Takdir Macam Apa?

Hentakan musik yang memekakkan telinga menggema di dalam kamar mewah sebuah villa pribadi di kawasan Puncak. Namun, sekeras apa pun musik itu dimainkan, suara-suara sensual yang menggema dari sudut kamar tetap terdengar jelas.

Di tengah hiruk-pikuk itu, seorang pria duduk sendiri di sebuah sofa kulit hitam. Wajahnya memancarkan ketenangan, tetapi tanpa emosi. Matanya lurus memandang ke arah adegan panas di hadapannya. Tubuh yang bergerak seronok, desahan yang menggoda, semuanya berlalu begitu saja baginya. Tidak ada reaksi. Tidak ada gairah.

"Tuan Sagala, apakah Anda tidak ingin bergabung bersama kami?"

Suara seorang wanita terdengar lembut, penuh dengan rayuan. Wanita itu mengenakan topeng yang hanya menutupi sebagian wajahnya, memperlihatkan sepasang mata menggoda, sementara tubuhnya hampir sepenuhnya terekspos.

"Lihatlah lebih dekat, Tuan Sagala. Aku yakin Anda akan menemukan kenikmatan di sini," tambah wanita itu sambil melenggokkan tubuhnya ke arah pria tersebut, mencoba menggugah sesuatu dalam dirinya.

Namun, Jonas Hermawan Sagala tetap tak bergeming. Wajah tampannya yang sempurna tetap dingin tanpa ekspresi. Bahkan suasana yang begitu menggairahkan di sekitarnya tidak mampu membangkitkan hasrat yang katanya telah lama mati.

Jonas, pewaris tunggal kerajaan bisnis keluarga Sagala, adalah pria berusia 31 tahun dengan latar belakang yang membuat banyak wanita tergila-gila. Tapi sayang, beberapa tahun terakhir, rumor yang merusak nama baiknya menyebar. Orang-orang bergunjing bahwa dia tidak mampu memenuhi kodratnya sebagai pria.

"Sial!" Jonas bangkit dari tempat duduknya. Dengan langkah cepat, ia meninggalkan kamar itu, meninggalkan suara-suara menggoda yang masih bergema di dalamnya. Sudah cukup, pikirnya. Percuma mengikuti ide gila temannya, Endrew, yang mengatakan bahwa "terapi" semacam ini akan membantunya.

Di bawah langit malam yang gelap, Jonas berdiri di balkon villa, memandang jauh ke arah lampu kota yang berkelap-kelip. "Apa ini karma?" gumamnya pelan, suaranya penuh kekecewaan.

...----------------...

Tangisan yang Terpendam di Sudut Gelap

Di sebuah rumah megah di kawasan elit Jakarta, jeritan kesakitan menggema dari sebuah kamar kecil yang lebih pantas disebut gudang.

Seorang wanita muda tergeletak di lantai dingin, tubuhnya lemah tak berdaya. Wajahnya lebam, dengan darah segar yang mengalir dari sudut bibirnya. Di hadapannya, seorang wanita paruh baya berdiri dengan sorot mata penuh kemarahan.

"Mau jadi jalang, hah?!" teriaknya seraya menarik rambut panjang putrinya dengan kasar, memaksa kepala wanita itu mendongak. Rambut-rambut hitam itu terlepas dari kulit kepalanya, meninggalkan rasa sakit yang menyiksa.

"Kalau kamu berani pulang larut lagi, aku pastikan kakimu patah!" ancam wanita itu, melepaskan genggamannya dan membiarkan kepala anaknya menghantam lantai dengan keras.

Wanita muda itu adalah Quenby Agatha, 29 tahun, anak kedua dari tiga bersaudara. Hidupnya penuh luka, baik di tubuh maupun di hati. Ia adalah pekerja keras yang mengurus butik keluarga, namun kasih sayang yang ia harapkan dari sang ibu tidak pernah datang.

Dalam gelapnya ruangan, Quenby terisak pelan. Tangisnya tak lagi lantang, hanya gemetar seperti api lilin yang hampir padam. "Papa... Quen kangen," bisiknya, memanggil sosok ayahnya yang telah tiada, satu-satunya orang yang pernah melindunginya.

...----------------...

Pagi yang Menyiksa, Seperti Hari-Hari Sebelumnya

Cahaya matahari pagi menyusup masuk ke sela-sela tirai jendela. Quenby bersiap untuk bekerja di butik. Wajahnya masih menyisakan bekas lebam yang sulit disembunyikan.

"Mau ke butik dengan wajah seperti itu?" tegur sang ibu saat melihat Quenby berjalan menuju mobilnya.

"Quen harus bertemu klien, Ma. Kami perlu membahas desain yang mereka ajukan."

"Kalau nanti orang-orang bertanya soal wajahmu, apa kamu akan menyalahkan Mama?!" nada suara sang ibu meninggi, penuh curiga.

Quenby menarik napas panjang, mencoba menahan diri. "Quen akan tambahkan makeup agar lebamnya tertutupi," jawabnya tenang, meski dalam hati ia ingin berteriak.

Mobil sedan miliknya melaju perlahan di jalanan Jakarta yang padat. Sesekali, Quenby melirik ke kaca spion, melihat bayangan dirinya. Bekas pukulan itu masih terasa. Rasa sakitnya bukan hanya di kulit, tapi juga di hati.

Saat berhenti di lampu merah, matanya menangkap kartu nama yang tergeletak di dashboard. Jemarinya meraih kartu berwarna hitam itu, membaca nama yang tertera di atasnya: Jonas Hermawan Sagala.

Ingatan tentang lelaki itu membuat bibir Quenby melengkung membentuk senyum kecil. Jonas, mantan kakak kelasnya yang dulu pernah mengisi ruang hatinya. Sudah dua hari sejak pria itu memberikan kartu nama itu padanya, tapi Quenby belum berani menghubunginya.

Kini, dia tahu, ini adalah kesempatan. Dengan cepat, Quenby memasukkan nomor Jonas ke dalam kontak ponselnya. Ia menulis nama kontak itu dengan sebutan yang membuatnya tersenyum sendiri. My Jonas.

[Hai, Kak Jonas...]

Pesan itu akhirnya terkirim. Quenby menunggu dengan jantung berdebar, berharap lelaki itu membalas.

Tidak butuh waktu lama sebelum ponselnya berbunyi. Sebuah pesan masuk dari kontak bernama "My Jonas." Quenby menahan diri untuk tidak langsung membukanya, mencoba terlihat santai. Setelah beberapa detik, ia akhirnya membaca pesan itu.

[Kamu Quen?]

Senyumnya merekah. Jonas masih mengingatnya. Bahkan tanpa memperkenalkan diri, pria itu tahu siapa dia.

Hati Quenby terasa hangat untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Dalam diam, ia berjanji, ia akan mencoba. Jika Jonas adalah jalan keluar dari neraka ini, ia akan melakukan segala cara untuk membuat lelaki itu menjadi bagian dari hidupnya.

TBC

Terpopuler

Comments

Nabila

Nabila

jangan menjadi wanita bodoh

2024-01-02

2

Alice Kang

Alice Kang

bukan nuduh tp emang bener kan ibu yg nyiksa

2023-12-05

1

Alice Kang

Alice Kang

ibu kandung yah,, kukira td ibu tiri... kok bisa sih sejahat itu k anak kandung sendiri 😭

2023-12-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!