19

Quenby menghentikan langkahnya saat suara lelaki yang dia yakini penjaga Villa itu menginterupsinya.

Perlahan Quenby membalikkan badannya ke arah pria yang dia yakini usianya belum genap lima puluh.

"Apa kamu tamu dari Tuan Endrew?" tanya pria yang berseragam serba hitam itu.

"S-saya," Quenby terlihat gugup. Padahal tinggal iyakan saja.

"Quenby?" Seorang wanita dengan pakaian mini datang dari arah dalam dan berjalan menghampirinya yang tengah kepergok.

"C-clara?" Quenby semakin gugup dan takut saat melihat sosok wanita yang baru dia kenal beberapa malam lalu. Dia yakin rencana memata-matai suaminya akan gagal. Apa yang harus Quenby katakan jika Jonas dan Endrew melihat keberadaannya disini.

"Oh, jadi Non Clara kenal dengan wanita ini?" Wajah kaku penjaga gerbang tadi terlihat lega.

Clara mengangguk. "Iya, Pak. Bapak lanjut kerja saja," sahut Clara. Penjaga itu pun kembali ke pos jaga.

"Bagaimana kamu bisa ada disini?" Clara menarik lembut pergelangan tangan Quenby, wajah Clara bahkan terlihat panik. Itu terlihat dari matanya yang seolah-olah takut jika ada yang memergoki mereka.

"A-aku--"

"Kita bicara ditempat lain," Clara membawa Quenby ke area paviliun yang terletak di bagian kanan Villa.

Ceklek!

Memasuki ruangan itu, Clara pun langsung menguncinya dari dalam. Mereka berada di salah satu kamar didalam bangunan paviliun yang sepertinya sudah lama tak ditempati. Keduanya pun duduk di atas ranjang yang ditutupi kain putih lebar.

"Tidak mungkin Jonas yang mengajakmu 'kan?" selidik Clara.

Dia sangat yakin bahwa wanita yang diperistri Jonas itu datang atas inisiatifnya sendiri. Mengingat bagaimana reaksi Jonas pada malam itu, yang terlihat marah saat Clara mendandani Quenby dengan bikini yang terlampau seksi. Jelas, tidak mungkin Jonas mengajaknya ke party malam ini.

"Katakan bagaimana kamu bisa berada disini?" Clara kembali bertanya.

Quenby hanya menggigit bibir bawahnya. Dia bingung harus mengatakan apa. Dia takut Clara akan mengadu pada Jonas.

Clara menyentuh tangan Quenby. "Dengar ... kita memang baru saja kenal. Tapi percayalah, Aku akan merahasiakan apapun dari suamimu,"

Perkataan Clara membuat Quenby menatap mata sipit wanita didepannya. Apa benar Clara bisa dipercaya. Quenby merasa dilema.

"Kak Jo, sudah berbohong padaku," Clara mengernyit, tapi dia tidak menyela untuk bertanya. "Kak Jo bilang, dia keluar kota karena ada pekerjaan. Tapi ternyata ..." Quenby menghela napas panjang.

"Kamu mengikuti Jonas sampai kesini?" Clara penasaran bagaimana caranya Quenby bisa datang tepat dimalam party.

"Emm ... sebenarnya, aku tidak sengaja menguping pembicaraan Endrew,"

Clara sekarang mengerti jika nama Endrew keluar dari bibir Quenby. Sebab memang Endrew lah yang merencanakan party gila ini. Sekarang Clara lah yang bingung ingin menjelaskan bagaimana pada istri temannya yang terlihat begitu polos.

"Apa yang sudah kamu dengar?" tanya Clara.

Mengalirlah semua cerita itu dari bibir Quenby. Mulai dari apa yang Endrew katakan tentang rangsangan, obat, bahkan sampai ajakan lelaki itu pada Suaminya dengan menawarkan pertunjukan yang masih jadi misteri.

Awalnya Quenby ragu untuk bercerita pada Clara yang memang sudah kenal dengan suaminya, dia takut Clara akan mengadukan sikap lancang Quenby pada Jonas. Quenby tidak siap dibenci oleh lelaki itu karena sikap menguntitnya.

Setelah mendengar semua cerita Quenby, Clara paham apa yang dikhawatirkan wanita itu.

"Aku paham kekhawatiranmu, tapi ...,"

"Tapi apa, Clara? Katakan?!" Quenby sudah tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya yang membludak.

Clara menghela napas. "Aku takut apa yang akan kukatan bisa mempengaruhi pernikahan kalian" ujar Clara.

"Aku sudah lama memimpikan hidup bersama Kak Jonas, Clara. Tidak mungkin karena satu dua hal aku menghancurkan pernikahan kami. Aku akan mencoba memahami apa yang terjadi. Kumohon katakanlah!" Quenby terlihat mengiba.

Mendengar penuturan wanita itu, Clara merasa tersentuh sekaligus prihatin. Clara hanya bisa berharap bahwa wanita yang berstatus sebagai istri Jonas ini tidak mundur setelah mendengar apa yang akan dia ceritakan.

"Sebenarnya ... pertunjukan yang dikatakan Endrew adalah party yang dibuat khusus untuk membantu Jonas,"

"Membantu?" Clara mengangguk. "Membantu untuk apa?" tanya Quenby lagi.

Clara terdiam, dia sedang merangkai kalimat yang tepat.

"Demi Tuhan, Clara. Katakan!" Wajah Quenby diliputi kekhawatiran. Bahkan wajah manisnya terlihat pucat.

"Beberapa tahun yang lalu setelah Jonas mengalami kecelakaan ..."

