Rencana

"Kenapa namanya seperti gak asing ya, Arka.." Batin Sita.

Setelah beberapa menit, kue itu sudah siap berada di dalam boks.

"Pesanan Mas Arka." teriak Sita.

Pria yang bernama Arka itu langsung berdiri dan menghampiri kue yang sudah selesai di buat.

"Berapa mbak?" tanya Arka.

"Seratus ribu mas." jawab Sita.

Pria itu langsung mengeluarakan lembaran yang ada di dalam dompetnya dan memberikannya pada Sita.

"Terimakasih ya mbak." ucap Arka, yang langsung mengambil kue yang berada di atas etalase. Pria itu pun segera pergi meninggalkan toko.

"Gila sih bucin banget itu cowok, rela loh nyamperin toko yang masih tutup cuma untuk belikan kue untuk pacarnya."ucap Ayu yang tiba-tiba muncul di belakang Sita.

"Ya namanya aja pacar, ya jelas effort lah." Jawab Sita.

"Lo gak mau punya pacar gitu, biar ada yang peduli." ucap Ayu.

"Pacaran itu hukumnya haram." Ucap Sita.

"Lo bilang haram, tapi suka sama lawan jenis. Apa bedanya." cerca Ayu.

"Ya beda lah, aku kan cuma suka bukan pacaran. Kalau bisa nanti langsung nikah." ucap Sita.

"Sama Kak Abi." lanjut Sita sembari menutup mulutnya.

"Dih...!" seru Ayu.

*****

Pria itu berjalan tergopoh-gopoh sambil membawa boks kue yang baru saja ia beli.

Arka hendak menuju pacarnya yang sudah menunggu lama di salah satu restoran seafood yang ada di mall itu.

"Sayang." teriak Arka pada pacarnya yang bernama Michel.

Michel terlihat memanyunkan bibirnya ketika melihat Arka datang.

"Jangan manyun gitu dong nanti cantiknya luntur tau." ledek Arka.

"Habisnya kamu datangnya lama." protes Michel.

"Maaf ya, soalnya aku beli kue dulu." ucap Arka.

"Itu kue?" tanya Michel dengan gayanya yang manja.

"Iya tadi aku beli ini dulu buat kamu." ucap Arka. Kemudian Arka mulai duduk berhadapan dengan Michel. Dan ia segera membuka tutup boks kuenya, terlihat kue yang sesuai dengan pesanan Arka.

"Ih sayang kamu ingat aja kalau sekarang tanggal jadian Kita." Ucap Michel sembari menggenggam tangan Arka.

"Iya dong sayang, masa sih gak ingat." jawab Arka.

"Kita makan kue ini dulu atau makan yang lain." tanya Arka.

"Tadi aku udah pesan makanan, masih disiapin." jawab Michel.

"Ya udah kita simpan dulu kuenya." ucap Arka.

Tidak lama kemudian pesanan mereka datang dan mereka mulai menyantap makanannya.

*****

Jam telah menunjukkan pukul 08.00, tiba waktunya toko kue milik bu dewi di tutup. Semua karyawan juga sudah waktunya untuk pulang dan beristirahat di rumah.

Sita juga segera pulang, karena besok ia hanya bisa bekerja separuh waktu dikarenakan paginya harus berangkat ke kampus terlebih dahulu.

Saat sudah sampai di rumahnya, Sita segera bersih-bersih dan bersiap untuk tidur.

Namun tiba-tiba ponselnya berdering dan terlihat panggilan video berlelompok dari sahabat-sahabatnya yaitu Ambar, Ratna, dan Mirna.

"Lama banget si ngangkatnya." protes Ambar pada Sita.

"Sekarang Sita sibuk banget." timpal Ratna.

"Maaf deh, habis pulang kerja setelah itu lanjut bersih-bersih." jawab Sita.

"Duh si paling sibuk." ledek Ratna.

"Kenapa? Tumben." tanya Sita.

"Aku mau kasih kejutan ke kalian." jawab Ambar.

"Paan." ucap Mirna.

"BTW gue udah pulang dari surabaya, yey." ucap Ambar bersorak.

"Serius lo." teriak Sita antusias. Dan diangguki oleh Ambar.

"Asik, kumpul-kumpul lagi nih." ucap Ratna.

"Abang lo, Bang Arka ikut juga Mbar." tanya Mirna

"ngapain lo tanya-tanya abangnya Ambar, emang kenal lo?." timpal Ratna.

