PERFECT FAMILY
Keluarga Jamieson dikenal sebagai keluarga yang kaya raya, baik, terpandang, dan dihormati oleh semua orang. Keluarga ini beranggotakan 4 orang, yang terdiri dari sang kepala keluarga, yaitu James Jamieson, ibu yang bernama Lilia Jamieson, seorang anak laki-laki bernama Robert Jamieson, dan seorang anak perempuan bernama Layla Jamieson.
Mereka dikenal sebagai keluarga yang sangat ramah pada semua orang, baik dan juga tidak sombong. Sangat pandai bersosialisasi dan kerap membantu semua orang yang membutuhkan! Mereka memang keluarga yang sangat sempurna! Tidak heran jika orang-orang iri pada keluarga mereka.
Dan inilah.. kisah mereka..
“Keluarga Jamieson”
"Wah rumah ini besar sekali." Ucap seorang anak laki-laki yang merupakan seorang pengantar koran.
CKLEK!
Pintu rumah keluarga Jamieson pun terbuka
"Eh?!" Ucap anak laki-laki tersebut. Ia terkejut.
"Wah halo." Sapa Lilia Jamieson dengan ramah.
"Eh? Ha.. halo nyonya. Maaf. Saya ingin mengantarkan koran ini." Ucap anak laki-laki tersebut dengan agak canggung dan takut.
"Oh begitu. Lalu kenapa kau takut nak? Tidak masalah jika kau melihat rumah kami. Mari masuk." Ucap Lilia dengan ramah.
Anak laki-laki tersebut pun tersenyum
"Maaf nyonya. Tapi saya harus pergi mengantar koran." Ucap anak laki-laki tersebut.
"Oh baiklah kalau begitu. Lain kali kau berkunjung kemari ya." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Oh tentu saja nyonya. Terima kasih." Ucap anak laki-laki tersebut sembari membungkukkan badannya.
"Hm. Oh ya, ini aku ada uang untukmu. Terima ya untuk membeli minum atau makanan di jalan! Aku yakin, kau pasti lelah setelah mengantarkan koran ini." Ucap Lilia sembari memberikan uang sebesar 100 rb pada anak laki-laki tersebut.
"Eh nyonya?! U.. uang ini terlalu banyak! Tidak perlu nyonya. Lagipula ini memang sudah tugasku!" Ucap anak laki-laki tersebut.
"Sudah terima saja ya. Jangan menolak." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Baiklah. Terima kasih banyak ya nyonya." Ucap anak laki-laki tersebut sembari membungkukkan badannya.
"Iya." Ucap Lilia sembari tersenyum.
Lalu anak laki-laki itu pun pergi ~
"Wah nyonya Jamieson memang sangat baik." Ucap anak laki-laki tersebut sembari tersenyum.
Lilia Jamieson pun masuk ke dalam rumahnya
Semuanya tampak rapi dan mewah!
"IBU!" Sapa Layla.
"Iya sayang. Ayo cepat ke meja makan. Oh ya, dimana kakakmu?" Tanya Lilia.
"Oh kakak? Dia tadi ada di kamarnya. Entah sedang apa. Aku tidak peduli." Jawab Layla.
"Heh Layla, kau tidak boleh seperti itu! Sesama saudara itu harus saling peduli! Jika ada sesuatu yang terjadi padamu, maka kau akan minta tolong pada siapa nanti? Ibu dan ayah tidak selalu bersamamu nak. Jadi lain kali jangan seperti itu. Oke?" Ucap Lilia sembari memegang wajah Layla.
"Iya bu, maafkan aku. Aku tidak akan begitu lagi." Ucap Layla sembari menundukkan kepalanya.
"Iya. Sekarang sana ke meja makan." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Iya bu." Ucap Layla.
Layla pun langsung pergi ke meja makan
Sedangkan Lilia langsung pergi menuju ke kamar putranya, yaitu “Robert”!
(Skip) Sesampainya disana, Lilia pun langsung mengetuk pintu kamar Robert!
"Robert." Panggil Lilia.
Cklekkkk!!
Pintu kamar Robert pun terbuka
"Eh iya bu?" Tanya Robert.
"Kenapa kau masih ada di dalam? Ayo cepat ke meja makan!" Jawab Lilia.
"Hm iya bu." Ucap Robert.
"Hm.. apa yang barusan kau lakukan Robert?" Tanya Lilia dengan tatapan serius.
"Eh tidak bu. Tidak ada yang kulakukan!" Jawab Robert gugup.
"Benarkah? Biarkan ibu masuk!" Ucap Lilia.
"J.. jangan bu! Benar-benar tidak ada apa-apa kok!" Ucap Robert gelagapan.
