13. Kampus

Mentari pagi telah datang menyinari bumi. Azeela terbangun dari tidurnya yang panjang. Saat terbangun, gadis ayu itu kaget ternyata ia ketiduran di sofa. Zalan yang sudah bangun menyuruhnya bersih-bersih (mandi). Setelah itu baru makan bersamanya di meja makan.

Karena Zalan telah menyiapkan makanan untuknya dan juga untuk Azeela. Azeela menggangguk pelan, kemudian berlalu pergi ke kamarnya untuk mandi dan beres-beres. Setelah selesai ia bergabung dengan Zalan di ruang makan.

Di meja makan telah terhidang mangkuk yang isinya nasi goreng. "Ini nasi goreng yang aku pesan semalam ya?". Tanya Azeela sambil mengambil nasi gorengnya.

Pria di samping Azeela hanya mendaham kemudian berkata "Udah makan aja bentar lagi telat". Ucap Zalan sambil melihat jam nya.

"Telat? (Gadis itu bingung). Emang kita mau ke mana pagi-pagi gini pak dosen?". Ucap Azeela sambil berhenti menyuap makanannya.

"Kamu lupa?". Ucap pria itu datar sambil lanjut makan.

Gadis ayu itu berpikir sambil menggigit jari telunjuknya. "Seingat aku semalam kita bahas masalah terkait pembunuhan berantai, setelah itu kita berencana untuk besok paginya mengawasi Amelda. Udah itu doang kan?. Terus apa hubungannya dengan kita pergi ke kampus hari ini?". Ucap gadis itu santai sambil menatap ke arah Zalan.

Zalan sudah selesai makannya, pria itu tidak menanggapi ucapan gadis di depannya. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya. "Kita berangkat sekarang". Ucap Zalan sambil berjalan perlahan meninggalkan Azeela di ruang makan. Azeela yang melihat Zalan pergi begitu saja, ia pun langsung menyusul pria tampan itu.

Sambil berjalan tergesa-gesa Azeela terus saja ngomel sampai ia masuk dalam mobil Zalan. "Kenapa buru-buru bangat sii. Kan ini masih pagi buat mahasiswa mau kuliah!". Kesal Azeela.

"Udah duduk aja yang tenang!". Pinta Zalan sambil membawa laju mobil sedan nya.

Mendengar itu Azeela hanya bisa diam. Gadis itu menatap ke arah jalan sepanjang perjalanan menuju kampus. Mereka berdua hanya diam membisu tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut dua insan itu. Tak lama kemudian mereka sampai di kampus, hari masih menunjukkan jam 07.00

Pria itu terus berjalan menuju suatu tempat. Azeela kelelahan dan ngosngosan dari belakang sambil ngejar ketinggalannya karena Zalan berjalan terlalu cepat, dan tidak menghiraukan keberadaan Azeela di belakangnya. Kemudian mereka sampai di ruang rektor.

Pria itu memasuki ruang Rektor. Sampai di dalam, ia bertemu dengan Rektor. Rektor memintanya untuk duduk. Pria itu mengeluarkan beberapa berkas yang di bawahnya dari rumah, dan memberikannya kepada Pak rektor. Azeela yang membuntuti Zalan, Gadis itu ikut masuk ke dalam.

"Saudari Azeela telah bisa langsung belajar sekarang. Nanti langsung saja masuk kelasnya". Ucap Bapak Hendra selaku rektor di kampus Sriwijaya Kedoya Utara.

"Belajar hari ini?.". Kaget Azeela. Rektor pun ikut kaget. "Ini siapa? (sambil menunjuk Azeela). Zalan menjawab kalau Azeela adalah keponakannya.

"Umm.. Kamu jadi paman di usia yang cukup muda ya. Umur kamu 28 tahun, dan kamu punya keponakan usia 20 tahun. Kalian kayak sebaya meski beda usia 8 tahun". Ujar Hendra sambil tersenyum.

Zalan dan Azeela yang mendengar itu hanya melempar senyum palsu nya. Rektor kembali bicara "Emangnya kamu nggak dikasih tahu kalau kuliah di sini?". Tanya pak Hendra.

Zalan pun menjawab "Kerabat saya ini belum tahu pak. Saya berencana memberikan surprise kepadanya". Tutur Zalan dengan ekspresi datar.

Mendengar itu, dengan pikiran masih bingung, Azeela berusaha sedikit tersenyum kemudian minta Zalan untuk keluar ikut bersamanya dan ada yang perlu ia bicarakan.

Azeela menarik tangan Zalan. Sampai di depan toilet wanita, "Apa maksud semua ini!. Kamu mendaftarkan saya kuliah di tahun ini?. Seharusnya Berdiskusi dulu dengan saya". Kesal Azeela.

"Untuk saat ini, ini pilihan yang terbaik. Kita akan lebih mudah untuk mengawasi gerak-gerik mahasiswa disini". Tutur Zaĺan.

