LOVE OR DEAD

LOVE OR DEAD

BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA

Suara ombak yang menghempas batu karang, angin dingin membelai rambut panjangku. Aku terduduk di bebatuan diatas batu karang sambil menatap laut di kegelapan malam. Malam dingin di Hokkaido penuh dengan keheningan dan bintang yang bertaburan di langit.

Megumi menghela nafas panjang sambil memeluk kedua kakinya di sampingku.

“Chiyo, malam ini begitu dingin. Mari kita pulang, ibumu pasti mencari mu”rengeknya.

“Megumi… sedikit lagi, biarkan aku melihat indahnya bintang yang menerangi laut malam ini. Ujian akhir semester telah berakhir, terasa melegakan. Aku ingin menghempas semua penatku disini” sahutku masih menatap deburan ombak.

“Meski kita akan naik ke kelas XII tapi aku masih belum lega, nilaiku terus memburuk. Apalagi di kelas XII aku harus memperbaiki semua nilai – nilaiku” curhatnya.

“Belajarlah lebih baik lagi, ambilah les private untuk meningkatkan nilaimu. Tetap semangat, tak ada yang tak mungkin” aku pun memberinya semangat dan merangkulnya sambil tersenyum.

Pukul 21.00 terasa pantai Shiretoko mulai sepi, kami berjalan berlarian menuju arah keluar pantai. Tiba – tiba Megumi tak sengaja menabrak segerombolan anak laki – laki berpakaian serba hitam.

“Hei dimana matamu?!” tanya seorang laki – laki berambut panjang berwarna coklat sebahu yang terkuncir.

“Maafkan aku, tadi aku terlalu bersemangat sampai tak melihat kearah depan” jawab Megumi agak takut.

“Wah, mataku terkena serpihan pasir pantai nih gegara ditabrak anak ini” sahut laki – laki berparas ikan buntal dengan tubuh gempal.

“Temanku sudah minta maaf, tolong jangan diperpanjang” kataku sambil merangkul Megumi.

“Enak sekali minta maaf, kalian harus berlutut dulu. Mungkin akan kami maafkan” tambah laki – laki beralis panjang dengan dagu lancip, wajahnya memuakkan.

Aku pun pasang badan, aku berdiri selangkah lebih depan dari Megumi sambil menatap tajam ke laki – laki berdagu lancip itu.

“Jangan kelewatan kalau bicara, kami beritikad baik. Kalau kalian mencoba mengganggu kami, aku akan berteriak” ancamku.

Si ikan buntal maju berdiri menghadapiku dengan tangan di pinggang lalu dia berkata “Memangnya kami takut, siapa yang salah disini. Gadis cantik, harusnya kamu nurut aja. Jangan bikin kami marah”.

Megumi dengan bergetar, memegang tangan kananku dan berkata lirih “Sudah ikuti saja kemauan mereka, daripada kita diapa – apain sama mereka. Kita bukan lawan mereka, sekuat apapun dirimu mereka 7 orang”.

“Mundurlah, telephon Hiroshi sekarang. Aku akan menghadapi mereka” bisikku.

Perlahan Megumi mundur dan mulai menjauh.

“Mau kemana tuh anak, kabur yah?” tanya laki – laki berambut coklat.

“Wah – wah, kamu ditinggalin tuh. Siap menerima hukuman dari kami sendirian nih?” tanya laki – laki berdagu lancip.

“Aku disini hanya ingin mengucapkan permohonan maaf, dan urusan kita selesai” jawabku tegas.

Si ikan buntal tertawa “HA… HA… HA…tak semudah itu”. Dia yang ada dihadapan ku kemudian memegang bahu kiriku dengan tangan kanannya.

Tak tahan dengan drama mereka yang menguras waktuku, seketika aku meremas tangan kanannya yang ada di pundakku dengan kedua tanganku dan memelintir tangannya. Hingga tubuhnya condong ke bawah dan aku tendang dengan kaki kananku. Si Ikan buntal itu tersungkur di pasir, sedangkan teman – temannya mulai maju.

“Hei gadis cantik, nampaknya kamu jago juga melawan. Jangan salahkan kami kalau tubuhmu hancur karena kami” seorang laki – laki dengan tubuh paling tinggi yang sedari tadi diam mulai angkat bicara.

“Lawan aku kalau bisa” kataku tersenyum sambil siap – siap untuk melarikan diri dari mereka.

