Pria seperti apa dia?

Karena keras kepala yang tak bisa di tandingi dari Moa akhirnya Ebner pasrah. Ia bernegosiasi dengan klien mereka yang kali ini tak ingin menyebutkan nama atau asalnya sama sekali.

Jadilah Ebner waspada tapi, saat memberikan nomor rekeningnya pada penelpon misterius itu uang yang di janjikan langsung masuk dengan cepat.

"Moa! Kau yakin ingin mengambil misi ini? Taruhannya bisa nyawamu," Tanya Ebner masih di club yang sama.

Kegelisahan Ebner sama sekali tak mengusik keputusan Moa. Ia asik minum tapi wajahnya tegas tak bisa di bantah.

"Uang sudah masuk. Selesaikan misi dan kita dapat tiga kali-lipat."

"Tapi, Zhen bukanlah orang sembarangan. Informasi beredar soal kecelakaan pesawat yang ia alami dan sekarang belum ada kabar yang pasti," Jelas Ebner penuh pertimbangan.

Moa terdiam. Jika pria itu mengalami kecelakaan pesawat dan belum ada klarifikasi di media maka kemungkinan keadaanya cukup fatal.

"Ini peluang besar."

"Maksudmu?" Tanya Ebner kala Moa sudah merencanakan tipe pembunuhannya.

"Kau mengatakan jika sampai sekarang tak ada informasi tentang kecelakaan pria itu. Bisa jadi, dia sedang di rawat di rumah sakit dan menyembunyikan berita soal keadaanya agar tak banyak musuh yang bertindak."

"Jika begitu, kita tak bisa menerobos. Dan.."

Moa menyeringai licik menghentikan kalimat Ebner. Pria berjambang tipis dengan penampilan cukup dewasa itu memijat pelipis pusing.

"Kau yakin?"

"Hm, kau cukup cari dimana rumah sakit itu dan kumpulkan latar belakangnya," Jawab Moa lalu berdiri.

Semua gerak-geriknya di pandang lekat oleh para pria disini tapi tak ada yang berani menyapa Moa. Mereka seperti batu hiasan hanya menikmati pemandangan indah dari kejahuan.

"Aku pergi, kirim datanya padaku secepat mungkin."

"Baiklah," Pasrah Ebner membiarkan Moa melenggang tegas melewati banyak manusia di sekitarnya.

Ia menebar pesona tapi tak terlihat begitu. Aura mahal dan seksi yang menguar seakan keluar dengan sendirinya.

Moa terlalu acuh. Pandangan begitu optimis mengantarnya keluar dari club.

"Zhen!" Gumam Moa masih terngiang-ngiang dengan raut wajah Ebner saat membahas pria itu.

Sebenarnya dia siapa? Kenapa Ebner seperti sangat cemas saat berurusan dengannya?

Moa sampai terbayang-bayang sampai ke mobil mewah yang sudah menunggunya di area parkiran club.

Saat Moa ingin membuka pintu mobil, lirikan mata tajamnya menangkap sekilat bayangan seseorang yang ingin memeggang bokong seksi terbalut gaun ketat itu.

Tubuhnya berbalik dengan tangan terayun menangkap uluran nakal sesosok pria yang Moa tahu sejak tadi selalu memantaunya.

"Nona cantik! Jangan terlalu ganas, kau semakin terlihat seksi," Desis pria paruh baya dengan tatapan nyalang itu.

Moa diam. Ia tatap tenang pria bodoh ini dengan satu alis terangkat.

"Ingin menikmati tubuhku?" Tanya Moa menyeringai.

"Tentu. Aku siap untuk.. Aaaa!!" Teriaknya keras kala Moa memelintir tangannya kuat ke belakang lalu menerjang punggung pria itu dengan ayunan kaki jenjang lincah menubruk keras.

"Sialaan!!"

Makinya kala tubuh sudah terbentur ke mobil lain di dekatnya. Moa masih berdiri dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

Tatapan angkuh mendominasi dengan hebat.

"Tubuh-mu bahkan tak sekuat itu."

"Wanita ja**lang!!! Umpat pria itu bangkit mengibas lengan kananya yang terasa mau patah di plintir Moa.

