Bab 8 Bi Narti Sok Bijak

Riska kemana Ibumu?." Bi Narti muncul secara tiba-tiba di balik pintu dapur. Dia seperti hantu yang bergentanyangan. Padahal, ini menjelang sore. Belum malam hari.

"Ada di rumah tetangga, rumah Bude Warsih. Menjenguk cucunya yang baru pulang dari rumah sakit." Tanpa menoleh aku menjawab pertanyaan ibunya madu beracun ku. Tangan dan mataku fokus ke arah bumbu yang ada di atas cobek.

"Sudah sehat rupanya hingga bisa bertandang ke rumah Mbak Warsih." Tanpa rasa bersalah wanita yang tiga tahun lebih muda dari mama itu mencomot tempe goreng yang baru aku buat. Sama seperti saat menikahkan anaknya dengan suamiku. Tanpa rasa bersalah.

"Kapan kamu mau pulang? Ibumu kan sudah sehat." Pertanyaan Bi Narti sukses membuatku meradang. Apa maksudnya?.

Aku sedang sibuk mengulek bumbu pun menghentikan pergerakan tangan. Lalu membalikan badan. Tubuh perempuan yang sedikit berisi dari ibuku itu pun kutatap dengan lekat.

"Kenapa bibi bertanya seperti itu? Apa bibi mengharapkan kepergian ku dari rumah orang tuaku sendiri?." aku tidak bisa lagi beramah tamah dengan perempuan yang melahirkan madu ku itu. Rasa benci ini mengakar kuat di dalam hati.

"Apa salah bibi mengingatkan? kamu ini punya suami dan mertua di sana. Tidak baik loh meninggalkan rumah suami terlalu lama." dengan penuh percaya diri Bi Narti menasehatiku.

Aku tersenyum miring sembari meletakkan lipatan kedua tangan di depan dada. Kenapa Bi Narti bilang itu rumah suamiku. Apa jangan-jangan selama ini Mas Danang mengatakan kalau rumah yang ia bangun? sepertinya mustahil. Perasaan Mama sudah menceritakan soal itu.

"Bu Narti bilang apa? rumah suami? Nih aku kasih tahu yah, selama ini aku tidak tinggal di rumah suami, tapi tinggal di..." Ah tidak usah di teruskan, biarlah dia penasaran.

"Memang nya selama ini kamu tinggal dimana?." penuh selidik Bi Narti memperhatikan rautku.

"Ada deh," ucapku tersenyum jahil ke arahnya. Dan aku sangat yakin jika nanti Bi Narti pasti akan mencari tahu tentang rumah yang kami tempati selama ini.

"Mau rumah siapapun tetap saja tidak baik istri terlalu lama di rumah ibunya." ucap Bi Narti sok bijak.

Dia benar, seharusnya memang tidak baik seorang istri terlalu lama meninggalkan rumah. Aku pun dulu begitu, titah Mas Danang selalu aku dengar dan tidak pernah lama di rumah Mama. Tapi setelah pengkhianatan yang ia lakukan, jangan harap aku bisa taat padanya lagi. Aku tahu aku salah, tapi rasa sakit di hati ini tidak bisa mentolerasinya.

Aku sebenarnya penasaran kenapa Bi Narti begitu kukuh nya menyuruh ku pulang. Apa karena di suruh oleh Mas Danang? sebab Ibunya tidak ada yang menjaga atau....

Ah lebih baik aku kerjain wanita ini.

"Bi aku mau nanya, tapi ini tak ada sangkut pautnya dengan aku. Tadi aku habis nonton drakor, hanya sekedar tanya sebab aku tidak menyangka dengan wanita ini. Kok ada sih perempuan seperti ini."

"Tanya apa?." wanita itu kembali mencomot tempe goreng yang tidak jauh dari posisinya ini.

"Bi, apa yang akan bibi lakukan jika anaknya di khinati oleh suaminya. Dengan diam-diam menikah dengan sepupunya istrinya. Coba bibi jadi istri pertama apa yang akan bibi lakukan? Tadi lagi asyik nonton itu riba-tiba bersambung. Aku jadi penasaran apa yang kira-kira akan di lakukan istri sahnya?."

Spontan Bi Narti terbatuk-batuk. Aku yakin dia tersedak karena kaget mendengar pertanyaan ku. Apa yang aku maksud bukan drakor, Bi. Tapi kelakuan anakmu! wajah yang semula sok bijak menjadi pucat paci. Emang enak! Ini belum seberapa, Bi. Nanti akan kubuat kalian syok. Tunggu tanggal mainnya.

.

.

