Sita Hanya Untuk Arka

Sita Hanya Untuk Arka

Awal Mula

"Bunda Sita berangkat ya..." teriak Sita yang langsung pergi begitu saja mengendarai sepeda motornya.

"iya hati-hati." seru ibu Sita yang bernama Riska.

Sita kini sudah berusia 20 tahun, sudah dua tahun ia melakukan aktivitasnya dengan bekerja di salah satu toko kue yang berada di dalam mall. Namun tak hanya bekerja, ia juga kuliah di salah satu universitas di Jakarta. Bosnya yang bernama Bu Dewi tidak melarangnya untuk bekerja sambil kuliah, justru beliau suka dan mendukung aktivitas yang dijalani Sita saat ini.

"Pagi Mbak Ayu." sapa Sita pada salah satu rekan kerjanya yang juga baru saja datang.

"Tumben Sita kamu datangnya bareng aku, biasanya datang duluan?" tanya Ayu.

Sita memang selalu berangkat lebih awal ke tempat kerja dikarenakan ia merasa tidak enak kepada bosnya yaitu Bu Dewi karena yang sudah terlalu baik padanya. Meskipun sebenarnya Bu Dewi ingin Sita bersikap sama seperti karyawan yang lainnya, tapi tetap saja Sita ingin datang lebih awal walau untuk membersihkan toko terlebih dahulu.

"Iya nih mbak, semalam nglembur tugas kuliah di tambah lagi sedang kedatangan tamu bulanan. Jadi tidurnya kemalaman terus bangunnya kesiangan karena gak mikirin sholat subuh juga." jelas Sita.

Sita ini juga bisa dikatakan anak yang lumayan religius, bahkan sudah terlihat dari cara berpakaiannya yaitu memakai seragam karyawan dengan lengan pendek yang tak luput dengan mansetnya, serta hijab yang setia menutupi rambutnya.

"Kalau aku yang ada di posisi kamu udah gak akan sanggup, mending aku pilih salah satu dan gak bisa urus keduanya." ucap Ayu.

Ayu adalah salah satu rekan kerja Sita yang lumayan akrab dengannya. Segala masalah Sita pasti Ayu yang akan tahu terlebih dahulu. Sebenrnya Sita juga punya sahabat di luar jam kerjanya tepatnya sahabatnya saat SMA yang bernama Ambar, Mirna, dan Ratna. Namun mereka jarang berkomunikasi semenjak lulus SMA karena di sibukkan dengan kegitannya masing-masing, tetapi diantara mereka bertiga ada satu sahabat yang bisa dibilang cukup dekat dengan Sita dan lebih sering berkomunikasi jika ada waktu luang yaitu Ambar.

"kalau aku gak kerja begini, ya gak akan bisa bayar kuliah mbak." jawab Sita.

"Ok yang penting semangat." ucap Ayu menyemangati.

Tiba-tiba karyawan yang lain pun juga datang bersamaan, menyapa Sita dan Ayu yang sudah datang terlebih dahulu.

Toko kue Milik Bu Dewi ini juga tergolong baru, sehingga jumlah karyawan yang bekerja disana juga masih seadanya. Pegawainya ada lima orang yaitu Sita dan Mbak Ita yang sebagai pelayan, Mbak Ayu sebagai kasir, Bu Wiwik yang bertugas bagian dapur, dan Kak Nanda sebagai keamanan yang menyambut pelanggan datang.

Yang cukup unik adalah Kak Nanda karena dia tomboy, selain itu karena dia memiliki sepupu pria yang dikagumi oleh Sita yaitu bernama Abi.

Abi adalah pria yang di sukai Sita sudah sekitar satu tahunan, Namun perasaan Sita terhadap Abi hanya sekedar mengagumi tanpa berani menyatakan perasaannya.

"Nanda! si Abi sepupu mu itu lo bisa kali ya buat gua." Seru Ayu pada Nanda yang padahal sedang mengejek Sita.

"ngaco lo! ingat anak udah satu di rumah, kalau buat Sita mah gak masalah." serkah Nanda.

"Dih kok saya." sela Sita.

"Dah lah Sita ngaku aja buruan kalau kamu sebenarnya suka sama Abi." ledek Ayu.