"Enggak sih, tapi gue sempat lihat aja waktu itu pas main ke rumah Ambar. Abangnya Ambar cakep pol." ujar Mirna.

"Gak usah genit-genit, ingat lo punya pacar." ketus Sita.

"Iya iya bu hajah maemunah, gua ingat kalau punya pacar." gerutu Mirna. Ambar dan Ratna yang mendengar percakapan keduanya hanya cekikikan.

"Mampus lo di omelin bu hajah." timpal Ratna.

"Guys guys, pokoknya karena gue udah ada di Jakarta. Kita harus sempatin waktu buat liburan." usul Ambar.

"Yuk yuk." Sahut Mirna.

"Gue gak janji ikut ya, tapi gue usahain." ucap Sita.

"harus ikut titik, harus bisa pokoknya." Sahut Ambar.

"iya gue usahakan." ucap Sita.

"Ya udah nanti masalah tempatnya dan kapan waktunya kita bahas di chat group." ucap Ambar.

"Ok." ucap mereka semua kompak. Lalu mematikan panggilan telponnya.

Namun setelah panggilan dimatikan, Sita baru teringat jika semua sahabatnya sudah memiliki pasangan masing-masing. Tidak mungkin ia akan pergi seorang jika semua sahabatnya membawa pasangan masing-masing, yang ada nanti Sita dijadikan obat nyamuk.

Sita mulai mengetikan sesuatu dilayar hanphonenya, dan menekan chat group yang hanya berisi empat anggota.

Sita : Entar lo semua pada bawa pacar ya?

ketik Sita pada layar handphonenya dan dikirim ke chat group.

Ratna : iyalah kan memang punya pacar

Balas Ratna dengan cepat.

Sita : gak ikut lah kalau pada bawa pacar, ogah gue dijadikan obat nyamuk.

Ratna : dih ngambek.

Ambar : awas aja lo ya sit sampai gak ikut, tenang deh entar gue cariin temen ngobrol biar gak gabut disana. Tapi kalau lo udah ada temen gak apa-apa ajak aja.

balas Ambar setelah melihat chat dari Sita.

Sita : gue gak ada teman, lo aja deh Mbar yang ajakin siapa kek sepupu lo juga bisa. Tapi kalau gak ada gue gak jadi ikut.

Ketikan Sita yang terkesan penekanan.

Ambar : siap sister.

balas ambar mengakhiri perdebatan di chat group.

"Dasar." decih Ambar seusai membalas pesan dari Sita di chat group

Kini Ambar sedang bersantai di atas sofa ruang keluarganya, tiba-tiba ada seorang pria yang lewat di belakang sofa yang ia duduki dan itu membuat sebuah ide yang tersirat begitu saja di otak Ambar.

"Bang... bang bang, tunggu." panggil Ambar kepada pria itu yang ternyata kakaknya.

"kenapa sih?" sahut pria itu yang langsung menghentikan langkahnya. kemudian ia menoleh ke arah Ambar dengan tatapan datarnya.

"santai aja dong bro." ucap Ambar yang kemudian berjalan menghadap ke arah abangnya yang ternyata bernama Arka itu.

"Kenapa?" tanya Arka sekali lagi, kali ini nadanya lebih santai.

"Besok Minggu nganggur gak." tanya Ambar.

"Nganggur, kenapa?" jawab Arka.

"Bagus deh... Ikut gue yukk ke Pantai Anyer." ajak Ambar yang ternyata punya ide untuk mengajak abangnya agar menemani Sita.

"Ngapain?" tanya Arka.

"Ya liburan lah, masak kerja. Lagian entar sama temen-temen gue. Pliz lo harus ikut ya bang." kekeh Ambar.

"gak ah males, kan udah ada temen lo juga ngapain gue harus ikut." ucap Arka.

"masalahnya lo harus temenin salah satu sohib gue yang jomblo." jawab Ambar sembari melihatkan gigi ratanya.

"lagian lo punya temen jomblo malah pada mau bawa pasangannya masing-masing." protes Arka.

"Plis ya bang lo harus ikut, lo bawa kak michel gak apa-apa deh." celetuk Ambar.

"Duh punya adek kolot banget, kalau gue bawa michel yang ada temen lo tetep jadi obat nyamuk." cerca Arka. "Lagian michel besok udah ke singapur, dan kemungkinan dua minggu di sana." jelas Arka.

