AZEELA

AZEELA

1. Azeela

Suasana pagi menjelang siang yang sangat menyengat tapi menyejukkan mata. Seorang gadis dengan rambut lurus terurai sepanjang dada, dengan balutan jas dan shel di lehernya. Badannya langsing dan tinggi sekitar 170, ia memakai sepatu kulit warna hitam yang sudah hampir memudar.

Namanya AZEELA QUEERI wanita karir sekaligus mahasiswa, pekerja keras dan tangguh. Azeela berjalan tergesa gesa sambil membawa banyak barang belanjaan di kedua bela tangannya. Gadis itu mengikuti atasannya menuju tempat wawancara di salah satu stasiun tv. Sampai di lokasi, Azeela menyiapkan segala keperluan atasannya.

"Azeela, kamu bawa obat penenang saya kan?". Tanya Marlina atasan Azeela yang sedang di make up.

"Bawa buk. Ini buk". Ucap Azeela sambil memberikan botol obat itu pada Marlina.

"Nanti ketika saya udah di panggil naik panggung, kamu harus siap siaga ya". Ucap Marlina datar.

"Baik buk". Jawab Azeela lembut sambil sedikit membungkuk.

Tak berselang waktu lama, Marlina di panggil naik panggung sebagai bintang tamu di salah satu stasiun TV bergensi untuk wawancara peluncuran produk kecantikan terbarunya. Mendengar atasannya sudah di panggil, Azeela langsung menyusul Marlina dan duduk di samping panggung untuk jaga-jaga kalau Marlina membutuhkan dirinya nanti.

"Selamat datang kembali di 'ORANG GABUT JADI MILYADER'. Jadi dokter, polisi memang lebih menarik. Tapi jadi orang gabut udah pasti bikin kita lebih tertarik. Kenapa lebih tertarik?. Ayo kenapa...? (MC nya tertawa kecil). Kalau jadi dokter atau polisi harus ikut tes dulu, mending jadi orang gabut aja. Hanya modal nekat, bisa jadi milyader. Dan itu baru lebih menarik. Kalau ada jalan pintas kenapa harus pilih jalan utama. Ya kan penonton". Tutur MC di acara orang gabut jadi milyader dengan sangat bersemangat. Para penonton bersorak dan memberikan tepuk tangan yang meria.

"Hari ini kita kedatangan artis yang sangat berbakat dan terkenal se-Indonesia. Ia juga merupakan seorang pengusaha dan seniman. Mari kita berikan sambutan yang meria pada tamu kita Marlina...." (tepuk tangan yang meria dari MC dan para penonton yang hadir di acara 'ORANG GABUT JADI MILYADER').

"Baik lah.. Tampa banyak basa basi, langsung saja kita pada intinya. Iya kan kak Marlina?" Tanya MC dengan semangat sambil tersenyum lebar.

Marlina yang mendengar itu hanya tersenyum basa basi. Dalam hati dia udah betek. Ia tidak suka acara yang seperti ini. Lamban dan buang-buang waktu begini. Kalau bukan untuk menjaga reputasi nya tetap bagus dan baik di mata masyarakat, mungkin dia tidak akan datang di acara seperti ini. "Buang-buang waktu saya aja". Gumam Marlina dalam hati dengan sedikit kesal.

"Baik lah... Kita akan bertanya pada kak Marlina terlebih dahulu. Bagaimana kabarnya hari ini kak?". Tanya MC

"Baik". Jawab Marlina singkat dengan tetap tersenyum tipis.

"Oke. Singkat padat dan jelas ya penonton (tertawa kecil). Oke kak Marlina. Saya ingin bertanya pada anda, apa sih rahasia sukses berkarir nya?" Ucap MC sambil tersenyum.

"Kalau saya pribadi, kuncinya hanya satu. Kamu ada kemampuan, tinggal kamu berusaha untuk mengembangkan menjadi sesuatu yang lebih menarik, dan kemampuan itu akan menjadi daya jual pada diri kamu untuk kedepannya". Jawab Marlina dengan santai.

"Waw ... Sangat menginspirasi sekali kak Marlina ini. Beri tepuk tangan untuk kak Marlina penonton". Ucap MC nya.

"Kemaren kan kak Marlina baru aja meluncurkan produk kecantikan terbarunya ni. Gimana itu prosesnya kak. Bisa di jelaskan kak Marlina?" MC kembali bertanya.

"Untuk prosesnya bagi saya simpel aja si sebenarnya. Beberapa bulan yang lalu saya ada kepikiran ide untuk buat produk kecantikan yang menurut saya bagus dan akan laku di pasaran. Waktu saya kepikiran ide itu, saya langsung kasih tahu asisten saya untuk kasih tahu ke manajer saya membahas hal terkait. Setelah kita rapat dan merencanakan segala sesuatu nya, ya jadi lah barang itu sekarang. Gitu aja sih mas". Jawab Marlina santai tapi kedengarannya sedikit sombong.

