Pernikahan Rahasia Pak Guru

Pernikahan Rahasia Pak Guru

Nikah dan Surat Cerai

“Dengan ini saya nyatakan kalian sebagai suami istri yang sah !”

Pernyataan pemuka agama itu langsung disambut dengan tepukan tangan para tamu yang hadir, membuat Jonathan Lesmana, pria berusia 26 tahun itu menarik nafas dalam-dalam untuk meredam emosinya.

Perempuan yang baru saja dinyatakan sah sebagai istrinya adalah Gabriela atau biasa dipanggil Gaby, muridnya yang baru saja genap berusia 17 tahun 2 minggu yang lalu.

Rasanya tidak percaya kalau akhirnya Jonathan harus terjebak dalam drama kawin paksa di jaman modern seperti ini dan yang memalukan karena status mereka adalah guru dan murid ! Benar-benar sangat menyebalkan !

Jonathan ingin menolak ritual ciuman mempelai usai dinyatakan sah tapi tatapan dari bangku para tamu yang hadir membuat ia terpaksa berdiri berhadapan dengan Gaby.

Jonathan memegang perutnya sambil mengernyit karena menahan rasa ingin muntah melihat Gaby sejak tadi malah senyum-senyum bahagia.

“Bapak kenapa ? Nervous dekat-dekat saya ?”

Bukannya khawatir, Gaby malah tertawa pelan meledek Jonathan yang wajahnya ditekuk.

“Kamu udah gila karena terlalu bahagia akhirnya bisa membuat saya menikahi kamu ? Jangan pikir ciuman saya ini karena sudah jatuh cinta. Ini semua cuma ritual dan pencitraaan demi nama baik keluarga,” bisik Jonathan supaya tidak ada yang curiga.

Mereka pikir Jonathan sedang mencium mesra pipi istrinya, padahal tatapan matanya penuh dengan kebencian di samping wajah Gaby sementara gadis itu malah tersenyum bahagia

“Iya saya sudah gila atau jangan-jangan tergila-gila sama Bapak,” sahut Gaby sambil terkekeh.

Lengkap sudah sandiwara mereka karena membuat keluarga dan para tamu menganggap keduanya benar-benar bahagia dengan pernikahan mereka.

“Saya sudah minta baik-baik pada Bapak untuk memenuhi permintaan Papi dan wasiat Mami, tapi dengan alasan sudah punya kekasih Bapak menolak saya mentah-mentah.”

“Bukan alasan tapi kenyataan !” tegas Jonathan dengan nada geram.

”Dan kenyataan juga kalau Bapak ditakdirkan untuk menikah dengan saya sejak 10 tahun lalu dan menjadi wali sampai usia saya 21 tahun.”

“Saya tidak yakin kamu akan melepaskan saya bahkan setelah usiamu mencapai 21 tahun. Bukannya kamu sudah tergila-gila sama saya ?” ejek Jonathan sambil tersenyum sinis.

Gaby menghela nafas, ucapan Jonathan makin lama akan semakin menyakitkan lagipula prosesi ciuman mempelai sudah terlalu lama dalam satu posisi.

Gaby pun menjauhkan wajahnya, menarik kerah jas Jonathan dan berjinjit untuk menempelkan bibirnya di bibir Jonathan.

Ciuman pertamaku, bisik Gaby dalam hatinya.

Mata Jonathan langsung membola dan cuitan langsung terdengar sambung menyambung karena melihat Gaby bersikap agresif daripada mempelai prianya.

“Kelamaan, saya juga sudah lapar,” ujar Gaby menatap ke arah hadirin sambil tersenyum manis.

Spontan yang mendengar langsung tertawa dan kedua orangtua mereka yang masing-masing hanya tinggal sendiri tersenyum sambil geleng-geleng kepala.

“Kamu sudah gila ?” geram Jonathan di balik senyum terpaksanya.

“Kalau mau pencitraan jangan tanggung-tanggung ! Bapak terlalu lamban dalam bertindak dan saya bukan orang yang sabaran menghadapi cowok lelet seperti bapak,” sahut Gaby dengan suara berbisik.