"hehe iya juga sih bang." ucap Ambar sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Ya udah, tapi lo bisa ikut kan?" tanya Ambar lagi.

Arka sedikit berfikir.

"Boleh deh, tapi ada syaratnya." jawab Arka.

☆☆☆☆☆

Besambung.

Episodes
1 Awal Mula
2 Rencana
3 tersentuh
4 Sarapan bersama
5 Perjalanan ke pantai
6 Bonus foto berdua
7 Overprotektif
8 Mami yang perhatian
9 Keluarga Sita yang hancur
10 Sisi lain Arka
11 Ancaman dari Ambar
12 Kesan Buruk
13 Janjian
14 Menyusul ke Surabaya
15 Makan malam
16 Jujur
17 Berpamitan
18 Cukup lakukan
19 Pindah ke Bandung.
20 Perjodohan
21 Mantan
22 Bertemu
23 Karena akulah jodohmu
24 Perasa'an
25 Berberes
26 Intropeksi
27 Selingkuh
28 Sudah saatnya saling melupakan
29 Ijab kabul
30 Batal
31 Mencoba untuk ikhlas
32 Perasaan yang terlambat.
33 Hilang fokus
34 ikhlas dan sabar
35 Orang baru
36 Bomerang
37 Keseriusan Pak Herman
38 Salah sambung
39 Akhirnya Arka tahu
40 SAH
41 Acara resepsi
42 Mimpi
43 Acara lempar bunga
44 Cemburu
45 Harus disegerakan
46 Melamar
47 Biarkan menjadi kejutan
48 Cerita Papi
49 Pemilik hem biru muda
50 Persiapan
51 Nanti setelah nikah
52 Alhamdulillah, sahhhh....!
53 Panggil apa???
54 Malam pertama
55 Sahabatnya yang mana?
56 Terpana
57 Bukan sekarang waktunya
58 Belum Siap
59 Pindahan
60 Unboxing
61 rumah kita
62 Gagal terus
63 Mencari solusi
64 Maafkan aku mas
65 Marahan
66 Malam yang dinanti
67 Rambut basah
68 konflik pagi
69 Se'ember es batu
70 Butuh proses
71 Perayaan wisuda
72 Welcome to Bali
73 Mantan
74 Bu Marni
75 Kunci
76 Pemilik suara indah
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Mula
2
Rencana
3
tersentuh
4
Sarapan bersama
5
Perjalanan ke pantai
6
Bonus foto berdua
7
Overprotektif
8
Mami yang perhatian
9
Keluarga Sita yang hancur
10
Sisi lain Arka
11
Ancaman dari Ambar
12
Kesan Buruk
13
Janjian
14
Menyusul ke Surabaya
15
Makan malam
16
Jujur
17
Berpamitan
18
Cukup lakukan
19
Pindah ke Bandung.
20
Perjodohan
21
Mantan
22
Bertemu
23
Karena akulah jodohmu
24
Perasa'an
25
Berberes
26
Intropeksi
27
Selingkuh
28
Sudah saatnya saling melupakan
29
Ijab kabul
30
Batal
31
Mencoba untuk ikhlas
32
Perasaan yang terlambat.
33
Hilang fokus
34
ikhlas dan sabar
35
Orang baru
36
Bomerang
37
Keseriusan Pak Herman
38
Salah sambung
39
Akhirnya Arka tahu
40
SAH
41
Acara resepsi
42
Mimpi
43
Acara lempar bunga
44
Cemburu
45
Harus disegerakan
46
Melamar
47
Biarkan menjadi kejutan
48
Cerita Papi
49
Pemilik hem biru muda
50
Persiapan
51
Nanti setelah nikah
52
Alhamdulillah, sahhhh....!
53
Panggil apa???
54
Malam pertama
55
Sahabatnya yang mana?
56
Terpana
57
Bukan sekarang waktunya
58
Belum Siap
59
Pindahan
60
Unboxing
61
rumah kita
62
Gagal terus
63
Mencari solusi
64
Maafkan aku mas
65
Marahan
66
Malam yang dinanti
67
Rambut basah
68
konflik pagi
69
Se'ember es batu
70
Butuh proses
71
Perayaan wisuda
72
Welcome to Bali
73
Mantan
74
Bu Marni
75
Kunci
76
Pemilik suara indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!