(DEG) 'Si.. siapapun, tolong!!! Tolong Amy!! Amy takut!!' - dalam hati Amy.
Amy sangat ketakutan dan mulai menangis
"Wah wah wah aku seperti mendengar suara seseorang yang sedang menangis. Siapa ya?" Ucap Robert.
NGENG
(DEG) Amy langsung menutup mulutnya kuat-kuat
TAP TAP
Langkah kaki itu semakin mendekat
"Amy.. kau akan mati!" Ucap Robert.
(DEG) AMY SHOCK.
BUAK - ROBERT LANGSUNG MENENDANG GENTONG KOSONG TERSEBUT
BAK - AMY LANGSUNG TERJATUH
"AKHHHH!!" TERIAK AMY.
"Ups maaf ya adik kecil. Kak Robert tidak sengaja menendangmu." Ucap Robert dengan senyum menakutkannya.
Robert pun langsung mendekati Amy
TAP TAP
"J.. JANGAN MENDEKAT! KAK ROBERT JAHAT! HUWAA LEPASKAN AMY!!! AMY TAKUT!!!" TERIAK AMY.
Amy pun menangis histeris
(Langsung menghentikan langkahnya) "Hm.. maaf ya Amy. Kakak terpaksa melakukannya karena kesalahan fatal kakakmu John! Andai saja kakakmu tidak melakukan kesalahan, maka aku tidak akan jadi seperti ini. Sekarang kaulah yang harus menanggung dosa kakakmu itu. Ini tidak akan sakit kok. Sebisa mungkin, kau tidak akan mati dengan tragis seperti pak supir tadi." Ucap Robert.
"HUWAAAA AMY GAK MAU MATI!!!" UCAP AMY HISTERIS.
"Hm.. maaf ya Amy. Tapi Amy sudah kalah tadi. Amy kalah dalam permainan petak umpet! Kakak sudah menemukan Amy sih, makanya Amy harus mati sekarang! Maaf ya." Ucap Robert.
"HUWAAAA TOLONG AMY! TOLONG!!!" AMY TERUS HISTERIS.
"Hm.. sebaiknya Amy jangan menangis terus. Itu membuat kakak kesal!" Ucap Robert yang mulai menjadi kesal karena tangisan Amy.
"HUWAAA TOLONG!!!" AMY TERUS SAJA HISTERIS.
"Dasar anak kecil! Tadinya aku ingin membunuhmu dengan cepat, tapi kau malah semakin berisik! Hati nuraniku jadi hilang deh! Jadi aku akan menyiksamu dulu, sebelum mengirimmu ke alam baka!" Ucap Robert kesal.
"HUWAAA AMY GAK MAU MATI! GAK MAU!!" UCAP AMY HISTERIS.
"Kau tetap harus mati! Karena ini hukuman untuk John!" Ucap Robert tegas.
NGENG - SUARA GERGAJI MESIN
TAP TAP
CRATSSS
Robert perlahan memotong kaki Amy
"AKHHHHHHHHHH" - TERIAK AMY DENGAN SANGAT KENCANG.
"SIALAN! KAU BERISIK SEKALI, BOCAH KECIL!" TERIAK ROBERT.
Robert yang kesal pun langsung memotong kepala Amy
SRATSSS
TAK - Kepala Amy pun terlepas dari badannya
"Haah.. akhirnya mati juga! Aku benar-benar tidak tahan dengan suaranya! Benar-benar mengganggu!" Ucap Robert.
Robert pun langsung mencabik-cabik tubuh Amy
"MATI KAU! MATI!" UCAP ROBERT.
(Skip) Tak lama kemudian, Robert pun akhirnya tenang setelah menyelesaikan aksinya tersebut!
Tubuh Amy pun sudah hancur tak bersisa
"Akhirnya selesai juga. Aku senang sekarang!" Ucap Robert menyeringai.
Robert pun langsung membuang gergaji mesinnya dan langsung berjalan menuju ke depan rumahnya --
(Melihat penjaga) "Hei kau, kerja bagus! Terima kasih ya." Ucap Robert sembari tersenyum.