“Dasar cewek munafik ! Kamu manfaatkan wajah kekanakan dan tubuh pendekmu itu untuk membuat orang menganggapmu gadis lugu dan polos.”

“Dan gadis yang tidak polos ini akan membuat Bapak tetap di sampingnya sesuai kesepakatan. Berdoa aja Bapak nggak sempat jatuh cinta sama saya hingga pernikahan ini berakhir,” bisik Gaby sambil tersenyum lebar.

Jonathan masih menggerutu di akhir prosesi tapi Gaby tidak peduli sampai akhirnya para undangan diberi kesempatan untuk memberikan selamat.

“Kalau memang ini pencitraan, tolong Bapak pasang tampang bahagia. Muka Bapak yang pas-pas an tambah jelek aja kalau cemberut begitu. Malas banget lihat foto kita dengan wajah jelek Bapak.”

“Kalau begitu nggak usah dilihat !” gerutu Jonathan yang akhirnya tersenyum juga, terpaksa dan kelihatan dibuat-buat.

Kalau tidak ingat ada Kepala Sekolah dan rekan guru dari sekolah SMA Dharma Bangsa, rasanya enggan tersenyum saat menerima ucapan selamat.

Pernikahan terpaksa dan serba dadakan ini tidak dilanjutkan dengan pesta, hanya makan sederhana di ruang sebelah. Tanpa pelaminan apalagi dekorasi mewah. Yang penting keduanya sudah sah.

Gaby langsung menghampiri Papi Hendri yang tengah berbincang dengan Om Sofian, orang kepercayaan di perusahaan. Begitu Gaby datang, Om Sofian pamit untuk mengambil makanan.

“Maafkan Papi,” lirih pria paruh baya itu sambil memegang kedua bahu putrinya.

Gaby bisa menangkap ada kesedihan di balik senyuman papi.

“Maafkan Papi yang membuat Gaby harus menikah semuda ini.”

“Jangan sedih begitu, Pi. Bagi Gaby, apa yang Papi lakukan ini adalah bukti cinta Papi untuk Gaby. Jangan khawatir, semua pasti baik-baik aja.”

Gaby tersenyum dan tatapan matanya menyiratkan kejujuran. Gaby memang sudah rela menerima takdirnya meskipun ia tidak tahu kemana Jonathan akan membawa pernikahan ini.

Setidaknya dengan pernikahan ini, Gaby akan mendapat keluarga baru, Mama Hani dan Jenny, adik Jonathan yang usianya 3 tahun lebih tua dari Gaby hingga meski statusnya adik ipar, Gaby tetap memanggilnya Kak Jenny.

Gaby melirik kedua orang yang sejak tadi berdiri agak jauh di belakang Papi. Ibu dan kakak tirinya sejak tadi menatap sinis ke arahnya. Gaby sudah terbiasa dan merasa lega akhirnya bisa lepas dari kekejaman mereka.

“Kalau suatu saat nanti Gaby kesulitan dalam pernikahan ini….”

Gaby menggeleng dan memegang lengan Papi.

“Papi lupa siapa Gaby ?” tanyanya sambil tertawa. “Semuanya pasti bisa Gaby hadapi jadi Papi tenang aja. Sekarang waktunya Papi fokus untuk kesembuhan penyakit Papi, Gaby sudah minta Om Dharma mencarikan jalan yang terbaik untuk Papi.”

Terharu dengan sikap putrinya, Papi Hendri langsung memeluk Gaby dengan perasaan yang campur aduk, antara sedih dan bersalah.

Seandainya Papi bisa memutar waktu kembali, hidupmu tidak akan sesulit ini, batin Papi Hendri.

-***

“Apa ini ?” tanya Gaby saat Jonathan menyodorkan satu map dan menyuruh Gaby menandatanginya.

“Kamu bisa baca tulis kan ?” ketus Jonathan. Gaby menghela nafas.

“Saya tahu Pak Nathan, tapi untuk apa menandatangani surat ini sekarang ?”

”Surat permohonan cerai itu adalah jaminan saya dan penegasan kalau pernikahan kita ini hanya di atas kertas, jadi jangan mengharapkan apa-apa !”

