BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA

Beberapa hari aku terus diintai dengan orang – orang yang tidak ku kenal. Entah mereka suruhan Kawaki atau orang lain. Benar – benar membuatku risih tapi aku mencoba berpikir positif, selama mereka tak melakukan apapun kepadaku.

Sekitar pukul 20.00 malam, aku yang sedang sibuk mencuci piring bekas makan malam dikejutkan dengan panggilan telepon dari Kawaki ke telepon rumahku.

“Hallo disini kediaman Sanjo” sapaku.

“Keluarlah aku ada di seberang rumahmu” kata laki -laki yang tak lagi asing suaranya.

“Tidak mau” jawabku singkat.

“Apakah harus ku bakar rumahmu, agar kamu mau keluar?” tanyanya mengancam.

“Ya… selalu seperti itu caramu memerintah ku, tunggu saja. Aku sedang mencuci piring, nanti aku keluar” jawabku ketus langsung menutup telepon.

Untung saja aku yang mengangkat telepon, kalau ibu…bisa ada perang dunia ke 3 di rumah ini.

Dengan malas – malasan aku mencuci piring, agar memperlama menyelesaikannya.

“Chiyo…cucinya lama sekali, jangan menghambur – hamburkan sabun” tegur ibu kepadaku, sembari mengambil minuman kaleng dari lemari es.

“Bu… Megumi mengajakku pergi ke ulang tahun temanku, bolehkah aku pergi?” tanyaku meminta izin.

“Dimana?” tanya ibu.

“Di salah satu café di Sapporo” jawabku.

“Pergilah, dan ingat jangan pulang larut malam. Besok kamu harus masuk sekolah, kamu naik apa?” tanya ibu menyelidik.

“Taxi” jawabku cepat.

“Gunakan dari uang sakumu, jangan meminta dari ibu lagi” sahutnya sembari berlalu.

“Ih… ibu benar – benar pelit” gerutuku.

Aku pun segera berganti pakaian yang paling nyaman untuk berkelahi. Selalu ada incident perkelahian setiap bersama si bren%$ek Kawaki. Oh ya aku pun mengenakan jaket parasut anti air, agar kalau dia mencoba menenggelamkan ku setidaknya tubuhku tidak basah. Semuanya ku persiapkan sempurna, beserta ransel isi berbagai jenis barang untuk melawannya, hingga setruman listrik pun aku bawa.

Setelah keluar dari pintu gerbang rumahku, nampak mobil sedan merah terparkir di seberang jalan. Dia pun membukakan kaca mobilnya dan melambaikan tangan. Aku bergegas menghampirinya, masuk ke dalam mobil.

“Untuk apa kamu membawa ransel?” tanyanya.

“Bukankah kita akan bersenang – senang, aku hanya membawa yang ku butuhkan” jawabku.

“Kamu juga membawa itu?” tanyanya ragu.

“Itu apa?” tanyaku balik tak mengerti.

“Itu…yang harus aku pakai” wajahnya cukup aneh untuk menjelaskannya.

“Apa sih? Maksudmu apa?” tanyaku semakin tak mengerti dengan tingkahnya.

“Sudahlah… nanti di sana juga ada” jawabnya juga kesal.

Astaga kami pergi ke club malam lagi tapi beda tempat, ini club malam yang banyak orang asingnya di Sapporo namanya Bay – Disco.

“Aku akan mengajarimu berjoget” katanya dengan menarik tanganku masuk dalam kerumunan orang – orang yang menari dan berjoget. Suara dentuman music makin menggila dan keras, ritme musiknya membuat semua orang haptic.

“Ayo bergeraklah, jangan hanya mematung. Dasar gadis SMA yang culun” katanya menyindirku.

“Aku tidak suka musiknya, dan aku juga tidak suka berjoget” kataku ketus dan berlalu meninggalkan Kawaki.

Dia lagi – lagi menarik ku mengajakku ke sebuah ruangan private.

“Tinggal kita berdua, menarilah bersamaku. Aku akan meminta memutarkan music lebih slow” katanya.

Ada dua orang berjaga di depan, aku tidak bisa kabur darinya,

Musiknya berganti mendayu – dayu, Kawaki memeluk pinggangku dari belakang dan berjalan mengikuti irama.

“Apa maksudmu dengan ini semua?” tanyaku risih mencoba melepaskan tangannya.

Dia mendekatkan wajahnya ke kepalaku, lalu berbisik ke telingaku.

“Jadilah ja%@ng malam ini untukku, mari kita bersenang – senang” bisiknya membuatku merasa marah.

Rambutku yang ku ikat cepol seakan terasa salah saat ini, karena bibirnya bisa meraih jenjang leherku.

