Pura-pura Lugu Padahal Pemuas Nafsu

Pura-pura Lugu Padahal Pemuas Nafsu

Sebuah Harapan

Plak!

Sebuah tamparan terasa begitu pedih saat mengenai kulit wajah tipis wanita itu. Bahkan saking kerasnya, tubuh lemah itu sampai tersungkur ke lantai dingin dikamarnya.

"Sudah kubilang hiduplah layaknya orang mati! Jangan sering menonjolkan dirimu jika putriku sedang berada didekatmu!"

Kalimat penuh amarah itu terlontar dari mulut wanita yang tadi menamparnya dengan segenap murka.

"Qeunby hanya berusaha membantu, Ma. Bukan maksud Qeun--Aakh!" rintih Qeunby.

Belum selesai wanita bernama Qeunby itu menjelaskan, sosok keji yang di panggil "Ma" kembali menjambak rambut panjang hitam Qeunby dengan sekuat tenaga, sampai dia mendongak secara paksa.

"Jangan berusaha membela diri! Karena sudah jelas apa yang kamu lakukan hanya membuat Kirey malu!" tuduh wanita yang tadi menampar Qeunby.

Kemarahan wanita itu bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan Qeunby sebagai anak tiri malah mendapat pengakuan dan pujian dari Klien Ibu tirinya saat menjelaskan tentang gaun rancangan yang diakui Kirey sebagai buatannya.

"Dia emang sengaja bikin Kirey malu, Mah. Dia nggak kasih tau Kirey secara detail tentang gaun itu," adu Kirey dengan amarah yang meluap karena sudah merasa dipermalukan.

Dari kaca mata pelanggan, jelas apa yang dilakukan Qeunby tidak lah salah. Sebab saat calon pembeli itu menanyakan perihal bahan dan detil gaun yang terlihat sulit, Kirey yang mengaku sebagai perancang malah tidak bisa memberi jawaban yang memuaskan.

Kontan Qeunby yang melihat reaksi dari calon pembeli itu khawatir mereka tidak jadi memesan gaun di Butik milik Ibunya. Qeunby yang merasa gaun itu adalah rancangannya tentu saja tak bisa tinggal diam, maka tanpa interuksi, Quenby maju dan menjelaskan secara terperinci atas apa yang ditanyakan calon pembeli, sampai akhirnya kesepakatan itu terjadi, Klien dari Ibu tirinya setuju untuk memesan di Butik mereka.

"Rancangan itu akan tetap atas nama kamu, Rey. Aku hanya membantu saja. Apakah masih salah?" lirih Qeunby yang sudah jengah dengan drama malam itu.

Bugh!

Kirey menendang perut Quenby sambil berkata, "Sialan kamu Qeun! Kamu benar-benar meremehkanku!" pekik wanita yang usianya hanya berbeda beberapa bulan saja dengan Qeunby. Dia terlihat berang dengan pernyataan itu.

"Sudah, Sayang ... sudah! Nanti kalau dia mati kita yang susah," cegah sang Ibu yang melihat kemurkaan putri kesayangannya yang semakin membabi buta.

Setelah itu, Quenby ditinggalkan seorang diri dengan tubuh meringkuk dan penuh lebam. Rasa sakit pada tubuhnya yang mendapati perlakuan seperti ini bukanlah hal baru. Dia tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang dalam posisi dan kondisi yang tidak berdaya.

'Ya Tuhan ... jaga dan peliharalah aku dari orang-orang yang melakukan kekerasan. Berikan aku kekuatan untuk melawan semua rasa takut. Tuntunlah aku untuk sepenuhnya berserah kepadaMu. Aku percaya, suatu saat bala bantuanMu pasti akan datang," lirih Qeunby mengaminkan doanya segenap hati.

Drrt! Drrt!

Ditengah keheningan yang penuh harap, tiba-tiba saja ponsel Qeunby bergetar. Dengan susah payah menahan nyeri di sekujur tubuhnya, dia berusaha bangkit untuk meraih nakas, lalu mengambil ponselnya yang tergeletak diatas sana. Perlahan dia membukanya, lalu membacanya,

Undangan Reuni

|Kepada seluruh Angkatan...|

Mata bulat dengan netra madu itu terbeliak saat membaca kata demi kata yang tertulis pada surat elektronik diponselnya itu.

Bagaimana semua bisa kebetulan?

Saat dirinya berdoa penuh harap untuk meminta bala bantuan. Ternyata Tuhan secepat ini mengabulkannya.

