Tekanan yang di rasakan Zhen tadi membuatnya harus mendapat suntikan obat penenang. Sampai malam ini para team medis bahkan tak berhenti mencari solusi yang pas.
Dokter Petter adalah spesialis tulang dan rangka sedangkan dokter spesialis reproduksi dan saraf juga telah bekerja sama untuk menemukan titik terang ini.
Alhasil, mereka mendapatkan satu jawaban. Dokter Petter mewakili hasil pemeriksaan dan pertemuan besar mereka pada nyonya Ming yang terus berada di kamar putranya setelah sadar dari pingsan.
"Permisi, nyonya!" Membuka pintu ruangan IGD dimana nyonya Ming hanya bisa duduk di luar kaca pembatas bangkar putranya.
Tatapan kosong dan mata sembab terlempar sendu. Dokter Petter mendekat membawa dua lembar kertas dengan masker di wajahnya.
"Nyonya! Kami sudah melakukan analisa intens dan mengumpulkan para dokter spesialis tubuh profesional. Hasil yang di dapat adalah yang terbaik."
"Apa yang bisa dilakukan?" Tanya nyonya Ming dengan suara rendah seakan tak bisa bicara lagi.
Dokter Petter menatap ke arah Zhen yang terpejam di bangkar. Keadaan pria itu masih jauh dari kata baik karena Zhen tak bisa menerima keadaanya yang cacat sekarang.
"Masalah kelumpuhan kedua kakinya, kami sudah menyusun beberapa terapi khusus dalam beberapa tahun kedepan. Karena kerusakannya fatal dan tak mungkin bisa berjalan dalam beberapa bulan, kami sarankan untuk menggunakan kursi roda untuk sementara waktu."
Pernyataan dokter Petter tak lagi membuat nyonya Ming bertanya. Hanya mata kabur dan tatapan pasrah itulah yang ia tunjukan.
"Ini pasti sangat berat bagi tuan muda. Apalagi, dia sosok penting dan sangat di idolakan. Keluarga besar kalian harus bisa mendukungnya."
"Masalah reproduksinya apa.."
"Kalau itu.."
Dokter Petter tak melanjutkan kalimat. Ia diam pertanda ini tak sesederhana itu.
Nyonya Ming yang tahu membekap mulutnya sendiri. Ibu mana yang akan tahan melihat kehidupan putranya hancur dalam sekejap apalagi Zhen tipe pria yang arogan dalam segi penampilan.
"A..apa yang harus-ku katakan padanya?! Dia..dia pasti sangat terpukul!"
"Nyonya! Ini berat dan coba beritahu perlahan, kalian bisa berkumpul bersama untuk menangani tuan muda," Saran dokter Petter menyerahkan dua lembar kertas hasil pemeriksaan dan diagnosa Zhen lalu pamit keluar.
Sekarang hanya tinggallah nyonya Ming. Perawakannya masih sangat muda dengan umur 47 tahun. Hanya saja, tatapan lelah itu tak bisa di alihkan dari sang putra.
"Aku tak tahu harus apa?! Hanya kau yang bisa-ku andalkan untuk memperjuangkan keluarga Ming tapi.."
Ucapan nyonya Ming terhenti kala Zhen sudah menunjukan tanda-tanda sadar. Nyonya Ming Bangkit masuk dalam ruangan kaca khusus di sekitar bangkar dimana Zhen mulai membuka mata sayu.
"M..mom?"
"Zhen! Kau sadar? Nak!" Rasa bahagia terpancar hebat.
Zhen diam. Ia mengerijab sampai penglihatannya kembali menangkup langit ruangan IGD yang terasa dingin.
"Mom!" Nada rendah dan tak percaya.
"Zhen! Tak apa, sayang! Kita akan berusaha, hm?"
Zhen tak bicara. Pahatan tampan dengan beberapa luka di hidung dan rahang tegas itu seperti masih mencerna, apa ini mimpi atau tidak?!
"Zhen!" Nyonya Ming duduk di kursi dekat bangkar menggenggam tangan kekar putranya.
"Jangan terlalu di pikirkan. Kita akan berobat kemanapun agar kau bisa sembuh."
"Maafkan aku." Hanya itu yang bisa Zhen ucapkan sekarang. Matanya nyonya Ming berkaca-kaca bahkan ia tak bisa tahan untuk tak menangis.
"Z..Zhen!"
"Maafkan aku!"
Zhen terlihat menyesal. Ada rasa bersalah yang teramat sangat memancar dari manik hazel tajam itu menatap kecil ibunya.
"T..tidak, nak! Ini bukan salahmu. Mau bagaimana-pun perusahaan itu tak bisa lagi kita pertahankan, dia.."
"Dia tak pantas!! Mommy yang bekerja keras tapi dia yang menerima hasilnya!!" Bantah Zhen meremas tangan nyonya Ming.
Perusahaan Group Ming memang tak resmi di turunkan pada Zhen. Ayahnya tuan Hupent merupakan seorang pria yang sangat licik. Ia menikah dengan nyonya Ming tapi hanya ingin mengambil kuasa Group Ming. Bahkan, tuan Hupent mencuci otak anak perempuan mereka untuk melawan dan berlomba mendapatkan warisan padahal nyonya Ming masih hidup.
Maka dari itulah kemaren Zhen ke China mengurus soal perusahaan yang akan beralih padanya tapi, ia mengalami kecelakaan hebat dan perusahaan itu akan berpindah tangan.
