TAP - TIBA-TIBA ADA YANG MEMEGANG PUNDAK JAMES
(DEG) James pun langsung berbalik
"Eh Lilia? Kau di sini? Kenapa ikut keluar?" Tanya James sembari tersenyum.
"Aku juga ingin mencari angin." Jawab Lilia.
"Oh begitu. Kau juga lelah ya duduk terus di dalam?" Tanya James.
"Ya begitulah. Apalagi aku melihat suamiku sedang memikirkan sesuatu. Jadi kupikir, aku juga harus ikut keluar." Jawab Lilia.
"Ah haha begitu ya. Tapi kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku baik-baik saja kok. Malahan sangat baik!" Ucap James.
"Hmm.. entah apa yang kau rencanakan, tapi kuharap rencanamu itu berjalan dengan lancar. Aku memang tidak tau apa-apa. Tapi aku hanya ingin yang terbaik untuk keluarga kita!" Ucap Lilia.
"Ya. Aku pun juga ingin yang terbaik untuk keluarga kita. Jadi kau jangan khawatir! Semuanya akan baik-baik saja. Percayakan saja semuanya padaku!" Ucap James sembari memegang pundak Lilia.
"Hm.. kuharap begitu." Ucap Lilia.
"Hm.. kau pasti memikirkan soal perkataan ayahku kan?" Ucap James.
"Ya! Kenapa ayahmu sangat ingin perbuatannya diketahui oleh polisi? Jika begitu, bukankah seluruh keluarga kita juga akan ketahuan? Lalu kalau begitu, maka keluarga kita akan hancur! Apakah ayahmu ingin menghancurkan keluarga ini? Tapi kenapa?! Aku benar-benar tidak mengerti!" Ucap Lilia kesal.
James pun langsung memegang pundak Lilia
"Lilia, kau tidak perlu khawatir soal itu! Kau hanya perlu tenang dan tunggu saja apa yang akan terjadi kedepannya! Serahkan saja semuanya padaku! Karena aku juga akan terlibat!" Ucap James sembari tersenyum.
"Hm.. apa jangan-jangan.. kaulah dalang dari semua ini? Apa ini semua adalah rencanamu?!! Ayo katakan padaku!" Ucap Lilia.
"Hm.. kau hanya perlu tenang Lilia. Kau percaya padaku, bukan?" Ucap James.
"Ya! Aku sangat percaya padamu! Tapi mau sampai kapan kau membuatku penasaran begini? Apa kau tidak bisa menceritakan rencanamu padaku? Sebenarnya apa yang sedang kalian berdua rencanakan?!!" Tanya Lilia.
"Kau hanya perlu menunggu Lilia! Cepat atau lambat, semuanya akan terungkap!" Jawab James.
"Tapi kenapa?! Kenapa aku harus menunggu?!! Aku bukan anak kecil lagi! Kalau kau ingin menyembunyikan soal itu dari Robert dan Layla, aku masih bisa memakluminya. Tapi kalau aku? Kenapa kau juga harus merahasiakannya dariku sayang?!!" Tanya Lilia.
"Karena aku tidak mau membuatmu khawatir! Cukup aku saja yang terlibat! Kau tidak perlu! Kau harus menjaga anak-anak! Dan biar aku saja yang melakukannya!" Jawab James.
"Apa?! Jangan bilang.. kau memang benar-benar ingin menghancurkan keluarga ini?! Apa kau benar-benar ingin menghancurkan keluarga Jamieson?! Kau yakin?!!" Ucap Lilia tak percaya.
"Sedikit yang kau tau, maka akan semakin baik Lilia!" Ucap James.
(DEG) "Aku tidak percaya ini! Kalian ternyata benar-benar ingin menghancurkan keluarga Jamieson?!! Ck kuharap kau benar-benar tidak akan melibatkan anak-anak!!!" Ucap Lilia kesal.
"Tidak akan! Mereka tidak akan terlibat! Dan kau tunggu saja kedepannya!!" Ucap James.
"Ck baiklah!" Ucap Lilia.
'Haah.. entah apa yang dia rencanakan, tapi aku harap dia tidak melakukan tindakan yang bodoh! Aku harap dia tidak menghancurkan keluarga Jamieson! Keluarga ini sudah berjaya sejak lama. Apa dia benar-benar harus menghancurkannya?! Tapi kenapa?!! Sebagai istrinya, aku malah tidak tau apa-apa! Sedikitpun rencananya, aku bahkan tidak tau!!! Benar-benar memuakkan!! Apakah ini karena wanita sialan itu?!!' - dalam hati Lilia.
"Hei James! Ini bukan karena wanita sialan itu kan?!!!" Tanya Lilia dengan tatapan tajam.
"Haah.. kenapa kau tiba-tiba membawanya lagi dalam percakapan kita ini hah?! Memangnya tadi ucapanku kurang jelas? Aku kan sudah bilang padamu tadi, bahwa aku tidak suka dicurigai! Apa kau masih ingin membahasnya?!" Ucap James yang langsung menatap Lilia dengan tatapan tajam.
