20. Senang Menggoda

Hari itu Aiden menghadiri pernikahan Hendrik, kakak dari Rayyan, sahabat Aiden. Pernikahan yang tanpa di hadiri tamu undangan, namun sah di mata hukum dan agama. Karena permintaan pengantin wanita yang tidak ingin mengadakan resepsi pernikahan.

"Masa iya nggak ada perayaannya sama sekali, Tuan? Minimal sama keluarga, lah! Foto bersama buat kenang kenangan. Kalau seperti ini, Tuan menikah macam di gerebek warga. Atau mungkin seperti seorang suami yang diam-diam menikah dengan wanita simpanannya, takut ketahuan sama istri sah,,"cetus Andi, asisten Rayyan yang merasa tidak enak hati juga jika Hendrik dan Sumi sudah menikah secara sah dan menjadi suami-istri, tapi tidak ada perayaan apapun.

"Benar sekali kata Andi. Masa nggak ada perayaan sedikit pun? Bagaimana jika kedua buah keluarga mempelai nanti malam kumpul-kumpul? Terus kita mengadakan acara panggang memanggang di belakang rumah Rayyan. Pasti seru, deh,"timpal Aiden.

"Kesempatan emas tidak boleh dilewatkan,"gumam Aiden dalam hati dengan senyuman penuh arti.

"Kenapa aku merasa senyuman dan ekspresi wajah Tuan mencurigakan, ya? Sepertinya Tuan sedang merencanakan sesuatu,"gumam Roni dalam hati seraya memicingkan sebelah matanya, saat melihat ekspresi wajah majikannya nampak tersirat sesuatu yang mencurigakan.

"Wahh.. ide Tuan Aiden memang cemerlang. Kita bisa memanggang ikan, ayam, lobster, daging dan juga sosis di alam terbuka. Pasti asyik dan seru. Nyonya Sumi juga tidak perlu takut kelelahan,"sahut Andi antusias.

"Bagus juga. Jika kakak tidak ingin mengadakan acara resepsi pernikahan, merayakan bersama dengan keluarga malah lebih bagus,"timpal Rayyan setuju dengan ide Aiden dan Andi.

"O... o.. o.."

"Plak!"

"Otak kamu isinya cuma makan jadi kalau urusan makan pasti cepat,"ucap Roni cepat tanpa titik koma setelah Andi menepuk pundaknya.

Sumi mengernyitkan keningnya menatap Hendrik, agak terkejut setelah melihat Roni yang gagap.

"Roni memang gagap dari kecil,"ujar Hendrik yang seolah mengerti arti tatapan Sumi.

"Sebagai makhluk hidup, kita memang butuh makanan dan minuman. Karena makan dan minum merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bertahan hidup. Hidup tanpa makan dan minum dapat menyebabkan malfungsi terjadi pada organ tubuh manusia. Pasalnya, makanan merupakan sumber energi untuk menjalankan sistem tubuh secara optimal. Karena kita bukan petapa yang bisa hidup tanpa makan dan minum,"sahut Andi berkilah.

"I.. i.."

"Plak!"

"Itu cuma alasan kamu saja!"cibir Roni setelah di tepuk pundaknya.

"Sudah! Sudah! Mending kalian siapkan semuanya untuk acara nanti malam,"tandas Rayyan.

***

"Kenapa kamu datang terlambat? Padahal, kemarin yang punya usul buat bikin perayaan, 'kan, kamu,"ujar Rayyan saat Aiden baru saja datang, sedangkan acaranya sudah dimulai dua puluh menit yang lalu.

"Aku ada pekerjaan mendadak. Karena itu aku jadi terlambat,"sahut Aiden seraya mengedarkan pandangan matanya ke sekelilingnya.

"Acara perkenalan keluarga sudah selesai, kamu baru datang. Semua itu adalah keluarga dari kak Sumi,"ujar Rayyan yang melihat Aiden menatap orang-orang yang ada di tempat itu.

"Aku menyapa kakak kamu dulu,"pamit Aiden saat melihat Yuniar. Senyuman tipis terbit di bibir pria rupawan itu.

Aiden berjalan mendekati Hendrik dan Sumi untuk menyapa sepasang pengantin baru itu. Namun mata pria itu tetap mengawasi pergerakan Yuniar.

Yuniar nampak bicara dengan seorang pelayan, lalu gadis itu berjalan menjauhi kerumunan orang-orang yang ada di tempat itu. Melihat Yuniar berjalan menjauhi kerumunan, Aiden pun mengikuti Yuniar.

"Benarkan firasat ku? Tuan punya rencana. Dia ingin Tuan Rayyan mengadakan pesta pernikahan ini hanya untuk mendekati nona Yuniar,"gumam Roni yang dari tadi mengawasi gerak-gerik majikannya. Melihat Aiden yang mengikuti Yuniar.