MC dan penonton memberikan tepuk tangan yang meria. Wawancara Marlina masih berlangsung. Ditengah tengah acara, Azeela mengamati dengan santai acara itu. Beberapa menit kemudian, seseorang mendatangi dimana Azeela berdiri.

"Permisi mbak, mbak asistennya mbak Marlina?". Tanya salah satu cru tv yang bertugas.

"Iya mas". Ucap Azeela santai.

"Jadi gini mbak, khusus di stasiun tv ini, untuk asisten artis, kami selalu mengutamakan kenyamanan setiap tamu kami. Untuk asistennya juga kami utamakan kenyamanannya. Mbak lihat di sudut itu, (cru nya menunjuk satu tempat di ujung panggung. Azeela juga ikut melihat kearah yang di tunjuk cru itu) itu tempat khusus kami sediakan bagi asisten yang menunggu atasannya selesai wawancara agar tetap nyaman. Mbak boleh duduk disitu aja mbak. Soalnya saya lihat mbaknya dari mulai acara sampai pertengahan acara berdiri saja dari tadi" Jelas cru itu.

"Terima kasih atas perhatiannya mas. Tapi saya berdiri disini saja boleh kan mas?. Soalnya buk Marlina meminta saya untuk tetap stay di dekat panggung. Takutnya nanti kalau saya duduk di ruangan itu, atasan saya cari saya nanti mas" Ujar Azeela.

"Kalau masalah itu mbak tidak perlu khawatir karena kalau ada yang di butuhkan tamu kami, nanti kami akan kasih tahu mbaknya". Ucap Cru nya.

"Nggak papa mas. Saya tunggu disini aja. Kayaknya bentar lagi acara nya udah mau kelar mas". Keke Azeela.

"Ya sudah kalau mbak nya tetap keke mau disini. Tapi bentar ya mbak". (Cru itu memanggil salah satu temannya untuk minta tolong ambilkan satu kursi dan bawa dekat samping panggung agar Azeela bisa duduk).

"Duduk di sini aja mbak. Nanti kakinya pegal. Sayangkan cantik-cantik dan masih muda, tapi badannya udah pada encok semua. Duduk aja mbak". Ucap Cru nya sambil tersenyum.

"Makasih mas". Ucap Azeela sambil duduk di kursi yang sudah di sediakan. Cru itu pun berlalu pergi. Azeela kembali lagi fokus untuk menonton acara Marlina. Belum beberapa menit Azeela bisa duduk, Marlina menoleh ke arah Azeela. Ia minta Azeela untuk beli minum kesukaannya di luar.

Minuman yang disediakan stasiun tv juga ada. Tapi Marlina ingin minuman yang lain. Setelah dapat perintah Azeela langsung pergi untuk beli minuman itu dengan tergesa-gesa. Beberapa menit kemudian ia sampai, dan langsung memberikan nya pada cru untuk di kasih pada Marlina di atas panggung.

Azeela kembali duduk untuk istirahat. Napasnya masih terkumpul separoh karena Azeela setelah keluar dari stasiun tv ia berlari untuk menuju minimarket terdekat di seberang jalan. Karena tidak ada, dia cari lagi di tempat yang lain sampai ia dapat, baru ia kembali ke stasiun tv itu.

Marlina meminta Azeela untuk cepat juga membeli air itu karena dia udah kehausan. Dia tidak minum air putih yang udah disediakan untuk tamu karena dia tetap ingin minuman yang biasa ia minum itu. Bagaimanapun situasi dan kondisinya, ia harus bisa dapatkan apa yang dia inginkan.

Emang se egois itu sifat Marlina. Tapi yang namanya Azeela kerja sama dia, ya mau tidak mau Azeela harus mengikuti semua permintaan atasannya. Semua itu udah jadi pahit manis kehidupan di dunia kerja kalau kita sebagai bawahan.

