Sistem Kekayaan Ganda

Sistem Kekayaan Ganda

Kembali ke masa lalu

Angin malam berhembus datang, di hutan yang begitu gelap, tampak seorang pria dewasa tengah memeluk tubuh seorang bocah laki-laki dengan tangisan menyertai wajahnya.

Bulir-bulir air mata itu terus berjatuhan ke atas wajah bocah tersebut. Namun, hal itu tidak membuat si bocah terbangun dari pingsan atau mungkin bisa kematiannya.

"... Nak, maafkan ayah…" Ucapnya lirih dengan suara bergetar, "Maafkan ayah karena tidak bisa menyelamatkanmu dan ibumu… Ayah sungguh tidak berguna…" Sesalnya tanpa henti.

Saat ini, pria yang bernama Robin Dermawan itu terlihat sedang memeluk tubuh anaknya yang telah tak bernyawa dengan luka tampak memenuhi wajahnya.

Tak hanya bocah itu, tetapi Robin juga memiliki beberapa bekas luka di sekujur tubuhnya. Luka tersebut merupakan luka dari senjata tajam dan beberapa tampak seperti luka tembakan.

Walaupun darahnya terus mengalir tanpa henti, Robin tak sekalipun merasakan sakit dari luka-luka tersebut. Justru saat ini dia sedang merasakan perasaan sakit dihatinya ketika melihat kondisi anaknya yang telah tak bernyawa.

"... Maafkan ayah belum bisa memberikanmu mainan terbaru… Ayah sangat meminta maaf kepadamu…" Robin tampak tak henti-henti berbicara dengan anaknya, "Ayah sungguh menyesal, tapi kamu tenang saja, karena sekarang kita akan pergi bersama-sama dan hidup bahagia lagi dengan ibumu di alam sana…"

Robin tampak memaksakan senyuman diwajahnya, kemudian dia mencium kening sang anak dan tak lama kemudian tubuhnya terjatuh dengan kesadaran yang telah samar-samar.

Dengan tangan yang masih memeluk tubuh anaknya, Robin tersenyum tipis, menatap langit malam yang perlahan semakin kabur dari pandangannya.

"Semoga kita bisa bertemu kembali…" Harapnya yang tak lama kemudian Robin kehilangan kesadaran dan ikut bersama dengan sang anak ke alam kematian.

Paling tidak sebelum jiwa nya ditarik ke sebuah ruangan gelap yang menakutkan. Robin tampak terkejut sekaligus ketakutan setelah membuka matanya dan mendapati diri sedang mengambang di udara, yang mana sekitarnya hanya terdapat kegelapan.

"Dimana ini…?" tanya Robin sambil melihat sekitar, "Apakah ini alam kematian?" 

"Huh… jika itu memang benar, maka sungguh mengenaskan nasibku… Tapi aku berharap dapat dipertemukan lagi dengan keluargaku di alam ini…" Gumam Robin dengan wajah masam dan tatapan yang kosong.

[Itu dapat dilakukan…]

Ketika suasana hatinya sedang dalam keadaan buruk, tiba-tiba saja terdengar suara datar yang kemudian menggema di seluruh ruangan. Robi sendiri sangat terkejut dengan kehadiran suara tersebut yang tidak diketahui dimana sumbernya.

"S-siapa kamu!?" tanya Robin suaranya bergetar karena ketakutan.

Kemudian, tak lama setelah itu suara asing kembali menyahut pertanyaannya dengan datar.

[Saya adalah sebuah entitas yang tidak memiliki esensi kehidupan. Anda bisa memanggil saya sebagai Sistem—]

Sebelum Sistem menyelesaikan kalimatnya, Robin berteriak dan menyela ucapannya dengan wajah yang masih gelisah.

"Siapapun kau, keluarlah dan tampakkan wajahmu di depanku! Aku akan menghajar mu jika kau salah satu dari mereka!" ucap Robin merujuk pada sekelompok orang yang telah membunuhnya.

Mendengar itu, Sistem tak terdengar membantah, namun tak lama kemudian sebuah layar biru muncul di hadapan Robin dengan menampilkan sebuah emoticon berwajah datar.

"K-kau!?" Robin terkejut bukan main setelah melihat itu.

[Ya, ini wujud saya. Anda bisa menyebutnya sebagai Sistem. Dan kali ini, saya akan menjawab segala keraguan yang ada di dalam diri Anda, Tuan.]

Mendengar itu, wajah Robin berkerut, dia mencoba menarik nafas untuk mengatur nafasnya yang tak beraturan. Setelahnya, dia kembali menatap Sistem dengan wajah yang sudah membaik.

"Apa maksudmu?" tanya Robin dengan wajah yang tenang.

[Baiklah, itu respon yang bagus.] Ucap Sistem sebelum kemudian melanjutkan perkataannya.

[Sebelum itu, saya akan menegaskan kembali bahwa saya merupakan sebuah Sistem yang memiliki kesadaran.]

[Kehadiran saya disini adalah untuk menawarkan sesuatu kepada Anda. Apakah anda penasaran dengan itu?] tanya Sistem dibalas dengan anggukan kecil.

[Saya akan menawarkan sebuah kontrak, yang mana di dalam kontrak tersebut dijelaskan segala ketentuan yang tentunya lebih menguntungkan bagi Anda.]

Mendengar jeda di antara kalimatnya, Robin memutuskan untuk bertanya sebelum Sistem melanjutkan kalimatnya, "Kontrak apa itu?"

