GARIS TAKDIR
Senyuman bahagia terukir diwajahnya. Gadis cantik bernama Arelta Adelina terus saja memandangi cermin menatap pantulan dirinya dengan balutan gaun pengantin. Rasanya sangat bahagia bagi Arelta, Setelah dua tahun tahun bersama akhirnya ia akan menikah dengan pria yang dicintainya
Sementara Abian, ia sudah bersiap dan akan pergi keacara pernikahan kalian digelar namun saat ingin memasuki mobil ponselnya berdering, Abian pun segera mengangkatnya
"Halo" Ucap Abian saat panggilan tersambung
"Dokter Abian Maaf menganggu, ada pasien darurat yang membutuhkan penanganan sekarang tapi dokter lain tak ada yang bisa melakukannya kecuali dokter Abian "
Abian terdiam mendengarnya, hari ini adalah pernikahan nya tapi menolong orang yang membutuhkan pertolongan adalah kewajiban dan sumpah nya sebagai dokter
Abian melirik jam ditangan melihat waktu yang terus berputar menyisakan dua jam sebelum pernikahannya dilaksanakan
"Baiklah, siapkan ruang operasi nya saya akan segera menuju kesana " Ucap Abian yang akhirnya mengambil keputusan untuk menolong pasiennya
**
Disini lain. Disebuah kuburan terlihat seorang pria tengah terduduk menangisi makam didepan, Ia memegang nisan itu tampak dari wajahnya ia sangat sedih dan kehilangan
"Mengapa kau meninggalkan aku, Kita sudah berjanji akan hidup bersama. Aku mohon kembalilah "Lirihnya dengan buliran air mata nya terus mengalir membasahi pipinya
"Sudahlah Axsa, ikhlaskan Tania ini sudah satu tahun berlalu. Apa kau akan tetap seperti ini" Ucap seorang pria lainnya
"Mengapa semua meninggalkan aku..Mami, Papi, adiku, dan bahkan Tania??. Apa salah aku hingga tuhan begitu tega denganku" lirihnya saat meratapi betapa malangnya nasibnya
Sementara itu Abian telah selesai memberikan penanganan dan operasi. Ia segera bergegas Menganti pakaiannya, sambil sesekali ia melirik jam ditangannya melihat waktu yang tersisa beberapa menit
Dan disisi lain Arelta juga terus menghubungi Abian namun pria itu tak kunjung mengangkatnya
"Apa Abian mengangkatnya?" Ucap Pak Aden yang merupakan ayah Arelta
"Belum yah !!" Jawabnyayang terus menghubungi Abian
Beberapa kali Arelta terus menghubuginya namun abain tak juga menjawab hingga saat melihat jam yang telah melewati waktu acara membuat Arelta semakin gelisah
'Abian aku mohon angkatlah' batinnya
_"Halo ta"_ ucap Abian dari seberang sana saat panggilannya terhubung
_"Akhirnya kamu mengangkatnya, Kamu baik baik sajakan! Kamu Dimana sekarang. Kenapa kamu belum datang abian!!" Ucapnya, yang langsung mendapatkan banyak pertanyaan dari Arelta_
"Maafkan aku sayang, mungkin aku akan sedikit terlambat, Tadi ada hal mendadak yang harus aku lakukan dirumah sakit tapi sekarang aku sedang menuju kesana" Ucapnya "Tolong tunggu aku sebentar lagi"
Arelta mengelah nafas lega, " Baiklah, aku akan menunggumu. Berhati-hatilah, abian! Aku mencintaimu"
"Aku akan cepat datang, tunggu aku sayang. Aku juga mencintaimu"Abian langsung menancapkan gas nya melaju pergi dengan kencang
Arelta menarik nafas leganya lalu memberi tahu ayahnya, Abian sebentar lagi akan datang
Semetara itu Abian melaju dengan kecepatan kencang. Pikirannya terus memikirkan Arelta ia merasa bersalah sampai ia tidak fokus menyetir dan hampir saja menabarak seseorang
Abian memberhentikan mobilnya lalu keluar menolong seorang pria yang hampir ia tabrak itu
"Apa anda baik-baik saja" Tanya nya yang memastikan keadaan pria itu
"Aku baik-baik saja" jawab pria itu dengan nada tak bergairah nya
"Apa anda yakin baik-baik saja?? Saya sungguh minta maaf saya sedang terburu-buru"
"Aku bilang baik-baik saja!! LEPASKAN AKU" Bentaknya, Penampilan pria itu tampak sangat kacau
Pria itu pergi setelah membentak Abian, Namun Abian tetap merasa tak enak dan ingin meminta maaf padanya lagi.
