Privilege App System
[TUGAS !]
[Buat lawan jenis tertarik padamu]
[Hadiah 100 poin dan Uang tunai lima ratus ribu]
[Ya/Tidak]
Julian terkejut melihat pemberitahuan tugas yang tiba-tiba, ia yang penasaran mencoba menerima tugas tersebut.
****
"Julian, tolong jangan terlalu manis ya! Less Sugar!" Teriak Pak Doni dari tempat duduknya.
"Julian, Kopiku tambahkan sedikit Creamer!" Sahut Pak Ari.
"Aku ingin Sarapan Sandwich di toko depan kantor, bisa bantu aku belikan?" Bisik Bu Rina menghampiri Junian.
Suara itu bersahut-sahutan setiap pagi, mengawali pagi Julian yang cerah atau kadang mendung sekalipun. Julian Ferdinand, adalah seorang training di salah satu perusahaan asing yang berlokasi di Ibukota.
Ada rasa kesal di hatinya, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain bersedia melakukan apa pun yang diminta para senior dan atasannya, karena memang ia sangat membutuhkan pekerjaan ini.
Julian tidak sendiri, ia menjadi training di perusahaan itu bersama 2 orang lainnya. Namun, hanya ia yang selalu menjadi pesuruh di sini.
Selain Julian, ada Malik Nugraha. Ia adalah anak salah seorang petinggi di perusahaan itu dan satu lagi Renata Putri Gadis cantik yang bisa mencuri hati siapa saja yang menjadi lawan bicaranya.
Julian bisa dibilang cukup cekatan dalam bekerja dan lebih tampan dari Malik, tetapi ketampanan dan nilai bagus milik Julian tidak cukup untuk menandingi kenyataan bahwa ayahnya Malik adalah salah satu petinggi di sana. Para senior dan atasan laki-laki sangat menyukai Renata yang cantik dan sedikit centil itu.
Langit mendung pagi ini mengantar Julian sampai di coffee shop yang berada di seberang kantornya, dengan langkah cepat ia segera menyebutkan beberapa pesanan para seniornya itu.
Julian sedikit kerepotan dengan banyaknya titipan pagi ini, ada sandwich, beberapa kopi dan gorengan. Seakan mendukung suasana hatinya, hujan gerimis yang semula seperti tidak niat kini tampak antusias dan sedikit deras.
Ponsel Julian terus bergetar, pasti tambahan titipan pikirnya. Ia sudah selesai dengan semua pesanan sebelumnya bahkan sudah sedikit kerepotan, dengan enggan sambil berjalan di atas jembatan penyebrangan ia mencoba mengambil ponselnya yang ada di saku.
Mujur tak dapat diraih sedangkan malang tak dapat ditolak, begitulah kira-kira pepatah yang cocok untuk Julian. Di tengah kerepotannya membawa berbagai macam titipan dan payung, ponsel yang sebelumnya bertengger aman di di dalam saku kini melompat, terjun bebas ke jalan raya yang dipenuhi kendaraan berlalu lalang dan basah karena hujan tentunya.
Julian segera turun mengambil ponselnya, dibantu bapak tukang parkir yang baik hati kini ponselnya yang sudah tak bernyawa telah kembali ke dalam sakunya.
"Julian dateng tuh," Teriak salah seorang di ruangan.
"Tadi aku telpon mau titip tapi kenapa dimatiin!" Bentak Bu Rina setibanya Julian di ruangan.
Julian mengeluarkan ponsel tak bernyawa dengan layar pecah seribu miliknya dari saku. Tanpa Julian mengucapkan sepatah kata pun Rina sudah paham maksudnya, ia berjalan menjauh dengan raut wajah yang masih terlihat kesal.
Tak berapa lama, Bu Susi selaku ketua tim datang menghampiri Julian. Beberapa karyawan baru saja mengambil camilan titipan mereka yang tadi dibeli oleh Julian.
"Laporan yang kemarin saya minta, tolong antar ke ruangan!" Ucap Bu Susi dengan pandangan tidak suka menatap Julian.
"Baik bu," Jawab Julian cepat.
Julian merasa sedih dan kesal dengan apa yang telah terjadi, ia berkuliah di kampus yang cukup bagus dan dengan nilai yang mengagumkan tetapi ia malah berakhir seperti ini. Julian menatap lurus ke arah layar laptopnya, terngiang-ngiang di kepala Julian perkataan Bu Susi di ruangannya tadi pagi.
Kenyataan bahwa ia bahkan belum mendapat sepeserpun dari hasil bekerja disini tetapi sekarang ia justru harus membeli ponsel baru. Apakah perlakuan seperti ini memang pantas ia terima, kenapa hanya ia yang dijadikan pesuruh disini.
