Mentari pagi telah datang menyinari bumi. Azeela terbangun dari tidurnya yang panjang. Saat terbangun, gadis ayu itu kaget ternyata ia ketiduran di sofa. Zalan yang sudah bangun menyuruhnya bersih-bersih (mandi). Setelah itu baru makan bersamanya di meja makan.
Karena Zalan telah menyiapkan makanan untuknya dan juga untuk Azeela. Azeela menggangguk pelan, kemudian berlalu pergi ke kamarnya untuk mandi dan beres-beres. Setelah selesai ia bergabung dengan Zalan di ruang makan.
Di meja makan telah terhidang mangkuk yang isinya nasi goreng. "Ini nasi goreng yang aku pesan semalam ya?". Tanya Azeela sambil mengambil nasi gorengnya.
Pria di samping Azeela hanya mendaham kemudian berkata "Udah makan aja bentar lagi telat". Ucap Zalan sambil melihat jam nya.
"Telat? (Gadis itu bingung). Emang kita mau ke mana pagi-pagi gini pak dosen?". Ucap Azeela sambil berhenti menyuap makanannya.
"Kamu lupa?". Ucap pria itu datar sambil lanjut makan.
Gadis ayu itu berpikir sambil menggigit jari telunjuknya. "Seingat aku semalam kita bahas masalah terkait pembunuhan berantai, setelah itu kita berencana untuk besok paginya mengawasi Amelda. Udah itu doang kan?. Terus apa hubungannya dengan kita pergi ke kampus hari ini?". Ucap gadis itu santai sambil menatap ke arah Zalan.
Zalan sudah selesai makannya, pria itu tidak menanggapi ucapan gadis di depannya. Ia langsung berdiri dari tempat duduknya. "Kita berangkat sekarang". Ucap Zalan sambil berjalan perlahan meninggalkan Azeela di ruang makan. Azeela yang melihat Zalan pergi begitu saja, ia pun langsung menyusul pria tampan itu.
Sambil berjalan tergesa-gesa Azeela terus saja ngomel sampai ia masuk dalam mobil Zalan. "Kenapa buru-buru bangat sii. Kan ini masih pagi buat mahasiswa mau kuliah!". Kesal Azeela.
"Udah duduk aja yang tenang!". Pinta Zalan sambil membawa laju mobil sedan nya.
Mendengar itu Azeela hanya bisa diam. Gadis itu menatap ke arah jalan sepanjang perjalanan menuju kampus. Mereka berdua hanya diam membisu tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut dua insan itu. Tak lama kemudian mereka sampai di kampus, hari masih menunjukkan jam 07.00
Pria itu terus berjalan menuju suatu tempat. Azeela kelelahan dan ngosngosan dari belakang sambil ngejar ketinggalannya karena Zalan berjalan terlalu cepat, dan tidak menghiraukan keberadaan Azeela di belakangnya. Kemudian mereka sampai di ruang rektor.
Pria itu memasuki ruang Rektor. Sampai di dalam, ia bertemu dengan Rektor. Rektor memintanya untuk duduk. Pria itu mengeluarkan beberapa berkas yang di bawahnya dari rumah, dan memberikannya kepada Pak rektor. Azeela yang membuntuti Zalan, Gadis itu ikut masuk ke dalam.
"Saudari Azeela telah bisa langsung belajar sekarang. Nanti langsung saja masuk kelasnya". Ucap Bapak Hendra selaku rektor di kampus Sriwijaya Kedoya Utara.
"Belajar hari ini?.". Kaget Azeela. Rektor pun ikut kaget. "Ini siapa? (sambil menunjuk Azeela). Zalan menjawab kalau Azeela adalah keponakannya.
"Umm.. Kamu jadi paman di usia yang cukup muda ya. Umur kamu 28 tahun, dan kamu punya keponakan usia 20 tahun. Kalian kayak sebaya meski beda usia 8 tahun". Ujar Hendra sambil tersenyum.
Zalan dan Azeela yang mendengar itu hanya melempar senyum palsu nya. Rektor kembali bicara "Emangnya kamu nggak dikasih tahu kalau kuliah di sini?". Tanya pak Hendra.
Zalan pun menjawab "Kerabat saya ini belum tahu pak. Saya berencana memberikan surprise kepadanya". Tutur Zalan dengan ekspresi datar.
Mendengar itu, dengan pikiran masih bingung, Azeela berusaha sedikit tersenyum kemudian minta Zalan untuk keluar ikut bersamanya dan ada yang perlu ia bicarakan.
