Galaknya Calon Mertua!

Tepat satu minggu setelah Jonas mengungkapkan niatnya untuk menikahi Quenby, kini lelaki itu sedang dalam perjalanan ke rumah sang calon istri. Tentu saja belum diresmikan, sebab Jonas meminta waktu selama satu bulan untuk melakukan pendekatan terhadap keluarga dari wanita yang pernah menjadi adik kelasnya. Setelah itu barulah dia mengutarakan niatnya. Alasan yang dipakai Jonas cukup masuk akal, yaitu agar terkesan lebih natural.

Bicara tentang natural, usut punya usut keduanya melakukan perjanjian dalam pernikahan yang akan mereka lakukan. Lebih tepatnya Jonas, lelaki itu akhirnya mengungkapkan alasan dibalik lamaran nikah yang terkesan mendadak di Coffee Shop seminggu yang lalu.

'Pernikahan ini agar aku memiliki status untuk melancarkan proses serah terima jabatan tiga bulan lagi. Aku harap kamu bisa membantuku.'

'Jangan khawatir, aku tidak akan membatasi kehidupanmu, kamu bebas beraktivitas seperti biasa. Dan aku akan memenuhi kebutuhan finansialmu seperti pasangan umum lainnya'

Quenby awalnya kecewa mendengar perkataan lelaki itu saat memintanya untuk menikah. Karena ternyata lelaki itu tak pernah memiliki rasa tulus. Ya, walaupun Quenby juga memanfaatkan lelaki itu untuk kepentingannya, akan tetapi Quenby punya rasa suka yang bisa saja berkembang menjadi cinta.

Bagi Quenby, apapun alasan lelaki itu mengajaknya menikah, yang terpenting dia bisa terlepas dari keluarganya yang toxic. Akhirnya Quenby pun menerima permintaan lelaki itu. Asalkan hidup Quenby terjamin dan bisa terlepas dari ketidakadilan, terutama sikap sang Ibu yang selalu berbuat semena-mena padanya.

Dan ada satu hal lagi dari perkataan mantan kakak kelasnya itu yang membuat Quenby tidak mengerti.

'Akan tetapi, untuk melakukan hubungan intim, kurasa bisa kita tidak perlu melakukannya, aku tidak ingin maksamu'

Kalimat itu seolah diucapkan Jonas sebagai dinding pemisah transparan pada kehidupan pernikahan mereka kelak.

Menikah tanpa cinta, baiklah bisa diterima. Akan tetapi menikah tanpa berhubungan badan? bukan kah itu aneh. Terlebih wanita itu sangat tau prilaku liar Jonas saat mereka masih bersekolah dulu. Dan itulah mengapa akhirnya Jonas bisa dengan mudah meminta Quenby menyerahkan kesuciannya, semua itu karena Jonas memiliki keahlian tentang s*x yang menyenangkan.

Dan ironisnya, setelah lelaki itu mengajaknya menikah, dia malah mengajukan tidak untuk berhubungan badan, apa-apaan sebenarnya?

Tapi baiklah, sementara Quenby akan mengikuti kemauan lelaki itu. Tapi lihat saja setelah menikah, Quenby akan merubah dan membalikkan keadaan, terutama pada poin ranjang.

"Siapa lelaki itu?"

Pertanyaan itu keluar dari mulut Ibu Quenby. Tumben, sore itu sang Ibu sudah pulang. Apakah sang Ibu memiliki ikatan batin kuat karena putrinya mau ada yang mengajak jalan?

"Nanti Quenby, kenalkan," ujar Quenby seraya membuka pintu utama untuk menyambut calon suami dadakannya itu.

"Selamat Sore, Tante ...," sapa Jonas dengan suaranya yang hangat. Dia meyapa Ibu Quenby yang ternyata ikut menyambut kedatangannya.

"Motor?" kata Ibu Qeunby dengan tatapan remeh.

