The Art Of Female Death (Psychopath)

The Art Of Female Death (Psychopath)

Kasus pertama

Hedrick terbangun dari tidur nyenyaknya. Diregangkannya semua otot-otot tubuhnya lalu segera beranjak dari tempat tidur pergi ke kamar mandi. Ia melepaskan pakaiannya sebelum air dingin itu membilas seluruh tubuhnya yang putih. Cukup lama ia membiarkan air yang jatuh dari pancuran mengguyur rambutnya yang ikal. Ini adalah salah satu bagian favorit nya saat mandi karna sedikit membawa kenangan masa kecilnya yang suka bermain hujan-hujanan. 20 menit kemudian Hedrick mematikan kran air. Ia mangapai handuk yang tergantung tepat dibalik tirai mandi lalu mengerikan tubuh serta rambutnya.

Selesai mandi dan berpakaian, Hedrick turun menuju dapur rumahnya. Ia meraih dua roti dan memasukannya ke toaster. Setelah itu ia mengambil satu butir telur dan dua daging ham di dalam kulkas. Seperti biasa ia menyiapkan sarapan paginya sebuah roti panggang berisi telur mata sapi, daging ham, selada dan keju. Tak lupa ia juga menambahkan saus tomat dan mayones. Sandwich sederhana seperti itu adalah makanan kegemarannya sejak kecil tapi ini semua tidak lengkap tanpa ditemani secakir kopi.

Hedrick Gardner, seorang pria muda berusia 25 tahun. Ia berkerja di biro periklanan setelah menyelesaikan pendidikannya di suatu universitas negeri. Di rumah dua lantai yang tidak terlalu besar ini ia tinggal sendirian. Kedua orang tuanya telah lama meninggal dunia. Ia hanya memiliki satu saudara kandung yang juga telah meninggal. Hidup dalam kesendirian sudah menjadi hal yang biasa ia rasakan. Sejak kecil ia memang tidak perna merasakan kasih sayang sebuah keluarga, malahan ia sering mendapat perlakuan kasar secara fisik maupun batin.

Ibunya meninggal sejak ia lahir, sedangkan ayahnya hanyalah seorang laki-laki pengangguran yang kerjaannya suka menghamburkan uang untuk berjudi dan minum-minuman keras. Yang berkerja keras dan menjadi tulang punggung keluarga hanyalah kakak perempuannya. Seorang kakak yang berselisi umur 9 tahun itu terpaksa harus putus sekolah agar bisa berkerja untuk membiayai kehidupan adik tersayang nya. Hedrick kecil dulu merasa tidak tega melihat kakaknya berkerja keras siang dan malam mencari uang.

Perna terbesit di pikirannya untuk berhenti bersekolah dan membantu kakaknya berkerja. Namun kakaknya dengan tegas melarang hal itu. Biarlah dirinya yang harus banting tulang demi adiknya bisa tetap melanjutkan sekolah. Perkataan kakaknya ini lah yang membuat Hedrick giat belajar sampai bisa mendapat beasiswa dari sekolah ternama. Namun kehidupannya seketika suram disaat satu-satunya orang yang memberi kehangatan dan kasih sayang tiada di depan matanya sendiri. Kehidupan Hedrick seketika berubah.

"Berita pagi ini."

Lamunan Hedrick buyar saat mendengar berita di tv. Sambil menunggu teko air mendidik, ia menyempatkan diri menonton berita pagi sejenak. Berita kali ini sangat menarik perhatiannya.

"Tepat pukul 17.00, Seorang wanita ditemukan tewas dalam keadaan termutilasi dan tanpa berbusana namun masih mengenakan perhiasan lengkap. Mayat wanita tersebut ditumukan oleh warga setempat yang dalam perjalanan pulang ke rumah. Kondisi mayat benar-benar sangat mengenaskan dengan potongan tubuh yang disusun sedikian rupa. Kedua kaki dan tangan tergeletak membentuk persegi dengan bagian badan tepat terletak ditengah-tengah dan kepala yang terpisah tertancap pada tongkat kayu. Para warga setempat beranggapan kalau motif dari pembunuhan tersebut adalah tubal dari sebuah ritual penyembahan setan. Pihak polisi sedang menyelidiki kasus ini...."

"Berita di acara tv dari hari ke hari semakin aneh-aneh saja. Sudah zaman apa lagi orang-orang masih mempercayai hal-hal konyol seperti itu," ujar Hedrick seketika mengubah saluran tv tersebut.

Ding! Dong!

Bell rumah di bunyikan membuat Hedrick bergegas menuju pintu. Ia sedikit bertanya-tanya siapa yang datang ke rumahnya pagi ini. Awalnya ia berpikir kalau itu mungkin temannya, Veeno. Iya, karna temannya itu memang berencana datang berkunjung. Namun ia cukup dikagetkan begitu membuka pintu dan melihat siapa yang bertamu. Dua orang itu tentunya bukan temannya atau orang yang ia kenal.

"Selamat siang tuan. Apa benar anda bernama Hedrick Gardner?" tanya salah satu dari mereka.