"Iya tuan." Ucap penjaga laki-laki bernama Jim. Jim membungkukkan badannya.
"Hm." Ucap Robert menyeringai.
Lalu Robert pun masuk ke dalam rumahnya
'Fyuhh syukurlah aku sempat menutup pagarnya, sebelum gadis kecil itu berhasil kabur!' - dalam hati Jim.
(Skip) ke Robert
... - Robert
"Robert, kau juga sudah selesai?" Tanya Lilia.
"Ya ma. Dimana Layla?" Ucap Robert.
"Dia sedang mandi sekarang." Ucap Lilia.
"Kau juga mandilah sana. Karena nanti malam, kita akan pergi." Ucap James.
"Ah iya, acara keluarganya! Aku akan membersihkan diri sekarang!" Ucap Robert.
"Hm." Ucap James.
Robert pun langsung berlari ke kamar
"Bi, bibi!" Panggil Lilia.
Pembantu rumah pun langsung berdatangan
"Ya nyonya. Kami sudah membawa peralatan pembersih untuk membersihkannya!" Ucap pembantu bernama Nana.
"Bagus! Kalian memang bisa diandalkan!" Ucap Lilia senang.
"Ya nyonya. Sekarang kami akan membersihkannya." Ucap Nana.
"Ya, cepatlah!" Ucap Lilia.
"Baik nyonya!" Ucap semua pembantu.
"Jangan lupa bersihkan juga kekacauan yang ada di belakang rumah!" Ucap James.
"Baik tuan!" Ucap semua pembantu.
"Hm. Ayo sayang, kita ke kamar." Ucap James.
"Ya sayang. Ayo." Ucap Lilia.
James dan Lilia pun langsung pergi ke kamar
(Menahan muntah) "Hmph." Ucap salah satu pembantu.
"Hei, kau harus terbiasa dengan ini! Jangan sampai membuat kesalahan atau kau akan bernasib sama seperti dia!" Ucap pembantu Nana.
"I.. iya. Ta.. tapi dia supir yang sudah lama bekerja disini kan?" Tanya pembantu tersebut.
"Ya benar. Tapi dia telah melakukan kesalahan! Dan keluarga Jamieson, bukanlah keluarga yang pemaaf! Jadi kalian juga berhati-hatilah selama tinggal disini dan jangan lakukan kesalahan! Atau kalian akan berakhir mengenaskan seperti dia!" Ucap Nana.
"Baik!" Ucap semua pembantu.
"Hm sekarang cepat bersihkan! Kita tidak punya banyak waktu!" Ucap Nana.
"Baik!" Ucap semua pembantu.
Mereka semua pun langsung membersihkan seluruh kekacauannya!
'Huwek aku rasanya ingin muntah! Tapi aku tidak boleh melakukan kesalahan atau aku akan berakhir mengenaskan seperti pria tua ini. Aku harus berhati-hati mulai sekarang, karena mereka bukan keluarga biasa! Mereka semua keluarga psikopat!' - dalam hati salah satu pembantu.
Byurr
Srak Srak
Para pembantu pun mulai membersihkan semuanya
(Skip) ke Lilia
"Mereka benar-benar sangat mirip denganmu ya. Saat aku melihat mereka, aku jadi seperti melihatmu." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Ah kau ini bisa saja. Mereka berdua kan memang anak-anakku. Oleh karena itu, mereka sangat mirip denganku!" Ucap James sembari mengelus pipi Lilia.
"Ya aku tau. Mereka benar-benar mewarisi genmu!" Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Ya. Ini adalah gen turun-temurun. Jadi tidak kaget jika mereka sebrutal diriku di usia mereka yang sangat muda. Karena dulu pun, aku juga begitu. Malahan dulu aku sering membunuh orang-orang!" Ucap James.
"Ya aku tau. Oleh karena itu, aku jadi semakin mencintaimu!" Ucap Lilia.
"Ah begitu ya! Kalau begitu, aku harus membantai semua orang yang ada di kota ini nih. Agar kau bisa semakin mencintaiku!" Ucap James menyeringai.
"Hahaha jangan begitu juga kali. Nanti ini jadi kota berhantu lagi! Hahaha." Ucap Lilia.
