Udaranya sedikit panas

Berita soal kondisi mengenaskan Zhen dengan cepat tersebar. Hal ini membuat dewan direksi Group Ming mulai cemas karena perusahaan tak akan bisa mempertahankan Zhen sebagai presdir jika keadaanya begitu memperihatinkan.

"Putraku Zhen sudah tak mungkin lagi memimpin perusahaan Group Ming. Aku yakin, kalian akan mempertimbangkan saranku," Ucap tuan Hupent sudah melakukan pertemuan dengan dewan direksi secara personal.

Masing-masing dari 5 dewan di ruangan pertemuan ini telah memeggang bukti jadwal pengobatan Zhen bahkan lengkap dengan cap rumah sakit.

"Zhen tak akan bisa lagi kembali ke perusahaan. Dengan keadaan seperti itu, dia tak akan berada di puncak dunia bisnis lagi."

"Lalu, siapa yang akan menduduki kursi CEO Group Ming?" Tanya tuan Rulstof berkebangsaan Rusia.

"Yah, selama ini hanya nyonya Ming dan tuan muda Zhen-lah yang mampu memimpin perusahaan secara puncak. Siapa kandidat yang akan naik ke kursi presdir?" Timpal dewan direksi lain yang asli China.

Tuan Hupent diam tapi jelas ia merasa muak. Hanya saja, demi mengambil hati seluruh pemegang saham group Ming, ia harus bersabar sedikit lagi.

"Kalian pikir kami hanya punya satu anak?"

"Tuan! Maksudmu.."

"Aku masih punya putri yang bisa menggantikan saudaranya," Imbuh tuan Hupent berdiri dari kursi yang tadi ia duduki.

Tuan Rulstof saling pandang dengan semua dewan yang ada di ruangan ini. Ada keraguan dan ketidakpastian di sana.

"Tak perlu khawatir. Putriku sudah menempuh pendidikan yang layak untuk mengambil alih perusahaan. Dia bisa membawa Group Ming lebih dari apa yang Zhen lakukan."

"Nona Ming Yue? Bukankah dia masih berusia 18 tahun?" Tanya mereka bersamaan.

Tuan Hupent mengangguk. Ruangan rapat ini kedap suara jadi tak ada yang akan mendengar perbincangan mereka termasuk sekretaris Xiho.

Tuan Hupent tadi mengancam, jika sekretaris Xiho tak memperbolehkan ia masuk, maka berita soal Zhen akan lebih parah dari ini.

"Apa yang harus-ku lakukan?! Jika tuan Hupent di biarkan lama-lama di sana maka akan sangat berbahaya."

Sekretaris Xiho berpikir keras. Wanita berambut pendek dengan poni hitam legam itu segera tersigap saat pintu lift di lantai ini terbuka.

"Nyonya!"

Sekretaris Xiho segera menyongsong nyonya Ming yang keluar dari lift. Wanita paruh baya berwajah tegas itu tampak baik-baik saja hanya ada perban kecil di area pelipis.

"Dimana dia?"

"Nyonya, tuan Hupent tadi mendesak masuk ke perusahaan. Saya tak bisa mencegahnya untuk bertemu dewan direksi!"

Sekretaris Xiho membuka pintu ruang rapat hingga nyonya Ming masuk tanpa permisi.

Sontak saja tuan Rulstof berdiri diikuti yang lain.

"Nyonya Ming!"

Tuan Hupent teralihkan atas sapaan dewan direksi pada nyonya Ming yang menatap tajam ke arahnya.

"Atas dasar apa kalian mengadakan pertemuan tanpa sepengetahuan presdir?"

"Nyonya! Kami datang atas panggilan dari perusahaan sendiri," Jawab tuan Rulstof membela diri.

Tuan Hupent masih tenang. Tak ada rasa bersalah atau segan akan kedatangan nyonya Ming yang sudah lama berpisah rumah dengannya.

"Istriku! Bukankah kau masih tak enak badan?"

"Masalah perusahaan hanya bisa di bicarakan oleh seluruh pemegang saham. Tidak dengan orang ASING," Tekan nyonya Ming menahan marah.

Ia tahu kabar Zhen lumpuh dan mengalami difusi ereksi menyebar ke publik itu karena tuan Hupent.

"Asing? Siapa yang orang asing disini? Istriku, kau tahu betul aku punya 5% hak saham disini," Jelas tuan Hupent tak mau kalah.

Dewan direksi saling pandang. Nyonya Ming tak mau berdebat dengan pria licik ini dan lebih fokus pada mereka.

"Apapun yang telah di bicarakan tapi tak ada kesepakatan dengan putraku Zhen pemegang saham 50% dan sahamku 10% maka, apapun hasilnya tak bisa di jalankan. Jika tidak.."

Nyonya Ming melirik tajam pada tuan Hupent.

"Kalian tahu konsekuensinya!"

"Tapi, nyonya! Apa benar presdir Zhen sedang kritis? Bagaimana kami bisa tenang dengan kondisi perusahaan?" Tanya tuan Rulstof penuh hormat.

Tuan Hupent menyeringai. Ia duduk kembali di kursi yang biasa di duduki Zhen saat memimpin rapat. Tentu saja nyonya Ming sangat marah.

"Kabar itu masih belum pasti. Apapun yang terjadi pada putraku dia akan tetap mengambil alih perusahaan secara resmi, kalian tak perlu khawatir."

"Istriku! Apa kau menutupi sesuatu dari dewan direksi kita?"

"Selama perusahaan masih aman dan stabil, tak ada yang bisa melakukan konspirasi. Rapat ini SELESAI!!" Tegas nyonya Ming dan satu persatu dari mereka pergi meninggalkan ruangan.

Sekretaris Xiho mengantarnya keluar dan meninggalkan nyonya Ming bersama tuan Hupent.

"Istriku! Ternyata kau masih bisa ke perusahaan setelah mengalami kecelakaan."

Nyonya Ming mengepal. Ia raih gelas kopi di atas meja lalu di siramkan ke jas tuan Hupent.

Sontak saja pria itu berdiri marah.

"Wanita sialan!!"

"Kau tak pantas menduduki kursi itu!" Tekan nyonya Ming dengan pandangan berapi-api.

Ia tahu jika tuan Hupent-lah yang sudah mengatur skenario kecelakaannya dan Zhen. Hanya saja, nyonya Ming masih beruntung hanya mengalami luka kecil.

"Istriku! Kau jangan lupa kalau aku juga memiliki saham disini."

"Yah, saham curian," Jawab nyonya Ming menatap jijik tuan Hupent yang tertawa kecil.

"Sayangku! Kau tenang saja. Aku akan mencuri lebih banyak darimu melalui putri kita," Licik tuan Hupent lalu melangkah pergi.

Nyonya Ming memejamkan matanya untuk meredam amarah, Perlahan duduk di kursi di sampingnya menahan rasa cemas.

"Nyonya!"

Sekretaris Xiho baru kembali dan mendekati nyonya Ming yang memijat pelipis.

"Apa ada masalah di perusahaan?"

"Tidak, nyonya! Presdir Zhen melakukan pekerjaannya dari luar negeri. Sejauh ini masih terkendali."

Nyonya Ming menghela nafas. Ia cemas jika tuan Hupent nekat mengirim banyak orang untuk melenyapkan putranya.

"Kau perketat keamanan perusahaan. Jangan sampai dia masuk dan membuat ulah lagi!"

"Baik. Tapi, bagaimana dengan nona Ming Yue? Jika dia datang, kami tak mungkin melarangnya," Lirih sekretaris Xiho bimbang.

Nyonya Ming diam. Jika membatasi gadis itu maka Yue akan semakin membencinya. Selama ini Yue terlalu dekat dengan tuan Hupent hingga otak putrinya sudah terkontaminasi oleh kekotoran pria itu.

