Di dalam ruangan keluarga yang berada di lantai dua, tampak Sanaka sedang dicekik oleh seorang Pencuri itu dengan sebagian wajah ditutupi kain hitam.
Dengan cengkraman kuat dia mencekik Sanaka hingga tubuhnya terangkat. Hal itu sontak membuat Xiao Hang terkejut dan segera dirinya melesat dengan cepat.
Sebelum Pencuri itu bereaksi, Xiao Hang telah melayangkan tendangan ke kepalanya hingga membuatnya terhempas dan menabrak tembok dengan kepala yang menyentuh lebih awal.
Sementara itu, Sanaka segera menepuk-nepuk lehernya yang membekas. Beruntung dirinya bukanlah manusia asli, sehingga tak bisa merasakan sakit atau bahkan bernafas.
Xiao Hang menatap khawatir Sanaka, "Apa kamu baik-baik saja!?" tanya dirinya menghampiri Sanaka.
Sanaka menggelengkan kepalanya sambil melambai dengan wajah datar, "Itu tidak masalah. Lebih baik kau tanyakan kepada Pencuri itu mengenai kondisinya."
Xiao Hang segera mengalihkan pandangannya kembali, kemudian perlahan menghampiri Pencuri itu yang masih tergeletak sambil memegangi kepalanya dengan meringis.
"Benar juga, aku perlu melakukan interogasi lebih kepadanya..." Xiao Hang menatapnya penuh nafsu membunuh sambil menyeringai tipis.
Hal itu segera membuat Pencuri itu ketakutan. Dengan cepat dirinya bangkit, kemudian memasang sikap waspada sambil menyiapkan kuda-kuda bertarung.
"Kalian... kalian bukanlah manusia!" ucap Pencuri itu semakin mengepalkan tangannya dengan getar.
Xiao Hang tertawa kecil mendengarnya, "Kau memiliki insting yang lumayan tajam untuk seukuran manusia — kecoa hidup!"
Suara yang begitu menakutkan terdengar, membuat bulu kuduknya seketika merinding. Namun dibalik tubuh Xiao Hang, tampak Robin sedang menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bodoh.
'Hei, aku manusia, tahu!' batinnya.
Sementara itu, Pencuri itu semakin dibuat terpojok oleh Xiao Hang yang selalu menghampirinya dengan langkah kecil. Dia benar-benar ketakutan saat ini!
"Ayolah manis, lakukan seperti apa yang kau lakukan kepada Sanaka..." bisik Xiao Hang tak melunturkan seringainya.
"Kau bajingan monster! Aku tidak sudi menyentuh kulitmu yang busuk!" ucap Pencuri itu bersuara getar.
"Heeh... kau tahu saja kalau aku jarang mandi. Hebat, hebat, aku mulai mengakui insting tajam mu!" Dengan bangga Xiao Hang bertepuk tangan.
Namun Robin memandanginya dengan aneh, dia merasa telah melakukan kesalahan karena membeli pelayan aneh sepertinya.
'Mungkinkah ini karma karena telah melakukan Human Trafficking? Maafkan aku Tuhan...'
Robin sudah kehabisan kata-kata dengan sikap aneh yang selalu ditunjukkan oleh Xiao Hang, padahal belum lama ini dia membelinya. Namun entah mengapa sudah muncul perasaan menyesal dalam dirinya.
"Kau benar-benar monster! Aku akan mengalahkan mu!" ucap Pencuri itu penuh tekad.
Sesuai ucapannya, dia langsung berlari sambil melayangkan pukulan dengan tangan kirinya. Namun itu berhasil dihindari dengan mudah. Tetapi dia melanjutkan serangannya dengan menggunakan tangan kanannya.
Tapi lagi-lagi itu dapat dihindari oleh Xiao Hang. Bahkan saat ini dirinya sedang memasang tampang bodoh yang merasa bahwa setiap pukulannya sangat membosankan dan tidak bergairah.
"Berhenti menghindar, bajingan!!" teriaknya kesal.
Namun tampaknya dia akan segera menyesali ucapannya tersebut...
"Dengan senang hati!"
Xiao Hang menyambut pukulan Pencuri itu dengan melakukan pukulan balik yang kemudian saling bertemu hingga menimbulkan terpaan angin yang begitu dahsyat.
Tapi tentu saja angin tersebut berasal dari pukulan Xiao Hang yang murni kekuatan fisiknya. Dan hal itulah yang membuat tangan Pencuri itu langsung remuk sepenuhnya, hingga untuk bergerak sedikit saja sudah tidak bisa.
"ARGHHHH!!"
Pencuri itu berteriak, memegangi tangan kanannya yang sudah hancur total. Dia terus membuka mulutnya lebar-lebar untuk mengeluarkan teriakan yang begitu menyayat hati.
Sementara itu, Robin dengan langkah tenang menghampiri mereka, dia benar-benar takut jika sampai tetangga mendengar suaranya yang terdengar sangat tersiksa.
"Hentikan teriakan mu, jangan sampai para tetangga datang ke rumah kami!" tegur Robin dengan wajah khawatir.