"Hahaha tidak papa. Yang penting kan, aku punya kalian!" Ucap James.
"Ah suamiku ini bisa saja! Aku jadi semakin mencintaimu deh!" Ucap Lilia.
"Aku juga mencintaimu!" Ucap James yang langsung mencium Lilia.
"Hm." Ucap Lilia.
(Skip) Malam hari pun tiba!
"Kalian sudah siap, anak-anak?" Tanya James.
"Siap!" Jawab Robert dan Layla serempak.
"Hahaha bagus!" Ucap James.
Tiba-tiba Lilia pun datang
"Wah wah wah anak-anakku ini kelihatan sangat cantik dan tampan! Kalian juga sangat keren!" Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Ya tentu saja! Kami kan anak papa dan mama!" Ucap Robert dan Layla kompak.
"Hah dengar kan? Mereka itu anak-anakku! Tentu saja mereka juga keren sepertiku!" Ucap James bangga.
"Hahaha iya iya." Ucap Lilia.
"Kau narsis sekali sih." Bisik Lilia.
"Tentu saja narsis, kan di depan istriku!" Bisik James.
Cup - James pun mengecup telinga Lilia
"Ew jangan lakukan adegan dewasa di sini! Kami masih anak-anak!" Ucap Layla yang tampak jijik melihatnya.
"Ya benar." Ucap Robert.
"Haha maaf ya anak-anak. Papa kalian ini memang suka sekali ngambil kesempatan!" Ucap Lilia.
"Ya begitulah. Maaf ya." Ucap James sembari tersenyum.
"Hm." Ucap Robert dan Layla dengan tatapan dingin.
James dan Lilia hanya tersenyum
Tiba-tiba ada 2 ibu-ibu yang melewati mereka
"Eh keluarga Jamieson. Kalian mau pergi kemana malam-malam begini?" Tanya ibu-ibu pertama sembari tersenyum.
"Eh ibu! Kami sekeluarga mau pergi ke acara keluarga!" Jawab Lilia.
"Ah acara keluarga ya? Kok malam-malam begini sih? Bukan tadi siang atau tadi pagi?" Tanya ibu-ibu kedua.
"Karena memang keluarga kami hanya bisa berkumpul pada malam hari. Biasalah orang sibuk." Jawab James dengan ramah.
"Ah iya juga. Pak James kan seorang pebisnis. Pastilah keluarganya juga begitu." Ucap ibu-ibu kedua.
"Ya benar. Keluarga mereka kan sangat kaya. Jadi pasti hanya bisa bertemu saat malam hari!" Ucap ibu-ibu pertama.
"Iya benar bu." Ucap James sembari tersenyum.
"Ah kalau begitu, selamat bersenang-senang ya pak. Hati-hati di jalan!" Ucap ibu-ibu pertama.
"Ya tentu saja. Kami permisi dulu ya Bu." Ucap James ramah.
"Ya." Ucap kedua ibu-ibu tersebut.
"Baiklah anak-anak, ayo masuk ke mobil!" Ucap James.
"Baik papa." Ucap Robert dan Layla.
James, Robert dan Layla pun langsung masuk ke dalam mobil
"Tolong jaga rumah ya." Ucap Lilia kepada penjaga rumahnya.
"Ya tentu saja nyonya." Ucap Jim sembari membungkukkan badannya.
Lilia tersenyum
"Baiklah ibu-ibu, kami permisi dulu ya." Ucap Lilia sembari tersenyum.
"Ya, hati-hati bu di jalan." Ucap ibu-ibu kedua.
"Ya bu, tentu saja." Ucap Lilia sembari tersenyum.
Lalu Lilia pun langsung masuk ke dalam mobil dan mereka pun langsung pergi!
"Hm.. mereka memang keluarga yang sempurna ya. Aku iri melihatnya!" Ucap ibu-ibu pertama.
"Ya aku juga! Tapi.. ada keanehan di keluarga itu!" Ucap ibu-ibu kedua.
"Hah keanehan? Keanehan apa?" Tanya ibu-ibu pertama kaget.
To be continued...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments