BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA

Aku keluar dari kamar mandi, sedangkan Megumi sedang mengacak – ngacak baju di lemariku.

“Hei sedang apa kamu, mau tidur saja sampai harus memilih baju?” tanyaku heran.

“Aku mau pergi bersama pacarku” jawabnya lalu mencoba midi dress warna phink milikku.

“Ini jam berapa sudah jam 9 malam, jangan berkeliaran tengah malam” saranku.

“Dia mengajakku dan akan menjemput ku, mumpung aku bisa keluar malam dengannya. Kalau jemput dirumahku bisa di gigit Cleo anjing ayahku. Aku bahkan tidak bisa keluar malam, kalau bukan janjian bersamamu” keluhnya.

“Sekarang ini tidaklah aman, bisa saja geng anak nakal itu masih berkeliaran di luar sana. Tetaplah di rumah” tegas ku.

“Tidak bisa, mumpung libur. Kamu tahukan sebentar lagi aku banyak masuk les private dengan berbagai mata pelajaran. Jam terbang ku sebagai gadis muda akan berakhir di kelas XII nanti. Quality time milikku akan di jajah oleh ayahku yang murka dengan nilaiku yang buruk” kekehnya.

“Ku mohon, pikirkan baik – baik” aku masih mencoba membujuknya.

“Ganti pakaianmu, dan ikutlah denganku. Oh…coba chat Hiroshi untuk bergabung dengan kita” dia malah memberikan ide gila.

“Aku tak akan pergi, Hiroshi cukup sibuk mempersiapkan kepergiannya besok” sahutku.

“Baiklah kalau begitu, jangan salahkan aku kalau kamu akan kesepian seorang diri di rumah” katanya sambil memakai jepit rambut senada di rambutnya.

Aku hanya bisa merelakan kepergian Megumi dengan kekasihnya Keiji Senpai naik mobil sedan berwarna hitam.

Begitu riangnya, dia pun melambaikan tangan sebelum pergi dari dalam mobil. Keiji Senpai pun memberikan suara klakson untuk berpamitan.

Semoga Keiji Senpai bisa menjaga Megumi dengan baik… semoga tidak terjadi sesuatu yang buruk.

Aku pun merebahkan tubuhku ke ranjang, dan mencoba untuk terlelap.

Tiba – tiba ditengah malam, suara nada dering dari ponselku terdengar. Aku pun terbangun dengan setengah sadar mencari – cari dimana keberadaan ponselku. Aku menemukan diatas meja belajarku. Tertulis “Megumi” memanggil…

“Hallo Megumi…” Aku mengangkat telephone.

“Kemarilah… ikut berpesta bersama kami, temanmu sedang bersenang – senang dengan kami” suara yang tak ingin ku dengar.

Degh…Sontak mataku terbelalak

“Apa yang kamu lakukan kepadanya?” tanyaku sinis.

“Memangnya apa yang harus aku lakukan kepadanya? Dia sangat menikmati pesta ini” jawabnya datar.

“Berikan ponselnya ke Megumi” mintaku.

“Hei… Chiyooo….. tolong aku, sepertinya aku tak bisa minum lagi” suara Megumi yang teler.

“Megumi…dimana Keiji Senpai? Kenapa kamu bisa begini?” tanyaku.

“Keiji Senpai… siapa itu, oh… pacarku hehehe aku lupa. Dia di bawa pergi sedari tadi dan tak kembali” sahut Megumi.

“Pergilah ke Sunagawa sekarang, pesta kami tak akan sempurna tanpamu. Klek” katanya mengakhiri telephone.

Tanpa pikir panjang aku bergegas berganti pakaian dan mengeluarkan skuter milik paman Megumi dari garasi rumahku.

Aku mengendarai dengan kecepatan maksimal, sepanjang jalan perasaanku tak karuan.

Setibanya di salah satu tempat Karaoke di Sunagawa, aku pun memarkirkan skuter di depannya dan beranjak masuk kedalam. Sudah ada si kembar beralis tebal menyambut ku di lobby Karaoke dan mengantarku ke salah satu ruangan.

Saat pintu terbuka, hanya ada Kawaki duduk ditengah – tengah dengan kaki kirinya berpangku diatas kaki kanannya. Menggunakan t- shirt over size lengan pendek  berwarna hitam dan celana jeans berwarna senada. Nampak jelas wajahnya kali ini, tak ada topi dan hoodie yang menutupi. Dia sedang merokok nampak sebuah botol dan gelas berisi alcohol di meja kaca berada di depannya.

“Kemarilah tamu agung kami… mari masuk dan hibur kami” sapanya.

“Tak ada kata kami, bila hanya ada kamu seorang diri. Dimana Megumi dan Keiji Senpai?” tanyaku tanpa basa – basi menanggapinya.