Gaby kembali menghela nafas. Ia baru saja masuk ke kamar tidur Jonathan. Keduanya masih memakai pakaian pengantin dan pria itu sudah langsung menyodorkan surat permohonan cerai.

“Apa Bapak nggak bisa nunggu besok, lusa atau minggu depan ?”

“Jadi kamu mengharapkan pernikahan kita untuk selamanya ? Jangan harap !”

Jonathan menyodorkan pena dan memberi isyarat supaya Gaby segera menandatanganinya. Gaby menatap pria itu dengan rasa kecewa. Ini benar-benar gila tapi tangan Gaby mengambil juga pena dari tangan Jonathan.

“Boleh saya tanya satu hal ?” Jonathan mengangguk.

“Apa surat cerai ini sama dengan surat ijin untuk Pak Nathan boleh tetap menjalin hubungan dengan kekasih bapak atau mungkin wanita lain ?”

“Pernikahan kita hanya di atas kertas jadi tidak usah kepo mengurusi hidup masing-masing. Surat itu ditandatangani kamu dan saya. Kalau menurut kamu surat itu sama dengan ijin untuk menjalin hubungan dengan orang lain silakan saja, hal itu berlaku bukan untuk saya saja tapi kamu juga.”

“Mama bilang bapak sudah putus dengan Mbak Maya.”

“Sudah saya bilang nggak usah kepo !” bentak Jonathan membuat Gaby agak terkejut.

“Cepat tandatangani dan jangan berharap saya akan berubah pikiran. Pernikahan kita hanya pencitraan bukan percintaan.”

Gaby menghela nafas dan menandatangani lembaran surat permohonan itu di bagian namanya. Hati Gaby tercubit, kakinya sudah gatal ingin menendang Jonathan jauh-jauh sambil berteriak kalau bukan hanya Jonathan yang terpaksa menjalani semua ini.

“Perlu cap jempol kaki dan tangan ?” sindir Gaby sambil tersenyum sinis.

Jonathan hanya diam dan menarik dengan kasar lembaran yang sudah ditandatangani Gaby.

“Surat ini saya yang pegang karena dalam kasus kita sayalah pihak yang paling dirugikan. Jangan coba-coba menekan saya karena surat nikah kita. Akan datang waktunya saya memproses surat ini, mungkin tidak perlu menunggu sampai kamu 21 tahun.”

“Suka-suka Bapak aja !” cibir Gaby dengan senyuman sinis.

Hati Gaby benar-benar sakit karena di hari yang sama ia harus menandatangani surat nikah dan permohonan cerai sekaligus.