Pria itu berdiri dengan tatapan marah karena beberapa orang di sekitar mereka terus berbisik. Jelas mereka tak berani menyinggung Moa yang sudah terkenal di club ini sebagai Mawar Putih berdarah dingin tapi justru mengejek dirinya.

"Pria malang. Habislah dia!"

"Salah sendiri mengusik wanita itu."

Bisik-bisik mereka membuat pria itu tak tahan. Dengan geram ia mendekat ke arah Moa dengan tinju melayang tapi tiba-tiba ada yang menerjang pinggangnya telak sampai kembali membentur body mobil segera berbunyi lantang.

"Uhuuk!!" Terbatuk darah dengan na'as.

Moa hanya mendelik gerah. Ia menatap santai Ebner yang tadi datang tepat waktu atau tidak, Moa akan membantai disini.

"Kau ingin mati?" Hardik Ebner membuat pria itu lari tergesa-gesa.

Moa menghela nafas ringan. Ia bersandar di body mobil mewah warna putih miliknya seraya melihat langit siang yang mendung.

"Datanya!"

"Dia putra pertama keluarga Ming dan punya adik perempuan. Keluarga mereka memang sangat terpandang dan kaya tapi rumornya tak harmonis," Jelas Ebner ikut bersandar di samping Moa yang mangut-mangut memahami.

"Karakternya?"

"Zhen ini tergolong pria yang perfeksionis. Dia punya karakter angkuh, arogan dan keras kepala. Pria yang mempesona tapi juga berdedikasi memimpin dunia bisnis keluarga Ming ke luar ranah internasional," Ucap Ebner sudah membaca setiap informasi yang ia cari.

"Dia sudah menikah?"

"Yah, dengan seorang model sekaligus selebriti terkenal di negara ini. Semua foto dan datanya sudah ku kirim ke ponselmu. Dan satu lagi.."

Ebner menjeda kalimatnya lalu menatap tegas dan intens manik emerald indah milik Moa yang menaikan satu alis sinis.

"Dia sangat tampan."

"Jadi?" Tanya Moa heran. Ebner memeggang kedua bahu Moa serius.

"Jangan sampai kau terjebak dengan pria itu. Dia juga bukan pria sembarangan."

Antara geli dan tergelitik Moa menepis kedua tangan Ebner di bahunya.

"Ayolah, sudah banyak pria tampan yang berakhir di tanganku. Jangan terlalu berlebihan."

"Tapi, kali ini agak berbeda, Moa!"

"Sudahlah. Aku ingin mencari senjata di luar, " Acub Moa masuk ke mobil.

Ebner hanya bisa menyingkir. Ia membiarkan Moa mengemudi keluar dari area club yang tak pernah menjadi tempat ternyaman untuknya.

"Aku harap kau tak akan jatuh dalam pesona pria itu," Batin Ebner cukup gelisah.

.......

Di ruang rawat rumah sakit besar itu, tampaklah dokter Petter dan 3 dokter spesialis lainnya tengah melakukan terapi pada kedua kaki Zhen yang di baringkan di atas bangkar dengan alat-alat medis menyala di sekitarnya.

"Tuan! Apa kau merasakan sesuatu?" Tanya dokter Petter mencubit area betis Zhen yang sudah lepas perban.

"Aku tak merasakan apapun."

"Coba gerakan jari kaki tuan sebisa mungkin!" Pinta dokter Petter mengarahkan Zhen sedangkan dokter lain memeriksa beberapa luka di area kepala.

Zhen terlihat tenang. Ia berusaha menggerakan jemari kakinya tapi nihil, tulang-tulang itu seperti bukan miliknya lagi.

"Tidak bisa?"

"Hm," Gumam Zhen mengangguk datar.

Dokter Petter menatap tiga rekannya yang juga berpikir. Salah satu diantara mereka mendekat memberikan laporan medis area kepala Zhen.

"Luka di area kepala sudah tak lagi mengancam. Semuanya membaik dengan cepat. Hanya saja, untuk alat reproduksi kita tak bisa berbuat banyak untuk saat ini."