"Diam aja begitu, entar tiba-tiba ditinggal si Abi nikah duluan." ucap Ayu lagi.

"ho'oh soalnya kemarin gua lihat Abi udah ngegandeng cewek." ceplos Nanda langsung menutup mulutnya padahal Nanda hanya berbicara asal untuk memanas-manasi Sita.

"Waduh." sahut Ayu.

"Nih ya benar-benar anak dua ini, kompak banget kalau mojokin orang." ucap Sita.

"Setidaknya berbicara dari hati ke hati dulu sama si Abi kalau lo suka sama dia, entar kalau lo dah ngomong baru itu urusan Kak Nanda untuk meyakinkan Abi." usul Ayu yang diberikan anggukan oleh Nanda.

"Entar aja ngomongnya kalau udah mood." ucap Sita dengan mode datar.

"Nungguin lo mood, yang ada rambut gue keburu ubanan." omel Ayu disertai tawa dari semua karyawan yang mendengarkan. Memang karyawan yang ada di situ sudah pada tahu jika Sita menyukai Abi.

Karena memang pertama kali Sita melihat Abi sekitar satu tahun lalu di tempat kerjanya ini. Waktu itu Nanda mengantar Abi yang hendak memesan kue dan kebetulan Sita lah yang melayani dan dari situlah timbulah benih-benih kagum di hati Sita, terlebih lagi mendengar dari Nanda jika Abi memiliki sifat yang sangat baik, maka dari situlah Sita semakin mengagumi Abi. Tapi untuk saat ini Sita belum berani mengungkapkan perasaanya, selain karena gengsi ia juga masih takut akan hal penolakan.

"Lucu juga kalau diingat-ingat." lirih Sita yang sedang asik melamun di dekat etalase kue.

Sekarang sudah memasuki jam istirahat siang sehingga toko masih si tutup selama satu jam. Selama istirahat karyawan lain memanfaatkan untuk sholat dhuhur dan makan siang. Namun karena Sita sedang tidak sholat, maka setelah makan siang ia putuskan untuk bersantai di dekat etalase.

Saat Sita sedang duduk beristirahat, tiba-tiba ada seorang pria yang berpawakan tinggi dan berkulit putih. Pria itu nampak sedang mengintip toko dari balik pintu kaca yang tertutup, kaca pintu itu memang tidak bisa dilihat dari luar toko tapi jika dilihat dari dalam toko maka akan terlihat jelas suasana di luar.

"Udah jelas-jelas ada tulisannya toko masih istirahat satu jam, tapi tetap aja masih ngintip. Dasar pria aneh" gerutu Sita lirih.

Namun pria itu tetap mengintip ke dalam toko, Sita semakin curiga dengan pria itu. Kemudian menghampirinya dan membuka pintunya secara perlahan, pria itu nampak terkejut saat sita membuka pintunya.

"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Sita pada pria itu.

"Oh maaf mbak saya gak ada maksud apa-apa kok, cuma mau tanya aja. Apa toko kuenya belum buka?" tanya pria itu. Sita melihat jam tangannya.

"Kurang 15 menit lagi sih mas, ada yang bisa saya bantu?" tanya sita lagi.

"Saya buru-biru nih mbak mau cari kue buat pacar saya, apa udah ada yang jadi ya mbak kuenya?" tanya pria itu.

"Ada sih mas cuma tinggal di hias saja, tapi sebentar ya saya tanyakan pada bos saya sebentar." ucap Sita yang kemudian masuk ke dalam toko, sedangkan pria itu masih menunggu di depan toko.

"Tolong diusahakan ya mbak." teriak pria itu sebelum akhirnya Sita masuk.

Tidak menunngu lama, Sita langsung membuka pintunya dan mempersilahkan pria itu masuk ke dalam toko. Pria itu sangat senang karena akhirnya bisa membeli kue yang diinginkan.

"Tema kuenya apa mas, biar di hias dulu?" tanya Sita.

"Kuenya di hias full coklat dan di beri tulisan Arka dan Michel happy aniversary satu tahun." ucap pria itu.

"Baik, ditunggu dulu ya mas." pinta Sita,

Pria itu duduk di kursi tunggu.

"kenapa namanya seperti tidak asing ya ARKA, tapi pernah dengar dimana?" gumam Sita dalam hati.