(DEG) (Langsung memalingkan wajahnya) "Bu.. bukan begitu! Hanya saja.. kupikir mungkin kau ingin menghancurkan keluarga ini karena kau ingin memulai hidup baru dengannya. Aku hanya khawatir kalau kau bosan denganku. Apa kekhawatiranku ini salah? Aku hanya cemburu tau!" Ucap Lilia dengan wajah sedih.
"Ck sial! Kenapa kau harus cemburu sih?! Kau itu adalah wanita satu-satunya untukku! Kau itu adalah yang terbaik untukku! Jadi kau tidak perlu memikirkan itu! Aku sama sekali tidak tertarik padanya! Jadi hentikan omong kosongmu itu ya?! Jangan buat aku kesal di malam yang indah ini! Oke?!" Ucap James dengan senyum terpaksanya.
"Hm.. baiklah." Ucap Lilia.
'Ck. Kau itu memang tidak normal! Cemburu itu kan wajar! Tapi kenapa kau malah menyuruhku untuk tidak cemburu sih?! Haah.. kau itu memang sangat aneh!' - dalam hati Lilia.
"Hei hei, kalian sedang membicarakan apa nih? Sepertinya seru!" Ucap Harry yang tiba-tiba saja muncul dari arah belakang.
(DEG) Lilia pun langsung berbalik
"Eh papa? Papa di sini? Kenapa papa keluar? Apa anak-anak sudah selesai makan hamburger nya?" Tanya Lilia sembari tersenyum.
"Ya. Anak-anak sudah selesai makan!" Jawab Harry sembari tersenyum.
"Mama! Papa! Kakek!" Ucap Layla yang berlari ke arah mereka.
"Hei hei. Habis makan, jangan lari! Nanti kamu bisa muntah!" Ucap Lilia.
"Hehe iya ma. Ayo kita pulang. Besok Layla kan harus pergi ke sekolah!" Ucap Layla.
"Iya ayo. Dimana Robert?" Tanya Lilia.
"Aku nanti pulangnya ma. Aku masih mau bersama kakek!" Ucap Robert yang baru saja datang.
"Lho? Tapi besok kan kamu harus pergi ke sekolah Robert! Nanti kamu ngantuk lho kalau begadang!" Ucap Lilia.
"Haha tenang saja. Hanya sebentar saja kok. Nanti aku yang akan mengantar Robert pulang!" Ucap Harry.
"Iya ma. Hanya sebentar saja kok. Karena sudah lama juga aku tidak bertemu dengan kakek! Jadi Robert ingin membicarakan banyak hal! Apalagi tadi kan momennya terlalu singkat, karena Robert harus berburu dulu!!" Ucap Robert.
"Iya nih. Aku juga masih ingin menghabiskan waktu bersama cucuku! Jadi boleh ya menantuku?" Tanya Harry dengan wajah memohon.
"Ah baiklah pa. Robert boleh tetap di sini. Tapi jangan nyusahin kakek ya!" Ucap Lilia.
"Siap ma!" Ucap Robert yang langsung tersenyum cerah.
"Haah.. andai Layla juga boleh ikut. Tapi Layla gak kuat begadang!" Ucap Layla sedih.
"Yasudah, lain kali saja ya Layla. Sekarang ayo kita pulang!" Ucap James sembari mengelus kepala Layla.
"Baiklah pa! Sampai jumpa kakek! Dan jangan pulang larut malam ya kak!" Ucap Layla sembari tersenyum.
"Tentu." Ucap Robert.
"Ya. Sampai jumpa Layla!" Ucap Harry sembari tersenyum.
"Baiklah, kami pamit pulang dulu ya pa." Ucap James.
"Iya, hati-hati di jalan!" Ucap Harry.
"Iya." Ucap James.
Lalu James, Lilia dan Layla pun pergi
"Jadi.. apa yang ingin kau bicarakan dengan kakek, Robert?" Tanya Harry.
"Ini soal.."
"Rencana pembunuhanku!" Jawab Robert.
"Hah rencana pembunuhan?" Tanya Harry yang sedikit terkejut saat mendengarnya.
"Ya kek! Ini soal anak kecil tadi! Sekarang aku ingin membunuh lagi kek!" Ucap Robert.
"Ah iya! Jadi apa yang kamu rencanakan Robert?!" Tanya Harry.
"Aku berencana untuk membunuh seekor anjing milik temanku William! Setelah aku membunuh adik John, aku baru sadar kalau itu belum cukup untuk memuaskan rasa kekesalanku! Jadi aku memutuskan untuk membunuh hewan peliharaan kesayangan William! Karena tadi.. William juga ikut-ikutan melarangku untuk datang kesini!" Ucap Robert.
"Ah.. begitu ya! Tapi sekarang kan sudah malam. Apa kau yakin mau membunuh hewan peliharaannya William? Hewan nya kan pasti ada di dalam rumah!" Ucap Harry.
"Tidak kok kek. Setiap malam.. hewan milik William selalu berkeluyuran di luar rumah untuk mencari makanan!" Ucap Robert.
"Hm? Bagaimana kau bisa tau Robert?" Tanya Harry.
"Itu karena.."
To Be Continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments