Azilla Aksabil Husna
" Azilla." panggil Fara dengan berteriak, kemudian berlari menuju tempat azilla.
" Ha…ha." suara tarikan nafas Fara.
" Ada apa Fara, coba kau tenangkan dirimu dulu." ucapnya.
" Siska hilang." ucapnya.
" Bagiamana mungkin Siska hilang, bukankah tadi dia bersama dengan mu?" tanya Azilla.
" Ya, tadi ia memang bersama dengan ku. Tetapi tiba-tiba ia menghilang dari barisan." jelasnya.
" Ya sudah, kalau begitu kau tenangkan dirimu dulu, kami akan mencari Siska." ucapnya.
Azilla pun segera meniupkan peluitnya, untuk meminta semua anggota pramuka berkumpul. tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya semua pun berkumpul.
" Lapor, semua sudah berkumpul." ucap Gali ketua barisan.
" Terima kasih semuanya, teman kita Siska Sanzana dinyatakan menghilang." jelas Aziila, dan barisan pun menjadi ricuh.
" Tolong semuanya tenang, kita jangan saling menyalahkan. Sebagai teman, kita harus saling membantu." ucap Azilla dan semuanya pun menjadi tenang.
" Apa yang akan kita lakukan Kak?" tanya Rizki.
" Kita akan melakukan pencarian ke dalam hutan, karena kita tidak mengetahui situasi hutan. Maka untuk keamanan bersama, para siswi diminta untuk tinggal, dan biar para siswa beserta dengan kami yang akan mencari Siska." jelasnya.
" Baik kak." jawab semuanya serentak.
" Baik, untuk para siswi, bubar barisan jalan." ucap Gali dan para siswi pun segera bubar.
" Baik untuk Kak Rizki, Kak Yura, Kak Topan, dan Kak Bagas, diharapkan maju ke depan." ucapnya dan semua pun langsung maju.
" Untuk Kak Yura, tolong temani Kak Fara dan juga para siswi. Dan untuk Kak Rizki, Kak Topan, dan Kak Bagas akan membantu mencari Siska." ucap Azilla.
" Baik kak." jawab mereka serentak.
" Baik untuk yang lain, tolong bagi menjadi 4 tim, dan akan pergi bersama dengan kami." jelas Azilla dan mereka pun langsung membagi tim.
Setelah pembagian tim selesai, mereka pun berpencar untuk mencari Siska. Mereka pun menyusuri hutan dengan meneriaki nama Siska. Mereka semuanya terus mencari, hingga tidak terasa waktu sudah petang. Mereka pun kembali berkumpul di titik yang sudah ditentukan.
" Lapor kami belum menemukan tanda-tanda keberadaan Siska." ucap Bagas ketika melihat tim Azilla sampai.
" Kami juga belum menemukannya, bagaimana dengan tim yang lain?" tanya Azilla.
Tiba-tiba Tim Rizki dan Topan pun tiba, mereka pun melaporkan hal yang sama. Azilla menjadi panik karena belum menemukan Siska, Siswi SMA Nusa yang ia dan teman-temannya bawa untuk PERSAMI (Perkemahan Sabtu Minggu).
" Karena waktu sudah petang, kita tidak bisa melakukan pencarian lagi. Sekarang kita kembali ke tenda." ucapnya dengan setenang mungkin, agar yang lain tidak cemas.
" Baik " jawab semuanya serentak.
Mereka pun segera kembali ke tenda, sesampainya mereka di tempat perkemahan. Mereka langsung di hadang oleh Sista, yang merupakan saudara kembar dari Siska.
" Dimana Siska?" tanya Sista.
" Sista tenangkan dirimu!" ucap Azilla.
" Kau bilang tenang, kembaranku belum di temukan." bentaknya.
" Itu kami tau, tapi kamu harus tetap tenang." ucapnya.
" Aku tidak bisa tenang, kalau kalian tidak mau mencarinya, biar aku saja yang mencarinya." ucapnya yang kini berderai air mata.
" Sista, saat ini sudah petang. sangat berbahaya bila masuk ke dalam hutan." jelas Azilla dengan menggenggam lengan Sista.
" Aku tidak peduli, yang terpenting aku bisa menemukan Siska." ucapnya yang berusaha memberontak.
" Lalu kau juga ingin hilang di hutan begitu, tidakkah kau pikirkan perasaan kedua orang tuamu." ucap Azilla dan tanpa sadar Sista pun berderai air mata.
