Menyusul ke Surabaya

Seminggu sudah Arka berada di Surabaya. Namun kedatangannya ke Surabaya kali ini tidak seperti kedatanganya yang sebelum-sebelumya, selalu ada perasaan ganjal yang menyelimuti hatinya. Entah apa lah itu, Arka sendiri juga tidak mengerti tentang perasaannya.

Saat Arka sedang sibuk dengan pekerjaannya, tiba-tiba handphonenya berbunyi. Ia pun segera mengambil handphone yang berada di atas mejanya, lalu kemudian mengangkatkatnya.

"Halo sayang." ucap seorang wanita yang berasal dari handphone Arka. Yang menelponnya adalah Michel.

"Iya sayang, ada apa?" tanya Arka.

"nanti kamu jadi jemput aku di bandara kan, soalnya habis ini aku mau terbang." jawab Michel.

"Iya nanti aku jemput kamu." jawab Arka dengan lesu, dia tidak begitu antusias mengetahui michel akan menyusulnya ke Surabaya.

Padahal tiga hari yang lalu Michel sudah mengabari Arka, jika dia akan menyusulnya langsung ke Surabaya setelah urusannya selesai dari Singapura.

"Pokoknya nanti kamu udah harus stand by di bandara, aku gak mau nunggu lama soalnya." oceh Michel.

"Iya sayang."

"Ya udah kalau gitu, itu udah ada pemberitahuan kalau pesawatnya mau berangkat." ucap Michel.

Kemudian mereka mematikan panggilannya.

Tiba-tiba ada suara ketokan pintu yang berasal dari pintu ruangan Arka.

"Masuk." perintah Arka tanpa bertanya.

Pintu itu kemudian dibuka oleh seseorang yang tadi mengetuk pintunya. Ternyata yang membuka adalah seorang wanita yang sangat berpenampilan elegan, meski tidak memakai pakaian yang seksi dan terbuka tapi wanita itu sudah tampak berkelas. Memakai celana kulot hitam panjang yang menutupi kaki jenjangnya dengan atasan kemeja biru polos yang dimasukkan ke celananya, dan Rambut panjangnya yang sedikit berwarna kepirangan yang di kuncir kuda hingga menampakkan bagian leher putihnya.

"Ahh elo, kirain siapa." ucap Arka.

Arka sangat mengenal wanita itu, karena selama di Surabaya wanita itulah yang selalu dekat dengannya. Wanita itu bernama Cindy, ia adalah sepupu Arka yang berasal dari pakdenya yaitu kakak kandung ayahnya Arka. Hanya Cindy lah yang selama ini dekat dengan Arka selama di Surabaya, bahkan Arka juga tak sungkan untuk sekedar curhat atau meminta bantuan pada Cindy. Dan Cindy juga tidak kebratan dengan itu, mungkin karena mereka juga seumuran. Cindy sendiri juga tahu bagaimana watak Arka, termasuk sifat Arka yang susah untuk betah dengan satu wanita alias playboy.

"Kusut banget muka lo boy, bukannya hari ini harusnya lo senang ya karena cewek lo bakal nyamperin ke Surabaya. Gue sendiri aja penasaran kayak gimana cewek lo, serasi gak ya sama watak lo yang modelan gini ha.. ha.." ungkap Michel diikuti gelak tawanya. Kemudian ia duduk di kursi yang berhadapan dengan Arka.

Sementara Arka malah nampak lesu, ia menyandarkan tubuhnya ke kursinya.

"Gak tahu nih, perasaan gue jadi aneh gini. Gue sendiri juga gak tahu kenapa?" ujar Arka.

"Aneh banget, setahu gue lo bucin banget sama cewek lo yang satu ini. Ya... Meskipun lo masih bisa ngeduan dia sih, tapi buktinya tetep tu cewek yang lo pertahanin sampai sekarang." ucap Cindy. Arka malah mengendikkan bahunya.

"Semenjak lo dari Jakarta, lo aneh banget sumpah. Atau jangan-jangan ada cewek yang lo taksir, terus lo nembak dia tapi ditolak sama itu cewek." terka Cindy.

"Gak, terusss... gue gak tau lah bingung, masak sih ini perasaan suka. Gue pikir ini cuma sekedar kagum terus kasian aja." ungkap Arka.

