Cahaya bulan perlahan lahan mulai menghilang dan kembali digantikan oleh matahari. Mentari pagi datang menghampiri kamar tidur Azeela dan membuat gadis malang itu terbangun. Separoh nyawa Azeela belum terkumpul, ia meraba-raba kasurnya untuk mencari di mana posisi ponselnya. Ia melihat jam di ponselnya. Ketika melihat itu dia langsung berdiri dan bergegas untuk mandi.
"Sstt udah pukul 7.30?. Mampus gue!". Ucap Azeela sambil mengambil handuk dan berlari ke kamar mandi yang berada di luar kamarnya di samping dapur. Ibu Azeela yang melihat sang putri pergi ke kamar mandi dengan tergesa-gesa berteriak pada Azeela "Jangan terlalu buru-buru nak, hati-hati kamar mandinya licin. Ibu belum sempat untuk membersihkan lantainya".
Karena terlalu buru-buru jadi Azeela tidak mendengar apa yang diucapkan ibunya. Alhasil, gadis itu terpeleset dan pant*tnya kebentur di lantai. "Aww...". Desis Azeela merintih kesakitan. Ibunya yang mendengar Azeela terjatuh langsung menghampiri sang putri. "Kamu nggak apa-apa kan nak?". Ucap sang ibu khawatir.
"Nggak papa kok Bu. Ibu lanjut aja kerjaannya. Aku buru-buru Bu. Udah telat". Ucap Azeela sambil berdiri dan menutup pintu kamar mandinya.
Ibu Azeela kembali lanjut membuat nasi gorengnya. Azeela sedang mandi dalam keadaan buru-buru. Tapi gadis ayu itu kembali berteriak di dalam kamar mandi memanggil ibunya. "Bu... Sabun mana Bu?".
"Ya ampun. Maaf sayang. Ibu lupa beli sabun. Ibu kira masih ada". Sahut Ibu Azeela dari dapur.
"Apes bangat hidup gue". Batin Azeela.
"Oo iya zel. Dikamar mandi seingat ibu masih ada shampoo nak. Kamu pakai itu aja dulu ya. Nanti habis masak ibu beli sabun ke warung". Ibu Azeela kembali berteriak untuk memberitahu putrinya.
Tak berselang waktu lama, Azeela udah keluar dari kamar mandi dan ia langsung berjalan secepat kilat menuju kamarnya untuk siap-siap. Setelah siap-siap, Azeela langsung cabut untuk pergi kerja. Ibunya yang melihat Azeela langsung pergi begitu saja memangil sang anak. "Nggak makan dulu zel?". Tanya ibunya lembut.
"Udah nggak sempat bu". Ucap Azeela sambil berjalan meninggalkan rumahnya.
Baru saja Azeela keluar rumah, Ee tu anak masuk lagi dan langsung menuju kamarnya. Barang pesanan Marlina ketinggalan. Ibu Azeela hanya bisa geleng-geleng melihat tingkah sang anak. Sewaktu Azeela keluar dari rumah, sang ibu melihat sepatu sang anak yang sudah lusuh. Ia kepikiran untuk membelikan putrinya sepatu baru. Azeela bergegas menuju rumah kediaman Marlina. Sesampai di rumah Marlina, Azeela dapat pesan dari satpam Marlina.
"Nak Azel cari nyonya?". Tanya Satpam Marlina.
"Iya pak. Ibuk Marlina nya ada kan pak?". Tanya Azeela sambil melihat-lihat sekitar nya.
"Maaf nak azel. Nyonya baru saja berangkat". Ucap Satpam Marlina.
"Bisa kena marah ni gue". Batin Azeela.
"Tapi sebelum berangkat ibuk titip pesan. Kata nyonya kalau nanti nak azel datang, barang yang nyonya pesan kemaren, langsung antar aja ke lokasi syutingnya nak azel". Jelas Satpam Marlina.
"Ya udah pak. Makasih ya pak. Saya pamit pergi dulu pak. Permisi.." Ucap Azeela sambil sedikit membungkuk. Kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah kediaman Marlina. Azeela menuju pangkalan ojek terdekat untuk bisa mengantarnya ke lokasi syuting Marlina.
"Pak ojek pak". Panggil Azeela. Kang ojek berhenti di depan Azeela. Azeela naik motor itu dan meminta pada supir ojek untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Agar cepat sampai di lokasi syuting. Tak butuh waktu lama, akhirnya Azeela sampai juga di lokasi syuting Marlina.