" Mama, papa, maafkan Sista, Sista tidak bisa menjaga Siska." ucapnya yang kini duduk bersimpuh.
" Tenangkan dirimu, ini semua bukan salahmu." ucapnya untuk menenangkan Sista.
" Iya, ini memang bukan salahku. Tetapi, ini semua salahmu." ucapnya dengan menunjuk Azilla.
" Ini semua bukan salah Azilla, tetapi ini semua salahku." ucap Fara yang baru tiba dengan di papah oleh Yura.
" Ini semua salah kalian, kalau saja kalian tidak mendirikan kemah di sini. Pastinya Siska kembaranku masih ada di sampingku, dan hal ini tidak akan pernah terjadi." ucap Sista kemudian berlari menuju tenda.
" Maafkan aku teman-teman, ini semua salahku. Seharusnya aku lebih memperhatikan Siska, agar ia tidak hilang seperti saat ini." ucap Fara yang merasa bersalah.
" Semuanya sudah terjadi, tidak usah kau sesali. Kita harus segera menghubungi tim SAR, agar besok mereka bisa membantu kita untuk mencari Siska." ucap Azilla.
" Aku akan ikut denganmu, sangat berbahagia turun sendiri untuk mencari jaringan." ucap Rizki.
Kini keduanya pun turun untuk mencari jaringan, karena di tempat mereka mendirikan tenda tidak ada jaringan sedikitpun. Setelah cukup lama mereka berjalan, akhirnya mereka pun mendapatkan jaringan. kini Azilla pun segera menelpon orang posko bantuan, agar kejadian ini segera dilaporkan kepada tim SAR.
" Selamat malam Pak Helmi." ucapnya untuk mengawali panggilan telepon.
" Selamat malam Azilla, ada yang bisa saya bantu?" tanya Pak Helmi yang sudah mengerti jika ada yang menelpon.
" Salah satu anak didik kami ada yang menghilang Pak, kami sudah berusaha untuk mencarinya hingga petang tadi. Tetapi hingga kini kami masih belum bisa menemukannya, bisa tolong bantu hubungi tim SAR untuk besok pagi Pak." jelas Azilla.
" Baik Azilla, kami terima laporanmu. Esok pagi kami akan segera menuju tempat lokasi kalian." jawabnya kemudian sambungan telepon pun terputus.
" Apakah sudah selesai menelpon?" tanya Rizki.
" Sudah Kak." jawabnya yang kini sudah lemas dan hampir terjatuh, Rizki dengan sigap langsung menghampirinya.
" Apa yang terjadi denganmu, kenapa kau bisa sampai seperti ini?" tanya Rizki yang melihat Azilla sudah memucat dan juga lemas.
" Aku tidak apa-apa." jawabnya dengan tersenyum.
" Tidak usah berbohong, kau pasti sudah kelelahan. Tetapi kau terus memaksanya, hingga akhirnya kau bisa menjadi seperti saat ini." ucap Rizki yang kini tidak tega melihat kondisi Azilla.
" Aku tidak apa-apa, mungkin aku hanya kelelahan saja." jawabnya untuk menutupi rasa sakitnya.
Kini Mereka pun berjalan ke arah tenda, Rizki pun membopong Azilla. setelah sampai Rizki langsung meletakkan Azilla di dalam tenda, begitu terkejutnya Yura dan juga Fara ketika melihat keadaan Azilla.
" Apa yang terjadi pada Azilla?" tanya keduanya serentak.
" Aku juga kurang mengetahuinya, tiba-tiba saja ia memuja dan keadaan yang menjadi seperti saat ini." ucap Rizki.
Yura pun kini memperhatikan Azilla dari ujung kepala sampai ujung kaki, tiba-tiba saja Yura menemukan titik yang mengalirkan darah yang cukup deras.
" Astaga, darahnya cukup banyak." ucap Yura dan mengejutkan mereka.
" Ada darah, di mana?" tanya Bagas yang memang tidak melihatnya.
" Ada di kaki Azilla." ucap Yura dengan menunjuk Azilla.
Kini mereka semua menjadi panik, Topan pun segera mengambil kotak obat yang ada di dalam tendanya. Kemudian menyerahkan kepada Yura, agar Yura segera memperban luka Azilla yang cukup mengerikan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
alisya damia
seru/Drool/
2024-08-08
0
Toresan Dyaf
wah baru di awal aja uda seru, kayaknya bagus ni ceritanya kak.
2024-07-03
1
Protocetus
semangat2 update terus thor
2024-06-25
0