Perkataan yang keluar dari mulut Kirana, nama Ibu Quenby itu memang tidak pernah disaring. Belum lagi tatapan wanita paruh baya itu yang langsung menghujam dengan tatapan hina selaras ucapannya tadi ke arah motor Jonas yang terparkir di teras depan.

Jonas otomatis mengikuti arah pandang calon Ibu mertuanya yang baru pertama kali dia temui itu.

Sebuah sepeda motor touring premium, keluaran dari merek yang sudah mendunia. Dan untuk satu buah harga motornya, dibandrol dengan harga lebih dari Rp.1M. Tentu saja jika bukan para penggila otomotif, mereka tidak akan tau berapa harga dan juga kualitas dari benda mati itu. Seperti Nyonya Kirana ini, baginya, apapun jenis motornya, pemakainya tetaplah rendah dimatanya.

"Mama!" tegur Quenby yang merasa tak enak hati dengan sikap ketus dari wanita bergelar Ibu itu.

"Mohon maaf, Tante, tapi saya pastikan Putri kesayangan Tante tetap nyaman berkendara dengan saya. Saya akan membawanya dengan hati-hati"

Perkataan Jonas terdengar ironis dengan kenyataan yang sebenarnya.

Putri kesayangan?

Apa terlihat begitu dimata lelaki yang mengenakan jaket kulit yang Quenby yakin harganya mencapai belasan juta.

"Kamu siapanya Quen?!" ketus Kirana, alih-alih bertanya sang Ibu malah penasaran dengan sosok lelaki muda didepannya.

Jonas secara otomatis memperkenalkan diri. "Saya Jonas, Tante, kekasih Quenby. Maaf baru sempat datang," Perkataan Jonas yang terdengar gentle dan tak terduga itu, membuat Quenby dan Kirana membeliak kaget secara bersamaan. Quenby pikir jonas akan mengatakan 'teman dekat'.

"Sejak kapan?" Kirana benar-benar tak percaya bahwa Quenby bisa mendapatkan kekasih di waktunya yang terbilang tak ada untuk bersenang-senang. Kirana memang sengaja membuat Quenby sibuk mengurus Butik-butik miliknya.

"Ma ... biarkan Kak Jonas masuk dulu. Enggak enak ngobrol diluar begini," rasa penasaran sang Ibu terpaksa dihentikan oleh keberanian Quenby yang menyela ucapannya.

Setelah itu Quenby menarik lengan Jonas untuk berjalan mengikutinya ke dalam rumah wanita itu yang besarnya tak lebih dari paviliun di Kediaman Keluarga Sagala.

Sang Ibu yang mengikuti dua sejoli yang menurutnya aneh itu hanya memberikan tatapan menghujam dari arah belakang. Sehingga Jonas maupun Quenby merasakan punggungnya terbakar. Panas.

"Jadi bagaimana bisa Quenby memiliki waktu untuk mencari pacar disela-sela dia mengurus Butik?" Ternyata Mama Quenby masih tidak lupa dengan rasa penasaranya.

Diruang tamu itu hanya ada Jonas dan Ibu Quenby. Sedangkan si tokoh utama sedang ke dapur untuk membuatkan minum.

"Sebenarnya kami sudah kenal lama sejak SMA, Tante. Dan Kami memutuskan untuk kembali menjalin hubungan setelah pertemuan kami di acara reuni beberapa hari lalu," ungkap Jonas yang memang tidak sepenuhnya salah.

"Ooooh, jadi kamu yang sudah membuat anak itu pulang larut?!"

Jonas hanya berekspresi datar saat melihat raut wajah wanita paruh baya didepannya yang terlihat marah. Dia menangkap sesuatu dari kemarahan wanita itu, kemudian menghubungkannya pada luka lebam di wajah mantan adik kelasnya yang sudah resmi menjadi kekasihnya.

Tidak mungkin calon mertuanya ini yang sudah membuat wajah Quenby penuh lebam 'kan?

TBC

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***