Abian mengejar pria itu, Namun saat itu juga Abian melihat sebuah mobil melaju kencang kearah pria itu, Dengan cepat Abian Langsung masuk kedalam mobilnya, dan menghidupkan mesin
_Brakkkk..Burghh_
Abian membanting setirnya hingga tabrakan itu pun terjadi. Mobil Abian terpental, dan berguling -guling membawa Abian yang berada didalam nya
_Prakakk_
Sebuah gelas yang sedang dipengang oleh Arelta tiba-tiba terjatuh, ia hendak membersihkan pecahan gelasnya Namun tangannya malah tak sengaja terkena serpihan, dan berdarah.
"Ahhhkk" Arleta langsung mengisap darah ditangannya. Perasaanya menjadi tak enak sekarang
Gadis itu meraih ponselnya lalu menghubungi nomor Abian
Sementara disisi lain
Orang-orang tengah mengerumuni tempat kecelakan itu. Bayak orang berkumpul untuk menonton dan juga para polisi yang mengevaluasi Korban
"Ada satu lagi didalam mobil sana pak" ucap salah satu orang disana yang menunjuk pada mobil Abian yang sudah terbalik itu
ARELTA POV
Panggilan telpon itu tersambung
"Haloo Abian, Kamu baik-baik saja kan??" Ucap Arelta yang entah mengapa sekarang merasa khawatir
"Halo..maaf nona apa anda keluarga nya" jawab orang lain dari balik sambungkan itu dan bukan Abian
"Anda siapa?? Mengapa ponsel ini ada pada anda?? Dimana Abian" Ucap Arelta merasa bingung
"Maaf nona, saya petugas rumah sakit, orang yang anda maksud telah mengalami kecelakaan dan sedang dilarikan kerumah sakit saat ini"
Bak tersambar petir seketika kaki Arelta melemas dan terjatuh. Pak Aden yang baru saja masuk langsung mengahmpiri putrinya yang tiba-tiba duduk dan menangis itu " Ada apa sayang?? Apa yang terjadi mengapa kamu menangis" tanyanya
"Hkss ... A-bian ayah, Abian kecelakaan "jawabnya dengan bibir bergetar
Pak Aden mengambil ponselnya "halo apa yang kau katakan?? Dimana dia sekarang"
"Korban mengalami kecelakaan sekitar 20 menit lalu dan sedang menuju ruang sakit ****!! Anda bisa langsung kesana untuk informasi lanjutnya"
Panggilan itu pun langsung terputus
Arelta Bergegas mengangkat gaun nya dan hendak pergi namun Pak Aden menahan nya
"Kamu mau kemana??" menahan tangannya
"Lepaskan aku ayah, aku ingin pergi menemui Abian " berontaknya
"Tenanglah Arelta..kita akan kesana bersama" ucapnya yang lansgung memeluk putrinya
**
Arelta tak henti-hetinya menangis saat menunggu Abian yang masih berada diruang operasi.Sungguh Arelta tidak menyangkaka jika dihari yang harusnya bahagia untuk nya akan seperti ini
Beberapa saat kemudian dokter pun keluar, gadis itu langsung berlari menghampiri sang dokter
"Bagaimana dengan keadaan Abian, Dia baik baik saja kan dok?? "
"Maaf kan saya Nona, saya sudah melakukan yang terbaik tapi dokter Abian tidak bisa kami selamatkan " Ucap dokter itu dengan berat hati
"Tidak mungkin!! Hikss Abian tidak mungkin meninggal" Arelta menangis lalu menerobos masuk kedalam, Melihat Abian yang terbaring pucat dan sudah tak bernyawa.
"Abian!! Aku mohon bangun..Aku mohon" Tangisnya yang memeluk erat tubuh dingin Abian
"Aku mohon bangunlah..kau bilang akan selamanya bersamaku, aku mohon bangunlah Abian" lirihnya menangkup wajah pucat Abian
"Sudah Nak, kamu harus ikhlas biarkan dia tenang" Ucap Pak Aden yang berusaha memenangkan putrinya
Arelta menangis sejadi jadinya sungguh ia belum siap kehilangan secepat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Aihhhh awal yg sulit...
salken, Thor....
2023-10-13
0
Grenny
semangat thorr
2023-10-11
0