Kecelakaan yang menimpa Jonas beberapa tahun silam sempat menghebohkan Jakarta. Pasalnya putra sulung dari pengusaha ternama yang dikenal se-Asia itu mengalami cedera parah dan sempat mengalami koma panjang.

Endrew adalah seorang teman yang membantu Jonas ke rumah sakit saat itu. Bahkan Endrew tak pernah absen untuk menjenguk Jonas yang masih koma. Sampai akhirnya keluarga Jonas membawa sang putra sulung untuk melanjutkan pengobatan di Luar Negeri. Endrew bahkan setia mendampingi. Namun ada satu hal yang tidak diketahui siapapun, kecuali Jonas, Endrew dan Dion--dokter yang membantu pemulihan sahabat mereka.

"Jonas mengalami disfungsi ereksi," beritahu Clara.

Quenby menganga tak percaya. "T-tapi kemarin malam, i-itunya Kak Jonas berdiri," beritahu Qeunby.

Kali ini Clara yang gantian menganga tak percaya. Bukan hanya karena Itunya Jonas saja yang mampu berdiri, tapi lebih ke-bagaimana caranya wanita itu bisa membuat sesuatu itu mengacung. Padahal selama ini yang Clara tahu, Jonas sangat sulit dipancing.

"Bagaimana bisa?" Clara menatap penasaran pada Quenby yang menunduk.

Dan Quenby pun menceritakan secara singkat apa yang terjadi saat hadiah pijatan itu berakhir dengan junior Jonas yang menegang.

Clara menutup mulutnya. "Kamu ternyata suhu? kukira kamu lugu?" kata Clara dengan jenaka.

Quenby memukul pelan lengan Clara. Dia benar-benar malu saat mendengarnya.

"Endrew pernah bilang, sebenarnya milik Jonas tidak sepenuhnya mati. Akan tetapi ... hanya tidak bisa bertahan lama," ungkap Clara.

"Tidak bertahan lama?" Quenby mulai mencari asumsi sendiri.

"Tidak lebih dari satu menit!" pungkas Clara yang dipelototi Quenby.

'Aah, jadi begitu. Ternyata bukan karena tidak mau berhubungan badan denganku, ya?' ujar Quenby dalam hati. Sekali lagi dia mendapatkan pencerahan. Dan dia senang mengetahui fakta ini.

"Dan ... pertunjukan yang dikatakan Endrew, adalah party ini?" Clara mengangguk membenarkan. "Untuk tujuan apa?" tanya Quenby lagi.

Clara menelan salivanya susah payah. Jika kenyataan tentang Jonas yang mengalami disfungsi ereksi dapat diterima Quenby, entahlah dengan kenyataan tentang party ini, apakah istri Jonas akan menerimanya dengan tabah, atau malah akan membuat semua jadi kacau balau. Clara mulai serba salah. Tapi dia tidak bisa mencari alasan lagi, jika dilihat, wanita yang dinikahi Jonas ini adalah tipe wanita yang pantang menyerah dan tidak mudah dibohongi.

"Party ini untuk membuat itunya Jonas berdiri tegak!"

Quenby malah tertawa renyah. Seolah menganggap apa yang dikatakan Clara hanya lelucon.

Clara hanya bergidik saat melihat Quenby tertawa. Sebab, tawa wanita itu mirip tokoh-tokoh jahat yang ada di film-film. Padahal apa yang dikatakan Clara tidak ada lucu-lucunya.

"Dengan cara apa?" tanya Qeunby.

"Menyewa ... wanita bayaran untuk melakukan berbagai aksi erotis," Penjelasan Clara membuat Quenby mengangguk mengerti.

Benar. Jika mengingat clue yang dia buat saat menguping pembicaraan Endrew dan Jonas, memang berkaitan. Dan ternyata hanya untuk membayar wanita-wanita tadi yang sempat Quenby lihat di dalam mobil milik suaminya.

"Oh, jadi wanita-wanita itu adalah wanita penghibur untuk membuat pen*s Kak Jonas menegang?" Clara terbelalak mendengar ucapan Quenby yang terdengar frontal.

"Bagaimana kamu tau jika tidak hanya satu wanita saja?"

"Aku sempat melihat mereka duduk di dalam mobil suamiku tadi," jelas Quenby. "Benar-benar pemborosan!"

"Maksudmu?"

"Membuang banyak uang untuk membayar wanita penghibur. Sedangkan aku bisa melakukannya lebih baik dari mereka!" tegas Quenby.

"Melakukan apa?" Clara seketika menjadi idiot saat berbicara dengan Quenby.

"Aksi erotis! Memangnya apa lagi?" Quenby berdiri, lalu mengibas-ngibas midi dressnya agar tidak kusut. "Sekarang tunjukkan padaku dimana tempat party sialan itu diadakan!"

Clara langsung berdiri dengan wajah tegang. "Kamu mau apa?" tanya Clara.

"Tentu saja membuat pen*s suamiku berdiri tegak dan lama!" tukas Quenby. "Cepat tunjukkan! Jangan sampai perempuan-perempuan bayaran itu yang men-servis suamiku!" ajak Quenby dengan tak sabar. Wanita itu terlihat sangat antusias.

TBC

Terpopuler

Comments

Ce Habibah

Ce Habibah

ceritanya agak nyleneh,masa punya istri malah ngajak wanita lain,hadeh

2024-01-20

1

liberty

liberty

maksudnya punya istri gak dipake malah bayar di luar....agak laen si Quen ini merong² nya malah dipemborosan....luas sekali hatimu /Facepalm//Facepalm/

2023-12-10

1

liberty

liberty

Clara baek yaa

2023-12-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!