Terpopuler

Comments

ERiyy Alma

ERiyy Alma

Semangat thor... mampir karyaku juga yuk. "Mendadak menikah." 🙏😁

2023-11-25

0

Aurizra Rabani

Aurizra Rabani

jejak likom +🌷

2023-10-06

0

Sena judifa

Sena judifa

namax jg kerja sm orang

2023-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 1. Azeela
2 2. Rumah
3 3. Rutinitas Yang Padat
4 4. Hanya bisa menangis
5 5. Youna
6 6. Dua Nyawa
7 7.Tahun 2005
8 8. Bapak Dosen Tampan
9 9. Cerita Mesin waktu
10 10.Bersama ibu muda
11 11. Kasus
12 12. Tersangka
13 13. Kampus
14 14. Sekelas
15 15. Misi di mulai
16 16. Rumah Sakit
17 17. Kejanggalan
18 18. Tamil Amolta
19 19. Menjalankan misi
20 20. Saling Rawat
21 21. Bertemu diri sendiri
22 22. Larangan
23 23. Tekanan Batin
24 24. Perubahan waktu
25 25. 10 Maret 2005
26 26. Berdebat
27 27. Sungai
28 28. Mencurigakan
29 29. Barbeque
30 30. Janggal
31 31. Acara perpisahan
32 32. Kacau
33 33. Duka
34 34. Disiksa
35 35. Jadi kambing hitam
36 36. Tumbuhnya benih-benih cinta
37 37. Kasus di ambil alih
38 38. Bersembunyi
39 39. Mengandung bawang
40 40. Masa kelam
41 41. Memahami
42 42. Beraksi
43 43. Masuk penjara.
44 44. Kebakaran
45 45. Baru mengetahui
46 46. Kesal
47 47. Si yang tidak pernah akur kalau ketemu
48 48. Bertemu papa
49 49. Semobil
50 50. Perubahan
51 51. Flash disk
52 52. Salah paham
53 53. Latihan
54 54. Kepincut Gadis Ayu
55 55. Depresi
56 56. Mulai perhatian
57 57. Bertamu
58 58. Makan malam
59 59. Pergelaran seni
60 60. Marlina Tekan kontrak
61 61. Tumben bersikap baik
62 62. Merebut kembali
63 63. Bertemu Produser
64 64. Ibu yang kejam
65 65. Kecelakaan
66 66. Akhirnya Azeela tahu
67 67. Melihatnya untuk pertama kali
68 68. Ibu Zalan
69 69. Insiden
70 70. Di rawat
71 71. Kali pertama
72 72. Mengungkapkan
73 73. Mengetahui
74 74. Diculik
75 75. Salah tangkap
76 76. Percaya
77 77. Kehangatan
78 78. Kalung
79 79. Pasang perangkap
80 80. Termakan umpan
81 81. Introgasi
82 82. Ditahan
83 83. Nginap
84 84. Pamit
85 85. Kembali
86 86. Bertemu Kembali
87 87. End
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Azeela
2
2. Rumah
3
3. Rutinitas Yang Padat
4
4. Hanya bisa menangis
5
5. Youna
6
6. Dua Nyawa
7
7.Tahun 2005
8
8. Bapak Dosen Tampan
9
9. Cerita Mesin waktu
10
10.Bersama ibu muda
11
11. Kasus
12
12. Tersangka
13
13. Kampus
14
14. Sekelas
15
15. Misi di mulai
16
16. Rumah Sakit
17
17. Kejanggalan
18
18. Tamil Amolta
19
19. Menjalankan misi
20
20. Saling Rawat
21
21. Bertemu diri sendiri
22
22. Larangan
23
23. Tekanan Batin
24
24. Perubahan waktu
25
25. 10 Maret 2005
26
26. Berdebat
27
27. Sungai
28
28. Mencurigakan
29
29. Barbeque
30
30. Janggal
31
31. Acara perpisahan
32
32. Kacau
33
33. Duka
34
34. Disiksa
35
35. Jadi kambing hitam
36
36. Tumbuhnya benih-benih cinta
37
37. Kasus di ambil alih
38
38. Bersembunyi
39
39. Mengandung bawang
40
40. Masa kelam
41
41. Memahami
42
42. Beraksi
43
43. Masuk penjara.
44
44. Kebakaran
45
45. Baru mengetahui
46
46. Kesal
47
47. Si yang tidak pernah akur kalau ketemu
48
48. Bertemu papa
49
49. Semobil
50
50. Perubahan
51
51. Flash disk
52
52. Salah paham
53
53. Latihan
54
54. Kepincut Gadis Ayu
55
55. Depresi
56
56. Mulai perhatian
57
57. Bertamu
58
58. Makan malam
59
59. Pergelaran seni
60
60. Marlina Tekan kontrak
61
61. Tumben bersikap baik
62
62. Merebut kembali
63
63. Bertemu Produser
64
64. Ibu yang kejam
65
65. Kecelakaan
66
66. Akhirnya Azeela tahu
67
67. Melihatnya untuk pertama kali
68
68. Ibu Zalan
69
69. Insiden
70
70. Di rawat
71
71. Kali pertama
72
72. Mengungkapkan
73
73. Mengetahui
74
74. Diculik
75
75. Salah tangkap
76
76. Percaya
77
77. Kehangatan
78
78. Kalung
79
79. Pasang perangkap
80
80. Termakan umpan
81
81. Introgasi
82
82. Ditahan
83
83. Nginap
84
84. Pamit
85
85. Kembali
86
86. Bertemu Kembali
87
87. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!