Aku benar – benar terkejut dengan apa yang dia lakukan padaku, apakah tema penindasan kali ini adalah pel%#ehan se%$ual?! Oh tidak, ini yang paling tidak ku inginkan.

Aku mencoba meronta, melepaskan diri darinya dengan menginjak kakinya. Seakan dia bisa membaca gerakanku, dia pun menghindar dan memutar tubuhku menghadap dirinya.

Dia meraih tengkuk leherku dengan tangan kirinya dan mengunci kedua tanganku dengan tangan kanannya. Sial aku sulit bergerak, dia meng%sap leher seperti vampir. Ini pertama kalinya bagiku, terasa menyakitkan dan aku membencinya.

Tiba – tiba pintu terbuka, mataku terbelalak terkejut melihat seorang pria dewasa yang ku kenal. Dalam posisi tubuh yang tak beruntung seperti ini, aku menatap kak Ryota ada di depan pintu. Mata kami saling memandang dengan penuh keterkejutan.

“Chiyo…” panggilnya memastikan.

Sontak Kawaki melepaskan ku dan berbalik ke arah kak Ryota. Suasana menjadi canggung, Kawaki mempersilahkan kak Ryota masuk seorang diri. Kawaki duduk dengan santai sambil mengalungkan salah satu tangannya ke pundakku.

“Aku lupa dengan pertemuan kita, aku mohon maaf menyambut mu ditempat ini. Harusnya kita berbicara di tempat yang lebih tenang” kata Kawaki.

“Tak apa, tapi aku lebih terkejut lagi dengan keberadaan gadis yang ku kenal disini” jujurnya.

“Kak…aku, sebenarnya” aku mencoba menjelaskan tapi terpotong dengan cengkeraman tangan Kawaki ke pundakku.

“Maaf kalau dia mengganggumu, dia adalah mainanku yang sedang bersenang – senang denganku malam ini” kata Kawaki.

“Oh, berarti seharusnya aku yang meminta maaf telah mengganggu kalian berdua. Sebaiknya aku pamit kalau begitu, kita bisa berdiskusi di lain waktu” jawab kak Ryota dengan sopan dan tenang.

“Jangan, biarkan dia saja yang pergi. Urusan kita lebih penting ketimbang gadis ja%@ng ini” tambah Kawaki sembari memintaku untuk keluar.

Diluar di tengah hiruk pikuk club malam, Uta menghampiriku.

“Kawaki memintaku untuk mengantarkan mu pulang” katanya.

Saat di basement, aku ragu untuk pulang bersama Uta.

“Bolehkah aku menunggu seseorang sebentar, ada hal yang harus ku jelaskan kepadanya” kataku di depan pintu mobil.

“Siapa?” tanya Uta.

“Kak Ryota” jawabku.

Sekitar dua jam aku menunggu di depan pintu lift basement dengan penuh rasa cemas. Turunlah kak Ryota dengan wajah tenangnya.

“Bisakah kita bicara?” tanyaku.

“Mau bicara tentang apa?” tanyanya balik dengan tatapan sinis kepadaku.

“Ini tentang apa yang terjadi di dalam sana” kataku.

“Tidak ada yang perlu di jelaskan, aku tidak peduli. Aku hanya merasa adikku terlalu bodoh memilih gadis sepertimu” katanya.

Dia mengacuhkanku berjalan kearah mobilnya. Aku pun menghadangnya di depan pintu mobilnya.

“Percayalah ini tidak seperti apa yang kakak pikirkan, sesungguhnya aku tidak ada hubungan apapun dengan Kawaki” jelas ku.

“Memangnya apa yang aku pikirkan? Tentang kamu dan Kawaki sama sekali aku tidak mau tahu. Aku hanya memikirkan adikku yang bodoh itu. Lebih baik jauhi adikku mulai dari sekarang” kata kak Ryota.

“Sungguh aku dan Hiroshi memilki perasaan yang sama, aku tidak membohonginya. Aku akan segera menyelesaikan masalahku dengan Kawaki, biar tidak ada kesalahapahaman” tambahku.

“Bersenang – senang tidaklah harus menggunakan perasaan, kamu masih sangat muda pikirkan baik – baik hidupmu sendiri. Jangan coba seret Hiroshi menuju kehancuran, biarkan dia meraih masa depannya tanpa gangguan. Menurutmu dengan siapa kamu bermain sekarang, Kawaki bahkan tidak akan melepaskan mu dalam keadaan hidup” tegas kak Ryota.

“Itu…” aku mulai berpikir.

Kak Ryota mendekat padaku, lalu berbisik padaku.

“Adikku memang terlalu naif dalam menghadapi hidup, ternyata sekarang aku sadar dia belajar dari siapa. Jangan terlalu naif menanggapi hidupmu, Kawaki adalah bom atom yang akan menghancurkan hidupmu. Jangan coba mengajak adikku masuk kedalamnya” bisiknya.