"Tapi sayangnya dia gak suka sama yang namanya pacaran." lanjutnya.

"Jadi bener lo naksir cewek." tebak Cindy.

"Gue juga gak ngerti sama perasaan gue."

Cindy nampak speachles, mendengar penuturan Arka. Setaunya Arka adalah cowok anti galau, jika galau mungkin pelampiasannya adalah perempuan lain.

"WOW, keren juga itu cewek bisa sampai bikin cowok anti galau ini mendadak galau. Jadi penasaran" ungkap Cindy.

"Dia perempuan yang paling beda dari para perempuan-perempuan yang pernah aku temui, dan dia juga perempuan yang paling susah di dapatin. Bahkan rasanya gue gak tega buat nyakitin dia. she is a special woman." ungakap Arka lalu kemudian tersenyum, ia sedikit mengingat kebersamaannya dengan perempuan itu. Dan wanita itu adalah Sita.

Melihat senyuman Arka, Cindy jadi percaya jika wanita yang di ceritakan Arka memanglah sepesial.

*

*

Waktu sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Arka saat ini sudah berada di bandara, ia sudah menunggu kedatangan Michel sekitar 20 menit yang lalu. Ia duduk di kursi tunggu sambil sesekali melihat jam yang berada di tangannya.

"Arka sayangggg..." teriak perempuan yang memanggilnya sembari melambaikan tangan pada Arka, perempuan itu adalah Michel.

Arka mendongakkan kepalanya, ia melihat ke arah sesorang yang telah memanggilnya. Lalu Arka bangkit dari kursinya ketika mengetahui Michel telah tiba. Sembari menyeret kopernya, Michel berjalan ke arah Arka. Sampai di hadapan Arka, Michel lekas memeluknya dan melepaskan koper yang ia pegang tadi. Namun tak lekas membalas pelukan Michel.

"Emmm... Dua minggu lama banget kangen." manjanya pada Arka. Lalu melepaskan pelukannya pada Arka. " Apa lagi kalau kamu di Surabaya, terus aku di Jakarta. Kangen banget sayang LDRan terus kayak gitu." lanjutnya. Sementara Arka hanya tersenyum simpul.

"Kamu kenapa sih? Kayaknya gak seneng deh aku datang ke Surabaya." ungkap Michel, karena melihat sikap Arka yang tidak seperti biasanya.

"Enggk kok sayang, aku cuma lagi capek aja. Akhir-akhir ini banyak kerjaan banget di kantor." ungkap Arka berbohong, padahal dari tadi perasaannya memang tak baik-baik saja.

"Utututuuuu, kasihan banget sih sayang aku ini. Ya udah kalau gitu habis ini kita langsung ke apartemen kamu aja gimana? Biar kamu langsung istirahat, nanti aku masakin deh." ucap Michel.

"Maksutnya kamu tinggal di Apartrtemen aku?" tanya Arka, ia teramat terkejut karena ia tidak berniat mengajak michel untuk menginap di apartementnya. Bukan tanpa alasan, tapi memang selama belum menikah Arka tak ingin mengajak perempuan untuk tinggal seatap dulu dengannya meskipun tidak sekamar. Arka hanya takut jika dirinya akan berbuat khilaf, maka lebih baik dia menghindarinya.

"Iya dong sayang. Lagian kan aku ke Surabaya cuma mau menginap dua malam aja, lusa pagi juga udah balik ke Jakarta lagi."Ucap Michel.

"Bukan maksud aku buat gak ngebolehin kamu tinggal di apartement aku sayang, tapi takutnya nanti om aku datang dan dikiranya kita berbuat macam-macam lagi." ucap Arka beralasan.

"terus gimana?" tanya Michel agak kecewa.

"Nanti aku pesanin kamu hotel, kebetulan di depan gedung apartementku ada hotel yang pasti udah bintang 5 sayang. Nanti kamu tinggal disana aja gak apa-apa kan?" tawar Arka.

"Ya udah deh mau gimana lagi. Tapi besok kamu janji buat libur kerjakan, katanya mau temanin aku jalan-jalan." cibir Michel.

