"Pintunya masih bisa ditutup, hanya saja tidak bisa dikunci." Julian mengotak atik pintu apartemen Michelle yang tadi ia dobrak.
Julian mendekati Michelle, gadis itu masih tidak sadarkan diri di sofa dengan kemeja Julian yang menutupi tubuhnya. Beberapa kali Julian mencoba membangunkannya tetapi Michelle hanya meracau tak jelas.
Akhirnya Julian memberanikan diri untuk memindahkan tubuh Michelle ke kamar, ia takut ada yang masuk dan melihat keadaan Michelle yang seperti ini.
Julian menyelimuti tubuh Michelle dan mengambil kemeja miliknya yang sebelumnya digunakan untuk menutupi tubuh gadis itu.
Michelle terbangun, matanya menatap sayu ke arah Julian. Tubuhnya tampak mengkilap karena berkeringat, Julian dengan segera berinisiatif untuk mengambil remot AC. Namun, Julian terperanjat saat Michelle menariknya dan menautkan bibirnya dengan bibir gadis itu.
...🍀🍀🍀...
[Selamat tuan, anda berhasil menyelesaikan tugas khusus]
[Anda menerima 2000 poin dan uang tunai sebesar seratus juta yang langsung masuk ke rekening anda]
[Sebagai bonus anda menerima uang lima puluh juta karena telah menyelesaikan misi kurang dari waktu yang ditentukan]
Julian mengacak rambutnya asal. Hampir saja ia melakukan hal yang tidak pantas pada Michelle yang sedang tak sadarkan diri.
Wajah Michelle yang memerah dan tubuhnya yang berkilau akibat dibasahi keringat masih terbayang-bayang di otak Julian. Jika ia tidak bisa mengontrol dirinya tadi mungkin dia sudah kehilangan keperjakaannya.
Saat Julian masih dibayangi kejadian beberapa saat lalu, tiba-tiba pintu apartemen Michelle terbuka. Susi masuk dengan nafas yang masih memburu.
"Di mana?" Susi tampak panik dan bingung, ia langsung memasuki kamar Michelle.
Susi terpaku menatap sang adik yang terbaring di atas ranjangnya, air matanya mengalir dengan deras, ia terisak-isak.
Julian meninggalkan kedua bersaudara itu dan kembali duduk di sofa tempat ia termenung beberapa saat lalu.
Susi yang tampak sudah selesai dengan tangisnya keluar dari kamar Michelle dan memeriksa setiap bagian apartemen.
"Apa gelas ini milikmu?" tanya Susi sambil menatap Julian.
"Aku tidak menyentuh apapun selain pintu dan Michelle. Aa.. Anu maksudku memindahkan Michelle ke kamar," jelas Julian sambil menggeleng cepat.
Terdapat dua gelas diatas meja makan, Susi mencurigai ada sesuatu di dalam gelas itu sampai membuat Michelle tak sadarkan diri.
Tak lama berselang, polisi datang dan melakukan pemeriksaan termasuk mengintrogasi Julian. Julian menjelaskan dengan rinci kejadian yang dialaminya, mulai dari Michelle yang mengirim pesan padanya sampai ke penangkapan Nial.
...🍀🍀🍀...
Julian telah duduk manis di depan meja kerjanya, hari ini ia bekerja seperti biasa. Beberapa temannya menanyakan perihal Julian yang tidak masuk kemarin. Namun, ia hanya menjawab bahwa ada kerabatnya yang sakit.
Semalam Julian baru membaringkan tubuh di kamarnya pukul 03.10 dini hari. Tubuhnya terasa sangat lelah, tetapi matanya sama sekali tidak dapat berkompromi.
Julian terus terbayang kejadian yang membuat jantungnya berdetak hebat. Bagaimana tidak, itu adalah pengalaman pertama baginya. Julian bahkan hampir tidak bisa mengontrol diri akibat Michelle yang agresif.
Tugas Khusus pun selesai tanpa disadari, kalian bisa membayangkan apa yang terjadi sampai-sampai Julian bahkan bisa mencium punggung Michelle.
"Bu Susi hari ini ga masuk." Julian memperhatikan beberapa pegawai yang sedang berbisik.
Setelah pemeriksaan polisi semalam, Michelle dibawa oleh Susi untuk tinggal di rumahnya. Setidaknya Julian bisa merasa sedikit lega dibanding harus membiarkan gadis itu tinggal sendiri.
"Hei, ngerjain apa? Ga pulang?" tanya Malik sambil menepuk punggung Julian.
Julian terperanjat, ia tak menyadari bahwa hampir seluruh staf telah pulang, ia terlalu fokus pada laporan yang telah ia pelajari.
"Hehehe iya, sedikit lagi," jawab Julian sambil melambaikan tangan ke arah Malik yang melangkah menjauh.
Julian melirik ke arah jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 04.20 sore. Karena hari ini tidak ada Bu Susi jadi para staf pulang tepat waktu, padahal biasanya tidak secepat ini.
Julian pun bergegas mengemasi barangnya, tubuhnya terasa sangat lelah dan ingin segera beristirahat.
Julian melajukan motornya ke arah salah satu restoran, ia telah lama mengintai restoran ini. Namun, karena keterbatasan dan ia juga naik kendaraan umum tidak memungkinkan untuknya mampir dan mencicipi makanan mewah ini.
[TUGAS !]
[Buat lawan jenis tertarik padamu]
[Hadiah 100 poin dan Uang tunai sebesar tiga juta]
[Ya/Tidak]
[Tugas diterima, Silahkan selesaikan sebelum 12 jam]
Setelah memarkirkan motornya, Julian dikejutkan dengan tugas yang baru saja masuk. Tanpa pikir panjang, Julian menerima tugas itu dan melangkah memasuki restoran.
Awalnya Julian ingin memesan makanan untuk dibawa pulang, tetapi ia mengurungkan niatnya karena mendapat tugas barusan.
Setelah memesan beberapa makanan Julian mengedarkan pandangannya ke seluruh arah. Ia sedang memantau kira-kira sosok mana yang akan menjadi target tugas hariannya kali ini.
"Andai masih ada nenek," Lirih Julian sedih, ia menikmati setiap suapan dari makanan yang ia pesan.
Selesai makan, Julian segera bergegas keluar dari restoran, tak lupa ia membayar makanannya terlebih dahulu. Julian membungkus beberapa porsi makanan, yang rencananya hendak ia berikan pada beberapa kenalan di apartemen barunya itu.
Hari mulai gelap dan diiringi gerimis, saat di perjalanan pulang Julian melihat sepasang orang tua yang mendorong gerobaknya. Mereka tampak terburu-buru karena dikejar gerimis kala itu.
Karena jalan yang macet Julian jadi sempat memperhatikan kakek dan nenek yang berteduh di sebuah halte lengkap dengan gerobak yang mereka dorong tadi.
Sambil memperlambat motornya, Julian menyapa kakek dan nenek tadi, sambil memberikan kantong berupa makanan yang sengaja ia pesan untuk dibawa pulang.
Tampak senyum bahagia dari wajah kedua orang tua itu, sang nenek tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih sampai Julian melajukan motornya kembali.
Julian kembali teringat sang nenek, ia menembus gerimis yang kian deras. Udara dingin dan rintik hujan yang jatuh mengenai tubuhnya, membuat Julian bahagia. Ia sangat suka diguyur hujan saat kecil dan ini adalah pengalaman pertamanya berkendara di bawah hujan.
Bersambung…..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Jeme Merinem
MC nya ni cewek apa cowok?
2024-12-06
0
Sak. Lim
munafik mc nya
2023-09-19
0
the Amay one
👍🏿👍🏿👍🏿
2023-09-09
1