Lalu masuk ke dalam mobil dan pergi bersama supir pribadinya.

Aku terdiam, Uta menghampiriku.

“Darimana kamu mengenal Ryota Fujihara, dia kan anak konglomerat keluarga Fujihara yang menguasai tempat wisata di Hokkaido?” tanya Uta.

“Kamu tidak perlu tahu, aku kita pulang” jawabku acuh.

Di mobil Uta mengoceh mengenai kekalahannya melawanku saat itu, intinya dia merasa sangat dipermalukan dan bla – bla – bla…

Aku hanya bisa diam tidak menanggapi, masih mengingat sorot mata penuh amarah kak Ryota kepadaku, yang dari tadi dia tahan. Meski bahasa tubuhnya sangat tenang, dengan nada bicara yang tenang namun semua kata – katanya adalah tekanan.

“Hei Uta, ada hubungan apa Kawaki dengan kak Ryota?” tanyaku.

“Owh itu, aku tidak tahu. Tapi keluarga Fujihara sejak dari dulu menjadi partner bisnis klan Endo yakni keluarga Kawaki” jawab Uta.

Apakah semua ini adalah rencana Kawaki? Mungkinkah dia tahu hubunganku dengan Hiroshi?.

Kak Ryota adalah anak pertama dari keluarga Fujihara yakni kakak pertama Hiroshi. Dia adalah tipikal pria yang ambisius dan dingin, saat ini dia digadang – gadang menjadi penerus bisnis Fujihara. Salah satu sosok yang membebani Hiroshi sejak kecil, karena kesempurnaan kak Ryota membuat Hiroshi harus berjuang sangat keras untuk diakui oleh orang tuanya.

Dengan kejadian malam ini, aku tak ingin membebani Hiroshi. Aku tahu apa yang dikatakan kak Ryota sebagian besar adalah benar. Lantas langkah apa yang harus aku lakukan?.

Terpopuler

Comments

JAME ALONE

JAME ALONE

seru banget...good bro

2023-08-18

2

lihat semua
Episodes
1 BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2 BAB II : SIAPA DIA?
3 BAB III : AKU DICULIK
4 BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5 BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6 BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7 BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8 BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9 BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10 BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11 BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12 BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13 BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14 BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15 BAB XV: NASEHAT HATORI
16 BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17 BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18 BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19 BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20 BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21 BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22 BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23 BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24 BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25 BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26 BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27 BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28 BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29 BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30 BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31 BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32 BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33 BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34 BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35 BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36 BAB 36 : PILIHAN JIRO
37 BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38 BAB 38: API CEMBURU
39 BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40 BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41 BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42 BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43 BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44 BAB 44 : RENCANA RYOTA
45 BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46 BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47 BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48 BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49 BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50 BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51 BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52 BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53 BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54 BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55 BAB 55 : PERKATAAN KANON
56 BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57 BAB 57 : MALAM PANAS
58 BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59 BAB 59 : KEMALANGAN
60 BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61 BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62 BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63 BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64 BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65 BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66 BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67 BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68 BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69 BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70 BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71 BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72 BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73 BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74 BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75 BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76 BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77 BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78 BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79 BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80 BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81 BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82 BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83 BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84 BAB 84 : NIKAHI AKU
85 BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86 BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87 BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88 BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89 BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90 BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91 BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92 BAB 92 : AYAH KAWAKI
93 BAB 93 : PESONA AKARI
94 BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI
Episodes