.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Masiah Cia

Masiah Cia

kadang bingung baca nya Krn antar kata dlm hati campur dengan kata yg keluar dr mulit

2023-10-06

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Suamiku Menikah Lagi?
2 Bab 2 Mencari Bukti
3 Bab 3 Menjadi Suami Seutuhnya
4 Bab 4 Mulai Penyelidikan
5 Bab 5 Memulai
6 Bab 6 Pulang Kampung
7 Bab 7 Menjatuhkan Mental Ibu Maduku
8 Bab 8 Bi Narti Sok Bijak
9 Bab 9 Mencoba Berbicara dengan Mama
10 Bab 10 Vidio
11 Bab 11 Menjalankan Rencana
12 Bab 12 Skenario
13 Bab 13 Bertemu Suami dan Maduku
14 Bab 14 Jual Rumah
15 Bab 15 Dua Manusia Tidak Tahu Diri
16 Bab 16 50 Juta?
17 Bab 17 Sinyal-Sinyal Kebohongan
18 Bab 18 Perjanjian
19 Bab 19 Pulang Kampung
20 Bab 20 Misi
21 Bab 21 Kehebohan di Dapur
22 Bab 22 Kehebohan di Dapur Part 2
23 Bab 23 Pov Riska
24 Bab 24 Rambut Basah
25 Bab 25 Obrolan Di Warung
26 Part 26 Terbongkar
27 Bab 27 Kehebohan di Taman
28 Bab 28 Kata Talak
29 Bab 29 Wejangan Mama
30 Bab 30 Bertemu Mantan
31 Bab 31 Mengenang Masa Lalu.
32 Bab 32 Mulai Panik
33 Bab 33 Wajah yang Tak Asing
34 Bab 34 Tak bisa seperti dulu lagi
35 Bab 35 Ketuk Palu Janda
36 Bab 36 Berita Perceraian Riska
37 Bab 37 Menagih Harta Gono Gini
38 Part 38 Membungkam mulut Narti
39 Part 39 Debat dengan Mantan Ibu Mertua
40 Part 40 Danang Frustasi
41 Bab 41 Tamu Misterius & Fitnah dari Narti
42 Bab 42 Seperti Roller Coster
43 Bab 43 Mempermalukan diri Sendiri
44 Bab 44 Ayah dari kandungan Siska
45 Bab 45 Siapa Dia?
46 Bab 46 Kegalauan Danang
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Bab 51
52 Bab 52 Sanusi
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56 Menjual Kayu Jati milik Narti
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66 Penyiksaan untuk Siska
67 Bab 67 Identitas Keynan
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 Hari pernikahan Riska
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74 Obrolan pasutri
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Bab 1 Suamiku Menikah Lagi?
2
Bab 2 Mencari Bukti
3
Bab 3 Menjadi Suami Seutuhnya
4
Bab 4 Mulai Penyelidikan
5
Bab 5 Memulai
6
Bab 6 Pulang Kampung
7
Bab 7 Menjatuhkan Mental Ibu Maduku
8
Bab 8 Bi Narti Sok Bijak
9
Bab 9 Mencoba Berbicara dengan Mama
10
Bab 10 Vidio
11
Bab 11 Menjalankan Rencana
12
Bab 12 Skenario
13
Bab 13 Bertemu Suami dan Maduku
14
Bab 14 Jual Rumah
15
Bab 15 Dua Manusia Tidak Tahu Diri
16
Bab 16 50 Juta?
17
Bab 17 Sinyal-Sinyal Kebohongan
18
Bab 18 Perjanjian
19
Bab 19 Pulang Kampung
20
Bab 20 Misi
21
Bab 21 Kehebohan di Dapur
22
Bab 22 Kehebohan di Dapur Part 2
23
Bab 23 Pov Riska
24
Bab 24 Rambut Basah
25
Bab 25 Obrolan Di Warung
26
Part 26 Terbongkar
27
Bab 27 Kehebohan di Taman
28
Bab 28 Kata Talak
29
Bab 29 Wejangan Mama
30
Bab 30 Bertemu Mantan
31
Bab 31 Mengenang Masa Lalu.
32
Bab 32 Mulai Panik
33
Bab 33 Wajah yang Tak Asing
34
Bab 34 Tak bisa seperti dulu lagi
35
Bab 35 Ketuk Palu Janda
36
Bab 36 Berita Perceraian Riska
37
Bab 37 Menagih Harta Gono Gini
38
Part 38 Membungkam mulut Narti
39
Part 39 Debat dengan Mantan Ibu Mertua
40
Part 40 Danang Frustasi
41
Bab 41 Tamu Misterius & Fitnah dari Narti
42
Bab 42 Seperti Roller Coster
43
Bab 43 Mempermalukan diri Sendiri
44
Bab 44 Ayah dari kandungan Siska
45
Bab 45 Siapa Dia?
46
Bab 46 Kegalauan Danang
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Bab 51
52
Bab 52 Sanusi
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56 Menjual Kayu Jati milik Narti
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66 Penyiksaan untuk Siska
67
Bab 67 Identitas Keynan
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 Hari pernikahan Riska
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74 Obrolan pasutri
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!