mendorong tubuh ibunya dengan kasar.

Rafin menahan tubuh istrinya agar tak terjatuh.

"Haura!" bentak Rafin.

Gadis itu terdiam ketika mendengar suara bentakan ayahnya.

Ezzy hanya berdiri dan diam.

"Kamu ingin menyakiti kami, hah!" ucap Rafin lantang.

Haura menjerit sekuat-kuatnya bahkan menjambak rambutnya.

Ezzy tanpa sadar mendekat lalu memegang tangan Haura. Berusaha menenangkan gadis itu, "Nona, hentikan!" sentaknya.

Bukannya berhenti, Haura semakin beringas. Bahkan menarik kerah baju Ezzy dengan kasar.

Tak lama kemudian, Haura tiba-tiba jatuh dengan mata terpejam.

Ezzy berhasil menopang tubuh Haura yang hampir menyentuh lantai. Dengan cepat, ia gendong dan membawanya ke kamar khusus.

Haura dibaringkan di atas ranjang dan di selimuti. Ezzy bahkan menyingkirkan helaian rambut Haura di belakang telinga.

Lessa dan Rafin melihat perlakuan Ezzy begitu lembut kepada Haura membuat mereka yakin dengan keputusan Alon untuk menikahkan keduanya.

Ya, Alon yang memberikan saran agar Ezzy dan Haura dinikahkan. Karena selama ini Haura membutuhkan seseorang teman spesial.

"Hampir tiap hari dia begitu. Kami tak tahu lagi harus berbuat apa untuk kesembuhannya," ujar Lessa.

"Kami tidak bisa setiap waktu menemaninya karena kesibukan di kantor," timpal Rafin.

"Apa dengan menikah dia akan benar-benar sembuh?" tanya Ezzy.

"Kami tidak yakin, tapi hanya cara itu yang belum di coba," jawab Rafin.

Ezzy diam sejenak dan berpikir.

Rafin dan Lessa saling berpegangan tangan dan memandang. Keduanya berharap jika Ezzy mau menerima tawarannya.

"Saya bukan orang kaya, ibu seorang janda. Kami tinggal di desa jauh dari keramaian, untuk menyambung hidup kami harus berjualan telur ayam dan daun singkong. Apa Tuan dan Nyonya mau menerima menantu seperti saya?" Ezzy menatap kedua orang tuanya Haura. Dia tak ingin kedua orang tuanya berharap lebih padanya.

Lessa dan suaminya mengangguk mengiyakan.

"Apa ada syarat lain yang harus saya lakukan?" tanya Ezzy lagi.

"Tidak," jawab Rafin cepat.

"Baiklah, saya akan menikahi Nona Haura. Tapi izinkan memberi kabar pernikahan ini kepada ibu," ucap Ezzy.

"Untuk itu, kami tidak mengizinkannya. Karena kondisi penyakit Haura tak ingin diketahui orang lain," kata Rafin menolak permintaan calon suami Haura.

"Dia ibu kandung saya," ucap Ezzy.

"Maaf, Zy. Kami tidak dapat memberikan izin," kata Lessa. Karena takut jika orang lain tahu mengenai kondisi Haura.

Ezzy menarik napasnya.

"Ini semua demi kebaikan Haura, maukah kamu menolong kami?" pinta Lessa berharap.

"Demi kesembuhan Haura, saya siap menikahinya." Kata Ezzy.

Rafin dan Lessa tersenyum senang mendengarnya.

"Sebelum menikah, saya mohon agar Tuan dan Nyonya bicara terlebih dahulu dengan Nona Haura agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kami," ucap Ezzy.

Rafin dan istrinya setuju.

***

Di taman belakang rumah milik orang tuanya Haura....

Rafin dan Lessa sengaja pulang dari kantor lebih awal untuk memberitahu kabar pernikahan kepada putrinya.

"Apa? Menikah dengannya?" Haura tampak terkejut.

"Iya, Haura. Cara ini satu-satunya agar kamu sembuh," jelas Lessa.

"Aku tidak mau menikah dengan orang tak kucintai!" tolak Haura tegas.

