Nyonya Ming sudah ada di apartemen milik putranya. Semua orang tahu siapa yang tengah datang dan tentu mereka segera berbondong-bondong menyambut ibu pemilik tempat ini.
"Walcome! Mrs Ming Huan!" Sapa mereka menundukan kepala sebagai tanda hormat.
Nyonya Ming dan dua pengawal berbadan kekar di belakangnya hanya mengangguk masuk ke lift. Banyak dari mereka yang saling pandang bingung karena malam-malam begini nyonya Ming berkunjung.
"Tadi, aku melihat jika Nona Cellien tadi membawa seorang pria ke lantai apartemen mereka. Aku pikir itu salah satu anggota keluarganya," Bisik staf wanita yang tadi membersihkan lantai atas.
"Ntahlah. Aku takut berargumen, jangan sampai kita terkena masalah besar."
"Tapi, bukannya tuan muda Zhen tengah kecelakaan dan.."
"Susst!!"
Para rekan-rekannya langsung menghentikan wanita itu. Mereka masih sayang dengan pekerjaan dan nyawa mereka sekarang.
....
Sementara nyonya Ming, ia sudah berjalan di lantai tempat tinggal putranya. Tatapan netra hitam wanita bermata sipit itu menyapu setiap interior mewah dinding kaca dan pilar-pilar di dekatnya sampai pada satu pintu berwarna coklat kasual dengan mesin kartu di samping.
Nyonya Ming mengeluarkan kartu kamar milik Zhen lalu di tempelkan pada benda itu. Sistem sensor berhasil.
"Kalian tunggu disini!"
"Baik!" Jawab dua pengawalnya berjaga di depan pintu.
Nyonya Ming masuk ke dalam ruangan yang tergolong luas tapi tak seperti mansion. Ia menghidupkan lampu tengah lalu samar-samar mendengar suara tangis balita.
"Cellien!!" Panggilnya berjalan ke arah kamar Zhen.
Saat tiba di depan pintu. Nyonya Ming membatu mendengar suara tangisan baby Zoe keras diiringi suara desa**han samar diiringi benturan kulit.
"A..apa yang dia lakukan?!" Gumam nyonya Ming sudah berburuk sangka. Ia segera membuka pintu kamar itu cepat hingga..
Duarrr..
Nyonya Ming seakan tersambar petir hebat dengan wajah syok melihat wanita berambut pirang bernama Cellien itu tampak dijamah oleh lelaki asing berperawakan eropa.
"BAJINGAAAN!!!" Histeris nyonya Ming mengigil hebat membuat Cellien terperanjat.
Matanya melebar melihat nyonya Ming di depan pintu sudah pucat dan terlihat marah besar.
Dengan cepat ia mendorong kasar pria yang tadi sudah menjamah habis tubuhnya lalu turun membaluti diri dengan selimut.
"M..mom!" Gugup dan pucat.
"K..kau.."
Nyonya Ming tak bisa berkata-kata. Kedua tangannya mengepal dengan mata merah mengigil karena darah mendidih ke ubun.
"A..apa yang kau lakukan??? Dia.."
"Mom! Aku..aku.."
"Kau memang benar-benar tak layak di sebut wanita!!" Geram nyonya Ming mendekat dan menampar Cellien keras sampai tubuh wanita itu terduduk di pinggir ranjang.
Nyonya Ming menatap murka pada pria berambut ikal di dekat ranjang yang buru-buru memakai celananya lagi.
"Kalian!!! Kalian memang ibliss!!! Putraku bertaruh nyawa di dalam rumah sakit dan kauu!!!.."
Nyonya Ming sampai mengigil memeggangi dadanya yang tak kuat melihat ini. Nasib buruk putranya dan cinta tulus pria itu ternyata di balas pengkhianatan.
Melihat nyonya Ming yang marah besar, Cellien jelas panik. Walau ia marah karena pipinya di tampar, tapi Cellien benar-benar terobsesi pada Zhen.
"M..mom! Maafkan aku, maaf! Aku..aku khilaf, jangan beritahu Zhen. Aku mohon!!"
"DIAAM!!!" Bentak nyonya Ming sambil menangis.
Ia remas kuat dadanya karena tak tahan dan tak bisa membayangkan betapa hancurnya Zhen untuk kedua kalinya.
Jari gemetar menunjuk wajah cantik berkeringat Cellien yang khas Amerika. Ada ketakutan di mata Cellien karena karirnya akan hancur.
"P..putraku bersikeras membelamu! Dia yang selama ini sangat percaya menikah dan menutup mata dengan sikap busukmu ini!! Kemana harga dirimu, haa?!! Apa kau masih manusia?!!"
"Maafkan aku, mom! Aku.."
"JANGAN MEMANGGILKU DENGAN KATA ITU!! KAU WANITA BUSUUK!!" Maki nyonya Ming menarik rambut Cellien karena sudah terlampau emosi.