Updated 94 Episodes

1
BAB I: PERTEMUAN DENGANNYA
2
BAB II : SIAPA DIA?
3
BAB III : AKU DICULIK
4
BAB IV : AKU ADALAH MAINAN KAWAKI
5
BAB V : KAWAKI ADALAH SEORANG YAKUZA!
6
BAB VI : PENGAKUAN HIROSHI
7
BAB VII : BERPAPASAN DENGAN UTA
8
BAB VIII : KARAOKE SUNAGAWA
9
BAB IX : TINDAKAN ASAHI MENJADI TANDA TANYA
10
BAB X : KEPERGIAN HIROSHI
11
BAB XI : SISI LAIN DARI KAWAKI
12
BAB XII : BERTEMU GADIS ITU [ KAWAKI]
13
BAB XIII : DIA MENARIK [KAWAKI]
14
BAB XIV : TERGODA [KAWAKI]
15
BAB XV: NASEHAT HATORI
16
BAB XVI : KEMARAHAN KAK RYOTA
17
BAB XVII : PENYERANGAN DARI KLAN AIHARA
18
BAB XVIII : MENJADI SASARAN KLAN AIHARA
19
BAB XIX : KESEPAKATAN AKU DAN KAWAKI
20
BAB XX: KEMUNCULAN HIROSHI
21
BAB 21: PERASAAN HIROSHI
22
BAB 22 : PERTUNANGAN BERDARAH
23
BAB 23 : MELARIKAN DIRI
24
BAB 24 : KEHIDUPAN BARU
25
BAB 25 : KEMATIAN KENJI
26
BAB 26 : KEMUNCULAN KAWAKI
27
BAB 27 : YOSHIKO KOBAYASHI ADALAH AKU
28
BAB 28 : SELAMAT TINGGAL NAOKO
29
BAB 29 : TRAGEDI NAOKO
30
BAB 30 : PERTEMUAN KAWAKI DAN RYOTA
31
BAB 31 : PERTEMUAN DENGAN JIRO SI IKAN BUNTAL
32
BAB 32 : KAKEK JATUH SAKIT
33
BAB 33 : KEMATIAN KAKEK
34
BAB 34 : BERTEMU HIROSHI
35
BAB 35 : KEPUTUSAN HIROSHI
36
BAB 36 : PILIHAN JIRO
37
BAB 37 : TERSEKAP DI BANGSAL BAWAH TANAH
38
BAB 38: API CEMBURU
39
BAB 39 : KANON SANG ADIK TIRI
40
BAB 40 : TANPA KASIH SAYANG
41
BAB 41 : PENGAKUAN JIRO
42
BAB 42 : PERTEMUAN DENGAN AYAH
43
BAB 43 : RENCANA PERTUNANGAN HIROSHI
44
BAB 44 : RENCANA RYOTA
45
BAB 45 : REAKSI HIROSHI
46
BAB 46 : PUNCAK KESABARAN HIROSHI
47
BAB 47 : PERTENGKARAN HIROSHI DAN KAWAKI
48
BAB 48 : OBSESI KAWAKI
49
BAB 49 : MENGINGATKAN KEPADA IBUNYA
50
BAB 50 : EVAKUASI IBU DAN AYAH
51
BAB 51 : PERTEMUAN RAHASIA
52
BAB 52 : RUMAH YANG TERBAKAR
53
BAB 53 : KEDATANGAN KANON
54
BAB 54 : PERTEMUAN KANON DAN HIROSHI
55
BAB 55 : PERKATAAN KANON
56
BAB 56 : KEMBALI KE TOKYO
57
BAB 57 : MALAM PANAS
58
BAB 58 : KEBEJATAN KAWAKI
59
BAB 59 : KEMALANGAN
60
BAB 60 : RAHASIA MASA LALU
61
BAB 61 : TUBUH YANG DIKUASAI KAWAKI
62
BAB 62 : KEHAMILAN YANG MENGEJUTKAN
63
BAB 63 : PERTEMUAN DUA KELUARGA
64
BAB 64 : KEDATANGAN SOMA
65
BAB 65 : H-1 MENUJU HARI PERTUNANGAN
66
BAB 66 : PERTEMUAN KAWAKI DAN SOMA
67
BAB 67 : PENGAKUAN KANON
68
BAB 68 : SEBUAH SURAT PERWALIAN
69
BAB 69 : PENYERANGAN KELOMPOK BERTOPENG
70
BAB 70 : PELARIAN DAN PERBURUAN
71
BAB 71 : SEBUAH JEBAKAN MASA LALU
72
BAB 72 : DIBALIK KEMATIAN KUMIKO
73
BAB 73 : TAK ADA LAGI AIR MATA
74
BAB 74 : KEMARAHAN AYAH KAWAKI
75
BAB 75 : PERSETERUAN KAWAKI DAN SOMA
76
BAB 76 : SEBUAH TANDA KEPEMILIKAN
77
BAB 77 : HARI KEBEBASAN DAN SKEMA PELARIAN
78
BAB 78 : DI BALIK RUMAH TANGGA RYOTA
79
BAB 79 : KEHANGATAN SEORANG KAKAK
80
BAB 80 : PERMINTAAN BERCERAI
81
BAB 81 : MISI PEMBUNUHAN MINNA
82
BAB 82 : PEMAKAMAN MINNA
83
BAB 83 : DRAMA DI MULAI
84
BAB 84 : NIKAHI AKU
85
BAB 85 : PERMINTAAN MENIKAH YANG MENGEJUTKAN
86
BAB 86 : KENCAN PERTAMA
87
BAB 87 : PERASAAN KANON TERHADAP HIROSHI
88
BAB 88 : SIKAP KAWAKI TAK TERDUGA
89
BAB 89 : DUEL PROSTITUSI
90
BAB 90 : PENGAKUAN CINTA KAWAKI
91
BAB 91 : MELEPAS HIROSHI
92
BAB 92 : AYAH KAWAKI
93
BAB 93 : PESONA AKARI
94
BAB 94 : DAYA PIKAT AKARI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!