"Aku harus mengambil sikap. Zhen dan Yue adalah anakku tapi keduanya berbeda. Membiarkan Yue bebas ke perusahaan hanya akan memberi peluang untuk Hupent."

"Tapi, nona akan.."

"Di benci oleh putri sendiri juga tidak buruk," Gumam nyonya Ming tersenyum pahit tapi ia tak punya pilihan.

.....

Di negara yang berbeda. Zhen sudah kembali ke apartemen setelah melarikan diri dari buruan para media.

Setibanya di dalam ruangan kerjanya, Zhen meminta asisten Jio untuk mengumpulkan data para team medis yang dulu menangani pengobatannya.

Bahkan, dokter Petter sampai datang karena panggilan khusus dari Zhen.

"Tuan! Semua team medis yang bekerja saat itu adalah rekan-rekan saya. Mereka tak akan membocorkan data tentangmu sama sekali."

"Apa ada team media baru yang bergabung?" Tanya asisten Jio berdiri di dekat meja kerja Zhen yang masih fokus pada data-data yang di berikan padanya.

Dokter Petter terduduk diam. Ia mengingat-ingat seluruh rekan kerja di rumah sakit dan nihil.

"Tidak. Semuanya khusus orang kepercayaan saya sendiri."

"Lalu, dari mana Hupent bisa mendapatkan rekap medis tuanku?!" Emosi asisten Jio karena keadaan jadi memanas.

Jika di retas-pun tak mungkin bocor. Mereka melakukan rekap secara manual, bukan data komputer.

Ditengah pembicaraan keduanya, Zhen justru lebih tenang. Ia mengetuk-ngetuk meja kerjanya menatap datar dokter Petter yang merinding.

"Tuan! Saya bersumpah jika saya.."

"Kembalilah besok!" Sela Zhen menutup laptopnya.

Dokter Petter menghela nafas lega. Ia berdiri lalu pamit pada Zhen yang hanya diam memandang ke arah pintu keluar.

"Saya permisi, tuan! Besok, saya akan datang dengan penyelidikan baru."

Zhen mengangguk seadanya. Dokter Petter pergi keluar dari ruangan.

"Tuan! Jika seperti ini terus maka, besar kemungkinan pengobatanmu akan terganggu."

"Untuk sementara, lakukan pengobatan di luar rumah sakit," Tegas Zhen tak mau ambil resiko lebih besar.

Asisten Jio paham. Ia merapikan meja Zhen yang selesai untuk hari ini apalagi suasana di luar sudah mendaki malam.

Zhen menghela nafas. Kondisi tubuhnya cukup lelah dan harus segera istirahat.

"Tuan! Saya akan siapkan peralatan mandi untukmu!"

"Hm."

Asisten Jio pergi. Zhen bersandar ke kursinya menatap laptop yang tertutup rapat.

Dia sedang apa sekarang?!

Pikiran Zhen tertuju pada Moa. Saat kembali ke apartemen tadi, Moa langsung melakukan tugasnya mengasuh baby Zoe bahkan ini sudah berjam-jam lamanya tak terdengar tangis atau rewelan baby Zoe.

Karena tak cukup percaya pada Moa, Zhen segera membuka laptop lalu masuk ke pantauan cctv yang ia hubungkan ke laptop.

Semua penjuru lantai khusus di apartemen ini terpantau jelas. Tapi, Zhen bergulir ke area kamarnya yang kosong hanya tampak asisten Jio menyiapkan air mandi untuknya.

"Kamar," Gumam Zhen memilih cctv bagian kamar Moa.

Namun, di sana juga kosong seperti tak berpenghuni. Zhen tentu mulai gelisah karena cemas jika baby Zoe dalam bahaya.

"Wanita ini benar-benar liar," Gumam Zhen ingin menutup laptop tapi, cctv itu tak sengaja bergulir ke kamar mandi.

Degg..

Mata Zhen terpaku panas saat melihat Moa berendam di dalam bathub tanpa sehelai benangpun. Air yang jernih tanpa busa itu memperlihatkan seluruh lekuk tubuh indahnya bahkan terlihat sangat segar dan seksi.