“Tamu yang lain sedang kami jamu ditempat lainnya, kemarilah nyanyikan lagu dahulu untuk pembukaan pesta” jawabnya.

“Bawa mereka ke hadapanku atau aku telephone polisi sekarang untuk menangkap mu” ancam ku sambil mencoba menunjukkan ponselku.

“HA…HA…HA…HA..HA…!!!” tawanya membuat muak.

“Telephone saja, aku tidak peduli. Tak akan ada yang menangkap ku, harusnya kamu tahu itu setelah pesta sebelumnya” remehnya.

Aku pun seketika menelpon polisi “Hallo kantor polisi, tolong datanglah ke Karaoke Box B -Style di Sunagawa nyawa temanku sedang terancam. Ku mohon datanglah secepatnya”.

“Mari kita tunggu polisi kalau begitu” katanya sangat percaya diri.

Aku pun beranjak pergi meninggalkannya dan berteriak – teriak memanggil Megumi dan mengecek ke semua ruangan. Membuka per masing – masing pintu dengan paksa, aku sangat frustasi. Alhasil tidak ku temukan, aku bertanya kepada kedua alis tebal yang masih berdiri di depan pintu.

“Dimana temanku?” tanyaku.

“Haruskah kami menjawabnya?” tanya balik si berambut orange kepadaku.

“Jangan coba bermain – main denganku, sebentar lagi polisi datang kesini dan menangkap kalian” ancam ku.

“Dengan senang hati kami akan menyambut mereka” jawabnya penuh percaya.

“Apa yang sebenarnya mereka rencanakan” gumamku di hati.

Aku pun menghampiri Kawaki yang sedari tadi duduk santai di dalam ruangan 067.

Aku duduk menghadap kearahnya dengan begitu kesal.

“Kamu ingin pesan makanan?” bisa – bisanya dia menawariku makan.

“Apa yang kamu rencanakan?” tanyaku kepadanya.

“Makanan disini cukup enak, pilihlah” dia masih membahas makanan.

“Dimana Megumi dan Keiji Senpai kamu sembunyikan?” tanyaku sekali lagi.

“Tidak baik menolak tawaran untuk makan, itu yang sering ku dengar dari pemilik kedai mie dekat SMP ku dulu” katanya datar lantas meneguk segelas alcohol.

Aku hanya bisa menatapnya kesal sembari menunggu polisi datang.

Dia pun mengeluarkan ponsel Megumi dari kantong celananya, dan mengirimi aku sebuah video melalui aplikasi chat.

Sontak aku kaget melihat Keiji Senpai babak belur dipukuli ikan buntal dan teman – temannya yang lain. Tubuhnya berlutut dengan kedua tangannya diikat kebelakang.

“Kamu bisa memberikan video itu ke polisi, untuk sebuah kenang – kenangan. Tapi kamu tidak akan menemukan jasadnya, bisa jadi sudah ku tenggelamkan ke tengah laut” katanya dengan tersenyum sinis ke arahku.

“Aku akan menghapusnya, tapi tolong jangan bunuh dia begitu pun dengan Megumi” mintaku kepadanya.

“Ambil microphone itu dan bernyanyilah, akan ku pertimbangkan permintaanmu kalau suaramu bagus” sahutnya seraya menunjukkan microphone berada di sebelah kotak tissue di tengah meja.

Aku pun bernyanyi dengan semampuku, menahan rasa panik dan amarahku. Semua rasa carut marut dalam hatiku memikirkan teman – temanku.

“Bergoyanglah dan menarilah sebisamu, ikuti irama musiknya!!” teriaknya yang sedari tadi melihatku berdiri di depannya sambil bernyanyi sesukaku.

Aku pun hanya bisa menghela nafas dan hanya bisa terus bernyanyi tanpa memperdulikan teriakannya kepadaku.

Tiba – tiba dia berjalan menghampiriku dan memelukku, mengayunkan tubuhku mengikuti tubuhnya yang ke kanan dan ke kiri. Mendekap ku sangat erat, apa – apaan ini?!. Aku memberontak melepaskan dekapannya tapi tubuhnya cukup kuat dan sulit untuk diriku berkutik.

Seperti sudah di prediksi, polisi datang menggeledah ruangan per ruangan, dan tibalah di ruangan 067 tempat kami berdua.

“Kami dari kantor polisi setempat, mendapat laporan tentang seorang wanita yang terancam”.

“Pak polisi lihat sendiri kami sedang menikmati moment kebersamaan kami disini, siapa yang merasa terancam. Pasti itu telephone iseng pak…”.

Dua kembar beralis tebal itu pun mengajak ngobrol polisi tersebut dan akhirnya polisi itu keluar dari ruangan kami. Sedari tadi Kawaki mendekap ku akhirnya melepaskan tubuhku dan merebut microphone dari tanganku lantas menghantamkannya ke arah pelipis kiriku “PLAKKK…!!!”.

