Ada Yang Tersiksa

Setelah pembicaraannya dengan Jonas semalam, Quenby merasa jauh lebih lega. Ternyata kemarahan suaminya ditujukan pada Clara yang sudah memaksa Quenby mengenakan pakaian dalam minim. Walaupun Quenby merasa ikut bersalah juga karena dia tidak bisa menolak, Quenby pikir Jonas akan menyukai tampilannya malam itu.

Quenby masih ingat raut wajah Jonas yang terperangah saat Quenby memperlihatkan puluhan koleksi pakaian dalam seksinya.

"I-ini pakaian dalam semua?"

"Semua bisa dipakai?"

"Apa nyaman?"

Itu adalah beberapa tanggapan Jonas saat dia melihat secara nyata bentuk pakaian dalam yang bahannya mirip seperti tumpukan renda.

Wajah suaminya juga tidak kalah terlihat aneh saat Quenby menggelar beberapa koleksi pakaian dalamnya di atas ranjang. Quenby hanya cekikikan saja dalam hati saat melihat raut wajah Jonas yang seperti itu untuk pertama kali. Seperti melihat pup kucing.

Bahkan saat Quenby bilang akan memperagakan lingerie hadiah dari Mertuanya dari merek Internasional, Jonas langsung menolak. Quenby hanya tersenyum getir. Padahal dia akan memakainya hanya untuk menyenangkan Jonas.

"Sabar, Quenby ... sabar. Pelan-pelan saja ...," gumam Quenby menyemangati dirinya sendiri perihal sikap Jonas.

"Sabar kenapa, Sayang?" Quenby dikejutkan oleh suara Luisa--Mertuanya dari arah punggung. Sejak kapan Ibunya Jonas ada disana.

Pagi ini Quenby sudah memulai aktivitasnya dengan menjalani perannya sebagai seorang istri. Ini adalah pengalaman pertamanya.

"Eh, Mom, itu ... Maksudnya sabar ngaduk kopinya, biar enak," sahut asal Quenby.

Luisa tersenyum melihat tingkah Quenby yang terlampau fokus hanya untuk membuat secangkir kopi.

"Biarkan para Pelayan yang melakukannya, Sayang,"

"Harus Quenby yang menyiapkan kopi untuk Kak Jo, Mom" sahut Quenby dengan binar bahagia.

"Mommy benar-benar senang kamu menerima saran Mommy untuk menjadi Istri sepenuhnya, " kata Luisa.

Quenby tersenyum. "Quenby juga dengan senang hati melakukannya, Mom, terimakasih sudah mau menuntun Quenby," katanya sambil memegang lengan Mertuanya.

Sehari sebelum pernikahan Putranya, Luisa menemui Quenby untuk membicarakan banyak hal seputar tugas dan peran Quenby sebagai istri Jonas. Wanita paruh baya yang masih aktif menjalankan perusahaan bersama suaminya itu tanpa ragu mengemukakan keinginannya.

"Mommy hanya berharap kamu fokus pada kebutuhan Jonas, Quen. Tidak usah bekerja diluar. Kalau kamu bosan, kamu bisa mengambil kegiatan untuk kelas memasak ataupun fitnes."

Kalimat Luisa disambut baik oleh Quenby. Wanita itu juga sudah lelah bekerja sedari dulu dan tanpa di bayar pula, di Butik milik Mama tirinya.

Menjadi Istri yang siap melayani suami tentu saja bukan perkara sulit. Namun, berbeda jika pernikahan yang mereka jalankan tidak senormal pasangan suami istri pada umumnya. Akan tetapi Quenby akan berusaha sebaik mungkin menjalan dua peran. Yang pertama, menjadi menantu kesayangan. Dan yang kedua menjadi Istri pura-pura untuk membantu Jonas.

"Kamu ingat kan pembicaraan kita waktu itu?" Suara Luisa seolah menarik kembali ingatan Quenby pada poin penting yang Mertuanya inginkan.

"Mommy mau segera menimang cucu, biar saat Mommy pensiun. Mommy bisa bermain sama cucu-cucu Mommy,"

Glek!

Bagaimana bisa Quenby melupakan fakta itu?

Dan bagaimana juga caranya dia bisa memiliki anak, ketika dalam perjanjian Jonas sudah mengemukakan tak ada hubungan seksual diantara mereka.

Ya Tuhan ...

Apa Quenby akan di pecat sebagai menantu?

...----------------...

Siang itu Jonas terlihat tidak fokus dengan pekerjaannya. Lelaki itu tampak sangat gelisah dari semalam. Bahkan dasi yang dia kenakan sengaja dilonggarkanya agar tidak sesak.

"Quenby ... Quenby ... haaah!" Jonas mengembuskan napas pelan setelah melapalkan nama istrinya dengan lirih.

Bayangan tubuh setengah telanjang mantan adik kelasnya yang kini sudah menjadi istrinya itu masih memenuhi otak Jonas.

Sudah 12 tahun lamanya. Perubahan bentuk tubuh wanita itu sangat jauh berbeda. Dulu bentuk tubuh Quenby tidak seperti saat semalam yang Jonas lihat di Villa milik Endrew. Begitu Hot, seksi dan menggemaskan.

Bayangan buah dada berukuran besar yang menyembul di antara bikini yang Quenby pakai tentu saja membangkitkan hasrat Jonas walau hanya sebentar. Ya. Sayangnya hanya sebentar.

"Selamat ya, KakJo. Kakak lulus dengan nilai terbaik,"

Saat itu Quenby masih duduk di kelas 1 SMA. Gadis yang dikenal sebagai murid teladan itu memberi ucapan selamat di hari Jonas menerima ijazah akhir.

"Masa cuma selamat aja, hadiah untuk Kakak mana?"

Quenby tersenyum malu-malu, wajah adik kelasnya itu terlihat sangat polos. Akan tetapi senyumannya itu dapat membuat Jonas mencair bak eskrim yang dilahap panas.

"Mmm ... Kakak mau hadiah apa dari Quen?" Pertanyaan yang dilontarkan Quenby membuat Jonas ingin menjahilinya.

"Hadiah yang bisa dikenang seumur hidup," kata Jonas saat itu.

"Kakak kasih tau aja, Quenby pasti akan kasih apa pun, asal Kakak tidak melupakan Quenby."

Jonas yang awalnya hanya ingin menggoda saja, entah kenapa tertantang untuk mencoba sesuatu yang baru, yang ada didalam benaknya.

Tepat di acara malam perpisahan, Jonas membawa Quenby ke Apartemen pribadi milik lelaki itu. Dan tidak ada penolakan dari adik kelasnya saat itu.

Dengan perasaan gemetar dan panas sekujur tubuh, Jonas akhirnya mengutarakan keinginannya.

"T-tapi ini pertama kalinya untuk Quenby, Kak."

"I-ini juga sebenarnya pengalaman pertama buat Kakak, Quen,"

Pernyataan-Pernyataan itulah yang akhirnya membuat dua remaja itu nekat untuk menjejaki pengalaman baru mereka.

Bahkan wajah ketakutan gadis polos itu masih terpatri jelas diingatan Jonas hingga kini. Lelaki itu tidak menyangka, akhirnya dia bisa mengukir pengalaman berharga itu bersama gadis yang memang Jonas sukai.

"Jonas!"

Pekikan dari suara yang begitu dia kenal, membuat Jonas tersadar dari lamunannya.

'Sialan Endrew!' maki Jonas dalam hati.

"Ya Tuhan! Kupanggil dari tadi rupanya nyawamu sedang berada di tempat lain. Katakan, apa yang sedang kamu pikirkan, heh?" tanya Endrew dengan wajah tengil.

"Aaah! Aku tau. Apa kamu masih memikirkan tubuh bohay adik kelasmu yang semalam?"

"Ck! Diamlah" Jonas benar-benar kesal saat Endrew mengatakan itu. "Jangan coba-coba menyimpannya dalam otak kotormu!" tekan Jonas saat Endrew memuji tubuh Quenby.

"Uuh! Si posesif!" ejek Endrew.

Endrew memperhatikan raut wajah Jonas yang murung. Tentu saja Endrew tau apa yang sedang sahabatnya khawatirkan.

"Bagaimana hasilnya? Apa Dion sudah memberikan kabar?"

Perkataan Endrew membuat senyum diwajah Jonas terbit. "Doakan saja. Semoga berhasil,"

Endrew tersenyum tulus, sebagai sahabat yang menyimpan banyak rahasia. Tentu saja Lelaki itu ikut mendoakan yang terbaik.

Masih ingat dibenak Endrew saat Jonas mengalami kecelakaan fatal beberapa tahun silam.

"Lebih baik aku mati!" Dengan wajah putus asa, Jonas yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit terlihat tidak memiliki semangat hidup lagi.

"Dokter bilang tidak permanen, Jo. Semua masih bisa diatasi," Endrew kala itu memberikan motivasi dalam bentuk apapun agar temannya itu mau menjalani berbagai pengobatan agar saraf pada bagian reproduksinya bisa kembali bekerja dengan baik.

Kala itu sosok Endrew memang terlihat tulus. Bahkan sampai bertahun-tahun lamanya Endrew menyaksikan sendiri usaha Jonas dalam penyembuhan. Dan berkali-kali itu pula Endrew melihat keputus asaan temannya karena mengalami kegagalan.

Seolah tanpa rasa bosan, Endrew kembali melambungkan harap semoga percobaan kali ini bisa berhasil. Dengan begitu, semua akan kembali terkendali.

TBC

Terpopuler

Comments

Natalia Luis Naik0fi

Natalia Luis Naik0fi

Si pemeran utama ko trllu lembrk

2024-01-17

1

Cari Perhatian

Cari Perhatian

alasan yang tak manuk akal

2023-12-06

2

Eka Bundanedinar

Eka Bundanedinar

asal jangan suka jonas sj endrew

2023-09-30

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!