Cellien yang merasa tak terima mengisyaratkan teman pria-nya untuk melenyapkan nyonya Ming sebelum ada yang datang ke sini.
"WANITA BUSUUK!! KAU TAK PANTAS MENDAPATKAN PUTRAKU!!"
"SINGKIRKAN TANGANMU!!" Geram Cellien kala pria itu sudah ingin melempar vas keramik ke arah nyonya Ming.
Tapi, untung saja ada dua pengawal yang tadi di luar bergegas datang menghalangi benda itu mengenai nyonya mereka.
"Siall!!" Umpat Cellien mendorong nyonya Ming yang juga di tahan oleh salah satu pengawalnya.
"Aku tak ikut campur urusan rumah tanggamu," Desis pria berkulit coklat tua itu pada Cellien yang naik pitam.
"Kauu.."
"Sampai jumpa."
Pria itu bergegas pergi membuat Cellien terpojok. Kedua pengawal ini hanya akan mempersulit keadaanya.
"Tangkap dia!! Dia harus menerima ganjaran yang setimpal!!"
"Aku tak bersalah. Aku masih mencintai Zhen. Aku.."
"Jangan menyebut nama putraku lagi," Desis nyonya Ming memerintahkan dua pengawal itu untuk menyeret Cellien keluar dari apartemen ini.
Cellien memberontak. Ia tak di perkenankan memakai pakaian bahkan, nyonya Ming dengan marah menginjak-injak beberapa pakaian Cellien yang berserak di lantai.
"Lepaas!!! Zhen tak akan bisa melupakanku!! Aku masih mencintainya!!"
Teriakan Cellien masih terdengar tapi hanya samar dibanding tangisan baby Zoe yang masih kencang.
Dengan air mata dan tubuh lemah, nyonya Ming mendekat ke ranjang bayi lalu mengambil balita mungil yang sudah merah menangis lantang.
"Baby! Maafkan, nenek! Maafkan kami semua!" Isak nyonya Ming keluar kamar.
Ia tak tahan dengan aroma menjijikan di dalam sana bahkan darahnya terus mendidih panas melihat keadaan baby Zoe yang menyedihkan.
"Nak! Jangan menangis, disini masih ada nenek!"
"Nyonya!" Panggil dua pengawalnya yang sudah mengusir Cellien keluar.
Tangisan baby Zoe terdengar serak dan rendah. Mata balita yang berumur 1 tahun genap itu sembab dan merah.
"Buatkan susu untuk cucuku! Wanita bejat itu memang tak berperasaan," Pinta nyonya Ming seraya mengusap kedua pipi gembul si cantik itu.
Namun, nyonya Ming tersentak saat merasa suhu tubuh baby Zoe panas. Wajah si kecil itu pucat mengkhawatirkan.
"D..dia demam. Astaga!"
"Ayo bawa ke rumah sakit, nyonya!"
Tanpa membuang waktu lama, nyonya Ming berdiri dan segera pergi. Ia sangat cemas karena keadaan baby Zoe seperti kehabisan tenaga dan keadaan tubuhnya terlalu lemah.
Nyonya Ming terus mengumpat bahkan memakai Cellien yang berani melakukan hal kotor ini. Ia tak akan melepaskannya.
Masih di ruangan yang sama. Zhen tengah di periksa dokter Petter yang terus memantau tubuhnya sampai setiap beberapa jam maka akan di jenguk.
Namun, dokter Petter merasa kagum akan daya tahan tubuh Zhen memang cukup kuat. Organ-organ dalam seperti jantung dan yang lainnya begitu cepat pulih hanya saja, ada beberapa kerusakan fatal yang tak bisa di anggap remeh.
"Berapa lama lagi aku disini?" Tanya Zhen dengan suara datar dan tatapan tak bisa di rendahkan.
Dokter Petter terhenti memeriksa monitor. Ia menatap wajah tegas Zhen penuh rasa hormat.
"Tuan! Keadaanmu masih perlu kami awasi!"
"Aku ingin bertemu anak dan istriku," Tegas Zhen tak bisa tenang terus berbaring disini. Ia ingin secepatnya mungkin berbicara pada Cellien tentang keadaannya yang sekarang.
"Saya tahu, tuan! Hanya saja, ini.."
"Lakukan apapun yang bisa memulihkan keadaan tubuhku! Jika tidak, kau tahu konsekuensinya," Ucap Zhen dengan tatapan arogan penuh intimidasi.
Dokter Petter paham karakter Zhen. Ia mengangguk karena akan panjang jika berurusan terlalu jauh.
...
Vote and like sayang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Murniyati
terlalu bucin juga nga baik
2024-11-09
0
Juan Sastra
kasihan kau zhen,, cintamu berbalas penghianatan dan kebohongan.
2024-08-27
0
Sumini Harrni
mungkin itu zeo..bukan anak Zhen..😂 biasanya. wanita. tukang selingkuh..anaknya. blm tentu anak suaminya
2024-02-17
1