Aku terjatuh ke bawah dengan pelipis ku berdarah, aku pun kembali berdiri.

“Kembalikan teman – temanku” kataku menagih janjinya.

“Baiklah kita berangkat ke tempat berikutnya untuk bergabung bersama tamu yang lain” katanya sambil menarik tanganku keluar dan masuk mobil sport sedan berwana putih.

Sebuah gudang tua di sudut kota Sunagawa, cukup terpencil dan minim penerangan.

Ditengah – tengah gudang, nampak Megumi yang tergeletak di tanah dan begitu pun Keiji Senpai yang penuh dengan luka di sekujur tubuhnya.

Aku langsung berlari menghampiri keduanya, Megumi nampak teler tanpa luka sedikitpun namun Keiji babak belur, bahkan masih ada darah mengalir dari hidungnya.

“Maaf kan aku Megumi…harusnya tadi aku ikut bersamamu” kataku sambil memeluknya.

“Apa yang perlu dimaafkan, dia hanya mabuk karena kemauannya. Bukankah itu terlalu dramatis?” sindir si rambut coklat yang berdiri menghadap ke arahku.

“Kalian apa kan teman – temanku?!” teriakku histeris.

“Kami hanya memberi pelajaran kepada mereka, itu saja. HAHAHAHA…!!!” sahut si ikan buntal.

“Beraninya kalian melukai teman – temanku” kataku lirih. Ku keluarkan handwrap bandage boxing berwarna hitam milikku dari saku celanaku dan ku lilitkan ke kedua tanganku.

Aku pun mulai menyerang si ikan buntal dengan tinju dan tendangan. Kami pun mulai berkelahi, si rambut coklat ikut mengeroyokku. Baiklah 2 lawan 1… kami mulai baku hantam. Sembari melayangkan pukulan kearah ikan buntal aku pun menangkis tendangan dari si rambut coklat.

Kami terus berkelahi, sedangkan Kawaki dan dua alis tebal hanya berdiri di depan mobil sambil merokok. Kenapa mereka tak membantu temannya?. Apakah bagi mereka aku hanyalah lawan yang remeh?.

Episodes
1 BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2 BAB II : SIAPA DIA?
3 BAB III : AKU DICULIK
4 BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5 BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6 BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7 BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8 BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9 BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10 BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11 BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12 BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13 BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14 BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15 BAB XV: NASEHAT HATORI
16 BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17 BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18 BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19 BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20 BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21 BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22 BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23 BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24 BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25 BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26 BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27 BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28 BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29 BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30 BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31 BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32 BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33 BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34 BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35 BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36 BAB 36 : PILIHAN JIRO
37 BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38 BAB 38: API CEMBURU
39 BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40 BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41 BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42 BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43 BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44 BAB 44 : RENCANA RYOTA
45 BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46 BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47 BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48 BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49 BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50 BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51 BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52 BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53 BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54 BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55 BAB 55 : PERKATAAN KANON
56 BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57 BAB 57 : MALAM PANAS
58 BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59 BAB 59 : KEMALANGAN
60 BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61 BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62 BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63 BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64 BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65 BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66 BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67 BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68 BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69 BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70 BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71 BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72 BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73 BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74 BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75 BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76 BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77 BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78 BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79 BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80 BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81 BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82 BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83 BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84 BAB 84 : NIKAHI AKU
85 BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86 BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87 BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88 BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89 BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90 BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91 BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92 BAB 92 : AYAH KAWAKI
93 BAB 93 : PESONA AKARI
94 BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2
BAB II : SIAPA DIA?
3
BAB III : AKU DICULIK
4
BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5
BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6
BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7
BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8
BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9
BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10
BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11
BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12
BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13
BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14
BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15
BAB XV: NASEHAT HATORI
16
BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17
BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18
BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19
BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20
BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21
BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22
BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23
BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24
BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25
BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26
BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27
BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28
BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29
BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30
BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31
BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32
BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33
BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34
BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35
BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36
BAB 36 : PILIHAN JIRO
37
BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38
BAB 38: API CEMBURU
39
BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40
BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41
BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42
BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43
BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44
BAB 44 : RENCANA RYOTA
45
BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46
BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47
BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48
BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49
BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50
BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51
BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52
BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53
BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54
BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55
BAB 55 : PERKATAAN KANON
56
BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57
BAB 57 : MALAM PANAS
58
BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59
BAB 59 : KEMALANGAN
60
BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61
BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62
BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63
BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64
BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65
BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66
BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67
BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68
BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69
BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70
BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71
BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72
BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73
BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74
BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75
BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76
BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77
BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78
BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79
BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80
BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81
BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82
BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83
BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84
BAB 84 : NIKAHI AKU
85
BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86
BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87
BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88
BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89
BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90
BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91
BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92
BAB 92 : AYAH KAWAKI
93
BAB 93 : PESONA AKARI
94
BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!