Sepasang mata terus memperhatikan Julian tanpa disadarinya, setelah Julian menghilang dari balik lift lelakii paruh baya itu mendekati kamar Olivia.
"Tink..Tonk.." Suara bel kamar Olivia berbunyi.
"Apakah ada yang tertinggal?" Ucap Olivia sembari membuka pintu kamarnya.
Olivia terkejut mendapati ayahnya tengah berdiri di depan pintu kamarnya dengan tatapan yang tak dapat diartikan.
"Jelaskan semuanya pada Daddy apa yang terjadi diantara kalian tanpa melewatkan apa pun!" Perintah Mr Andrei menerobos masuk ke kamar Olivia.
...🍀🍀🍀...
Julian terbangun setelah dikejutkan oleh dering ponselnya, lagi-lagi nomor tidak dikenal yang menelpon.
"Hallo" Sapa Julian dengan mata yang masih tertutup.
"Julian, ini aku. Bisakah siang ini kita bertemu?" Ucap si penelpon.
"Ba.. Baik Pak, bisa. Saya akan ke hotel tempat anda menginap sekitar satu jam lagi," Jawab Julian sedikit kikuk saat menyadari Mr Andrei yang menelponnya.
Sambungan telepon terputus, Julian terpaku di atas tempat tidurnya. Ia melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 10.30.
Julian dengan kesadaran hanya sepertiga itu pun akhirnya bangun dan menuju kamar mandi, Ia harus bersiap untuk bertemu Mr Andrei tanpa terlambat.
Sebelum pergi Julian menyempatkan untuk membeli beberapa roti di minimarket tempat biasa ia menunggu. Julian yang sedang memilih roti pun dikejutkan dengan kemunculan tugas baru.
[TUGAS !]
[Lawan jenis sedang memperhatikanmu, Kunci target dan lakukan kontak fisik dengannya ]
[Hadiah 300 poin dan Uang tunai sebesar delapan juta]
[Ya/Tidak]
[Tugas diterima, Silahkan selesaikan sebelum 12 jam]
Julian sedikit melirik ke arah kasir, ternyata kasir baru itu sedang menatapnya. tanpa babibu, Julian dengan 3 roti dan satu air mineral segera menghampiri si kasir baru itu.
"Mungkin kita akan sering bertemu. Kenalkan, aku Julian." Ucap Julian mengulurkan tangan
"Oh iya, salam kenal. April," Jawab April terlihat grogi.
"Semangat April!" Ucap Julian.
Sambil tersenyum Julian meninggalkan kasir dan satu rotinya untuk April. Julian bergegas karena takut terlambat untuk bertemu dengan Mr Andrei.
Julian melajukan mobilnya sambil sesekali mengunyah roti yang baru saja ia beli. Ia merasa sangat lapar dan tak mungkin ia akan makan seperti orang kelaparan di depan tamu penting dari kantornya itu.
Setibanya di lobby, Julian segera menghubungi Mr Andrei untuk memberi tau bahwa ia sudah tiba.
Tak menunggu lama, tampak Mr Andrei berjalan ke arah Julian diikuti Olivia di belakangnya.
"Daddy. Kenalin, ini pacarku!" Ucap Olivia sambil menggandeng tangan Julian.
Julian sangat terkejut dengan aksi yang dilakukan Olvia. Ia mencoba melepaskan tangan Olivia tetapi Olivia hanya tertawa dan enggan melepaskannya.
"Baiklah, calon menantu. Kemana kamu akan membawa kami siang ini?" Tanya Mr Andrei.
Terkejut bukan main, itulah yang dirasakan Julian, ia sempat bingung dengan situasi yang terjadi tetapi ia mencoba untuk profesional.
Julian membawa kedua tamunya ke sebuah restoran yang memiliki konsep asri dengan makan-makanan khas Indonesia.
Sambil menunggu makanan datang, Olivia tak henti-hentinya memotret setiap sudut indah dari restoran itu. Olivia berkeliling dari satu spot ke spot lainnya untuk mengambil gambar.
"Olivia masih sangat kecil, dia sangat penasaran akan banyak hal." Mr Andrei memulai pembicaraan.
"Maafkan saya, saya bisa menjelaskannya," Balas Julan mencoba menjelaskan kesalah pahaman ini.
"Tidak apa, Olivia sudah menceritakannya padaku. Justru aku sangat berterima kasih karena kamu sudah menjaganya untukku," Jelas Mr Andrei sambil menatap Julian sendu.
