Makan malam

Malam ini Arka dan Michel berniat untuk mengadakan makan malam bersama Cindy. Arka saat ini sedang menunggu di depan pintu kamar Michel.

"Sayang, udah selesai atau belum? Jangan lama-lama ya, kasian nih Cindy udah nungguin." Ucap Arka, sembari terus melihat jam tangannya.

Mereka telah sepakat untuk ketemuan jam delapan, namun ini sudah jam delapan lewat lima menit.

"Udah, aku udah selesai." ucap Michel yang baru saja keluar dari kamar hotelnya. Dia mengenakan dres mini span berwarna merah.

"Maaf ya, aku harus dandan lama. Soalnya pacar aku biar gak ngelirik ke cewek lain." ucap Michel. Entah kenapa Arka sangat tidak berhasrat, sejak pagi pikiran dan hatinya masih kacau.

"Aku cantik gak sayang?" tanya Michel.

"Cantik." jawab Arka, dengan senyum yang agak dipaksakan.

"Ya udah yuk berangkat." ajak Michel lalu menggandeng tangan Arka.

Mereka menuju ke restoran yang telah dipilih dan dipesankan oleh Cindy, sejak awal memang Cindy lah yang sudah mengajak Arka dan Michel untuk makan malam bersama. Cindy memang ingin melihat bagaimana pasangan yang dipilih oleh Arka. Seolah dia adalah Mami Arka kedua meskipun usianya sepantaran, tapi memang Cindylah yang di suruh oleh Rita untuk mengawasi Arka selama di Surabaya. Bahkan Rita sudah tahu tentang keberadaan Michel di Surabaya, siapa lagi kalau bukan Cindy yang memberitahunya.

"Mana sih lama banget mereka." keluh Cindy, ia memang sudah menunggu kedatangan Arka dan Michel sejak 15 menit yang lalu.

Yang lama di tunggu akhirnya datang juga, nampak Michel yang sedang berjalan menggandeng Arka dengan sangat gemulai.

'Pantas saja tante Rita gak suka' batin Cindy yang melihat penampilan Michel sangat seksi malam ini. Sedangkan Cindy hanya menggunakan midi dress korea yang membuatnya nampak anggun dan sopan, sangat berbanding terbalik.

Lalu Cindy berdiri dari kursinya, ia tersenyum kemudian berjalan kearah Arka yang juga mulai mendekat. Tanpa permisi, Cindy langsung menyapa Arka dengan pelukan, sebenarnya itu hanya ujian untuk menguji seberapa posesifnya Michel. Arka sendiri juga tak menyangka jika Cindy bertindak seperti itu. Namum tak disangka ketika Michel melihat itu, ia merasa tak suka dengan tindakan Cindy. Dengan paksa Michel memisahkan mereka yang hendak berpelukan.

"Apa-apa'an sih, bisa gak sih gak usah berlebihan gini. Bukannya kalian sering ketemu ya?" cibir Michel merasa tak suka

"Apa'an sih, orang kita juga kebiasaan gini." ujar Cindy.

"Sayang aku tahu dia sepupu kamu, tapi gak usah di biasaain bisa gak sih." ucap Michel dengan wajah yang cemberut, sembari melipat kedua tangannya di dada.

'Dih gak ekspect banget sama sikapnya, baru ujian gini aja udah ngambek. Bagaimana jika ujian yang lain, setuju sih kalau tante Rita gak setujuin hubungan mereka' batin Cindy yang merasa jengah dengan sikap Michel.

"Sayang kan Cindy cuma meluk aja kok gak lebih." jelas Arka.

"Tadinya gue juga mau nyapa lo sama pelukan, tapi karena sikap lo gini... Gue gak sudi." sindir Cindy.

"Siapa juga yang mau lo peluk-peluk." ucap Michel dengan nada judesnya.

"Udah-udah, mendingan kita duduk aja." ucap Arka menengahi. Mereka pun akhirnya duduk di kursi yang sudah di sediakan.

"MBAK..." teriak Arka ke pelayan di resto itu.

Setelah itu mereka memesan makanan dan minuman yang sudah tersedia di dalam menu.