Yuniar melangkah masuk ke dalam rumah itu seraya menatap ke sekeliling. Mengingat arah toilet yang dikatakan oleh pelayan tadi.

"Suami kakak benar-benar orang kaya. Rumahnya besar dan bagus. Dulu aku cuma bisa melihat rumah sebagus ini lewat televisi. Aku tidak pernah menyangka bisa masuk ke rumah sebagus ini. Dan rumah sebagus ini adalah rumah suami kakak,"gumam Yuniar merasa takjub dengan rumah kakak iparnya.

Yuniar berjalan menuju toilet seraya mengamati isi rumah itu tanpa menyadari Aiden yang mengikutinya. Gadis itu berada di dalam toilet selama beberapa menit. Kemudian keluar dari dalam toilet. Walaupun tadi sudah merapikan penampilannya di dalam toilet, namun Yuniar kembali bercermin di lemari besar yang tidak jauh dari pintu keluar.

"Tidak usah bercermin lagi! Bagaimana pun, calon istri ku tetap cantik, kok,"

"Deg"

Suara bariton yang mendayu lembut ditelinga Yuniar itu membuat Yuniar membulatkan matanya dan membeku di tempatnya berdiri. Seketika jantung Yuniar berdetak kencang tak beraturan. Yuniar tahu betul suara siapa yang menyapa pendengarannya itu.

"Dia? Ini suaranya. Kenapa dia bisa ada di sini?"gumam Yuniar dalam hati. Gadis itu tidak berani menoleh sedikitpun ke arah suara itu berasal.

Melihat Yuniar yang diam membeku, Aiden pun tersenyum smirk. Pria itu berjalan lebih dekat ke arah Yuniar.

"Jadi, kapan kita akan menikah?"bisik Aiden tepat di telinga Yuniar. Bahkan hembusan napas pria itu terasa hangat di leher Yuniar.

"Akkh!"pekik Yuniar spontan mendorong dada Aiden dan menjauh dari Aiden.

"Brugk"

Punggung Yuniar malah terbentur kaca lemari tempatnya bercermin tadi, karena tubuhnya jadi tidak seimbang setelah mendorong Aiden. Aiden tersenyum penuh arti. Pria itu meletakkan kedua tangannya di kaca lemari tempat Yuniar bersandar saat ini. Tepatnya di kanan dan kiri tubuh Yuniar hingga mengunci pergerakan Yuniar.

"Sayang... Jangan berteriak! Kenapa kamu senang sekali berteriak? Apa saat malam pertama kita nanti, kamu juga akan berteriak seperti ini?"tanya Aiden dengan suara lembut dan tenang. Seulas senyuman manis yang menawan menghiasi wajah pria rupawan yang sudah matang itu.

Matang? Buah kali. Tapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pria matang? Pria yang berusia matang adalah para pria yang akan senantiasa memperlakukan pasangannya atau orang-orang di sekitarnya dengan penuh rasa hormat. Pria ini akan berusaha menunjukkan sikap terbaik pada pasangan, rekan kerja, teman atau juga keluarganya.

"Dasar mesum! Siapa juga yang mau menikah dengan pria petualang cinta seperti dia?"umpat Yuniar dalam hati saat Aiden mengatakan bahwa dirinya akan berteriak di malam pertama mereka.

Gadis itu memalingkan wajahnya tidak mau menatap wajah Aiden yang berada persis di depannya,"Bagaimana ini? Bagaimana caranya agar aku bisa lepas dari dia?"

Yuniar ingin sekali pergi dari tempat itu. Keluar dari kungkungan Aiden, tapi pria itu nampak bergeming di tempatnya. Takut. Itulah yang saat ini dirasakan oleh Yuniar. Pria yang benar-benar tampan, menawan dan dari kalangan atas. Tapi malah membuat Yuniar ketakutan.

"Jadi, kapan kamu akan menikah dengan aku?Akan aku buatkan pesta pernikahan yang megah untuk mu. Mau bulan madu kemana? Pasti akan aku turuti,"ujar Aiden masih dengan senyumannya yang menawan.

"Si.. siapa yang mau menikah dengan,Tuan? Aku tidak pernah bilang mau menikah dengan, Tuan,"ucap Yuniar tergagap. Wajah Aiden yang begitu dekat membuat jantung Yuniar semakin berdetak kencang tidak beraturan.

"Kemarin kamu sudah mencium aku tanpa izin dari ku. Kamu juga sudah menyita waktu ku karena kamu terkena ulat bulu kemarin. Jadi, kamu mau menikah dengan ku, atau mengganti waktu ku dan ciuman yang kamu curi dariku?"tanya Aiden tersenyum smirk.