"Cinta atau tidak, kamu harus menikah dengannya. Pria mana yang sudi menerima kondisi kamu seperti ini!" ucap Lessa.

"Mama menyalahkan aku?" Haura mulai terpancing emosi.

"Tidak, Nak." Kata Lessa.

"Aku begini juga karena kesalahan kalian!" ucap Haura.

"Haura, tenanglah!" Rafin menyentuh bahu putrinya.

"Aku tidak mau dinikahkan dengannya, Pa." Kata Haura yang matanya berkaca-kaca. Berharap kedua orang tuanya membatalkan rencananya.

"Ini cara terakhir kita," ujar Rafin.

"Apa tidak ada cara lain?" tanya Haura.

"Tahan emosi kamu ketika orang lain melakukan kesalahan secuil," jawab Rafin.

"Aku tidak bisa, Pa!"

"Secuil saja kamu tidak mampu apalagi jika kesalahan besar," singgung Rafin.

"Kamu ingin tidur berjam-jam selamanya?" tanya Lessa.

Haura menggelengkan kepalanya.

"Maka terima dia menjadi suamimu," ucap Lessa.

"Jika aku sudah sembuh dan normal, apa aku boleh berpisah dengannya?" tanya Haura.

"Tidak!" jawab Rafin.

"Ya," ucap Lessa.

Rafin mengarahkan tatapannya kepada istrinya.

"Aku tidak mau punya menantu miskin seperti dia, Fin." Kata Lessa.

"Bagaimana kalau memang dia sangat menyayangi dan tulus mencintai Haura?" tanya Rafin.

"Aku tidak percaya dia sepenuhnya menyayangi putri kita. Tujuannya adalah uang," jawab Lessa.

"Papa berharap tak ada perceraian di antara kalian," ucap Rafin.

"Aku menikah dengannya juga karena terpaksa, Pa." Kata Haura.

"Papa sangat yakin jika Ezzy berbeda dengan pria diluar sana!" ucap Rafin.

"Kalau putri kita normal, banyak pria kaya raya dan jauh lebih tampan dari dia yang mengantri untuk menjadi suaminya," cetus Lessa.

"Tapi, kondisi putrimu sangat berbeda!" Rafin mematahkan ucapan istrinya.

"Sudah, cukup. Papa dan Mama tidak perlu berdebat, aku mau menikah dengannya dan sehat," ujar Haura.

...----------------...