Ketika sampai Azeela melirik sebentar jam tangan nya. Waktu sudah menunjukan sekitar jam 08.40 Pagi. Seketika Azeela langsung berlari menghampiri dimana Marlina berada. Karena gadis itu sudah telat 40 menit dari jam kerjanya.
Marlina melihat dari kejauhan ada seorang gadis cantik yang menghampirinya. Gadis tu tak lain adalah Azeela Queeri. Melihat Azeela datang, wajah Marlina langsung masam. Ia seperti marah karena Azeela telat datang. Azeela pun menghampiri atasannya itu.
"Permisi buk. Maaf saya telat buk. Ini barang pesanan ibuk kemaren buk". Ucap Azeela sambil berusaha menstabilkan napasnya yang masih belum terkumpul penuh.
"Ya. Tarok aja disitu". Pinta Marlina dengan gerakan mata seperti ingin menghardik Azeela. Tapi Marlina tidak lakukan karena dia sedang berada di tempat umum. Jadi dia berusaha tetap mempertahankan citranya di depan publik.
Marlina selesai berganti pakaian untuk syuting adegan berikutnya. "Kamu bawa ini keluar ya". Pinta Marlina pada Azeela.
Azeela mengambil barang yang ia bawa tadi untuk dibawa keluar sesuai permintaan Marlina. Sampai diluar Azeela melihat proses syuting Marlina. Setelah selesai syuting Marlina meminta Azeela memberikan saputangan yang ia suruh Azeela beli kemaren. Azeela memberikan saputangan itu.
"Bentar lagi saya selesai, habis ini kamu ikut temani saya ke salon ya. Selesai saya salon baru kamu boleh pulang". Ujar Marlina pada Azeela.
"Baik buk". Jawab Azeela dengan lembut.
Kegiatan syuting Marlina sudah selesai. Sekarang mereka menuju tempat salon. Diperjalanan Marlina menegur Azeela karena keterlambatannya tadi.
"Kali ini kamu saya maafin. Tapi untuk kedepannya jangan sampai telat lagi. Paham?". Ucap Marlina tetap santai tapi kalimat yang ia ucapkan penuh penekanan.
"Paham buk". Ucap Azeela tetap santai.
Lima belas menit kemudian Marlina dan Azeela sampai di salon langganannya. Marlina meminta Azeela untuk membawa tas nya kedalam ruangan salon sekalian urus pembayaran administrasi nya. Sementara Marlina masuk ke dalam ruang ganti untuk berganti pakaian.
Wanita yang umurnya hampir memasuki usia 39 tahun itu memanjakan dirinya dengan bersantai di salon favoritnya. Sementara Azeela duduk di ruang tunggu sampai marlina selesai. Selama menunggu Marlina selesai salon, waktu itu di manfaatkan Azeela untuk lebih memahami materi penemuan baru yang akan ia presentasikan nanti.
Tak terasa sudah hampir tiga jam Marlina di dalam dan akhirnya keluar juga dari salon. Sewaktu Marlina keluar ia sudah memperbolehkan Azeela untuk pulang. Berhubung sudah diizinkan pulang, tanpa berlama-lama, Azeela langsung pergi meninggalkan salon menuju kampusnya. Karena waktu sudah menunjukan pukul 16.45 sore dini hari. Karena Azeela mengambil kelas sore.
Azeela harus masuk kuliah setiap jam 17.00 sore. Tidak membutuhkan waktu lama, Azeela telah sampai di kampusnya dan langsung masuk kelas untuk memulai perkuliahan. Waktu perkuliahan sudah dimulai. Sekarang saatnya mempresentasikan tugas masing-masing mahasiswa yang hadir.
Ada sekitar 40 mahasiswa yang hadir. Jadi tidak memungkin kan untuk semuanya tampil hari ini. Untuk pilih aman, Azeela memilih tampil hari ini. Agar hari besok dia tidak perlu memikirkan presentasi lagi. Ia akan lebih bisa fokus untuk pekerjaan dan kegiatan lainnya.
Begitu lah rutinitas Azeela kalau hari Sabtu dan minggu. Selesai bekerja ia langsung lanjut kuliah setiap jam 5 sore sampai jam 9 malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Putra Al - Bantani
aku juga mampir thor, jangan lula mampir juga ya ketempatku.
krennn habis 👍👍
2023-10-10
0
Sena judifa
nggak apa2 bu cuma jatuh dikmr mandi doang
2023-10-07
0
Dewi Payang
jadi inget masa2 kuliah sore dulu
2023-10-06
1