[Kontrak tersebut adalah kontrak yang mengikat saya dengan Anda. Dan Anda bisa menyebut kontrak itu sebagai kontrak antara budak dan Tuan. Tentu saja, dalam konteks yang lebih normal.]

"Apa yang akan aku dapatkan dari kontrak itu?" tanya kembali Robin dengan wajah penasaran.

[Anda akan memiliki hak untuk memiliki saya, kemudian Anda juga akan mendapatkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari hal itu.]

[Namun, saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut mengenai keuntungan yang bisa anda dapatkan. Karena hal ini bersifat netral, sehingga saya akan menentukan peran yang sesuai ketika kita berdua sudah terikat dengan kontrak.]

Mendengarnya, Robin sedikit kebingungan. Namun jika berkaca dengan kondisinya yang telah menjadi jiwa mati, tidak ada salahnya untuk mempercayai hal itu, mengingat dirinya tidak memiliki sesuatu untuk di taruhkan.

'Tidak ada keuntungan baginya untuk melakukan kontrak dengan jiwa mati sepertiku, dan seluruh penjelasannya cukup menarik minatku…' Batin Robin berpikir dengan keras.

Hingga beberapa saat kemudian, dia telah berhenti memikirkan apapun dan berkata, "Baiklah. Aku tidak akan mempertanyakan lebih lanjut mengenai keberadaan mu, dan aku akan menerima tawaran mu itu!"

[Keputusan yang tepat.] Sistem menjawab dengan emoticon tersenyum tipis.

Setelah itu, sebelum mereka berdua melakukan kontrak yang dimaksud, Robin dengan cepat bertanya sesuatu sekali lagi kepada Sistem.

"Tunggu sebentar… Aku ingin mengetahui maksud dari perkataan mu yang awal? Apa yang kamu maksud dengan 'Itu bisa dilakukan'? Apakah benar aku bisa kembali bertemu dengan keluargaku!?" tanya antusias Robin.

[Tentu saja saya tidak berbohong. Namun yang saya maksud dengan itu bukanlah mempertemukan kalian secara langsung, karena yang akan saya lakukan adalah memindahkan jiwa Anda ke masa lalu, sesaat setelah kita melakukan kontrak. Mengerti?]

"Masa lalu… Baiklah, apapun itu aku akan mempercayakan semuanya kepadamu!" ungkap Robin dan tak lama kemudian jiwanya mengeluarkan sejumlah cahaya yang kemudian mengisi kegelapan.

Tanpa beraksi lebih, Robin hanya memejamkan matanya dan merasakan setiap sensasi hangat yang dikeluarkan oleh cahaya menyilaukan itu.

Hingga tak lama kemudian, tiba-tiba saja tempat sudah berganti, dan kini tampak Robin sedang berjongkok sambil membersihkan pecahan gelas yang terhambur di lantai.

Disamping itu, tampak beberapa orang sedang melihatnya sambil menyilangkan tangan di dada dan menatap jijik kearah Robin.

'Dimana aku?' Batin Robin yang kesadarannya baru saja memasuki raganya.

"Hei, kenapa kau malah menghentikan pekerjaanmu!? Cepat bersihkan itu sebelum kita menginjak kakimu lagi!" Tegur seorang wanita dengan ancaman.

Robin yang mendengar itu awalnya mendongak, kemudian tak lama setelahnya dia tersadar dan mengingat kejadian ini di benaknya.

'Aku kembali ke masa lalu?' Batin Robin bertanya, kemudian melanjutkan pekerjaannya dengan ekspresi yang menyimpang ribuan pertanyaan.

Melihat Robin yang kembali bekerja, tampak wajah kedua orang itu berubah menjadi kesal dan mendengus sebelum kemudian berbalik pergi meninggalkan Robin sendiri.

Mereka kesal karena saat ini mereka tidak dapat menyiksa Robin yang telah kembali melakukan pekerjaannya dengan baik. Dan walaupun mereka tetap menyiksanya, sensasi yang mereka dapatkan jelas jauh berbeda.

Sementara itu, Robin yang telah membersihkan pecahan gelas langsung pergi menuju halaman belakang untuk memastikan sesuatu.

"Aku sudah melihat layar ini sejak awal…" Ucap Robin dengan ekspresi terkejut, "Apakah yang dia katakan sebelumnya benar-benar nyata?"

[Sistem sedang melakukan penyesuaian…]

[85%...90%...95%...100%]

[Penyesuaian telah berhasil!]

[Harap bersiap-siap untuk proses penggabungan Sistem!]

"Apa yang dia maksud?" Bingung Robin dengan kerutan diwajahnya.

Namun tak lama kemudian dia tiba-tiba merasakan sensasi menyengat di kepalanya, yang membuat dirinya langsung terjatuh dengan posisi bersujud sambil memegang kepala bagian belakang.

"Arghh…. Akhk!" Robin terus mengerang kesakitan selama proses penggabungan itu.

Hingga beberapa menit kemudian, tampak kesadarannya sudah berada di ambang batas dengan mulut yang mengeluarkan busa.

Disamping itu, Sistem yang telah melakukan penggabungan kembali memunculkan notifikasi dengan emoticon senyuman bahagia.

[Sistem telah berhasil melakukan penggabungan!]

[Sistem Kekayaan Ganda tercipta!]

[ :) ]

Terpopuler

Comments

Ra dhiraemon

Ra dhiraemon

Mampir

2023-10-14

0

Halu

Halu

Gassss

2023-09-25

0

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

lanjut

2023-09-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!