"Lalu kenapa wajahmu seperti itu? Apa kau.." Ucap Lilia curiga.
"Tentu saja tidak bu!" Ucap Robert yang langsung menyela perkataan ibunya.
"Hm.. ingat! Kau sudah pernah berjanji kepada ibu dan kau bilang kau tidak akan mengulanginya lagi!" Ucap Lilia.
"Iya bu." Ucap Robert sembari menundukkan kepalanya.
"Hm.. sekarang cepatlah pergi ke meja makan!" Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Iya." Ucap Robert.
"Yasudah, ibu pergi ke kamar ayahmu dulu ya." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Iya bu." Ucap Robert.
Lilia tersenyum. Lalu ia pun langsung pergi menuju ke kamarnya --
"Fyuh~ untunglah ibu tidak masuk. Hahaha!" Ucap Robert.
(Skip) ke Lilia
Lilia pun langsung masuk ke dalam kamarnya
"Suamiku.." Panggil Lilia.
"Iya, tunggu sebentar!" Jawab James dari dalam kamar mandi.
"Baiklah." Ucap Lilia.
Tak lama setelah itu, James pun keluar ~
"Ya?" Tanya James.
"Sudah waktunya kita sarapan. Ayo." Jawab Lilia.
"Oke." Ucap James.
(Melihat dada James) "Eh tunggu.." Ucap Lilia.
"Ada apa?" Tanya James bingung.
"I.. itu.. apa yang terjadi? Kenapa ada luka goresan di dadamu?" Tanya Lilia khawatir.
"Oh ini? Ya kau tau lah. Dia.." Jawab James. Perkataannya terhenti.
"Hm.. baiklah, aku paham. Sepertinya kita memang harus lebih keras!" Ucap Lilia dengan wajah serius.
"Hei jangan bicara seperti itu. Sudah biasa seperti ini kan? Hahaha." Ucap James sembari tersenyum.
"Tapi aku khawatir.." Ucap Lilia sembari mengerutkan alisnya.
"Aku suka dirimu yang seperti ini. Penuh cinta untukku." Ucap James sembari tersenyum.
James pun langsung memeluk istrinya
"Haah.. kamu ini! Ck lain kali, aku tidak akan membiarkan hal ini terjadi lagi!" Ucap Lilia.
"Tentu." Ucap James menyeringai.
"Hm ayo kita makan. Anak-anak sudah menunggu!" Ucap Lilia.
"Oke." Ucap James.
James pun langsung memakai jasnya dan mereka berdua pun turun ke bawah!
"Halo anak-anak." Sapa James sembari tersenyum hangat.
"Halo ayah. Sedang apa sih? Lama sekali. Aku sudah lapar!" Ucap Layla.
"Ayah dan ibu sedang membicarakan sesuatu." Ucap James.
"Oh maafkan aku." Ucap Layla sembari menundukkan kepalanya.
(Langsung memegang wajahnya) "Hm.. putriku sayang, jangan menundukkan kepalamu. Tidak masalah. Ayo kita makan bersama." Ucap James sembari memeluk putrinya.
"Iya sayang. Ayo kita makan. Hari ini makanan yang spesial, sebab hari ini sangat spesial. Sebuah kemenangan besar!" Ucap Lilia.
"Wah benarkah? Kita akan makan daging lagi?!" Tanya Layla senang.
"Ya tentu!" Jawab Lilia sembari tersenyum.
"YESSSS!!!" Teriak Layla dan Robert.
"Baiklah, ayo kita makan." Ucap James sembari tersenyum.
"AYOOO!!" Teriak Layla dan Robert.
Mereka semua pun makan bersama ~
"Sungguh daging yang sangat lezat! Aku tidak sabar untuk memakan ini lagi!" Ucap Layla.
"Begitu juga denganku! Aku juga tidak sabar!" Ucap Robert.
"Sstt.. teruslah melihat sekitar! Jika sudah menemukan yang tepat, hap! Kita akan langsung memakannya! Hahaha." Ucap James sembari tertawa.
"Kau ini ya.. hahaha." Ucap Lilia.
"YEAYYY! BERSIAPLAH!!!" TERIAK LAYLA DAN ROBERT.
James dan Lilia tersenyum
(Skip) Setelah selesai makan, Layla dan Robert pun berangkat ke sekolah!
Sesampainya di sekolah ~
"Terima kasih pak." Ucap Robert dan Layla.
"Sama-sama nona dan tuan muda." Ucap supir mereka.
"Hari ini sungguh enak sekali ya dagingnya. Aku tidak sabar ingin memakannya lagi! Sungguh daging yang berbeda!" Ucap Layla.
