Soft Skill

[Soft Skill]

[300 poin. Komunikasi]

[600 poin. Manajemen Waktu]

[800 poin. Emotional Intelligence]

[1000 poin. Leadership]

[1500 poin. Berpikir Kritis dan Kreatif]

[Selanjutnya..]

Julian memandangi ikon soft skill yang ada di hadapannya, poinnya saat ini hanya bisa ditukar dengan skill komunikasi. Waktu masih menunjukkan pukul 02.30 dini hari, ia terbangun karena memang ia tidur lebih cepat.

Skill komunikasi pun dipilih untuk kali ini, Julian sedikit mengkhawatirkan pertemuan besok. Ini kali pertamanya berkomunikasi dengan bahasa asing yang ia peroleh dari aplikasi, ia takut akan mengacaukannya.

[TUGAS !]

[Ramaikan pesanmu dengan pesan dari lawan jenis]

[Hadiah 500 poin dan Uang tunai sebesar lima belas juta]

[Ya/Tidak]

Julian memandang tugas yang baru saja masuk, ia mengerti maksud dari si aplikasi. Sedikit keraguan menusuk hatinya, akankah dia harus melangkah sejauh ini. 

[Tugas diterima, Silahkan selesaikan sebelum 12 jam]

Akhirnya dengan berat hati Julian menerima tugas itu, dengan kata lain saat ini ia mulai melangkah ke jalan dimana ia akan disebut buaya darat.

Julian adalah sosok yang sangat menghargai wanita dan memperlakukan wanita dengan sopan. Tak jarang banyak gadis yang menyukainya, walaupun hati Julian sudah tersangkut pada Jasmine sejak pertama mereka bertemu semasa masih mahasiswa baru.

Julian pun meyakinkan dirinya bahwa ia akan berusaha menjadi buaya darat yang sopan dan tetap menghargai wanita seperti sebelumnya. 

"Удачи!" Julian mengetik sebuah kata dalam bahasa Rusia di statusnya yang berarti semoga sukses.

Teringat dengan tugas pertamanya, dimana ia bisa menyelesaikan tugasnya tanpa sengaja hanya dengan mengupload foto. Julian pun ingin mengulangi trik yang sama.

Tanpa menunggu lama, nada pemberitahuan pesannya pun terus bersahut-sahutan, Julian tersenyum menang.

Julian bukan tipikal orang yang sering memposting status atau hal-hal lain seperti kebanyakan orang, sehingga apabila sekali ia melakukanya tentu akan menarik perhatian para penghuni kontaknya.

[Selamat tuan, anda berhasil menyelesaikan tugas]

[Anda menerima 500 poin dan uang tunai sebesar lima belas juta yang langsung masuk ke rekening anda]

[Sebagai bonus anda menerima uang satu juta karena telah menyelesaikan misi kurang dari waktu yang ditentukan]

"HAH.. Lima belas juta!" Julian terperanjat dari kasurnya.

Sebelumnya ia mengira hadiah uang tunainya lima juta ternyata ia salah, lima belas juta. Julian melompat kegirangan membayangkan uang yang bertengger di dalam rekeningnya sudah lebih dari dua puluh juta.

Julian yang tidak bisa tidur setelah sibuk membalas pesan dari banyak gadis karena statusnya, ia pun iseng mencari tau harga sepeda motor di ponselnya. Ia berencana membeli sepeda motor sebagai alat transportasinya agar ia tidak perlu lagi naik ojek atau kendaraan umum.

Namun, ia teringat jika ia belum genap satu bulan bekerja, bukankah akan terasa aneh jika ia membeli motor sekarang. 

Julian akhirnya mengurungkan niatnya, ia akan membeli sepeda motor saat nanti ia sudah mendapatkan gaji pertamanya.

Tak terasa langit pagi sudah mulai tampak, Julian yang tidak ingin mengacaukan acara hari ini bergegas untuk mandi dan bersiap menuju hotel tempat tamu dari perusahaannya berada.

Julian dengan santai duduk di sebuah lobby hotel, ia ditugaskan menjemput sang tamu didampingi supir kantor yang menunggu di parkiran.

"Apa kamu Julian?" Sapa seorang pria pada Julian.

"Iya betul, Selamat Pagi Mr Andrei" Ucap Julian menyambut kedatangan Mr Andrei.