Julian akhirnya tersadar, tidak ada yang akan berubah sekalipun ia meratapi nasibnya ribuan kali. Service ponsel, Julian mengetik di kolom pencarian pada laptopnya. Lokasinya tidak jauh dari kantor, ia segera menggambar denah lokasi untuk nanti memudahkannya dalam mencari tempat itu sepulang kerja.
***
Julian yang baru saja tertidur terus terbangun karena suara pemberitahuan dari ponselnya, ia sudah memeriksa semua pesan bahkan mematikan nada dering di ponselnya yang baru diperbaiki itu, tetapi pemberitahuan itu selalu muncul.
Privilege App System, Julian sedikit kaget menyadari ada sebuah aplikasi asing yang rasanya tidak pernah ia unduh dan ternyata pemberitahuan itu dari aplikasi tersebut.
Rasa kantuknya mulai hilang, ia pun penasaran dan mencoba untuk membuka aplikasi itu.
[Welcome to Privilege System]
[Silahkan masukan nama dan foto diri anda]
Julian sedikit aneh, ia berpikir mungkin ini aplikasi pinjaman online. Bagaimana mungkin ia bisa berhubungan dengan aplikasi semacam ini, ini sangat mengerikan.
Namun, setelah berulang kali Julian mencoba menghapus aplikasi ini ia tidak menemukan caranya, bahkan tidak ada pilihan untuk menghapus aplikasi ini.
Dengan berat hati Julian mencoba mengisi data yang diminta aplikasi tersebut, selagi tidak diminta KTP atau nomor penting ia rasa tidak masalah.
[Nama : Julian Ferdinand]
Setelah mengisi kolom nama, Julian mengambil foto dirinya dalam keadaan rambut berantakan karena memang ia akan pergi tidur.
[Selamat, Data diri anda berhasil kami terima]
[Nama : Julian Ferdinand]
[Usia : 22 tahun]
[Pekerjaan : Karyawan]
[Level Privilege : 1 ]
[Soft Skill : 30/100]
[Hard Skill : 5/100]
[Stamina : 30%]
[Poin : 0]
[Saldo Rekening : 600.000]
Julian terperanjat dari tempat tidurnya, bagaimana bisa sistem ini dapat langsung memperoleh data dirinya hanya dengan nama dan photonya.
Perlahan Julian mencoba lebih tenang, ia pun mencoba mempelajari satu persatu ikon yang ada di aplikasi ponselnya itu. Namun, logikanya menemukan jalan buntu. Apa yang dilihatnya sama sekali tidak bisa dicerna dengan baik oleh akal dan logikanya.
[TUGAS !]
[Buat lawan jenis tertarik padamu]
[Hadiah 100 poin dan Uang tunai sebesar satu juta]
[Ya/Tidak]
Julian terkejut melihat pemberitahuan tugas yang tiba-tiba, ia yang penasaran mencoba menerima tugas tersebut.
[Tugas diterima, Silahkan selesaikan sebelum 12 jam]
Hari sudah menunjukkan pukul 03.00 dini hari, ia memutuskan untuk tidur sambil memikirkan langkah apa yang akan ia ambil, ia pun merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Julian yang tengah berpikir bagaimana menyelesaikan tugasnya tanpa sengaja memposting unggahan berupa photo acak di status sosial medianya.
Niat Julian semula ingin tidur, tetapi sang mata enggan menutup sampai akhirnya ia dikagetkan dengan suara pemberitahuan di ponselnya, belum sempat ia membuka pesan masuk tiba tiba ia tertegun memandang layar ponselnya.
[Jasmine Calling]
"Halo," Sapa Julian pada seseorang di ujung telepon.
"Apa kamu belum tidur? Aku melihat postingan mu di sosial media. Aku pikir kamu tidak sengaja mengirimnya," Jawab Jasmine lembut. Julian hampir saja melayang mendengar suara gadis yang telah lama ia rindukan ini.
"oh iya? Benarkah? Aku akan memeriksanya," Ucap Julian terkejut dan segera mematikan sambungan telepon.
Benar saja, ia tidak sengaja memposting foto kurang dari 10 menit yang lalu. Foto yang cukup memalukan baginya, karena itu foto masa kecilnya yang menangis ditengah hujan. Segera dengan cepat Julian menghapus foto itu, ia melihat beberapa temannya mengomentari status yang baru ia buat.
[Selamat tuan, anda berhasil menyelesaikan tugas]
[Anda menerima 100 poin dan uang tunai sebesar satu juta yang langsung masuk ke rekening anda]
[Sebagai bonus anda menerima uang 500.000 karena telah menyelesaikan misi kurang dari waktu yang ditentukan]
Julian bingung, apa baru saja ia telah berhasil menarik perhatian lawan jenis.
"aplikasi apa ini?" Pikir Julian keheranan.
Bersambung….
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
SI OTONG
asik nih
2023-09-12
0
the Amay one
boleh lah
2023-09-02
0
Dinda Semok
perlu di pantau 🧐
2023-09-01
2