Azeela menarik tangan Zalan. Sampai di depan toilet wanita, "Apa maksud semua ini!. Kamu mendaftarkan saya kuliah di tahun ini?. Seharusnya Berdiskusi dulu dengan saya". Kesal Azeela.
"Untuk saat ini, ini pilihan yang terbaik. Kita akan lebih mudah untuk mengawasi gerak-gerik mahasiswa disini". Tutur Zaĺan.
"Tapi.....(Ucapan Azeela terhenti karena jari telunjuk Zalan telah mendarat lembut di bibir Azeela. Seketika gadis itu bungkam dan tak bersuara).
Karena Azeela sudah tidak ngomel lagi, Zalan melepas jari telunjuknya di bibir Azeela. Pria itu langsung pergi meninggalkan Azeela di depan toilet. Melihat Zalan berlalu pergi, Azeela pun berjalan pergi berbeda arah dengan Zalan. Gadis ayu itu masih kesel dengan pria tampan si dosen muda itu.
Sambil berjalan Azeela terus saja ngomel sendirian. "Dasar pria aneh! (sambil ngelap bekas tangan pak dosen dari bibirnya). Mentang-mentang disini gue butuh dia, dia malah seenaknya mutusin sesuatu tanpa diskusi dulu sama gue. Kenapa gue harus ikut kuliah di tahun ini coba?. Hanya karena gue harus ngawasin Amelda, bukan berarti gue harus ikut belajar juga kan?. Emang aneh jalan pikiran tu pak dosen yang sok keren..!".
Disela ocehan Azeela, seorang dosen menghentikan Azeela. Dosen itu bertanya pada Azeela. Ia siapa, ada keperluan apa di kampus ini. Apakah Azeela mahasiswa kampus sini. Azeela bilang kalau ia mahasiswa kampus ini. Dosen itu kembali bertanya, Azeela jurusan apa. Gadis itu menjawab kalau hari ini adalah hari pertama ia masuk kampus di jurusan Seni.
Kata dosen itu mereka searah. Dosen itu juga mau ke kelas seni. Kebetulan sekarang sudah jadwal dia untuk mengajar. Dosen itu mengajak Azeela barengan untuk masuk kelas sambil nanti ia bisa perkenalan diri pada teman kelasnya. Karena sudah tidak ada jalan lain, sambil mengelus pelan rambutnya, dan senyum yang di paksakan, ia pun berjalan mengikuti dosen itu dari belakang untuk menuju kelas nya.
Tak berselang waktu lama, mereka pun sampai di kelas. Buk dosen Kirana yang mengajar bahasa inggris, ia masuk lebih dulu untuk menyapa mahasiswa yang telah hadir. Setelah itu baru mempersilakan Azeela untuk masuk dan memperkenalkan diri pada teman-temanya.
Ketika Azeela memasuki ruangan kelasnya, mata Azeela tertuju kepada seorang wanita. Dalam hati Iya berkata " Ibu. Jadi ibu kuliah di jurusan seni". Ucap Azeela sambil tersenyum. Bu Kirana yang melihat Azeela masih berdiam diri di depan kembali memanggil nama Azeela dengan lembut ia meminta Azeela untuk segera memperkenalkan diri agar kelas bisa dimulai.
Azeela mulai memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan nama saya Azeela Queeri. Bisa dipanggil Azel". Ucap Gadis ayu itu singkat dan jelas. Mendengar Azeela memperkenalkan namanya, Youna kaget dengan nama Azeela yang begitu mirip dengan putri kecilnya.
Bu Kirana bertanya kepada mahasiswa lain apakah masih ada yang perlu mereka tanyakan kepada Azeela. Kalau sudah tidak ada Azeela boleh duduk. Bu Kirana meminta Azeela duduk sebelah Youna.
Mendengar itu Azeela sangat senang. Ia berjalan ke bangku sambil senyum-senyum. Kenan yang melihat Azeela satu kelas dengannya , ia sangat kesal dan tidak terima. "Ngapain gadis ini satu jurusan dengan gue". Gumam Kenan dalam hati.
Sambil tersenyum Azeela duduk di bangku samping sang ibu. Dia tersenyum ke arah ibunya sambil bilang "Hi Youunaa...". Youna yang melihat Azeela sedari tadi selalu senyum padanya ia pun memberikan senyuman kepada Azeela.
Setelah memberikan senyumannya, wanita anak satu itu sedikit menundukan kepalanya karena malu dengan Azeela. Hal itu mungkin karena Youna belum pernah di tatap seorang teman dengan tatapan gembira dan penuh cinta seperti itu. Jadi Youna merasa malu dengan hal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Sena judifa
azella bkn anak kandung marlinakh
2023-10-25
1