"Iya. Saya, Hedrick. Ada perlu apa ya kalau boleh tahu sebelumnya?"

"Kami dari pihak kepolisian ingin menanyakan beberapa hal pada anda," pria itu menunjukan lencana kepolisian miliknya.

"Oh... Baiklah."

Sebelum polisi itu mengajukan pertanyaan pertama, terdengar suara peluit dari arah dapur. Hedrick baru teringat kalau ia sedang memanaskan air di teko elektri miliknya. Suara peluit itu merupakan pertanda kalau airnya telah mendidih.

"Boleh permisi sebentar? Saya harus mematikan teko elektri saya dulu," pinta Hedrick.

Tanpa menunggu persetujuan polisi itu, Hedrick berbalik dan melangkah masuk. Tapi polisi itu tiba-tiba mencegat Hedrick. Hal itu membuat langkahnya terhenti.

"Apa boleh kami masuk?"

"Oh, Maafkan saya, petugas. Silakan masuk. Maaf karna sedikit berantakan. Saya belum sempat beres-beres."

Hedrick mempersilakan bagi kedua polisi tersebut masuk ke rumahnya. Ruang tamu yang cukup berantakan dengan beberapa barang bertebaran tidak pada tempatnya dan seekor anjing peliharaan Hedrick masih tertidur pulas di atas sofa. Anjing berjenis Doberman yang bernama Max. Dua polisi itu terlihat melirik kesana kesini meneliti setiap sudut ruang tamu tersebut. Hedrick membiarkannya. Ia bergegas menuju dapur dan mematikan teko elektrinya.

"Anda tinggal sendirian?" tanya polisi itu setelah Hedrick kembali dari dapur.

"Iya. Saya hanya memiliki satu saudara perempuan, namun ia telah meninggal dunia 13 tahun yang lalu. Ibu saya meninggal sebelum saya mengerti dunia ini. Sedangkan ayah, ia juga telah berpulang karna serangan jantung," jelas Hedrick.

"Itu berarti anda telah tinggal sendirian sejak kecil?"

"Tidak. Sebelum melanjutkan pendidikan di universitas, saya tinggal bersama paman dan bibi."

"Apa perkerjaan anda?"

"Setelah tamat kuliah, saya berkerja di biro periklanan sampai sekarang."

"Apa anda telah mendengar kabar tentang penemuan mayat wanita yang termutilasi di semak-semak sore kemarin?"

"Iya. Baru disiarkan di tv tadi. Mengapa?" tanya Hedrick sedikit bingung. "Untuk apa para polisi ini menanyakan hal seperti itu? Apa mereka mencurigaiku?"

"Mayat tersebut sudah di identifikasi. Ia merupakan manejer dari perusahaan yang bergerak di bidang bisnis produk kecantikan. Namanya Anisa, umur 28 tahun," polisi itu menunjukan selembar foto wanita pada Hedrick.

"Iya, iya, saya ingat. Dia perna datang ke perusahaan biro periklanan lima hari yang lalu untuk meminta bantuan mengiklankan produknya. Saya sendiri yang merancang iklan tersebut."

"Bisa kami melihat rancangan iklan tersebut?"

"Tentu saja."

Hedrick naik menuju kamarnya dan mengambil laptopnya. Salah satu dari polisi itu mengambil kesempatan ini untuk memeriksa lebih teliti bagian ruang tamu tersebut. Tapi sepertinya ia tidak menemukan hal yang mencurigakan. Hedrick kembali dari kamarnya dengan sebuah laptop di tangannya. Ia membuka laptop tersebut dan menujukan hasil dari rancangan iklan yang diminta Anisa.

.

.

.

.

.

.

ξκύαε

Terpopuler

Comments

@🍁 ოαհҽs 💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️

@🍁 ოαհҽs 💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️

bagus.. menarik..

