Service Ponsel

Beberapa waktu sebelumnya

Hari mulai malam, Julian masih menunggu si tukang service memperbaiki ponselnya. Perjalanan dari kantor ke lokasi service memakan waktu hampir 30 menit karena Julian berjalan kaki dari kantornya. Ia bahkan tidak punya kendaraan, selama ini angkutan umum dan ojek online lah yang setia menemaninya.

"Kamu punya pacar?" Tanya Pak Lukman, si tukang service memecah keheningan.

"ah.. Anu, Saya tidak punya pacar Pak," Jawab Julian terbata karena terkejut.

"Kalau saya jadi kamu.. di umur segitu wajah tampan, tubuh atletis mungkin sudah saya pacari hampir seisi bumi, hahaha," Ledek sang Bapak sambil tertawa.

Julian tidak menjawab dan hanya ikut tertawa, bagaimana bisa ia berpacaran dengan santai. Untuk menghidupi dirinya saja sampai saat ini dia kesulitan, sedangkan berpacaran itu membutuhkan modal.

Tak beberapa lama ponsel Julian pun telah selesai diperbaiki, ia sangat terkejut karena sang Bapak tidak ingin dibayar dengan alasan ia teringat anaknya saat melihat Julian.

"Anak saya juga di rantau, jadi anggap saja ini saya bantu kamu. Dipergunakan dengan baik ya!" Ucap Pak Lukman bijak.

"Loh tidak apa-apa Pak, saya bayar saja. Ponsel saya sudah hidup kembali, ini saya beri sebagai tanda terima kasih,"Jelas Julian.

"Nanti kalo uang kamu udah banyak baru kesini lagi!" Tegas Pak Lukman. 

Dengan berat hati akhirnya Julian pun mengalah. Ia segera berpamitan dengan Pak Lukman ketika Ojek Online yang telah ia pesan datang menjemput.

Julian tiba di kamar kostnya, waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 malam. Julian memandangi ponselnya yang telah hidup kembali, ia membaca beberapa notifikasi yang muncul dari layar ponsel, ada beberapa pesan dari Ibu kost yang memintanya untuk segera melunasi biaya kost bulan ini. 

Dua tahun lalu, ponselnya akan terus berbunyi jika ia belum menginjakkan kaki di kamar kostnya. Julian teringat sang nenek yang mungkin dalam sehari bisa menelponnya lebih dari 5 kali. 

Namun, sekarang sang nenek sudah tiada. Sejak kecil Julian hanya tinggal bersama sang nenek. Sejak Ayahnya meninggal di usianya menginjak 1 tahun ibunya pergi dan tidak pernah menghubungi atau mencarinya. Neneknya lah yang selama ini berjuang keras menyekolahkan dirinya dengan segala keterbatasan yang ada.

Sebelum bekerja di perusahaan ini, Julian sebelumnya bekerja paruh waktu di berbagai tempat demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kuliahnya. Beruntung ia termasuk anak yang cerdas sehingga ia tidak perlu memikirkan uang kuliah karena ia menerima beasiswa full.

***

Saat ini Julian disibukkan dengan aplikasi aneh yang ada di ponselnya, ia bahkan tidak ingat pernah mengunduh aplikasi ini.

Di sudut bawah layar ponsel ia melihat ada ikon info terkait aplikasi, Julian pun segera menekan ikon itu dengan harapan ia segera menemukan jawaban dari keanehan aplikasi ini.

Tak lama setelah Julian menekan ikon itu, tiba-tiba munculah sebuah hologram di depan matanya, hologram lucu dengan bentuk seekor kelinci kecil.

[Halo tuan, Saya Rabbit]

"Ha– halo," Jawab Julian yang masih sangat terkejut ia mencoba menyentuh hologram yang ada di depannya tetapi tidak bisa.

[Kami adalah aplikasi penunjang diri, untuk meningkatkan privilege dalam diri anda]

[Anda dapat meningkatkan Level Privilege dan Skill anda dengan mengumpulkan poin tugas harian]

[Selain poin anda juga akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai apabila berhasil menyelesaikan tugas harian dengan baik]

[Pada ikon lawan, Tuan dapat memeriksa data dari para pesaing guna mempermudah penyelesaian tugas harian]

[Apabila poin yang dikumpulkan sudah memenuhi target, tuan dapat menukarnya pada ikon Privilege Store]

Julian yang masih sangat terkejut, mencoba menormalkan jantungnya. Ia mencoba mencerna dengan baik perkataan si kelinci itu.

"Lalu tugas seperti apa yang harus saya selesaikan" Tanya Julian sedikit antusias.