"Ya. Tapi diamlah. Jangan keras-keras!" Ucap Robert.
Layla mengangguk
"HEI KALIAN BERDUA! KALIAN SEDANG MEMBICARAKAN APA?!" TERIAK WILLIAM (SAHABAT ROBERT).
(DEG) Layla dan Robert terkejut
(Langsung berbalik) "Hahaha kau ini mengejutkanku dan saudariku saja!" Ucap Robert.
"Iya kau ini!" Ucap Layla kesal.
"Hehehe maafkan aku. Tapi ayo jawab pertanyaanku tadi! Kalian sedang membicarakan apa barusan?" Tanya William sembari tersenyum.
"Kami sedang membicarakan soal sarapan kami tadi." Jawab Robert.
"Aku sangat suka daging!" Ucap Layla.
Robert tersenyum
"Eh? Hei! Kau ini seram sekali ya Layla! Hahaha." Ucap William.
"Kau juga suka daging kan? Siapa coba yang tidak suka daging?" Tanya Layla.
"Eh? Mm.. kau benar. Tapi dari ekspresi kalian, sepertinya dagingnya berbeda dari daging yang di makan orang deh." Ucap William.
"Ya!" Ucap Robert.
"Hah? Jadi benar? Daging apa itu?" Tanya William.
"Daging ma...."
Mata William terbelalak
"Masakan ibu yang sangat spesial!" Jawab Robert yang langsung saja tersenyum lebar.
(DEG) "Hah ya ampun.. aku sudah berfikir yang tidak-tidak tadi! Hahaha." Ucap William berkeringat dingin.
"Hahaha." Layla dan Robert hanya tertawa.
"Baiklah-baiklah, lupakan saja soal daging. Ayo Robert, kita ke kelas!" Ucap William.
"Baiklah sampai jumpa." Ucap Layla sembari melambaikan tangannya.
"Iya. Dah." Ucap William dan Robert sembari melambaikan tangannya.
"Haha daging.." Ucap Layla sembari tersenyum tipis.
Layla pun langsung pergi menuju ke kelasnya ~
(Skip) Sesampainya di kelas ~
"Eh? Hai Layla si anak jenius!" Sapa temannya yang bernama Vina.
"Haha hai Vina. Kau datang pagi-pagi sekali ya!" Ucap Layla.
"Iya, karena aku tidak mau kalah darimu! Aku juga ingin menjadi anak teladan!" Ucap Vina.
"Haha, kau ambil saja gelar murid teladan dariku. Aku tidak masalah." Ucap Layla.
"Wah kalau itu mah susah. Coba saja kau berbuat ulah." Ucap Vina.
"Kalau itu, aku tidak bisa." Ucap Layla sembari tersenyum.
"Waduh! Lalu bagaimana aku bisa merebutnya darimu?" Tanya Vina sambil merengut.
"Kalau kau bisa menghilangkanku, maka kau bisa mengambil gelar itu dariku!" Jawab Layla sembari tersenyum.
"Hah menghilangkanmu? Aku tidak bisa sihir." Ucap Vina.
"Bukan dengan cara itu." Ucap Layla.
"Hah?" Tanya Vina kebingungan.
Layla hanya tersenyum
"Ah kau ini!! Aku tidak pernah bisa mengerti maksudmu! Anak jenius itu susah sekali untuk dimengerti ya." Ucap Vina sembari tersenyum.
"Haha padahal mudah sekali lho untuk dimengerti!" Ucap Layla sembari tertawa.
"Hmph sudahlah! Aku sulit untuk mengerti perkataan anak jenius sepertimu!!!" Ucap Vina.
"Haha baiklah baiklah. Ayo kerjakan tugasmu. Aku akan membantumu!" Ucap Layla.
"Aaaa terima kasih!!! Kau memang sahabat terbaikku! Kau selalu mengerti aku!!!" Ucap Vina senang.
"Ya tentu saja." Ucap Layla menyeringai.
Dan ya.. itulah keluarga Jamieson! Keluarga Jamieson memang punya pesonanya tersendiri! Mereka selalu disanjung oleh semua orang! Namun apakah.. pesona itu akan terus ada sampai akhir?! Hmm..
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
❤️⃟WᵃfℛᵉˣzhA_ yUy𝓪∆𝚛z
kayaknya nih keluarga pada jadi kanibal deh 😅😅🙏🙏 maaf Thor nebak. abisnya rada mencurigakan begitu
2023-11-08
1
SUKARDI HULU
Nih sudah mampir kk y, jangan lupa mampir juga y❣️🫰🙏
2023-09-20
1