"Tapi.....(Ucapan Azeela terhenti karena jari telunjuk Zalan telah mendarat lembut di bibir Azeela. Seketika gadis itu bungkam dan tak bersuara).

Karena Azeela sudah tidak ngomel lagi, Zalan melepas jari telunjuknya di bibir Azeela. Pria itu langsung pergi meninggalkan Azeela di depan toilet. Melihat Zalan berlalu pergi, Azeela pun berjalan pergi berbeda arah dengan Zalan. Gadis ayu itu masih kesel dengan pria tampan si dosen muda itu.

Sambil berjalan Azeela terus saja ngomel sendirian. "Dasar pria aneh! (sambil ngelap bekas tangan pak dosen dari bibirnya). Mentang-mentang disini gue butuh dia, dia malah seenaknya mutusin sesuatu tanpa diskusi dulu sama gue. Kenapa gue harus ikut kuliah di tahun ini coba?. Hanya karena gue harus ngawasin Amelda, bukan berarti gue harus ikut belajar juga kan?. Emang aneh jalan pikiran tu pak dosen yang sok keren..!".

Disela ocehan Azeela, seorang dosen menghentikan Azeela. Dosen itu bertanya pada Azeela. Ia siapa, ada keperluan apa di kampus ini. Apakah Azeela mahasiswa kampus sini. Azeela bilang kalau ia mahasiswa kampus ini. Dosen itu kembali bertanya, Azeela jurusan apa. Gadis itu menjawab kalau hari ini adalah hari pertama ia masuk kampus di jurusan Seni.

Kata dosen itu mereka searah. Dosen itu juga mau ke kelas seni. Kebetulan sekarang sudah jadwal dia untuk mengajar. Dosen itu mengajak Azeela barengan untuk masuk kelas sambil nanti ia bisa perkenalan diri pada teman kelasnya. Karena sudah tidak ada jalan lain, sambil mengelus pelan rambutnya, dan senyum yang di paksakan, ia pun berjalan mengikuti dosen itu dari belakang untuk menuju kelas nya.

Tak berselang waktu lama, mereka pun sampai di kelas. Buk dosen Kirana yang mengajar bahasa inggris, ia masuk lebih dulu untuk menyapa mahasiswa yang telah hadir. Setelah itu baru mempersilakan Azeela untuk masuk dan memperkenalkan diri pada teman-temanya.

Ketika Azeela memasuki ruangan kelasnya, mata Azeela tertuju kepada seorang wanita. Dalam hati Iya berkata " Ibu. Jadi ibu kuliah di jurusan seni". Ucap Azeela sambil tersenyum. Bu Kirana yang melihat Azeela masih berdiam diri di depan kembali memanggil nama Azeela dengan lembut ia meminta Azeela untuk segera memperkenalkan diri agar kelas bisa dimulai.

Azeela mulai memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan nama saya Azeela Queeri. Bisa dipanggil Azel". Ucap Gadis ayu itu singkat dan jelas. Mendengar Azeela memperkenalkan namanya, Youna kaget dengan nama Azeela yang begitu mirip dengan putri kecilnya.

Bu Kirana bertanya kepada mahasiswa lain apakah masih ada yang perlu mereka tanyakan kepada Azeela. Kalau sudah tidak ada Azeela boleh duduk. Bu Kirana meminta Azeela duduk sebelah Youna.

Mendengar itu Azeela sangat senang. Ia berjalan ke bangku sambil senyum-senyum. Kenan yang melihat Azeela satu kelas dengannya , ia sangat kesal dan tidak terima. "Ngapain gadis ini satu jurusan dengan gue". Gumam Kenan dalam hati.

Sambil tersenyum Azeela duduk di bangku samping sang ibu. Dia tersenyum ke arah ibunya sambil bilang "Hi Youunaa...". Youna yang melihat Azeela sedari tadi selalu senyum padanya ia pun memberikan senyuman kepada Azeela.

Setelah memberikan senyumannya, wanita anak satu itu sedikit menundukan kepalanya karena malu dengan Azeela. Hal itu mungkin karena Youna belum pernah di tatap seorang teman dengan tatapan gembira dan penuh cinta seperti itu. Jadi Youna merasa malu dengan hal itu.