Aku pun berlari sekuat tenaga dan dikejar oleh segerombolan anak badung itu. Setidaknya kakiku terlatih tiap hari berlari mengejar bus ke sekolah. Angin malam yang dingin menghantam diriku yang terus berlari di kejar – kejar. Megumi pasti sudah ditempat yang aman dan menunggu Hiroshi. Tinggal aku yang harus mencari tempat persembunyian.

“Hei jangan lari, kami pasti mendapatkanmu dan menghabisimu!” teriak si dagu lancip yang terus berlari mengejar ku bersama teman – temannya. Tunggu kenapa ada 6 orang dimana 1 orang, ada 1 orang yang tidak ikut mengejar ku. Setidaknya si ikan buntal sudah kehabisan nafas dan menyerah, yupss… tinggal 5 orang lagi.

Nafasnya sudah tidak sanggup lagi untuk terus berlari, aku pun menemukan box di pinggir sebuah kedai dan mulai bersembunyi di balik box itu. Nampak mereka masih berlari – lari di depan kedai, aku mengatur nafasku agar tidak ketahuan. Setelah ku pastikan aman, aku pun berjalan ke arah yang berlawanan.

Ponselku berdering, aku pun mengambil ponsel dari saku celana panjangku. Nampak tertulis “Hiroshi” akhirnya aku terselamatkan. Saat aku berjalan di pinggir jalan dan menatap ponsel kemudian menekan tombol angkat telepon, nampak ada sepatu kets warna hitam menghalangi jalanku. Saat aku menatap ke depan, seketika aku tercengang.

“Kamu…”kataku, seketika dia menjambak rambutku yang terurai dengan kasar. Tangan kanannya yang meraih rambutku seperti angin, gerakan tangannya sangat cepat.

“Aaaa…..sakit, tolong…!!!” teriakku sembari mencari pertolongan. Tapi tak ada satu pun yang lewat, malam itu benar – benar hening jauh dari jangkauan orang. Bahkan kedai yang diujung jalan sana pun tak terlihat dengan mata.

Dia laki – laki berwajah paling pucat dengan menghisap sebatang rokok yang berdiri paling belakang dan menghilang dari gerombolan tadi, saat teman – temannya mengejarku.

Dia menendang perut, menginjak tanganku yang memegang ponsel. Lalu mengambil ponselku dan melemparnya ketengah jalan. Dia bukan tandinganku, gerakannya sangat cepat dan wajah datarnya sangat tidak bisa diprediksi.

Sial tidak ada CCTV di sepanjang jalan ini, kalau aku mati pun tidak akan ada yang tahu.

Aku yang masih tersungkur di trotoar sambil merintih kesakitan memegangi tanganku yang diinjak hanya bisa menahan amarah dan menatapnya tajam. Dia berjongkok di sebelahku, mengeluarkan korek api dan menyalakan rokok. Begitu santainya dia menatapku sambil menghisap rokok, membuang asap rokoknya ke wajahku.

Sedangkan di seberang terdengar suara Hiroshi memanggilku di telephon.

“Chiyo… kamu dimana, jawab aku.. ku mohon jawab aku” suara itu kemudian mati.

“Namamu Chiyo?” tanyanya dengan wajah datar.

Aku hanya diam dan terus menatap tajam padanya.

Tubuhnya yang atletis nampak dia sangat terlatih, kulitnya yang putih pucat itu penuh dengan otot. Dia yang mengenakan hoodie dan topi berwarna hitam serta celana panjang hitam, sangat menakutkan.

“Tadi bisa berteriak, sekarang pura – pura bisu. Apakah aku harus merobek mulutmu?” begitu datarnya intonasi suaranya tapi semakin di dengar semakin menakutkan.

“Apa maumu?” tanyaku mencoba menenangkan diri dan tidak ingin terintimidasi dengan auranya yang mengerikan.

“Aku suka matamu benar – benar indah, tatapanmu sangat berani. Tak ada yang berani menatapku seperti itu, haruskah aku mencongkel kedua bola matamu untuk kenang – kenangan?” katanya kemudian tersenyum padaku.

Senyum dingin yang tak pernah bisa aku lupakan…

Tiba – tiba ada nada dering ponsel berbunyi, dan itu ponselnya yang ada di saku.