"Seandainya aku tak kecelakaan pasti, perusahaan tak akan dalam bahaya."
"Zhen! Sekarang aku hanya ingin kau sembuh dan sehat. Kau yang selama ini meredam masalah keluarga kita dan mommy tak kuat menghadapi ini tanpa-mu," Jawab nyonya Ming memberi dukungan pada Zhen.
Pria dengan perawakan khas Cina tapi ada campuran ras Amerika itu hanya bisa diam. Matanya tak sipit tapi persis seperti tatapan orang eropa dengan rambut hitam keunguan yang menjadi khasnya.
Visual Zhen memang layak menjadi idola. Ia punya bentuk bibir yang tebal tapi sensual dengan porsi rahang pas dan hidung mancung. Bulu mata lentik serta dagu berwibawah.
Yang menjadi identik Zhen adalah cekungan di pipi menambah kesan arogan dan tatapan tajam pemaksa.
"Mom!"
"Katakan! Mommy akan selalu ada bersamamu," Jawab nyonya Ming tak mau putus asa.
Zhen menatap ke arah pintu ruangan. Tampak jelas ia merindukan seseorang yang menjadi alasan baginya untuk pulang malam itu.
"Apa istriku sudah kesini?"
Nyonya Ming tak langsung menjawab. Sedari Zhen kecelakaan, wanita yang menikah dengannya dua tahun lalu tak pernah datang.
"Dia.."
"Coba mommy hubungi dia!" Pinta Zhen dengan kekhawatiran terselip samar.
Nyonya menurut. Ia mencoba menghubungi kontak wanita asli Amerika itu tapi tak aktif.
"Coba sekali lagi, mom!"
"Tenanglah!" Gumam nyonya Ming kembali menghubungi wanita itu tapi nihil, hanya suara operator yang menjawab.
Wajah Zhen berubah murung. Alisnya datar dan mata meredup sayu.
Nyonya Ming yang melihat itu segera menghibur putranya.
"Tenanglah! Mommy akan temui istri dan anakmu di apartemen kalian. Mungkin istri-mu belum sempat karena ada Baby Zoe."
Zhen diam. Ia tahu jika wanita karir satu itu memiliki jam terbang tinggi. Tak ada waktu tanpa bekerja dan berkeliling sesuka hatinya.
Mengingat tabiat istrinya yang memang sangat ambisius, ada cela rasa takut terbuka di hati Zhen.
"Mom!"
"Iya, nak?" Nyonya Ming menyembunyikan semua dugaan di dalam benaknya.
"Apa dia akan menerimaku?"
"Zhen! Apa yang kau katakan?! Biasanya kau selalu yakin dengan istrimu dan.."
"Aku tak seperti dulu lagi," Gumam Zhen melirik kedua kakinya.
Zhen yang ada di bangkar sekarang bukanlah Zhen yang biasa mondar-mandir di majalah bisnis bahkan dikenal sebagai penjahat bisnis. Dalam dunia persahaman, Zhen tak pernah mundur bahkan ia sering menghancurkan perusahaan-perusahaan yang berani menyinggung keluarganya.
"Aku tak bisa berdiri bahkan, menopang tubuh sendiri."
"Zhen! Kau selalu yakin dengan keputusanmu. Percayalah dia pasti akan menemanimu, nak!"
Zhen sangat berharap itulah yang terjadi. Ia akan berusaha untuk menghadapi semua ini dan kembali ke titik awal.
"Katakan jika aku sangat merindukannya, mom!"
"Pasti, sayang!" Jawab nyonya Ming berdiri.
Ia mengecup kening Zhen lalu keluar ruangan untuk pergi ke apartemen melihat istri dan anak putranya.
Selepas keluar dari ruangan, nyonya Ming mengambil nafas. Ia harap putranya bisa menghadapi semua ini.
Sementara di sebuah ruangan gelap yang samar. Tampaklah seorang wanita dengan rambut keemasan bergoyang ria di atas tubuh seorang pria yang terus mengeksplore sensasi panas di kamar ini.
Suara lemah bercampur kenikmatan itu beriring dengan tangisan bayi yang ada di dalam ranjang bayi tak jauh dari mereka tertutup oleh tirai kecil.
"P..putrimu!!"
"Sussts!! Aku..aku belum selesai!"
Percakapan dua orang manusia dengan nafas memburu dan mengguncang ranjang. Pria berambut kriting ikal dengan kulit eksotis itu tampak ganas menguasai bagian depan sosok wanita di atasnya.
"Shitt!! Kau..kau sangat lihai!!"
"Emm...Zheen!! Sayang!"
Pekikan erotis bercampur kepanasan ekstra. Ia tampak bersemangat tapi juga melantunkan kata cinta untuk seseorang.
Di dalam benaknya yang sekarang bergumal dengannya adalah Zhen, pria tampan berjuta pesona yang selalu membuatnya mabuk. Hanya saja, ia tak bisa menahan diri dari godaan hasrat kala mendapat kabar jika pria itu sudah lumpuh dan tak bisa memuaskannya lagi.
....
Vote and like sayang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Murniyati
istri laknut baru 1/2 hari hhh
2024-11-09
0
Juan Sastra
hah,, suami baru sekejap kecelakaan udah mel***rkan diri, gimana jika sebelum ini ketika suami jauh jgn jgn udah boking terus.. gila benar benar istri gila
2024-08-27
0
Katherina Ajawaila
istri Dajal, pelacur😫😫😫
2024-01-06
0