Selamat Membaca dan Sehat Selalu 🌹

Jangan Lupa Tinggalkan Jejak, Terima Kasih 😊🤗

Episodes
1 Bab 1 - Pergi Ke Kota
2 Bab 2 - Mulai Bekerja
3 Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4 Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5 Bab 5 - Menikah
6 Bab 6 - Harus Hamil
7 Bab 7 - Penjelasan Haura
8 Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9 Bab 9 - Tawa Haura
10 Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11 Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12 Bab 12 - Memilih Haura
13 Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14 Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15 Bab 15 - Menangkal Emosi
16 Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17 Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18 Bab 18 - Bertengkar
19 Bab 19 - Semakin Mesra
20 Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21 Bab 21 - Menjebak Wia
22 Bab 22 - Alasan Wia
23 Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24 Bab 24 - Mencurigai Alon
25 Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26 Bab 26 - Ezzy Digoda
27 Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28 Bab 28 - Yessi Dipecat
29 Bab 29 - Memata-matai Alon
30 Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31 Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32 Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33 Bab 33 - Meminta Maaf
34 Bab 34 - Nuri Sakit
35 Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36 Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37 Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38 Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39 Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40 Bab 40 - Amarah Haura
41 Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42 Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43 Bab 43 - Rayuan Davin
44 Bab 44 - Resmi Jadian
45 Bab 45 - Disuruh Menikah
46 Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47 Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48 Bab 48 - Davin Khawatir
49 Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50 Bab 50 - Masih Bertengkar
51 Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52 Bab 52 - Menggoda Nuri
53 Bab 53 - Rencana Licik Davin
54 Bab 54 - Rio dan Shella
55 Bab 55 - Davin Dikhianati
56 Bab 56 - Pengakuan Nella
57 Bab 57 - Davin Kabur
58 Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59 Bab 59 - Davin Masih Selamat
60 Bab 60 - Ayah Davin
61 Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62 Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63 Bab 63 - Bertemu Nuri
64 Bab 64 - Meminta Maaf
65 Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66 Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67 Bab 67 - Mengundurkan Diri
68 Bab 68 - Nuri Curiga
69 Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70 Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71 Karya Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Bab 1 - Pergi Ke Kota
2
Bab 2 - Mulai Bekerja
3
Bab 3 - Menawarkan Teman Bicara
4
Bab 4 - Menerima Tawaran Menikah
5
Bab 5 - Menikah
6
Bab 6 - Harus Hamil
7
Bab 7 - Penjelasan Haura
8
Bab 8 - Ezzy Memboyong Haura Ke Kampung
9
Bab 9 - Tawa Haura
10
Bab 10 - Sikap Lembut Haura
11
Bab 11 - Mengajak Haura Mencari Dhea
12
Bab 12 - Memilih Haura
13
Bab 13 - Menu Makanan Yang Terpisah
14
Bab 14 - Mengajak Ezzy Jalan-jalan
15
Bab 15 - Menangkal Emosi
16
Bab 16 - Menuduh Orang Lain
17
Bab 17 - Haura Ikut Ezzy Ke Kampung
18
Bab 18 - Bertengkar
19
Bab 19 - Semakin Mesra
20
Bab 20 - Kedatangan Ibu Mertua dan Adik Ipar
21
Bab 21 - Menjebak Wia
22
Bab 22 - Alasan Wia
23
Bab 23 - Persiapan Resepsi Pernikahan
24
Bab 24 - Mencurigai Alon
25
Bab 25 - Haura Tertidur Lagi
26
Bab 26 - Ezzy Digoda
27
Bab 27 - Lebih Percaya Suamiku
28
Bab 28 - Yessi Dipecat
29
Bab 29 - Memata-matai Alon
30
Bab 30 - Terbongkarnya Kejahatan Alon
31
Bab 31 - Pesta Mewah Putri Pertama
32
Bab 32 - Bertemu Lagi Dengannya
33
Bab 33 - Meminta Maaf
34
Bab 34 - Nuri Sakit
35
Bab 35 - Berteman Dengan Davin
36
Bab 36 - Ditemani Davin Lagi
37
Bab 37 - Mencintai Pekerjaan
38
Bab 38 - Calon Sopir Pribadi Nuri
39
Bab 39 - Rio Mulai Bekerja
40
Bab 40 - Amarah Haura
41
Bab 41 - Rencana Davin Dan Rio
42
Bab 42 - Rencana Davin dan Rio (2)
43
Bab 43 - Rayuan Davin
44
Bab 44 - Resmi Jadian
45
Bab 45 - Disuruh Menikah
46
Bab 46 - Hari Pernikahan Nuri dan Davin
47
Bab 47 - Nuri Diberi Obat Tidur
48
Bab 48 - Davin Khawatir
49
Bab 49 - Nuri dan Davin Bertengkar
50
Bab 50 - Masih Bertengkar
51
Bab 51 - Hukuman Kecil Buat Davin.
52
Bab 52 - Menggoda Nuri
53
Bab 53 - Rencana Licik Davin
54
Bab 54 - Rio dan Shella
55
Bab 55 - Davin Dikhianati
56
Bab 56 - Pengakuan Nella
57
Bab 57 - Davin Kabur
58
Bab 58 - Rio Mengakui Kesalahannya
59
Bab 59 - Davin Masih Selamat
60
Bab 60 - Ayah Davin
61
Bab 61 - Mengajak Rema Nonton
62
Bab 62 - Bertemu Nella dan Lucas
63
Bab 63 - Bertemu Nuri
64
Bab 64 - Meminta Maaf
65
Bab 65 - Tak Mau Menyerah
66
Bab 66 - Sekamar Lagi Dengan Nuri
67
Bab 67 - Mengundurkan Diri
68
Bab 68 - Nuri Curiga
69
Bab 69 - Akhir Cerita (End)
70
Promo Karya Baru - Kekasih Amnesiaku Ternyata Konglomerat
71
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!