Makan malam ini tak sesuai harapan mereka semua, rasanya sangat hambar. Apalagi semenjak peristiwa tadi, membuat mereka tidak mood dan malas untuk berbicara.

Setelah menyelesaikan makan malamnya, tetap tak ada sepatah kata pun yang mereka ucapkan. Kemudian Cindy berdiri dari kursinya dan mengambil tas yang ia letakkan di samping kursinya.

"Mau kemana?" tanya Arka yang melihat Cindy berdiri.

"Makan malam kan udah selesai, gue mau pulang aja. Lagian udah gak mood juga." jawab Cindy melirik ke arah Michel.

"Permisi." lanjutnya, lalu pergi meninggalkan Arka dan Michel yang masih berada di sana.

"Aku gak suka deh sama sepupu kamu itu." cibir Michel setelah tidak ada Cindy disana.

"Cindy memang gitu sayang, sebenarnya dia baik kok." ucap Arka.

"Ihh, tapi gak usah peluk-peluk kamu kan bisa sayang. Aku gak suka tau gak kamu dipeluk-peluk sama perempuan lain." jelas Michel.

"Cindy sepupu aku sayang, masak kamu cemburu sih sama dia. Atau jangan-jangan kamu juga gak suka kalau aku pelukan sama Ambar." ujar Arka.

"Ya beda lah sayang, kalau Ambar kan adik kandung kamu."

"Apa bedanya sama Cindy, dia juga cuma saudara bagiku." ucap Arka.

"Ihh, kok kamu malah bela dia sih." ucap Michel semakin tak suka.

"Gak membela siapa pun tapi memang itulah kenyataanya." ucap Arka.

"Ah udahlah, ayo kita pulang aja sekarang. Udah gak mood." ucap Michel, lalu berdiri dari kursinya dan berjalan meninggalkan Arka sendiri. Sementara Arka nampak memijat pelipisnya, kemudian berdiri menyusul Michel.

Memang susah untuk menyatukan dua orang yang berbeda pendapat, dan solusi yang harus di selesaikan adalah menenangkan salah satunya.

*

*

Malam sudah berganti siang, hari ini Arka dan Michel sudah berniat untuk menjelajahi kota surabaya itu. Dari mulai beberapa tempat wisata, tempat kuliner mereka jelajahi semua. Sampai akhirnya waktu sudah menjelang malam, mereka putuskan untuk pulang. Arka mengantarkan Michel sampai di depan kamar hotelnya.

"Besok pagi antarin aku ke Bandara lagi ya sayang." pinta Michel sebelum memasuki kamarnya. Kemudian ia masuk ke dalam kamarnya.

Arka pun segera kembali ke apartemennya. Saat sampai di dalam apartementnya ia segera masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

"Raga aku memang ada sama Michel, tapi kenapa pikiran sama hatiku terus-terus ke Sita. Sejak pertemuan itu, kenepa aku selalu kepikiran sama dia." lirih Arka.

*

*

Setelah paginya. Sebelum Arka berangkat kerja, ia menepati janjinya untuk mengantar Michel terlebih dahulu ke Bandara kemudian setelahnya ia pergi ke kantor.

Saat sampai di kantor, Arka langsung menuju ke ruangannya. Saat ia membuka pintunya, tak disangka sudah ada Cindy yang berada di dalam ruangannya.

"Kenapa?" tanya Arka. Ia tampak tak semangat.

"Gue cuma mau ngobrol sebentar sama lo." jawab Michel.

"Tentang?"

"Tentang Michel, bukannya gue mau ikut campur. Tapi gue rasa hubungan kalian gak sehat, pantas saja tante Rita gak suka sama Michel sifatnya aja gitu." ujar Cindy.

"Sory soal tindakannya yang semalam. Tapi lo juga sih mancing-macing dia, kenapa coba tiba-tiba meluk gitu."

"Itu namanya tes. Baru uji tes pertama aja udah gak lolos, gimana kalau uji tes lainnya. Lagian aneh banget masak sama sepupunya cemburu sih." ucap Cindy.

"Ada yang lain gak cewek lo? Biasanya kan banyak, entar kalau ada yang lebih baik mending lo putusin si Michel."

"Gak ada, gue mau tobat jadi playboy." ucap Arka.