Zhen mendengar semua itu. Ia tak syok atau terkejut. Impoten di usia muda seperti ini memang menyedihkan tapi, Zhen bukan tipe merenungi nasib berlarut-larut.

"Aku ingin keluar rumah sakit hari ini."

"Tuan!" Syok para team dokter yang merasa itu terlalu cepat.

Dokter Petter hanya bisa diam. Ia memperbaiki letak kacamatanya mempertimbangkan itu.

"Tuan! Keadaanmu masih perlu di rawat inap dan.."

"Aku tak punya banyak waktu," Tegas Zhen harus segera mengurus perusahaan yang akan di ambil alih tuan Hupent.

Dokter Petter mengerti. Zhen tak akan bisa di tahan jika ia sudah membuat keputusan.

"Baiklah. Tuan bisa keluar tapi kami harus tetap memantau perkembangan tulang buatan yang di pasang ke kedua kakimu."

"Hm, aku mengerti."

Mereka akhirnya pasrah melanjutkan terapi ini sampai nanti malam.

Vote and like sayang

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kali ini cewek nya gak yg di tindas dulu.. dia tangguh dr awal... semangat moa buat ketemu babang Zhen..

2024-10-28

0

Sultan 12maret

Sultan 12maret

baca dari awal lagi..gegara hp rusak jadi level pun turun dr 21 turun ke pemula.download aplikasi NT cuz ke karya author favorit

2023-10-08

3

Khasanah Mar Atun

Khasanah Mar Atun

lawan yg seimbang,yg satu mawar berduri yg satu pria penguasa yg arogan tp impoten. nanti mereka saling melengkapi kok,tenang babang zhen..saat bertemu moa impotenmu langsung sembuh

