Impoten Husband
Berita tentang kecelakaan pesawat dua hari yang lalu gempar di beritakan seluruh stasion televisi New York, Amerika Serikat. Penerbangan United Airlines yang jatuh pada dini hari menewaskan lebih dari 100 orang sedangkan 50 lainnya di nyatakan hilang, penumpang selebihnya mengalami luka-luka dan di rawat intens secara bersamaan.
Berita itu menjadi topik hangat. Bukan hanya karena korban yang tewas atau hilang tapi, yang ada di pesawat itu adalah seorang Milyuner muda yang dinyatakan kritis.
.....
Rumah sakit UCLA Medical Center..
Di depan pintu ruangan IGD itu tampaklah seorang wanita paruh baya dengan perawakan ras China yang kental. Ia memandang sendu ke kaca pintu yang memperlihatkan sosok pria terbaring lemah dengan banyak selang terbelit dan kabel medis menyokong kehidupan tengah di periksa dokter.
Air mata terus mengalir di kedua mata sipit berkacamata itu. Di usap namun kian banyak keluar.
"Zhen!" Gumamnya parau dan sendat.
Dialah nyonya Ming Huan. Mendengar kabar pesawat yang membawa putranya mengalami tragedi menakutkan, nyonya Ming langsung berangkat menyusul ke New York tapi, ternyata putranya sudah kritis.
Tak ada siapapun disini kecuali dua pengawal yang berjaga di belakangnya. Nyonya Ming terus menangis menanti keluarnya dokter membawa kabar baik maupun buruk.
Ketika pintu di buka, nyonya Ming menghadang dokter Petter yang mengerti.
"Dok! Bagaimana dengan anak saya? Apa yang terjadi padanya?" Kecemasan membabi-buta.
Pria paruh baya itu melepas maskernya. Tatapan yang sulit di jabarkan tapi juga penuh pertimbangan.
"Nyonya! Kami sudah memantau dari beberapa hari ini."
"Jadi? Dia baik-baik saja-kan? Aku akan lakukan apapun agar dia selamat," Tanya nyonya Ming tak sabaran.
Dokter Petter terdiam. Ia menghela nafas beralih memandang kaca pintu dengan berat.
"Nyonya! Ada kabar baik dan buruk. Saya harap kau bisa tenang dan kuat."
Jawaban itu sontak membuat nyonya Ming kelut. Dadanya berat bahkan tatapannya mengabur.
"K..katakan!"
"Kecelakaan ini sangat fatal dan begitu buruk. Tuan Muda Zhen memang kemungkinan besar selamat dari kritis tapi, kerusakan pada tubuhnya tak bisa tertolong secara sempurna."
"M..maksudnya?" Gemetar nyonya Ming dengan tubuh mendingin.
Dokter Petter sungguh sulit tapi inilah kenyataan.
"Kedua kakinya patah secara frontal bahkan rusak total bagian dalam. Kami menjalankan operasi besar untuk memasang penyangga di dalam sebagai ganti tulang kakinya."
"A..apa?" Nyonya Ming menutup mulut tak percaya itu.
"Bukan itu saja, kami juga memeriksa organ vitalnya dan.."
Dokter Petter terdiam sejenak. Nyonya Mind lemas di sangga oleh dua pengawalnya yang siap siaga.
"Organ vitalnya juga ikut terkena hingga mengalami kerusakan jaringan dalam. Benturan yang kuat sangat berdampak fatal dan kemungkinan besar tuan muda Zhen akan mengalami difusi ereksi dalam jangka waktu tak bisa di tentukan."
"Z..Zhen, hiks!" Isak tangis nyonya Ming menggema ke seluruh lantai rumah sakit yang di khususkan untuk mereka.
Wajah terpukul bahkan syok wanita itu membuat dokter Petter iba, hanya saja ia tak bisa berbuat banyak.
"Maaf, nyonya! Kerusakan pada tubuh tuan muda memang sangat besar. Bagian pinggang kebawah memang cukup menyedihkan."
"Z...Zhen, hiks! Zhen, s..sudah-ku bilang jangan pergi. Kenapa kau bersikeras? Nak!" Isak nyonya Ming di dudukan ke kursi tunggu.
Zhen Xiveng Ming. Dia adalah seorang pengusaha muda ternama pemimpin Group Ming di usia 27 tahun. Popularitasnya di dunia bisnis bahkan industri permodelan selalu mendominasi.
Zhen juga sudah menikah dua tahun yang lalu dengan seorang wanita Amerika dan menetap disini. Hanya saja, malam itu Zhen tengah di China dan memaksa kembali ke sini karena saat itu adalah ulang tahun istrinya.
Tapi, tak di sangka Zhen mengalami kecelakaan besar sampai mengguncang semua orang. Bahkan, para media yang tak sabaran terus mengulik-ulik keadaan Zhen yang belum sadarkan diri.
"P..putraku, hiks! Zhen!! Dia.."
"Nyonya! Kau tenanglah. Kita akan mencari solusi ketika tuan muda sudah sadar," Ucap dokter Petter berusaha meredam kesedihan nyonya Ming yang tampak sangat terpukul.
Nyonya Ming mulai lemas. Ia kehilangan kesadarannya di sanggahan dua pengawal pribadinya.
"Ayo bawa nyonya ke ruangan lain! Dia pasti syok!" Pinta dokter Petter mengiring ke arah ruangan tak jauh dari IGD.
Selepas kepergian mereka, sosok yang tadi terbaring lemas seakan mayat hidup itu mulai membuka matanya perlahan.
Bulu mata lentik dengan alis lurus di tutupi perban bagian pelipis. Kelopak matanya yang agak kemerahan memicing ke langit-langit ruangan yang kabur.
Suara monitor mendominasi, rasa sakit yang tak tertahankan menyerang seluruh sistem sarafnya tapi, ada yang lebih menyakitkan.
Jujur ia mendengar semua yang terjadi sekitarnya tapi kesadarannya menolak bangkit. Tangisan sang ibu dan pernyataan dokter Petter benar-benar mengguncang batin dan fisiknya.
"D..difusi ereksi?" Gumamnya serak karena ada rasa sakit di tenggorokan.
Matanya yang tajam melayang ke arah bagian pinggang ke bawah di tutupi selimut. Ia tak merasakan apapun. Tubuhnya seperti batu, berat dan sangat kaku.
"T..tidak. Tidak mungkin," Gumam Zhen seakan tak menerima ini.
Zhen lagi-lagi berusaha mengangkat kedua kakinya tapi nihil, hanya keringat yang keluar bahkan rasa sakit menjalar hebat.
Ntah karena frustasi dan tak mau menjadi lumpuh sekaligus impoten, Zhen mencabut beberapa kabel medis di dadanya. Alat bantu bernafas itu di sentak kasar bahkan dilempar asal.
"T..tidak. Kau tak lumpuh, kau tak lumpuhhh!!" Geram Zhen pada dirinya sendiri.
Wajah tampan menyedihkan bahkan bisa terlihat untuk pertama kalinya. Ia menyibak selimut yang terlempar ke lantai.
"K..kau tak lumpuh. I..ini tak bener!"
Zhen menenagkan diri sendiri. Ia sekuat tenaga mengangkat kedua kakinya yang tak tampak karena semuanya di tutup perban sampai kesabaran Zhen habis total.
"AKU TAK LUMPUH!! KEMBALIKAN KEADAANKU SEPERTI SEMULAA!!! AKU TAK LUMPUUH!!" Teriak Zhen melempar beberapa peralatan di dekatnya sampai monitor darurat berbunyi.
Ada rasa takut yang teramat memaksa Zhen untuk melepas selang infus secara paksa. Ada kepanikan di dalam jiwanya kala ingat kata DIFUSI EREKSI, ia takut mimpi buruk akan datang.
"AKU TAK LUMPUUH!! SIALAAN!!"
Zhen sampai jatuh ke bawah membuat kakinya terbentur lantai dan luka di bagian perutnya sobek. Keadaan demikian tak bisa menenagkan Zhen yang memukul-mukul area kakinya sampai pintu di dobrak paksa.
"TUAN MUDA!!" Seru dokter Petter yang syok melihat Zhen menggila.
"Aku tak lumpuh!! Aku sama sekali tak lumpuh!!!"
Dokter Petter mendekat. Ia berusaha menenagkan Zhen yang pasti sangat syok karena selama ini ia adalah pria sempurna secara fisik dan kecerdasan.
Semua itu akan hancur dalam sekejap. Zhen takut membayangkan respon istrinya mendengar kabar ini.
"Aku tak lumpuuh!! Aku tak lumpuuh!!!"
"Tuan! Tenanglah, kau jangan begini," Ujar dokter Petter menghentikan Zhen yang sangat tak terima.
"Aku!! Aku tak ingin tahu apapun. Kakiku, kakiku harus seperti sedia kala dan aku tak ingin jadi pria tak berguna," Tekan Zhen meremas kerah kemeja dokter Petter yang menelan ludah.
Ketika mata tajam pria blasteran China dan Amerika ini marah, ia tampak sangat menakutkan.
....
Vote and like sayang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
istripak@min
Knp nama tangahnya nama kawan ku thor ,cipenggg
2024-10-05
1
Dina Marliana
haloo kk will aku mampir lg di karya diri muh🤭 👏👏selamatt barhaluu para readers
visulku jatuh kepada 'DYLAN WANG' hahaaa😅🤭👍
2024-03-06
0
Erna Pidot Pidot
visual ku jatuh ke Kim taehyung 🤭karna wajah nya cina blasteran Amerika
2024-01-07
0