☆☆☆☆☆

Bersambung.....

Jangan lupa semangati authornya ya guys😁 see you😍

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

ayo sitaaa semunguttttt

eh ada author...
salken, thor...

2024-01-17

2

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Rencana
3 tersentuh
4 Sarapan bersama
5 Perjalanan ke pantai
6 Bonus foto berdua
7 Overprotektif
8 Mami yang perhatian
9 Keluarga Sita yang hancur
10 Sisi lain Arka
11 Ancaman dari Ambar
12 Kesan Buruk
13 Janjian
14 Menyusul ke Surabaya
15 Makan malam
16 Jujur
17 Berpamitan
18 Cukup lakukan
19 Pindah ke Bandung.
20 Perjodohan
21 Mantan
22 Bertemu
23 Karena akulah jodohmu
24 Perasa'an
25 Berberes
26 Intropeksi
27 Selingkuh
28 Sudah saatnya saling melupakan
29 Ijab kabul
30 Batal
31 Mencoba untuk ikhlas
32 Perasaan yang terlambat.
33 Hilang fokus
34 ikhlas dan sabar
35 Orang baru
36 Bomerang
37 Keseriusan Pak Herman
38 Salah sambung
39 Akhirnya Arka tahu
40 SAH
41 Acara resepsi
42 Mimpi
43 Acara lempar bunga
44 Cemburu
45 Harus disegerakan
46 Melamar
47 Biarkan menjadi kejutan
48 Cerita Papi
49 Pemilik hem biru muda
50 Persiapan
51 Nanti setelah nikah
52 Alhamdulillah, sahhhh....!
53 Panggil apa???
54 Malam pertama
55 Sahabatnya yang mana?
56 Terpana
57 Bukan sekarang waktunya
58 Belum Siap
59 Pindahan
60 Unboxing
61 rumah kita
62 Gagal terus
63 Mencari solusi
64 Maafkan aku mas
65 Marahan
66 Malam yang dinanti
67 Rambut basah
68 konflik pagi
69 Se'ember es batu
70 Butuh proses
71 Perayaan wisuda
72 Welcome to Bali
73 Mantan
74 Bu Marni
75 Kunci
76 Pemilik suara indah
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Mula
2
Rencana
3
tersentuh
4
Sarapan bersama
5
Perjalanan ke pantai
6
Bonus foto berdua
7
Overprotektif
8
Mami yang perhatian
9
Keluarga Sita yang hancur
10
Sisi lain Arka
11
Ancaman dari Ambar
12
Kesan Buruk
13
Janjian
14
Menyusul ke Surabaya
15
Makan malam
16
Jujur
17
Berpamitan
18
Cukup lakukan
19
Pindah ke Bandung.
20
Perjodohan
21
Mantan
22
Bertemu
23
Karena akulah jodohmu
24
Perasa'an
25
Berberes
26
Intropeksi
27
Selingkuh
28
Sudah saatnya saling melupakan
29
Ijab kabul
30
Batal
31
Mencoba untuk ikhlas
32
Perasaan yang terlambat.
33
Hilang fokus
34
ikhlas dan sabar
35
Orang baru
36
Bomerang
37
Keseriusan Pak Herman
38
Salah sambung
39
Akhirnya Arka tahu
40
SAH
41
Acara resepsi
42
Mimpi
43
Acara lempar bunga
44
Cemburu
45
Harus disegerakan
46
Melamar
47
Biarkan menjadi kejutan
48
Cerita Papi
49
Pemilik hem biru muda
50
Persiapan
51
Nanti setelah nikah
52
Alhamdulillah, sahhhh....!
53
Panggil apa???
54
Malam pertama
55
Sahabatnya yang mana?
56
Terpana
57
Bukan sekarang waktunya
58
Belum Siap
59
Pindahan
60
Unboxing
61
rumah kita
62
Gagal terus
63
Mencari solusi
64
Maafkan aku mas
65
Marahan
66
Malam yang dinanti
67
Rambut basah
68
konflik pagi
69
Se'ember es batu
70
Butuh proses
71
Perayaan wisuda
72
Welcome to Bali
73
Mantan
74
Bu Marni
75
Kunci
76
Pemilik suara indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!