Rambut panjang berwarna blonde terurai ke pinggir bathub dengan kedua tangan berpeggangan manja di pinggirnya. Sungguh, Moa terlihat sangat menggoda bahkan Zhen sampai tak berkedip.

"Tuan!"

Zhen tersigap kala asisten Jio sudah muncul di depan meja kerjanya.

Laptop itu Zhen tutup cepat dan berdehem kecil menormalkan aura wajah.

"Kau sudah selesai?"

"Sudah, tuan! Nona kecil juga sudah tidur di ruang tamu. Tuan bisa membersihkan diri segera," Jelas asisten Jio tapi agak cemas saat Zhen berkeringat dingin.

"Apa tuan sakit? Saya akan panggil dokter Petter kemari."

"Tidak perlu. Udaranya hanya sedikit panas," Jawab Zhen mengusap leher kaku lalu pergi dengan kursi rodanya.

...

Vote and like sayang

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. dasar tuan pengintip.. panas sendiri kan... Zhen cari perkara aja 🤭

2024-10-29

0

Juan Sastra

Juan Sastra

biarlah jio tuanmu begitu biar jadi trafinya sewaktu waktu. 😂😂

2024-08-28

0

Nona Aan Chayank

Nona Aan Chayank

pasang lagi lebih bnyk CCTV 😁😁😁

2023-12-04

2

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Apa dia akan menerimaku?
3 Wanita busuk
4 Jangan lepaskan wanita itu!!!
5 Sosok misterius
6 Mustahil membunuhnya!
7 Pria seperti apa dia?
8 Menjadi babysitter
9 Semprotan Shower
10 Jangan sampai di pecat!
11 Kembali membuat ulah
12 Belut betina yang licin
13 Pengkhianat?
14 Udaranya sedikit panas
15 Gagal!
16 Jangan coba merampas makananku!
17 Trauma baby Zoe
18 Serahkan bayi itu!
19 AWASI MEREKA
20 Ada apa dengan tuan?
21 Melepaskan celana?
22 Siapa yang sebenarnya terjebak?
23 Milikmu adalah Milikku
24 Memulai penyergapan
25 Kecurigaan Moa
26 Moa dan peledak
27 Babi dan belut
28 Kalau bisa dua kenapa satu?
29 Menikah?
30 Mempertimbangkan
31 Noah keritis
32 Aku bersedia menikah denganmu
33 Siap melakukan apapun
34 Pesan misterius
35 Kebablasan
36 Kemarahan Ebner
37 Sikap Zhen bertambah dingin
38 Sudah puas memandangiku?
39 Tak bertahan lama
40 Lebih baik cari aman
41 Hanya ingin mommy
42 Jangan berhubungan dengan pria lain!
43 Kenapa kau masih hidup?
44 Tak pandang bulu
45 Buka cabang
46 Keterkejutan Zhen
47 Tahu isi kepalamu
48 Gelandangan?
49 Istri dan anak?
50 Merasa lebih baik
51 Terjangkit virus
52 Dimana dokter Wen?
53 Amukan Zhen
54 Ternyata Marco adalah..
55 Kenakalan Moa
56 Kemana dia?
57 Bukan malaikat melainkan iblis
58 Dia harus membayarnya!
59 Kau kembali!
60 Noah kritis
61 J..jangan rebut dia dariku!
62 Meminta imbalan?
63 Memberinya hadiah
64 Sampai kau lemas!
65 Menciptakan sejarah
66 Kartu As
67 Kenapa dengan Cellien?
68 Penangkapan Hupent
69 Bunuh diaa!!
70 lenyapkan wanita itu!
71 Pengobat kegundahan
72 Membunuh anak itu
73 Maafkan aku!
74 Kenyataan yang sebenarnya
75 Hilang Kendali
76 Sampai kapanpun milikku!
77 Berubah
78 Aku tak mengenalmu!
79 Tak bisa menahan lagi!