"Srett.."

Tiba-tiba Yuniar memerosotkan tubuhnya dan langsung berlari meninggalkan Aiden. Aiden terkekeh kecil menatap punggung Yuniar yang menghilang di balik pintu.

"Dia menggemaskan sekali. Seperti kucing kecil yang manis dan sedikit liar,"gumam Aiden yang benar-benar merasa senang bisa menggoda Yuniar.

Gadis polos yang sama sekali tidak tertarik padanya. Bahkan selalu menghindar dan terlihat ketakutan saat di dekatinya. Namun hal itu malah membuat Aiden tambah senang menggoda Yuniar.

"Tuan sepertinya sangat bahagia bisa menggoda nona Yuniar,"gumam Roni dalam hati yang ternyata mengawasi Aiden dari tempat tersembunyi. Pemuda itu hanya bisa menghela napas panjang melihat kelakuan majikannya yang sedang menggoda seorang gadis.

Sedangkan Yuniar merasa sangat lega karena bisa kabur dari Aiden.

"Astagaa.! Dia sudah persis seperti hantu. Dia selalu muncul di mana-mana. Aku semakin takut padanya,"gumam Yuniar bergegas kembali pada keluarganya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

Terpopuler

Comments

Pisces97

Pisces97

jangan gitu Aiden dia masih volos 🤭

2024-04-08

1

Anonim

Anonim

Yanuar sebenarnya mengagumi Raiden diam2

2023-11-11

3

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

ini Sumi kakaknya Yuniar kah

2023-11-04

1

lihat semua
Episodes
1 1. Di Hadang
2 2. Hanya Terimakasih ?
3 3. Tekad Bulat
4 4. Sama-sama Keras Kepala
5 5. Persentase
6 6. Dengan Syarat
7 7. Perjanjian Pra Nikah
8 8. Menyerah
9 9. Berbohong
10 10. Di Awasi
11 11. Pelayan Berambut Pendek
12 12. Malu
13 13. Berlagak Seperti Nyonya
14 14. Adik Aiden
15 15. Mencari Muka
16 16. Menarik
17 17. Alam Mendukung
18 18. Dari Mana Dia Tahu?
19 19. Berapa Harus Mengganti?
20 20. Senang Menggoda
21 21. Keinginan.
22 22. Sadar
23 23. Tidak Apa-apa
24 24. Bertekad
25 25. Dibalikkan
26 26. Merasa Berhasil
27 27. Aroma Kecemburuan
28 28. Membangkang
29 29. Hasil Lab
30 30. Secerah Harapan
31 31. Demi Aiden
32 32. Asumsi
33 33. Kedua
34 34. Tidak Rela
35 35. Rekaman
36 36. Memutar Balikkan Fakta
37 37. Merasa Bersalah
38 38. Pamit
39 39. Berat Hati
40 40. Mengagumi Tanpa Memiliki
41 41. Menilai
42 42. Bahagia
43 43. Cemburu, Ya?
44 44. Salah Bicara
45 45. Untung Saja
46 46. Menghindar
47 47. By
48 48. Dilema
49 49. Modus
50 50. Mengganjal
51 51. Nampak Enggan
52 52. Belum Siap
53 53. Mengantisipasi
54 54. Was-was dan Bimbang
55 55. Belum Sadar
56 56. Rendah Diri
57 57. Terkejut Dan Penasaran
58 58. Kenapa?
59 59. Jaga Hatimu!
60 60. Sesak
61 61. Karena Kamu
62 62. Kalut
63 63. Lain Kali
64 64. Magang
65 65. Menguping
66 66. Sudah Terlanjur
67 67. Latihan Ganda
68 68. Bersikap Profesional
69 69. Idaman Banget
70 70. Memilih Mengalah
71 71. MBA
72 72. Biarkan Saja
73 73. Unfaedah
74 74. Mengancam
75 75. Jika
76 76. Hanya Milikku
77 77. Suka Yang Lokal
78 78. Saran
79 79. Bekal
80 80. Malu
81 81. Formal
82 82. Mengamuk
83 83. Kamu Pantas
84 84. Tidak Berani
85 85. Meminta Bantuan
86 86. Merasa Masuk Perangkap
87 87. Emosi
88 88. Menyesal
89 89. Tidak Becus
90 90. Berpura-pura
91 91. Membantu
92 92. Diam
93 93. Merendahkan
94 94. Berniat Kabur
95 95. Kapan Bahagia?
96 96. Berita
97 97. Sedih Atau Bahagia?
98 98. Memprovokasi
99 99. Buktikan!
100 100. Cara Membujuk
101 101. Pingsan
102 102. Merasa Dikhianati
103 103. Apa Salah?
104 104. Cerai
105 105. Dengan Syarat
106 106. Solusi Yang Mana?
107 107. Mentah-mentah
108 108. Kepercayaan
109 109. Tidak Mau
110 110. Virus Abadi
111 111. Menjelaskan
112 112. Siapa Yang Datang?
113 113. Mengelola Ekspresi
114 114. Merasa Lega
115 115. Pegang Dia!
116 116. Terlalu Kuat
117 117. Apa Benar ?
118 118. Menyergap
119 119. Dasar Absurd!
120 120. Pisah Kamar
121 121. Sayangnya, Iya.
122 122. Mengunjungi
123 123. Terlalu Memuji
124 124. Perasaan Sebenarnya
125 125. Bicara Dengan Siapa?
126 126. Yang Terakhir
127 127. Resep Dan Novel Baru
Episodes