Pencuri itu sedikit membuka matanya, dan dapat melihat jelas kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Robin. Namun hal itu malah menjadi kesempatan besar baginya untuk terus melanjutkan tangisannya yang menyedihkan.
"ARGHHHH!! SAKIT!!!"
Mendengarnya tentu saja langsung membuat Robin semakin ketakutan. Dengan tubuh yang berkeringat deras, Robin menghampiri Pencuri itu dan berjongkok di depannya sambil memberikan gestur menempelkan telunjuk di mulutnya.
"Sssttt! Kau tak boleh berisik!" ucapnya, namun sekarang berbisik.
"Memangnya kenapa!? Biarkan mereka tahu bahwa kalian telah melakukan hal tidak manusiawi kepadaku!" jawab Pencuri itu sambil terus meringis kesakitan.
"Ya, paling tidak mereka akan datang untuk menambah luka di tubuhmu." Robin berkata dengan datar. "Bukankah saat ini kau berada di pihak yang salah karena telah mencuri rumah orang lain? Untuk alasan apa para tetangga menyalahkan ku mengenai hal ini? Bukankah mereka bodoh jika sampai melakukannya?"
Mendengarnya, harapan dalam diri Pencuri itu seketika pupus dan hanya menyisakan tatapan kosong yang sudah tak memiliki tanda-tanda kehidupan.
'Ah benar...' pikir pria misterius.
"Tampaknya kau sudah kembali ke realita." Robin memasang senyum meledek. "Jadi, apa yang mendasari tindakanmu untuk mencuri ke rumahku ini?"
Pencuri itu melebarkan matanya, seketika kekosongan dalam matanya kembali berwarna, tapi dengan kobaran api yang tampaknya didasari oleh amarah.
"Memangnya itu yang pertama kali harus kau lakukan saat ini!" protesnya mencoba untuk bangkit, tapi tidak bisa. "Lihat kondisiku saat ini! Begitu tidak berdaya! Dan kau malah memintaku penjelasan! Dimana hati nurani mu!!"
Bukannya mengangguk paham, Robin malah mengupil sambil memasang tampang bodoh.
"Kau meminta pertanggung jawaban? Yang benar saja..." Robin menghela nafas berat.
Namun, tak lama kemudian Robin merogoh sakunya dan mengeluarkan satu pil yang langsung dia berikan kepada pria tersebut.
"Ya sudah, makan itu untuk kesembuhan mu!" ucap Robin dengan yakin.
Pencuri itu menatap pil ditangannya dengan tatapan aneh. Dia sangat ragu bahwa pil kecil seperti ini dapat memulihkan kondisi tulangnya yang sudah tidak memiliki bentuk.
Namun dengan tidak ada pilihan lain, dengan wajah aneh Pencuri itu langsung memasukan pil tersebut ke dalam mulut dan menelannya tanpa bantuan air.
'Hebat...' Robin menatapnya dengan binar.
Awalnya pil itu tidak memiliki perubahan apapun pada tubuh si pria misterius, hingga membuatnya merasa kecewakan dan hendak untuk marah.
Namun, beberapa detik kemudian tubuhnya mulai mengalirkan perasaan hangat yang kemudian mengumpul di daerah tangan kanannya yang berperan sebagai pusat.
Hingga tak lama berselang, tulang-tulang yang sudah menjadi partikel kecil, perlahan mulai tersambung kembali dan bahkan kembali dalam kondisi seperti sediakala.
Hal itu langsung membuat Pencuri itu menjadi bahagia. Dia menatap Robin yang sedang berada setengah meter darinya, dan secara cepat dirinya melayangkan pukulan dengan wajah penuh amarah.
"Matilah untukku, sialan!!" ucapnya penuh percaya diri.
Xiao Hang dan Sanaka yang masih berada di belakang tampak sangat terkejut sekaligus khawatir. Mereka hendak untuk menyelamatkan Robin, namun pergerakan Pencuri itu lebih cepat dari mereka.
Sehingga saat ini dapat dipastikan bahwa Pencuri itu akan berhasil menghantam wajah Robin dengan sangat keras, setidaknya sampai membuat tulang hidungnya retak.
Paling tidak sebelum Robin membuka mulutnya dan mengatakan satu kata yang kemudian membuat gerakan Pencuri itu terhenti tepat di depan hidungnya.
"Berhenti..."
Pencuri itu terkejut, dia membelalakkan matanya tidak percaya dan berusaha untuk menggerakkan seluruh tubuhnya, walaupun pada akhirnya nihil.
"K-kenapa...?" bingung Pencuri itu dengan pertanyaan memenuhi kepalanya.
Sementara itu, Robin yang awalnya tampak serius langsung mengubah sikapnya dengan cepat. "Kau terlalu bodoh, dasar manusia bodoh, bodoh!" ledeknya sambil menjulurkan lidahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Abbie Jard
wwkwkwkwk MC nya kaya banci 🤣
cerita ga jelas banget
2024-08-30
0
Nino Ndut
ch ini g jelaw bgt
2023-09-22
1