Terpopuler

Comments

Sena judifa

Sena judifa

azella bkn anak kandung marlinakh

2023-10-25

1

lihat semua
Episodes
1 1. Azeela
2 2. Rumah
3 3. Rutinitas Yang Padat
4 4. Hanya bisa menangis
5 5. Youna
6 6. Dua Nyawa
7 7.Tahun 2005
8 8. Bapak Dosen Tampan
9 9. Cerita Mesin waktu
10 10.Bersama ibu muda
11 11. Kasus
12 12. Tersangka
13 13. Kampus
14 14. Sekelas
15 15. Misi di mulai
16 16. Rumah Sakit
17 17. Kejanggalan
18 18. Tamil Amolta
19 19. Menjalankan misi
20 20. Saling Rawat
21 21. Bertemu diri sendiri
22 22. Larangan
23 23. Tekanan Batin
24 24. Perubahan waktu
25 25. 10 Maret 2005
26 26. Berdebat
27 27. Sungai
28 28. Mencurigakan
29 29. Barbeque
30 30. Janggal
31 31. Acara perpisahan
32 32. Kacau
33 33. Duka
34 34. Disiksa
35 35. Jadi kambing hitam
36 36. Tumbuhnya benih-benih cinta
37 37. Kasus di ambil alih
38 38. Bersembunyi
39 39. Mengandung bawang
40 40. Masa kelam
41 41. Memahami
42 42. Beraksi
43 43. Masuk penjara.
44 44. Kebakaran
45 45. Baru mengetahui
46 46. Kesal
47 47. Si yang tidak pernah akur kalau ketemu
48 48. Bertemu papa
49 49. Semobil
50 50. Perubahan
51 51. Flash disk
52 52. Salah paham
53 53. Latihan
54 54. Kepincut Gadis Ayu
55 55. Depresi
56 56. Mulai perhatian
57 57. Bertamu
58 58. Makan malam
59 59. Pergelaran seni
60 60. Marlina Tekan kontrak
61 61. Tumben bersikap baik
62 62. Merebut kembali
63 63. Bertemu Produser
64 64. Ibu yang kejam
65 65. Kecelakaan
66 66. Akhirnya Azeela tahu
67 67. Melihatnya untuk pertama kali
68 68. Ibu Zalan
69 69. Insiden
70 70. Di rawat
71 71. Kali pertama
72 72. Mengungkapkan
73 73. Mengetahui
74 74. Diculik
75 75. Salah tangkap
76 76. Percaya
77 77. Kehangatan
78 78. Kalung
79 79. Pasang perangkap
80 80. Termakan umpan
81 81. Introgasi
82 82. Ditahan
83 83. Nginap
84 84. Pamit
85 85. Kembali
86 86. Bertemu Kembali
87 87. End
Episodes

Updated 87 Episodes

1
1. Azeela
2
2. Rumah
3
3. Rutinitas Yang Padat
4
4. Hanya bisa menangis
5
5. Youna
6
6. Dua Nyawa
7
7.Tahun 2005
8
8. Bapak Dosen Tampan
9
9. Cerita Mesin waktu
10
10.Bersama ibu muda
11
11. Kasus
12
12. Tersangka
13
13. Kampus
14
14. Sekelas
15
15. Misi di mulai
16
16. Rumah Sakit
17
17. Kejanggalan
18
18. Tamil Amolta
19
19. Menjalankan misi
20
20. Saling Rawat
21
21. Bertemu diri sendiri
22
22. Larangan
23
23. Tekanan Batin
24
24. Perubahan waktu
25
25. 10 Maret 2005
26
26. Berdebat
27
27. Sungai
28
28. Mencurigakan
29
29. Barbeque
30
30. Janggal
31
31. Acara perpisahan
32
32. Kacau
33
33. Duka
34
34. Disiksa
35
35. Jadi kambing hitam
36
36. Tumbuhnya benih-benih cinta
37
37. Kasus di ambil alih
38
38. Bersembunyi
39
39. Mengandung bawang
40
40. Masa kelam
41
41. Memahami
42
42. Beraksi
43
43. Masuk penjara.
44
44. Kebakaran
45
45. Baru mengetahui
46
46. Kesal
47
47. Si yang tidak pernah akur kalau ketemu
48
48. Bertemu papa
49
49. Semobil
50
50. Perubahan
51
51. Flash disk
52
52. Salah paham
53
53. Latihan
54
54. Kepincut Gadis Ayu
55
55. Depresi
56
56. Mulai perhatian
57
57. Bertamu
58
58. Makan malam
59
59. Pergelaran seni
60
60. Marlina Tekan kontrak
61
61. Tumben bersikap baik
62
62. Merebut kembali
63
63. Bertemu Produser
64
64. Ibu yang kejam
65
65. Kecelakaan
66
66. Akhirnya Azeela tahu
67
67. Melihatnya untuk pertama kali
68
68. Ibu Zalan
69
69. Insiden
70
70. Di rawat
71
71. Kali pertama
72
72. Mengungkapkan
73
73. Mengetahui
74
74. Diculik
75
75. Salah tangkap
76
76. Percaya
77
77. Kehangatan
78
78. Kalung
79
79. Pasang perangkap
80
80. Termakan umpan
81
81. Introgasi
82
82. Ditahan
83
83. Nginap
84
84. Pamit
85
85. Kembali
86
86. Bertemu Kembali
87
87. End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!