AZEELA
Suasana pagi menjelang siang yang sangat menyengat tapi menyejukkan mata. Seorang gadis dengan rambut lurus terurai sepanjang dada, dengan balutan jas dan shel di lehernya. Badannya langsing dan tinggi sekitar 170, ia memakai sepatu kulit warna hitam yang sudah hampir memudar.
Namanya AZEELA QUEERI wanita karir sekaligus mahasiswa, pekerja keras dan tangguh. Azeela berjalan tergesa gesa sambil membawa banyak barang belanjaan di kedua bela tangannya. Gadis itu mengikuti atasannya menuju tempat wawancara di salah satu stasiun tv. Sampai di lokasi, Azeela menyiapkan segala keperluan atasannya.
"Azeela, kamu bawa obat penenang saya kan?". Tanya Marlina atasan Azeela yang sedang di make up.
"Bawa buk. Ini buk". Ucap Azeela sambil memberikan botol obat itu pada Marlina.
"Nanti ketika saya udah di panggil naik panggung, kamu harus siap siaga ya". Ucap Marlina datar.
"Baik buk". Jawab Azeela lembut sambil sedikit membungkuk.
Tak berselang waktu lama, Marlina di panggil naik panggung sebagai bintang tamu di salah satu stasiun TV bergensi untuk wawancara peluncuran produk kecantikan terbarunya. Mendengar atasannya sudah di panggil, Azeela langsung menyusul Marlina dan duduk di samping panggung untuk jaga-jaga kalau Marlina membutuhkan dirinya nanti.
"Selamat datang kembali di 'ORANG GABUT JADI MILYADER'. Jadi dokter, polisi memang lebih menarik. Tapi jadi orang gabut udah pasti bikin kita lebih tertarik. Kenapa lebih tertarik?. Ayo kenapa...? (MC nya tertawa kecil). Kalau jadi dokter atau polisi harus ikut tes dulu, mending jadi orang gabut aja. Hanya modal nekat, bisa jadi milyader. Dan itu baru lebih menarik. Kalau ada jalan pintas kenapa harus pilih jalan utama. Ya kan penonton". Tutur MC di acara orang gabut jadi milyader dengan sangat bersemangat. Para penonton bersorak dan memberikan tepuk tangan yang meria.
"Hari ini kita kedatangan artis yang sangat berbakat dan terkenal se-Indonesia. Ia juga merupakan seorang pengusaha dan seniman. Mari kita berikan sambutan yang meria pada tamu kita Marlina...." (tepuk tangan yang meria dari MC dan para penonton yang hadir di acara 'ORANG GABUT JADI MILYADER').
"Baik lah.. Tampa banyak basa basi, langsung saja kita pada intinya. Iya kan kak Marlina?" Tanya MC dengan semangat sambil tersenyum lebar.
Marlina yang mendengar itu hanya tersenyum basa basi. Dalam hati dia udah betek. Ia tidak suka acara yang seperti ini. Lamban dan buang-buang waktu begini. Kalau bukan untuk menjaga reputasi nya tetap bagus dan baik di mata masyarakat, mungkin dia tidak akan datang di acara seperti ini. "Buang-buang waktu saya aja". Gumam Marlina dalam hati dengan sedikit kesal.
"Baik lah... Kita akan bertanya pada kak Marlina terlebih dahulu. Bagaimana kabarnya hari ini kak?". Tanya MC
"Baik". Jawab Marlina singkat dengan tetap tersenyum tipis.
"Oke. Singkat padat dan jelas ya penonton (tertawa kecil). Oke kak Marlina. Saya ingin bertanya pada anda, apa sih rahasia sukses berkarir nya?" Ucap MC sambil tersenyum.
"Kalau saya pribadi, kuncinya hanya satu. Kamu ada kemampuan, tinggal kamu berusaha untuk mengembangkan menjadi sesuatu yang lebih menarik, dan kemampuan itu akan menjadi daya jual pada diri kamu untuk kedepannya". Jawab Marlina dengan santai.
"Waw ... Sangat menginspirasi sekali kak Marlina ini. Beri tepuk tangan untuk kak Marlina penonton". Ucap MC nya.
"Kemaren kan kak Marlina baru aja meluncurkan produk kecantikan terbarunya ni. Gimana itu prosesnya kak. Bisa di jelaskan kak Marlina?" MC kembali bertanya.
"Untuk prosesnya bagi saya simpel aja si sebenarnya. Beberapa bulan yang lalu saya ada kepikiran ide untuk buat produk kecantikan yang menurut saya bagus dan akan laku di pasaran. Waktu saya kepikiran ide itu, saya langsung kasih tahu asisten saya untuk kasih tahu ke manajer saya membahas hal terkait. Setelah kita rapat dan merencanakan segala sesuatu nya, ya jadi lah barang itu sekarang. Gitu aja sih mas". Jawab Marlina santai tapi kedengarannya sedikit sombong.
MC dan penonton memberikan tepuk tangan yang meria. Wawancara Marlina masih berlangsung. Ditengah tengah acara, Azeela mengamati dengan santai acara itu. Beberapa menit kemudian, seseorang mendatangi dimana Azeela berdiri.
"Permisi mbak, mbak asistennya mbak Marlina?". Tanya salah satu cru tv yang bertugas.
"Iya mas". Ucap Azeela santai.
"Jadi gini mbak, khusus di stasiun tv ini, untuk asisten artis, kami selalu mengutamakan kenyamanan setiap tamu kami. Untuk asistennya juga kami utamakan kenyamanannya. Mbak lihat di sudut itu, (cru nya menunjuk satu tempat di ujung panggung. Azeela juga ikut melihat kearah yang di tunjuk cru itu) itu tempat khusus kami sediakan bagi asisten yang menunggu atasannya selesai wawancara agar tetap nyaman. Mbak boleh duduk disitu aja mbak. Soalnya saya lihat mbaknya dari mulai acara sampai pertengahan acara berdiri saja dari tadi" Jelas cru itu.
"Terima kasih atas perhatiannya mas. Tapi saya berdiri disini saja boleh kan mas?. Soalnya buk Marlina meminta saya untuk tetap stay di dekat panggung. Takutnya nanti kalau saya duduk di ruangan itu, atasan saya cari saya nanti mas" Ujar Azeela.
"Kalau masalah itu mbak tidak perlu khawatir karena kalau ada yang di butuhkan tamu kami, nanti kami akan kasih tahu mbaknya". Ucap Cru nya.
"Nggak papa mas. Saya tunggu disini aja. Kayaknya bentar lagi acara nya udah mau kelar mas". Keke Azeela.
"Ya sudah kalau mbak nya tetap keke mau disini. Tapi bentar ya mbak". (Cru itu memanggil salah satu temannya untuk minta tolong ambilkan satu kursi dan bawa dekat samping panggung agar Azeela bisa duduk).
"Duduk di sini aja mbak. Nanti kakinya pegal. Sayangkan cantik-cantik dan masih muda, tapi badannya udah pada encok semua. Duduk aja mbak". Ucap Cru nya sambil tersenyum.
"Makasih mas". Ucap Azeela sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan. Cru itu pun berlalu pergi. Azeela kembali lagi fokus untuk menonton acara Marlina. Belum beberapa menit Azeela bisa duduk, Marlina menoleh ke arah Azeela. Ia minta Azeela untuk beli minum kesukaannya di luar.
Minuman yang disediakan stasiun tv juga ada. Tapi Marlina ingin minuman yang lain. Setelah dapat perintah Azeela langsung pergi untuk beli minuman itu dengan tergesa-gesa. Beberapa menit kemudian ia sampai, dan langsung memberikan nya pada cru untuk di kasih pada Marlina di atas panggung.
Azeela kembali duduk untuk istirahat. Napasnya masih terkumpul separoh karena Azeela setelah keluar dari stasiun tv ia berlari untuk menuju minimarket terdekat di seberang jalan. Karena tidak ada, dia cari lagi di tempat yang lain sampai ia dapat, baru ia kembali ke stasiun tv itu.
Marlina meminta Azeela untuk cepat juga membeli air itu karena dia udah kehausan. Dia tidak minum air putih yang udah disediakan untuk tamu karena dia tetap ingin minuman yang biasa ia minum itu. Bagaimanapun situasi dan kondisinya, ia harus bisa dapatkan apa yang dia inginkan.
Emang se egois itu sifat Marlina. Tapi yang namanya Azeela kerja sama dia, ya mau tidak mau Azeela harus mengikuti semua permintaan atasannya. Semua itu udah jadi pahit manis kehidupan di dunia kerja kalau kita sebagai bawahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
ERiyy Alma
Semangat thor... mampir karyaku juga yuk. "Mendadak menikah." 🙏😁
2023-11-25
0
Aurizra Rabani
jejak likom +🌷
2023-10-06
0
Sena judifa
namax jg kerja sm orang
2023-10-05
0