“Hei Asahi, ada apa?” tanyanya sambil memegang ponsel dan ditempelkannya ke telinga kirinya.

Entah apa jawaban dari ponsel itu, kemudian dia beranjak berdiri dan pergi meninggalkanku.

Aku terselamatkan karena panggilan telepon itu, Tuhan menolongku. Syukurlah aku tak mati konyol karena si vampire itu. Aku menyebutnya vampire karena kulitnya yang putih pucat dan tatapan matanya yang datar.

Hiroshi dan Megumi pun menemukanku, dan aku dilarikan ke rumah sakit dikarenakan ruas jari tangan kananku patah diinjak oleh si vampir sialan itu.

Keesokannya...

Sinar matahari masuk melalui jendela rumah sakit, aku mendapati ayah duduk di seberang ranjangku dengan wajah tenang dan tangan berpangku di dada.

“Selamat pagi ayah” sapaku sambil tersenyum sembari beranjak duduk di ranjang.

“Hmmm… kamu berkelahi dengan siapa?” tanya Ayah tanpa basa basi.

“Owh… entahlah hanya anak jalanan yang tak jelas” jawabku sambil cengengesan.

“Tanganmu harus di gips selama 1 bulan untuk bisa pulih, selama itu pula ayah tidak akan mengizinkanmu keluar tanpa anggota keluarga” Ayah pun memberi hukuman kurungan di rumah karena merasa khawatir. Aku bisa melihat wajahnya penuh kekhawatiran.

Terpopuler

Comments

Nor Zaimah

Nor Zaimah

Best

2023-11-19

2

lihat semua
Episodes
1 BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2 BAB II : SIAPA DIA?
3 BAB III : AKU DICULIK
4 BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5 BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6 BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7 BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8 BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9 BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10 BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11 BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12 BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13 BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14 BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15 BAB XV: NASEHAT HATORI
16 BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17 BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18 BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19 BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20 BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21 BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22 BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23 BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24 BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25 BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26 BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27 BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28 BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29 BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30 BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31 BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32 BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33 BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34 BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35 BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36 BAB 36 : PILIHAN JIRO
37 BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38 BAB 38: API CEMBURU
39 BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40 BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41 BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42 BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43 BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44 BAB 44 : RENCANA RYOTA
45 BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46 BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47 BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48 BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49 BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50 BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51 BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52 BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53 BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54 BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55 BAB 55 : PERKATAAN KANON
56 BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57 BAB 57 : MALAM PANAS
58 BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59 BAB 59 : KEMALANGAN
60 BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61 BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62 BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63 BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64 BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65 BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66 BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67 BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68 BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69 BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70 BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71 BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72 BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73 BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74 BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75 BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76 BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77 BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78 BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79 BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80 BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81 BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82 BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83 BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84 BAB 84 : NIKAHI AKU
85 BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86 BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87 BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88 BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89 BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90 BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91 BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92 BAB 92 : AYAH KAWAKI
93 BAB 93 : PESONA AKARI
94 BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2
BAB II : SIAPA DIA?
3
BAB III : AKU DICULIK
4
BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5
BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6
BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7
BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8
BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9
BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10
BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11
BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12
BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13
BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14
BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15
BAB XV: NASEHAT HATORI
16
BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17
BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18
BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19
BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20
BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21
BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22
BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23
BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24
BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25
BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26
BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27
BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28
BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29
BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30
BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31
BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32
BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33
BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34
BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35
BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36
BAB 36 : PILIHAN JIRO
37
BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38
BAB 38: API CEMBURU
39
BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40
BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41
BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42
BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43
BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44
BAB 44 : RENCANA RYOTA
45
BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46
BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47
BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48
BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49
BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50
BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51
BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52
BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53
BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54
BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55
BAB 55 : PERKATAAN KANON
56
BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57
BAB 57 : MALAM PANAS
58
BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59
BAB 59 : KEMALANGAN
60
BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61
BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62
BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63
BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64
BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65
BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66
BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67
BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68
BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69
BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70
BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71
BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72
BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73
BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74
BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75
BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76
BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77
BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78
BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79
BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80
BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81
BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82
BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83
BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84
BAB 84 : NIKAHI AKU
85
BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86
BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87
BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88
BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89
BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90
BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91
BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92
BAB 92 : AYAH KAWAKI
93
BAB 93 : PESONA AKARI
94
BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!