2023-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 Kenyataan pahit
2 Apa dia akan menerimaku?
3 Wanita busuk
4 Jangan lepaskan wanita itu!!!
5 Sosok misterius
6 Mustahil membunuhnya!
7 Pria seperti apa dia?
8 Menjadi babysitter
9 Semprotan Shower
10 Jangan sampai di pecat!
11 Kembali membuat ulah
12 Belut betina yang licin
13 Pengkhianat?
14 Udaranya sedikit panas
15 Gagal!
16 Jangan coba merampas makananku!
17 Trauma baby Zoe
18 Serahkan bayi itu!
19 AWASI MEREKA
20 Ada apa dengan tuan?
21 Melepaskan celana?
22 Siapa yang sebenarnya terjebak?
23 Milikmu adalah Milikku
24 Memulai penyergapan
25 Kecurigaan Moa
26 Moa dan peledak
27 Babi dan belut
28 Kalau bisa dua kenapa satu?
29 Menikah?
30 Mempertimbangkan
31 Noah keritis
32 Aku bersedia menikah denganmu
33 Siap melakukan apapun
34 Pesan misterius
35 Kebablasan
36 Kemarahan Ebner
37 Sikap Zhen bertambah dingin
38 Sudah puas memandangiku?
39 Tak bertahan lama
40 Lebih baik cari aman
41 Hanya ingin mommy
42 Jangan berhubungan dengan pria lain!
43 Kenapa kau masih hidup?
44 Tak pandang bulu
45 Buka cabang
46 Keterkejutan Zhen
47 Tahu isi kepalamu
48 Gelandangan?
49 Istri dan anak?
50 Merasa lebih baik
51 Terjangkit virus
52 Dimana dokter Wen?
53 Amukan Zhen
54 Ternyata Marco adalah..
55 Kenakalan Moa
56 Kemana dia?
57 Bukan malaikat melainkan iblis
58 Dia harus membayarnya!
59 Kau kembali!
60 Noah kritis
61 J..jangan rebut dia dariku!
62 Meminta imbalan?
63 Memberinya hadiah
64 Sampai kau lemas!
65 Menciptakan sejarah
66 Kartu As
67 Kenapa dengan Cellien?
68 Penangkapan Hupent
69 Bunuh diaa!!
70 lenyapkan wanita itu!
71 Pengobat kegundahan
72 Membunuh anak itu
73 Maafkan aku!
74 Kenyataan yang sebenarnya
75 Hilang Kendali
76 Sampai kapanpun milikku!
77 Berubah
78 Aku tak mengenalmu!
79 Tak bisa menahan lagi!
80 Ayo berbaikan
81 Jadi sangat aneh
82 Menjelang pesta
83 K..kau hamil, sayang!
84 Kalian mulai berdatangan
85 Wanita misterius
86 Serahkan anak itu
87 Hantu laut pengincar pria perjaka
88 Wanita kejam
89 Aku menyukaimu
90 Jangan ikut campur
91 Aku akan berduel dengannya!
92 Diculik Alice
93 Mempermudah jalanku!
94 Dia akan membunuhku
95 Amukan Zhen
96 Cinta yang tak tulus
97 Sadar diri
98 Tinggalkan cucu kami
99 Tidak pernah suka
100 A..anakku
101 Inilah yang terbaik
102 Info karya baru
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Kenyataan pahit
2
Apa dia akan menerimaku?
3
Wanita busuk
4
Jangan lepaskan wanita itu!!!
5
Sosok misterius
6
Mustahil membunuhnya!
7
Pria seperti apa dia?
8
Menjadi babysitter
9
Semprotan Shower
10
Jangan sampai di pecat!
11
Kembali membuat ulah
12
Belut betina yang licin
13
Pengkhianat?
14
Udaranya sedikit panas
15
Gagal!
16
Jangan coba merampas makananku!
17
Trauma baby Zoe
18
Serahkan bayi itu!
19
AWASI MEREKA
20
Ada apa dengan tuan?
21
Melepaskan celana?
22
Siapa yang sebenarnya terjebak?
23
Milikmu adalah Milikku
24
Memulai penyergapan
25
Kecurigaan Moa
26
Moa dan peledak
27
Babi dan belut
28
Kalau bisa dua kenapa satu?
29
Menikah?
30
Mempertimbangkan
31
Noah keritis
32
Aku bersedia menikah denganmu
33
Siap melakukan apapun
34
Pesan misterius
35
Kebablasan
36
Kemarahan Ebner
37
Sikap Zhen bertambah dingin
38
Sudah puas memandangiku?
39
Tak bertahan lama
40
Lebih baik cari aman
41
Hanya ingin mommy
42
Jangan berhubungan dengan pria lain!
43
Kenapa kau masih hidup?
44
Tak pandang bulu
45
Buka cabang
46
Keterkejutan Zhen
47
Tahu isi kepalamu
48
Gelandangan?
49
Istri dan anak?
50
Merasa lebih baik
51
Terjangkit virus
52
Dimana dokter Wen?
53
Amukan Zhen
54
Ternyata Marco adalah..
55
Kenakalan Moa
56
Kemana dia?
57
Bukan malaikat melainkan iblis
58
Dia harus membayarnya!
59
Kau kembali!
60
Noah kritis
61
J..jangan rebut dia dariku!
62
Meminta imbalan?
63
Memberinya hadiah
64
Sampai kau lemas!
65
Menciptakan sejarah
66
Kartu As
67
Kenapa dengan Cellien?
68
Penangkapan Hupent
69
Bunuh diaa!!
70
lenyapkan wanita itu!
71
Pengobat kegundahan
72
Membunuh anak itu
73
Maafkan aku!
74
Kenyataan yang sebenarnya
75
Hilang Kendali
76
Sampai kapanpun milikku!
77
Berubah
78
Aku tak mengenalmu!
79
Tak bisa menahan lagi!
80
Ayo berbaikan
81
Jadi sangat aneh
82
Menjelang pesta
83
K..kau hamil, sayang!
84
Kalian mulai berdatangan
85
Wanita misterius
86
Serahkan anak itu
87
Hantu laut pengincar pria perjaka
88
Wanita kejam
89
Aku menyukaimu
90
Jangan ikut campur
91
Aku akan berduel dengannya!
92
Diculik Alice
93
Mempermudah jalanku!
94
Dia akan membunuhku
95
Amukan Zhen
96
Cinta yang tak tulus
97
Sadar diri
98
Tinggalkan cucu kami
99
Tidak pernah suka
100
A..anakku
101
Inilah yang terbaik
102
Info karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!