Updated 127 Episodes

1
1. Di Hadang
2
2. Hanya Terimakasih ?
3
3. Tekad Bulat
4
4. Sama-sama Keras Kepala
5
5. Persentase
6
6. Dengan Syarat
7
7. Perjanjian Pra Nikah
8
8. Menyerah
9
9. Berbohong
10
10. Di Awasi
11
11. Pelayan Berambut Pendek
12
12. Malu
13
13. Berlagak Seperti Nyonya
14
14. Adik Aiden
15
15. Mencari Muka
16
16. Menarik
17
17. Alam Mendukung
18
18. Dari Mana Dia Tahu?
19
19. Berapa Harus Mengganti?
20
20. Senang Menggoda
21
21. Keinginan.
22
22. Sadar
23
23. Tidak Apa-apa
24
24. Bertekad
25
25. Dibalikkan
26
26. Merasa Berhasil
27
27. Aroma Kecemburuan
28
28. Membangkang
29
29. Hasil Lab
30
30. Secerah Harapan
31
31. Demi Aiden
32
32. Asumsi
33
33. Kedua
34
34. Tidak Rela
35
35. Rekaman
36
36. Memutar Balikkan Fakta
37
37. Merasa Bersalah
38
38. Pamit
39
39. Berat Hati
40
40. Mengagumi Tanpa Memiliki
41
41. Menilai
42
42. Bahagia
43
43. Cemburu, Ya?
44
44. Salah Bicara
45
45. Untung Saja
46
46. Menghindar
47
47. By
48
48. Dilema
49
49. Modus
50
50. Mengganjal
51
51. Nampak Enggan
52
52. Belum Siap
53
53. Mengantisipasi
54
54. Was-was dan Bimbang
55
55. Belum Sadar
56
56. Rendah Diri
57
57. Terkejut Dan Penasaran
58
58. Kenapa?
59
59. Jaga Hatimu!
60
60. Sesak
61
61. Karena Kamu
62
62. Kalut
63
63. Lain Kali
64
64. Magang
65
65. Menguping
66
66. Sudah Terlanjur
67
67. Latihan Ganda
68
68. Bersikap Profesional
69
69. Idaman Banget
70
70. Memilih Mengalah
71
71. MBA
72
72. Biarkan Saja
73
73. Unfaedah
74
74. Mengancam
75
75. Jika
76
76. Hanya Milikku
77
77. Suka Yang Lokal
78
78. Saran
79
79. Bekal
80
80. Malu
81
81. Formal
82
82. Mengamuk
83
83. Kamu Pantas
84
84. Tidak Berani
85
85. Meminta Bantuan
86
86. Merasa Masuk Perangkap
87
87. Emosi
88
88. Menyesal
89
89. Tidak Becus
90
90. Berpura-pura
91
91. Membantu
92
92. Diam
93
93. Merendahkan
94
94. Berniat Kabur
95
95. Kapan Bahagia?
96
96. Berita
97
97. Sedih Atau Bahagia?
98
98. Memprovokasi
99
99. Buktikan!
100
100. Cara Membujuk
101
101. Pingsan
102
102. Merasa Dikhianati
103
103. Apa Salah?
104
104. Cerai
105
105. Dengan Syarat
106
106. Solusi Yang Mana?
107
107. Mentah-mentah
108
108. Kepercayaan
109
109. Tidak Mau
110
110. Virus Abadi
111
111. Menjelaskan
112
112. Siapa Yang Datang?
113
113. Mengelola Ekspresi
114
114. Merasa Lega
115
115. Pegang Dia!
116
116. Terlalu Kuat
117
117. Apa Benar ?
118
118. Menyergap
119
119. Dasar Absurd!
120
120. Pisah Kamar
121
121. Sayangnya, Iya.
122
122. Mengunjungi
123
123. Terlalu Memuji
124
124. Perasaan Sebenarnya
125
125. Bicara Dengan Siapa?
126
126. Yang Terakhir
127
127. Resep Dan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!