[Tugas harian akan muncul dengan sendirinya melalui hologram, saat tuan ingin membuka hologram cukup menjentikkan jari sebanyak 2 kali]

[Tuan dapat memeriksa apa pun dan kapan pun melalui ponsel atau hologram, tenang saja hologram ini hanya tuan yang dapat melihatnya]

"Baiklah kalau begitu, terima kasih" Ucap Julian mengerti, ia akhirnya paham tugas yang yang dimaksud adalah tugas yang tidak sengaja ia selesaikan tadi.

Rabbit kecil pun menghilang dan digantikan beberapa ikon. Julian ingin membuka ikon lawan, tetapi belum sempat ia menyentuhnya layar hologram telah berubah. Ternyata ia hanya perlu memikirkannya tanpa harus menyentuhnya.

Julian yang penasaran mencoba memeriksa data dari beberapa orang yang ia kenal. Selang beberapa lama muncullah data diri dari orang yang ingin ia ketahui.

[Nama : Malik Nugraha]

[Usia : 23 tahun]

[Pekerjaan : Karyawan]

[Level Privilege : 5 ]

[Soft Skill : 10/100]

[Hard Skill : 1/100]

[Stamina : 90%]

[Ketertarikan: 10%]

Julian terkejut, bagaimana bisa Malik memiliki level privilege 5 dengan skill seperti itu. Julian pun akhirnya paham, Malik memiliki seorang ayah dan ayahnya merupakan privilegenya sejauh ini. Rasa penasaran membuatnya membuka data dari beberapa kenalannya yang lain, tetapi ada satu hal menarik perhatiannya.

[Nama : Rina Julia]

[Usia : 25 tahun]

[Pekerjaan : Karyawan]

[Level Privilege : 4 ]

[Soft Skill : 40/100]

[Hard Skill : 10/100]

[Stamina : 20%]

[Ketertarikan: 50%]

Julian berfikir, angka ketertarikan ini menunjukkan ketertarikan lawan dengan dirinya. Namun, itu artinya Bu Rina seniornya yang menyebalkan di kantor sedikit tertarik padanya. Ternyata ketertarikanlah yang membuat wanita itu terus-terusan mengerjainya.

Kantuk yang sebelumnya menggerogotinya kini hilang, Julian terjaga sepanjang malam mempelajari aplikasi baru yang ada di ponselnya itu.

Julian bingung, tugas baru itu, dapat selesai tanpa disengaja, apakah ia telah berhasil menarik perhatian lawan jenis. Tanpa pikir panjang Julian segera memeriksa data dirinya untuk memastikan. 

[Nama : Julian Ferdinand]

[Usia : 22 tahun]

[Pekerjaan : Karyawan]

[Level Privilege : 1 ]

[Soft Skill : 30/100]

[Hard Skill : 5/100]

[Stamina : 40%]

[Poin : 100]

[Saldo Rekening : 2.100.000]

Ternyata poin dan saldonya bertambah, ia pun segera memeriksa mobile banking yang ada di ponselnya dan benar saja ternyata nominal uang di rekeningnya telah bertambah. Julian sedikit bingung, bagaimana aplikasi ini bisa tau nomor rekeningnya, ia pun terkekeh geli.

Hadiahnya pun dengan nominal yang lumayan baginya, Julian semakin penasaran tugas seperti apa yang akan muncul lagi nanti, ia tidak sabar dan menantikan tugas baru sampai-sampai ia tidak menyadari bahwa matahari sudah mulai mengintip dari celah kaca jendelanya.

Sebelum berangkat kerja, Julian segera membalas pesan yang masuk ke akun sosial medianya satu persatu. Bisa dibilang ia ingin mulai membangun relasi, sejauh ini rasa kurang percaya dirinya membuatnya mengurung diri dari lingkungan sosial di sekitarnya.

"Terima kasih." Julian menekan tombol kirim, tak lupa ia mengirimkan ucapan terima kasih pada Jasmine yang telah menelponnya untuk memberitahu terkait postingan yang cukup memalukan itu.

Julian segera bergegas menuju kantornya, pagi yang cerah mengawali hari ini. Ia tak sabar tugas-tugas seperti apa yang akan diterimanya setelah ini.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Ymmers

Ymmers

baru melipir ke sini, so far menarik siy. semoga author nya bisa menyelesaikan novel ini dengan alur crita dan bahasa yg baik bagus and semakin menarik..
👍👍

2023-09-06

4

the Amay one

the Amay one

👍🏿👍🏿👍🏿

2023-09-02

0

the Amay one

the Amay one

bahaya bahaya binatang aja mau digas

2023-09-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!