Mereka pun segera menuju lokasi pertemuan, sepanjang perjalanan Julian dan Mr Andrei terus berbincang. 

Julian tak menyangka bahwa Mr Andrei adalah orang yang benar-benar humble, ia pun tak menyangka jika bahasa Rusia yang ia kuasai dari aplikasi itu bisa sangat luar biasa.

Sesampainya di lokasi pertemuan, Julian menjadi salah satu penerjemah dan penghubung antara para petinggi perusahaannya dan Mr Andrei. Beberapa kali para atasannya memuji kelihaian Julian dalam berbahasa Rusia.

***

"Julian, Malam ini apa kamu ada waktu? bisakah kamu menemani putri saya setelah kita makan malam bersama nanti?" Tanya Mr Andrei. 

Julian kebingungan, sebenarnya ia tidak punya agenda apa pun malam ini, tetapi untuk membawa seseorang pergi keluar ia tidak punya kendaraan.

"Baik tuan, kebetulan saya tidak punya agenda apa pun setelah ini," Jawab Julian sedikit sungkan.

"Terima kasih. Putriku seharian ada di hotel aku takut dia merasa bosan," Ucap Mr Andrei lega.

Sebelum acara makan malam Julian menemui Ibu Susi, ia mengungkapkan permintaan Mr Andrei dan kendalanya karena tidak punya kendaraan pribadi.

"Kamu bisa pakai Motor atau mobil?" Tanya Bu Susi.

"Bisa Bu, Saya sudah punya SIM A dan SIM C," Jelas Julian.

"Baiklah, nanti ada orang saya yang antar kendaraan. Itu punya saya pribadi kamu pakai saja dulu!"  Ucap Bu Susi sebelum berjalan kembali ke aula makan malam.

Julian merasa lega, setidaknya ia bersyukur karena dulu neneknya terus mendesaknya untuk latihan membawa kendaraan walaupun belum ada kendaraannya.

Namun, ia sedikit khawatir karena sudah cukup lama sejak terakhir ia membawa kendaraan itu. Julian pun segera mengeluarkan ponselnya, disaat seperti ini Privilege store sangat dibutuhkan setidaknya ia harus berjaga-jaga agar tidak repot nantinya.

Tak lama nomor tidak dikenal menghubunginya dan ternyata itu adalah orang suruhan Bu Susi. Julian dengan segera bergegas menemui orang tersebut di Lobby dan menerima kunci mobil darinya.

Acara makan malam pun selesai, Julian mengantar Mr Andrei menuju hotelnya dengan mobil yang dipinjamkan Bu Susi. 

Mr Andrei mengatakan jika ia ingin beristirahat malam ini, karena ia merasa sudah sangat lelah jadi Julian diminta untuk menemani sang putri berjalan-jalan. 

Setibanya di hotel, Mr Andrei mengajak Julian untuk naik ke atas sekaligus mengenalkannya dengan sang putri.

Cukup lama Julian dan Mr Andrey berdiri di depan sebuah kamar, tetapi tidak ada jawaban dari penghuni di dalamnya. Mr Andrey memutuskan untuk mengajak Julian ke kamarnya.

"Duduklah dulu, Sepertinya putriku masih bersiap," Ucap Mr Andrey saat memasuki kamar tempat ia menginap.

Saat masuk, aroma maskulin sang pemilik kamar menusuk hidung Julian. Tak heran diumur yang sudah hampir menginjak kepala lima Mr Andrey masih terlihat sangat bugar dan harum tentunya.

Ponsel Mr Andrei berbunyi, sepertinya sang putri yang menelponnya. Terdengar perintah dari MR Andrei kepada si penelepon untuk segera ke kamarnya karena sebelumnya mereka telah lama menunggu di kamar si penelpon.

"Ting.. Tong.." Mr Andrei bergegas membuka pintu kamarnya.

Tak lama tampak sesosok gadis cantik memasuki kamar Mr Andrei, Julian yang saat itu duduk pun seketika berdiri saat sang gadis menghampirinya.

"Hai, aku Olivia," Sapa sang gadis mengulurkan tangan.

"Oh.. Iya. Julian," Ucap Julian sambil menyambut tangan sang gadis tanpa mengalihkan tatapannya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

the Amay one

the Amay one

👍🏿👍🏿

2023-09-03

0

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

cinta pad pandangan pertama

2023-08-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!