Senin

Julian mengurungkan niatnya untuk berbelanja di hari itu, ia memilih untuk melihat-lihat apartemen yang tak jauh dari kantornya. 

Julian memutuskan untuk menyewa apartemen yang lebih dekat dengan kantornya karena kosnya yang sekarang terbilang cukup jauh walaupun harganya relatif terjangkau bagi Julian.

Julian menemukan sebuah apartemen yang jaraknya hanya sekitar 15 menit ke kantornya. Apartemen ini dibandrol dengan harga 4 juta per bulan, harganya berbanding jauh dengan kos sebelumnya yang hanya 600 ribu saja.

Setelah melihat-lihat dan memeriksa seluruh bagian dari apartemen yang akan ia sewa, Julian memutuskan untuk langsung melakukan pembayaran. Ia akan menyewa apartemen ini selama 6 bulan kedepan.

Setelah serah terima kunci dan lainnya, Julian memutuskan untuk membeli motor sebagai kendaraannya. Selain dapat sedikit mengurangi kemacetan, ia masih terlalu takut untuk langsung membeli mobil dan lagi pula uangnya belum cukup untuk membeli mobil cash sekarang.

"Kalau yang ini kita inden kak, belum ready sekarang," jelas Rudi, staf yang sedang membantu Julian memilih motor.

"Kira-kira berapa lama?" tanya Julian.

"Sekitar seminggu kak paling lama," ucapnya mantap.

Julian pun setuju, ia merasa tidak terlalu terburu-buru untuk motor itu. Ia segera melakukan pelunasan dan tak lupa ia meninggalkan alamat apartemennya agar saat motornya ready bisa langsung diantar. Satu minggu cukup pikirnya sembari ia mengemasi barang-barang untuk pindah.

Julian telah sampai di kamar kosnya, seperti biasa sejak beberapa hari terakhir ini menjadi rutinitasnya yaitu memeriksa pemberitahuan sistemnya. 

[Selamat tuan, anda berhasil menyelesaikan tugas]

[Anda menerima 800 poin dan uang tunai sebesar delapan juta yang langsung masuk ke rekening anda]

[Jumlah ketertarikan telah diakumulasikan dari total hadiah yang didapatkan]

Tugas khusus belum masuk, Julian merasa sangat penasaran dengan tugas itu. Ibarat, mau sekuat apa pun Julian mempertahankan prinsipnya untuk saat ini uang dan pekerjaan sama penting dengan nafasnya.

Besok hari senin, Julian memutuskan untuk tidur lebih cepat karena memang sudah tidak ada yang harus ia kerjakan lagi.

...🍀🍀🍀...

Jika sebagian orang membenci hari senin maka berbanding terbalik dengan Julian, ia sangat menyukai hari senin. Sejak kecil ia sangat menyukai hari senin, ia akan selalu bersemangat di setiap senin yang dilaluinya.

Senin pagi ini Julian sudah duduk manis di depan komputernya saat teman-teman kantornya baru mulai berdatangan. 

"Pak Doni, Less Sugar Coffee. Pak Ari, dengan Creamer. Sandwich untuk Bu Rina." ucap Julian sembari meletakkannya di meja para seniornya.

"Untuk Gorengan sudah saya letakkan di pantri jadi untuk yang mau gorengan langsung ke pantri saja. disana juga sudah saya sediakan kopi instan jika mungkin ada yang mau," lanjut Julian menjelaskan.

Semua mata tertuju padanya, Julian tersenyum lebar dan kembali duduk di mejanya. Ia juga akan mengirimkan pesan di grup kantor terkait pesanan pagi hari yang biasa dititipkan padanya.

"Jika ingin menitip makanan bisa list dahulu sebelum pulang kerja dan transfer uangnya ke rekening saya. Semua pesanan akan saya siapkan seperti hari ini. Terima kasih." Julian menekan tombol kirim di layar ponselnya.

Kali ini Julian cukup percaya diri, ia tak peduli tentang anggapan orang-orang disana yang pasti akan menggunjingkannya. Jika memang mereka punya malu, tentu mereka akan berhenti melakukan ini dengan sendirinya.

[TUGAS KHUSUS!!]

[Sistem telah mengunci target]

[Temukan tanda yang terdapat di tubuh target] 

[Hadiah 2000 poin dan Uang tunai sebesar seratus juta]

[Klik disini untuk melihat profil target]

[Silahkan selesaikan sebelum 7 hari]

"Julian, ke ruangan saya!" ucap Bu Susi yang baru datang sambil berjalan ke ruangannya.

Julian sedang membaca tugas khusus yang baru saja masuk dikejutkan dengan kedatangan Bu Susi.

"Baik Bu," jawab Julian sembari mengambil catatan kecil dan pena dengan segera menyusul atasanya itu.

Begitu pintu ruangan Bu Susi ditutup, seperti yang telah Julian duga sebelumnya. Ruangan yang awalnya sunyi saat Bu Susi lewat, hitungan detik langsung bergemuruh diisi suara-suara para karyawan yang berbisik.

"Mungkin sebelumnya kamu sudah mendengar banyak terkait produk baru yang kemarin di bahas. Tolong buatkan saya rancangan proses produksi sampai perkiraan biaya dan skemanya!" jelas Bu Susi sambil menatap Julian tajam dengan kacamatanya yang sedikit terturun. 

"Baik Bu, untuk deadline nya kapan bu?" tanya Julian memastikan.

"Ini akan menjadi tugas akhir kalian sebagai magang. Pastikan laporan ini tidak jatuh ke tangan siapa pun, tak terkecuali!" tegas Bu Susi.

Julian dengan bersemangat keluar dari ruangan Bu Susi, ia siap bertempur. Kepercayaan dirinya memuncak manakala tugas kali ini memang sesuai dengan bidangnya dan ia ahli dalam melakukanya.

Tak lama terdengar sekretaris Bu Susi bergantian memanggil Malik dan Juga Renata, Julian yakin mereka juga mendapatkan tugas untuk penilaian akhir seperti dirinya. 

Sepulang kerja Julian menyempatkan diri untuk membeli beberapa potong pakaian dan sepatu seperti yang ia rencanakan kemarin. Ini pertama kalinya untuk Julian berbelanja di mall tanpa memikirkan saldo atmnya.

"Totalnya 28.950.000 Mas," ulang sang kasir saat Julian tidak mendengar yang ia sebut pertama.

"Oh iya, ini." Julian memberikan kartu debitnya dengan sedikit gugup.

Beberapa potong setelan kerja, olahraga dan bepergian menghabiskan hampir 30jt membuat Julian sedikit linglung. Setelah melakukan pembayaran ia segera menuju toko sepatu karena sepatunya memang sudah sangat memprihatinkan.

Belanjaannya yang banyak sengaja ia antar ke apartemen barunya, agar tidak terlalu mencolok sekaligus memudahkannya agar tidak terlalu banyak yang diangkut nanti. 

Julian merasa senang karena rumah barunya ini berada di pusat kota dan membuatnya tidak jauh menjangkau kantor dan pusat perbelanjaan.

Saat sedang merebahkan tubuhnya Julian tersadar dengan tugas khusus yang masuk tadi pagi. Kesibukannya hari ini membuatnya melupakan tugas khusus yang memang telah ia tunggu itu.

[TUGAS KHUSUS!!]

[Sistem telah mengunci target]

[Temukan tanda yang terdapat di tubuh target] 

[Hadiah 2000 poin dan Uang tunai sebesar seratus juta]

[Klik disini untuk profil target]

[Silahkan selesaikan sebelum 7 hari]

[PROFIL TARGET]

[Nama : Michele Austin]

[Usia : 19 tahun]

[Pekerjaan : Mahasiswi]

[Level Privilege : 15]

[Tinggi/Berat Badan : 165/55]

[Status : Single ]

[Lokasi saat ini: The Royal Apartemen (Jasmine Tower)]

Julian terkejut, gadis ini sudah berada di level 15. Ia tersadar, bukankah ini apartemennya. Namun, hanya berbeda tower saja dengan apartemen yang disewa oleh Julian.

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 malam, Julian memutuskan untuk mencari makan karena perutnya yang sejak tadi berbunyi. Ia pun berencana untuk sekaligus melihat-lihat lokasi sekitar apartemennya.

Julian sengaja memilih resto yang berada tepat di depan Tower Jasmine, ia sengaja ingin memantau kira-kira dimana targetnya kali ini.

"Tolong.. Tolong!" Terdengar teriakan seorang gadis dari arah samping gedung.

Bersambung…

Terpopuler

Comments

Razali Azli

Razali Azli

tak puas baca. ditunggu kelanjutannya. semangat ye thor

2023-08-25

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!