2024-01-20

1

janti mahrianti

janti mahrianti

gabung ahh

2024-01-20

1

英

tanpa waran 🙄

2024-01-19

1

lihat semua
Episodes
1 Kasus pertama
2 Target baru
3 Bujuk rayu
4 Mabuk
5 Awal permainan
6 Sebuah permainan
7 Tidak segan-segan lagi
8 Melarikan diri
9 Seni tercantik
10 Teka-teki kode
11 Tahanan
12 Bisnis
13 Ditipu dengan mudah
14 Seni dalam koper
15 Kasus ketiga
16 Rencana liburan
17 Kapal pesiar
18 Wanita yang baik
19 Berkelahi
20 Permainan kecil
21 Dua pelayan
22 Santai saja
23 Rencana
24 Riang penyimpanan jetski
25 Ajakan
26 Casino
27 Permainan blackjack
28 Mencari masalah
29 Mengakhiri liburan
30 Berita itu tidak hilang
31 Mampir sebentar
32 Kebohongan
33 bermain dengan putri bos
34 Lanjut bermain
35 Jeda sesaat
36 Pertunjukan
37 Persalinan Felicia
38 Marguerite Daisy musim semi
39 Pertemuan dengan klien
40 Kenangan Veeno
41 Perkelahian dua sahabat.
42 Pemantauan target
43 Pertengkaran sepasang kekasih
44 Lanjut bermain
45 Ciri khas
46 Pesta perjamuan
47 Si pengancam misterius
48 Nyawa sebagai taruhan
49 Permintaan kecil
50 Jalan-jalan di mall
51 Belanja
52 Ada yang berubah
53 Bermain dengan Elly
54 Seni baru
55 Kabar gembira atau malapetaka?
56 Rahasia
57 Korban lagi
58 Kunci untuk memecahkan kode
59 Kode terpecahkan
60 Penyusup
61 Remaja kemping
62 Satu persatu tewas
63 Tawa dalam goa
64 Maksud kode yang ditinggalkan
65 Eksekusi Sara
66 Mereka sadis seperti biasa
67 Kulit Sara
68 Klub malam
69 Berurusan dengan orang yang salah
70 Bebas dari tuduhan
71 Untung tidak ketahuan
72 Badai
73 Perhatian
74 Study tour mahasiswa
75 Tak peduli
76 Akhir pekan yang sibuk
77 Lokasi pertama
78 Terlambat lagi
79 Kesempatan terakhir
80 Pengalihan perhatian
81 Sandi terakhir
82 Project penelitian
83 Melakukan uji coba
84 Tertangkap
85 Interogasi
86 Tipu daya jebakan
87 Kunjungan
88 Hal yang tak ingin dipercaya
89 Jadi ini alasannya?
90 Keluarga Andretti
91 Kebebasan dibayar penderitaan
92 Bawa aku pulang
93 Depresi berat
94 Seni terakhir
95 Alasan yang sebenarnya
96 Masa lalu
97 Kematian Tiffany
98 Identitas asli Veeno
99 Kehilangan orang yang disayangi
100 Persidang Hedrick
101 Kesaksian Felicia
102 Penyebab trauma Felicia
103 Sidang berikutnya
104 Penyataan perasaan
105 Janji suci
106 Sidang keputusan
107 Maaf
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Kasus pertama
2
Target baru
3
Bujuk rayu
4
Mabuk
5
Awal permainan
6
Sebuah permainan
7
Tidak segan-segan lagi
8
Melarikan diri
9
Seni tercantik
10
Teka-teki kode
11
Tahanan
12
Bisnis
13
Ditipu dengan mudah
14
Seni dalam koper
15
Kasus ketiga
16
Rencana liburan
17
Kapal pesiar
18
Wanita yang baik
19
Berkelahi
20
Permainan kecil
21
Dua pelayan
22
Santai saja
23
Rencana
24
Riang penyimpanan jetski
25
Ajakan
26
Casino
27
Permainan blackjack
28
Mencari masalah
29
Mengakhiri liburan
30
Berita itu tidak hilang
31
Mampir sebentar
32
Kebohongan
33
bermain dengan putri bos
34
Lanjut bermain
35
Jeda sesaat
36
Pertunjukan
37
Persalinan Felicia
38
Marguerite Daisy musim semi
39
Pertemuan dengan klien
40
Kenangan Veeno
41
Perkelahian dua sahabat.
42
Pemantauan target
43
Pertengkaran sepasang kekasih
44
Lanjut bermain
45
Ciri khas
46
Pesta perjamuan
47
Si pengancam misterius
48
Nyawa sebagai taruhan
49
Permintaan kecil
50
Jalan-jalan di mall
51
Belanja
52
Ada yang berubah
53
Bermain dengan Elly
54
Seni baru
55
Kabar gembira atau malapetaka?
56
Rahasia
57
Korban lagi
58
Kunci untuk memecahkan kode
59
Kode terpecahkan
60
Penyusup
61
Remaja kemping
62
Satu persatu tewas
63
Tawa dalam goa
64
Maksud kode yang ditinggalkan
65
Eksekusi Sara
66
Mereka sadis seperti biasa
67
Kulit Sara
68
Klub malam
69
Berurusan dengan orang yang salah
70
Bebas dari tuduhan
71
Untung tidak ketahuan
72
Badai
73
Perhatian
74
Study tour mahasiswa
75
Tak peduli
76
Akhir pekan yang sibuk
77
Lokasi pertama
78
Terlambat lagi
79
Kesempatan terakhir
80
Pengalihan perhatian
81
Sandi terakhir
82
Project penelitian
83
Melakukan uji coba
84
Tertangkap
85
Interogasi
86
Tipu daya jebakan
87
Kunjungan
88
Hal yang tak ingin dipercaya
89
Jadi ini alasannya?
90
Keluarga Andretti
91
Kebebasan dibayar penderitaan
92
Bawa aku pulang
93
Depresi berat
94
Seni terakhir
95
Alasan yang sebenarnya
96
Masa lalu
97
Kematian Tiffany
98
Identitas asli Veeno
99
Kehilangan orang yang disayangi
100
Persidang Hedrick
101
Kesaksian Felicia
102
Penyebab trauma Felicia
103
Sidang berikutnya
104
Penyataan perasaan
105
Janji suci
106
Sidang keputusan
107
Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!