Tentu saja Quenby tak akan melewatkan acara itu. Sebab ada seseorang yang dia harapkan dapat membantunya untuk membebaskan Qeunby dari jerat keluarganya yang toxic. Dan Quenby akan memakai alasan masalalunya untuk memaksa sosok itu berpihak padanya.

...----------------...

"Mommy tuh sudah pengang rasanya dengar berita-berita yang mengataimu impoten, Jo!"

Setiap kali mendengar keluhan sang Ibu, Jonas tak henti memaki pada setiap media yang selalu mengangkat pemberitaan itu. Semua prestasi yang diraihnya seolah tak berarti dan tenggelam begitu saja oleh panasnya berita yang mengatakan bahwa pria itu mengalami impoten.

Jonas Hermawan Sagala. Diusianya yang mencapai 31 tahun sudah dipercaya menjadi penerus dari Bisnis besar yang turun temurun dipercayakan pada setiap putra pertama.

Perawakan gagah yang dimiliki pria itu berasal dari latihan ketat dengan pola hidup sehat. Dan sepertinya Tuhan sangat memberkati diri Jonas. Lihatlah bagaimana paras tampan yang dimiliki pria itu, wajah blasteran yang diturunkan dari sang Ibu, membuat sosoknya semakin digilai banyak wanita.

Sayangnya ...

Kesempurnaan itu berbanding terbalik dengan nasib yang tengah menimpanya.

Kecelakaan yang dialami Jonas 3 tahun yang lalu telah membuat pria itu tidak lebih bernilai dari seonggok daging dengan tulang-belulang tak berdaya.

Untuk apa memiliki kekayaan berlimpah dengan segudang prestasi dan juga kesempurnaan fisik bak Dewa, jika nyatanya lelaki itu tak mampu menegakkan miliknya untuk mencetak penerus.

Dengan kata lain, Jonas Hermawan Sagala tengah mengalami disfungsi ereksi. Dan hal itu membuat rasa percaya dirinya sebagai lelaki runtuh seketika.

Dan ironisnya, keluarga pria itu tidak mengetahui fakta ini.

"Sekarang terserah kamu mau menikah dengan siapapun, Mommy tidak akan lagi mempersalahkannya. Asal wanita itu sehat dan bersedia melahirkan keturunan!"

Luisa--Ibu kandung Jonas akhirnya menurunkan kriteria calon menantunya. Yang terpenting bagi wanita berusia 55 tahun itu sekarang adalah sang putra satu-satunya bisa memberikannya banyak cucu.

Jonas semakin dilema, bukan perihal siapa wanitanya. Akan tetapi memang Jonas tidak dalam kondisi bisa untuk memberikan penerus, bagaimana mau menghamili istrinya, jika kelelakiannya saja tidak bereaksi lebih dari 2 menit.

"Akh! Sial!" maki Jonas sambil menggusak surau hitamnya. Dia benci dengan kondisinya yang sekarat.

Drrt! Drrt!

Ditengah kesendiriannya dalam merutuki nasib, tiba-tiba ponsel Jonas bergetar. Dia lantas meraih ponselnya yang terletak di meja nakas.

Undangan Reuni

|Kepada seluruh Angkatan...|

Sebuah notifikasi muncul di beranda ponselnya, Jonas langsung membuka dan segera membacanya.

Undangan Reuni tempat Jonas menghabiskan 3 tahun pendidikannya sebagai murid SMA, menerbitkan senyum berlesung pipi dikanan-kiri pria itu.

Mengingat segala kenangan bengalnya pada masa sekolah dulu, Jonas jadi merindukan sosok gadis yang menjadi pengalaman pertamanya dalam menyudahi gelarnya sebagai seorang Perjaka.

Dan mungkin ini adalah bala bantuan Tuhan agar Jonas bisa terlepas dari bayang-bayang skandal bengkoknya sebagai lelaki impoten.

Tentu saja Jonas tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu dengan gadis yang telah diperawaninya.

Selain Jonas masih berhutang kata maaf pada gadis itu. Dia pun berharap sosok itu dapat kembali membantu Jonas menjadi pria seutuhnya.

Dalam harapannya yang setipis tisu, Jonas sangat berharap bahwa gadis itu akan datang dalam acara reuni, yang telah menjeda pertemuan mereka, selama 12 tahun lamanya.

TBC

Terpopuler

Comments

PociPan

PociPan

kasian banget

2024-04-18

0

aira aira

aira aira

seru

2023-12-10

1

Alice Kang

Alice Kang

haii Thor mampir lg d ceritamu yg kesekian kali,, pantesan dr awal baca udah enjoy soalnya aku tuh selalu cocok sm novelmu Thor

2023-12-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!