80 Ayo berbaikan
81 Jadi sangat aneh
82 Menjelang pesta
83 K..kau hamil, sayang!
84 Kalian mulai berdatangan
85 Wanita misterius
86 Serahkan anak itu
87 Hantu laut pengincar pria perjaka
88 Wanita kejam
89 Aku menyukaimu
90 Jangan ikut campur
91 Aku akan berduel dengannya!
92 Diculik Alice
93 Mempermudah jalanku!
94 Dia akan membunuhku
95 Amukan Zhen
96 Cinta yang tak tulus
97 Sadar diri
98 Tinggalkan cucu kami
99 Tidak pernah suka
100 A..anakku
101 Inilah yang terbaik
102 Info karya baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Apa dia akan menerimaku?
3
Wanita busuk
4
Jangan lepaskan wanita itu!!!
5
Sosok misterius
6
Mustahil membunuhnya!
7
Pria seperti apa dia?
8
Menjadi babysitter
9
Semprotan Shower
10
Jangan sampai di pecat!
11
Kembali membuat ulah
12
Belut betina yang licin
13
Pengkhianat?
14
Udaranya sedikit panas
15
Gagal!
16
Jangan coba merampas makananku!
17
Trauma baby Zoe
18
Serahkan bayi itu!
19
AWASI MEREKA
20
Ada apa dengan tuan?
21
Melepaskan celana?
22
Siapa yang sebenarnya terjebak?
23
Milikmu adalah Milikku
24
Memulai penyergapan
25
Kecurigaan Moa
26
Moa dan peledak
27
Babi dan belut
28
Kalau bisa dua kenapa satu?
29
Menikah?
30
Mempertimbangkan
31
Noah keritis
32
Aku bersedia menikah denganmu
33
Siap melakukan apapun
34
Pesan misterius
35
Kebablasan
36
Kemarahan Ebner
37
Sikap Zhen bertambah dingin
38
Sudah puas memandangiku?
39
Tak bertahan lama
40
Lebih baik cari aman
41
Hanya ingin mommy
42
Jangan berhubungan dengan pria lain!
43
Kenapa kau masih hidup?
44
Tak pandang bulu
45
Buka cabang
46
Keterkejutan Zhen
47
Tahu isi kepalamu
48
Gelandangan?
49
Istri dan anak?
50
Merasa lebih baik
51
Terjangkit virus
52
Dimana dokter Wen?
53
Amukan Zhen
54
Ternyata Marco adalah..
55
Kenakalan Moa
56
Kemana dia?
57
Bukan malaikat melainkan iblis
58
Dia harus membayarnya!
59
Kau kembali!
60
Noah kritis
61
J..jangan rebut dia dariku!
62
Meminta imbalan?
63
Memberinya hadiah
64
Sampai kau lemas!
65
Menciptakan sejarah
66
Kartu As
67
Kenapa dengan Cellien?
68
Penangkapan Hupent
69
Bunuh diaa!!
70
lenyapkan wanita itu!
71
Pengobat kegundahan
72
Membunuh anak itu
73
Maafkan aku!
74
Kenyataan yang sebenarnya
75
Hilang Kendali
76
Sampai kapanpun milikku!
77
Berubah
78
Aku tak mengenalmu!
79
Tak bisa menahan lagi!
80
Ayo berbaikan
81
Jadi sangat aneh
82
Menjelang pesta
83
K..kau hamil, sayang!
84
Kalian mulai berdatangan
85
Wanita misterius
86
Serahkan anak itu
87
Hantu laut pengincar pria perjaka
88
Wanita kejam
89
Aku menyukaimu
90
Jangan ikut campur
91
Aku akan berduel dengannya!
92
Diculik Alice
93
Mempermudah jalanku!
94
Dia akan membunuhku
95
Amukan Zhen
96
Cinta yang tak tulus
97
Sadar diri
98
Tinggalkan cucu kami
99
Tidak pernah suka
100
A..anakku
101
Inilah yang terbaik
102
Info karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!