"Apa yang kalian bicarakan tanpa aku?" Olivia tiba-tiba datang mengejutkan kedua orang yang sedang serius itu.
Mr Andrei hanya tertawa dan mencoba mengalihkan pembicaraan. Olivia dengan bangganya memamerkan hasil jepretannya kepada semua orang, ia pun mengatakan jika kelak ia akan menjadi fotografer terkeren didunia.
Makan pun tiba, mereka bertiga menikmati makanan yang tersaji dengan sangat lahap, bahkan Olivia yang pertama kali mencicipi masakan Indonesia pun sangat menyukainya.
Setelah makan, Julian membawa Mr Andrei dan Olivia ke beberapa tempat wisata yang yang tak jauh dari hotel tempat mereka menginap.
Seperti sebelumnya, Olivia dengan kameranya bak fotografer profesional mengambil banyak foto dari berbagai sudut, sampai-sampai mereka tidak menyadari bahwa hari sudah mulai gelap.
"Besok pagi-pagi sekali kami sudah akan kembali. Terima kasih banyak atas jamuannya," Ucap Mr Andrei sambil menjabat tangan Julian.
"Jangan sungkan, Justru saya sangat beruntung bisa bertemu dengan anda tuan," Jawab Julian tersenyum ramah.
"Terima kasih karena sudah mau menjadi pacarku, saat aku sudah cukup besar aku akan mencarimu lagi dan kita akan menikah," Canda Olivia sembari memeluk Julian singkat.
"Aku akan memamerkan pada teman-temanku bahwa aku punya pacar disini. Untuk beberapa waktu aku akan memasang foto kita berdua. Aku tidak sedang meminta izin, aku hanya sekedar memberi tau," Lanjutnya sambil tertawa.
Mr Andrei hanya tersenyum melihat tingkah anak satu-satunya itu, mereka pun berpisah di lobby hotel.
Setelah sampai di parkiran hotel Julian segera menghubungi Bu Susi untuk mengembalikan mobil.
Namun, beliau meminta Julian meninggalkan mobil itu di hotel dan menitipkan kunci di resepsionis karena orangnya yang akan mengambilnya.
...🍀🍀🍀...
Sesampainya di rumah, Julian dengan segera membersihkan diri dan membaringkan tubuh ya diatas singgah sananya. Julian pun langsung membuka aplikasinya, karena sejak tadi siang ia beberapa kali mendapatkan pemberitahuan dan ia belum sempat memeriksanya.
[Selamat tuan, anda berhasil menyelesaikan misi acak]
[Anda berhasil melakukan skinship dengan lawan jenis (pacar anda) dan menerima 1000 poin serta uang tunai sebesar tiga puluh juta yang langsung masuk ke rekening anda]
[Anda berhasil menaklukan hati lawan jenis (membuat ia terpesona) dan menerima 1000 poin serta uang tunai sebesar tiga puluh lima juta yang langsung masuk ke rekening anda]
[Anda berhasil menyelesaikan hubungan pertama anda dan menerima 1000 poin serta uang tunai sebesar empat puluh juta yang langsung masuk ke rekening anda]
[Sebagai bonus anda menerima uang lima puluh juta karena telah menyelesaikan misi acak]
Julian termenung, ia segera menutup aplikasi dan membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Ia memilih untuk tidur dan memastikan lagi isi dari aplikasi itu setelah bangun nanti.
Rasa lelah menggerogotinya, Julian pun merasa takut, ia takut jika ia terlalu senang tetapi ternyata hanya mimpi, ia masih merasa seperti ini semua tidak nyata. Membayangkan total jumlah di rekeningnya saja sudah membuatnya ngeri.
Besok saat terbangun ia akan memastikan kembali apa yang ia lihat barusan dan baru setelahnya ia akan memikirkan akan ia gunakan untuk apa uang itu.
"Kamu hebat, kamu sudah berjuang sejauh ini. Sekarang saatnya tidur, kita akan berjuang lagi besok," Ucap Julian menguatkan dirinya sambil memeluk guling kesayanganya dan menutup mata.
Malam semakin larut, Julian pun tidur dengan diiringi suara detik jam dinding yang bertengger di dinding kamarnya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Nor Johari
ceritanya yg nyatai membuat jadi lebih greget
2023-09-08
3
Oedhien Rebel
lanjut thor
2023-09-04
1
the Amay one
👍🏿👍🏿
2023-09-03
1