"Iya janji, aku udah izin om aku kok untuk libur kerja sehari besok. Dan nanti malam niatnya aku mau ngajakin kamu makan malam sekalian mau aku kenalin sama sepupu aku. Kamu mau kan?" tanya Arka. Michel mengangguk tanda setuju.

☆☆☆☆☆

Bersambung...

Episodes
1 Awal Mula
2 Rencana
3 tersentuh
4 Sarapan bersama
5 Perjalanan ke pantai
6 Bonus foto berdua
7 Overprotektif
8 Mami yang perhatian
9 Keluarga Sita yang hancur
10 Sisi lain Arka
11 Ancaman dari Ambar
12 Kesan Buruk
13 Janjian
14 Menyusul ke Surabaya
15 Makan malam
16 Jujur
17 Berpamitan
18 Cukup lakukan
19 Pindah ke Bandung.
20 Perjodohan
21 Mantan
22 Bertemu
23 Karena akulah jodohmu
24 Perasa'an
25 Berberes
26 Intropeksi
27 Selingkuh
28 Sudah saatnya saling melupakan
29 Ijab kabul
30 Batal
31 Mencoba untuk ikhlas
32 Perasaan yang terlambat.
33 Hilang fokus
34 ikhlas dan sabar
35 Orang baru
36 Bomerang
37 Keseriusan Pak Herman
38 Salah sambung
39 Akhirnya Arka tahu
40 SAH
41 Acara resepsi
42 Mimpi
43 Acara lempar bunga
44 Cemburu
45 Harus disegerakan
46 Melamar
47 Biarkan menjadi kejutan
48 Cerita Papi
49 Pemilik hem biru muda
50 Persiapan
51 Nanti setelah nikah
52 Alhamdulillah, sahhhh....!
53 Panggil apa???
54 Malam pertama
55 Sahabatnya yang mana?
56 Terpana
57 Bukan sekarang waktunya
58 Belum Siap
59 Pindahan
60 Unboxing
61 rumah kita
62 Gagal terus
63 Mencari solusi
64 Maafkan aku mas
65 Marahan
66 Malam yang dinanti
67 Rambut basah
68 konflik pagi
69 Se'ember es batu
70 Butuh proses
71 Perayaan wisuda
72 Welcome to Bali
73 Mantan
74 Bu Marni
75 Kunci
76 Pemilik suara indah
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Awal Mula
2
Rencana
3
tersentuh
4
Sarapan bersama
5
Perjalanan ke pantai
6
Bonus foto berdua
7
Overprotektif
8
Mami yang perhatian
9
Keluarga Sita yang hancur
10
Sisi lain Arka
11
Ancaman dari Ambar
12
Kesan Buruk
13
Janjian
14
Menyusul ke Surabaya
15
Makan malam
16
Jujur
17
Berpamitan
18
Cukup lakukan
19
Pindah ke Bandung.
20
Perjodohan
21
Mantan
22
Bertemu
23
Karena akulah jodohmu
24
Perasa'an
25
Berberes
26
Intropeksi
27
Selingkuh
28
Sudah saatnya saling melupakan
29
Ijab kabul
30
Batal
31
Mencoba untuk ikhlas
32
Perasaan yang terlambat.
33
Hilang fokus
34
ikhlas dan sabar
35
Orang baru
36
Bomerang
37
Keseriusan Pak Herman
38
Salah sambung
39
Akhirnya Arka tahu
40
SAH
41
Acara resepsi
42
Mimpi
43
Acara lempar bunga
44
Cemburu
45
Harus disegerakan
46
Melamar
47
Biarkan menjadi kejutan
48
Cerita Papi
49
Pemilik hem biru muda
50
Persiapan
51
Nanti setelah nikah
52
Alhamdulillah, sahhhh....!
53
Panggil apa???
54
Malam pertama
55
Sahabatnya yang mana?
56
Terpana
57
Bukan sekarang waktunya
58
Belum Siap
59
Pindahan
60
Unboxing
61
rumah kita
62
Gagal terus
63
Mencari solusi
64
Maafkan aku mas
65
Marahan
66
Malam yang dinanti
67
Rambut basah
68
konflik pagi
69
Se'ember es batu
70
Butuh proses
71
Perayaan wisuda
72
Welcome to Bali
73
Mantan
74
Bu Marni
75
Kunci
76
Pemilik suara indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!