"Dihh belagu."

☆☆☆☆☆

Bersambung.....

Episodes
1 Awal Mula
2 Rencana
3 tersentuh
4 Sarapan bersama
5 Perjalanan ke pantai
6 Bonus foto berdua
7 Overprotektif
8 Mami yang perhatian
9 Keluarga Sita yang hancur
10 Sisi lain Arka
11 Ancaman dari Ambar
12 Kesan Buruk
13 Janjian
14 Menyusul ke Surabaya
15 Makan malam
16 Jujur
17 Berpamitan
18 Cukup lakukan
19 Pindah ke Bandung.
20 Perjodohan
21 Mantan
22 Bertemu
23 Karena akulah jodohmu
24 Perasa'an
25 Berberes
26 Intropeksi
27 Selingkuh
28 Sudah saatnya saling melupakan
29 Ijab kabul
30 Batal
31 Mencoba untuk ikhlas
32 Perasaan yang terlambat.
33 Hilang fokus
34 ikhlas dan sabar
35 Orang baru
36 Bomerang
37 Keseriusan Pak Herman
38 Salah sambung
39 Akhirnya Arka tahu
40 SAH
41 Acara resepsi
42 Mimpi
43 Acara lempar bunga
44 Cemburu
45 Harus disegerakan
46 Melamar
47 Biarkan menjadi kejutan
48 Cerita Papi
49 Pemilik hem biru muda
50 Persiapan
51 Nanti setelah nikah
52 Alhamdulillah, sahhhh....!
53 Panggil apa???
54 Malam pertama
55 Sahabatnya yang mana?
56 Terpana
57 Bukan sekarang waktunya
58 Belum Siap
59 Pindahan
60 Unboxing
61 rumah kita
62 Gagal terus
63 Mencari solusi
64 Maafkan aku mas
65 Marahan
66 Malam yang dinanti
67 Rambut basah
68 konflik pagi
69 Se'ember es batu
70 Butuh proses
71 Perayaan wisuda
72 Welcome to Bali
73 Mantan
74 Bu Marni
75 Kunci
76 Pemilik suara indah
77 Gagal
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Awal Mula
2
Rencana
3
tersentuh
4
Sarapan bersama
5
Perjalanan ke pantai
6
Bonus foto berdua
7
Overprotektif
8
Mami yang perhatian
9
Keluarga Sita yang hancur
10
Sisi lain Arka
11
Ancaman dari Ambar
12
Kesan Buruk
13
Janjian
14
Menyusul ke Surabaya
15
Makan malam
16
Jujur
17
Berpamitan
18
Cukup lakukan
19
Pindah ke Bandung.
20
Perjodohan
21
Mantan
22
Bertemu
23
Karena akulah jodohmu
24
Perasa'an
25
Berberes
26
Intropeksi
27
Selingkuh
28
Sudah saatnya saling melupakan
29
Ijab kabul
30
Batal
31
Mencoba untuk ikhlas
32
Perasaan yang terlambat.
33
Hilang fokus
34
ikhlas dan sabar
35
Orang baru
36
Bomerang
37
Keseriusan Pak Herman
38
Salah sambung
39
Akhirnya Arka tahu
40
SAH
41
Acara resepsi
42
Mimpi
43
Acara lempar bunga
44
Cemburu
45
Harus disegerakan
46
Melamar
47
Biarkan menjadi kejutan
48
Cerita Papi
49
Pemilik hem biru muda
50
Persiapan
51
Nanti setelah nikah
52
Alhamdulillah, sahhhh....!
53
Panggil apa???
54
Malam pertama
55
Sahabatnya yang mana?
56
Terpana
57
Bukan sekarang waktunya
58
Belum Siap
59
Pindahan
60
Unboxing
61
rumah kita
62
Gagal terus
63
Mencari solusi
64
Maafkan aku mas
65
Marahan
66
Malam yang dinanti
67
Rambut basah
68
konflik pagi
69
Se'ember es batu
70
Butuh proses
71
Perayaan wisuda
72
Welcome to Bali
73
Mantan
74
Bu Marni
75
Kunci
76
Pemilik suara indah
77
Gagal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!