Terpopuler

Comments

undarafi

undarafi

sepertinya ceritanya menarik

2023-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Nikah dan Surat Cerai
2 Pencitraan
3 Kedatangan Pelakor
4 Belum Putus
5 Jangan Berharap
6 Inikah Alasannya ?
7 Jangan Kepo
8 Wali dan Istri
9 Ketahuan
10 Rasa yang Tidak Biasa
11 Hamil ?
12 Liburan
13 Efek Kamar Hotel
14 Sebatas Sandiwara
15 Tantangan
16 Ketahuan
17 Cemburukah ?
18 Kepergian Papi
19 Wasiat
20 Tidak Terima
21 Kencan
22 Sepupu
23 Saingan
24 Wali Bukan Suami
25 Saya Cemburu
26 Mulai Panas
27 Tambah Panas
28 Dia Istriku
29 Sakit
30 I Love You
31 Yang Pertama
32 Undur Diri
33 Cinta dan Benci
34 Pamitan
35 Kencan Pertama
36 Bukan Sepupu
37 Serba Emosi
38 Perkebunan Kopi
39 I Love You
40 Serangan Pertama
41 Rubah Betina
42 Kebohongan
43 Membahas Masalah
44 Masalah Baru
45 Unjuk Gigi
46 Tak Terduga
47 Cerita Lalu
48 Rencana Awal
49 Baik dan Buruk
50 Kebohongan dan Niat Baik
51 Segala Kemungkinan
52 Semakin Dekat
53 Belum Usai
54 Cinta dan Racun
55 Musibah Lain
56 Belajar Fokus
57 Masih Berlanjut
58 Mencari Fakta
59 Mulai Bohong
60 Para Pelaku
61 Luka dan Dendam
62 Terluka
63 Ujian yang Sebenarnya
64 Faktanya
65 Bicara Jujur
66 Takdir dan Karma
67 Tak Tergoyahkan
68 Buang Dendammu !
69 Tak Terduga
70 Permintaan Sulit
71 Susah Menolak
72 Istri dan Mantan Kekasih
73 Undangan Reuni
74 Tidak Akan Diam
75 Berpikir Jernih
76 Mencintaimu
77 Salah Tingkah
78 Nasehat Sahabat
79 Indahnya Persahabatan
80 Permintaan Maaf
81 Yang Pertama
82 Manis dan Pahit
83 Yang Terburuk
84 Belajar Dewasa
85 Berakhir
86 Kekecewaan Orangtua
87 Membesuk Mama
88 Hati yang Galau
89 Hati yang Mengeras
90 Rasa yang Tak Biasa
91 Pria Beristri
92 Perseteruan Dua Pria
93 Rahasia Hati
94 Pria Baru
95 Wanita Misterius
96 Ungkapan Terima Kasih
97 Pria-pria Melow
98 Upaya Perdamaian
99 Istrinya Pak Nathan
100 Cemburunya Gaby
101 Bukan Mantan
102 Pertengkaran
103 Yang Sebenarnya
104 Bertemu Maya
105 Wanita Penuh Sandiwara
106 Dua Kejutan
107 Cinta yang Indah
108 Menjelang Tahun Baru
109 Cerita di Malam Tahun Baru
110 Fakta yang Menyakitkan
111 Bertemu Leo
112 Kedatangan Maya
113 Mereka yang Terluka
114 Hati yang Galau
115 Keraguan Hati
116 Gosip Baru
117 Pisah
118 Bad Mood
119 Hari Terakhir
120 Kesempatan Kedua
121 Kebahagiaan
122 Bahagia yang Sederhana
123 Rilis Novel Baru
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Nikah dan Surat Cerai
2
Pencitraan
3
Kedatangan Pelakor
4
Belum Putus
5
Jangan Berharap
6
Inikah Alasannya ?
7
Jangan Kepo
8
Wali dan Istri
9
Ketahuan
10
Rasa yang Tidak Biasa
11
Hamil ?
12
Liburan
13
Efek Kamar Hotel
14
Sebatas Sandiwara
15
Tantangan
16
Ketahuan
17
Cemburukah ?
18
Kepergian Papi
19
Wasiat
20
Tidak Terima
21
Kencan
22
Sepupu
23
Saingan
24
Wali Bukan Suami
25
Saya Cemburu
26
Mulai Panas
27
Tambah Panas
28
Dia Istriku
29
Sakit
30
I Love You
31
Yang Pertama
32
Undur Diri
33
Cinta dan Benci
34
Pamitan
35
Kencan Pertama
36
Bukan Sepupu
37
Serba Emosi
38
Perkebunan Kopi
39
I Love You
40
Serangan Pertama
41
Rubah Betina
42
Kebohongan
43
Membahas Masalah
44
Masalah Baru
45
Unjuk Gigi
46
Tak Terduga
47
Cerita Lalu
48
Rencana Awal
49
Baik dan Buruk
50
Kebohongan dan Niat Baik
51
Segala Kemungkinan
52
Semakin Dekat
53
Belum Usai
54
Cinta dan Racun
55
Musibah Lain
56
Belajar Fokus
57
Masih Berlanjut
58
Mencari Fakta
59
Mulai Bohong
60
Para Pelaku
61
Luka dan Dendam
62
Terluka
63
Ujian yang Sebenarnya
64
Faktanya
65
Bicara Jujur
66
Takdir dan Karma
67
Tak Tergoyahkan
68
Buang Dendammu !
69
Tak Terduga
70
Permintaan Sulit
71
Susah Menolak
72
Istri dan Mantan Kekasih
73
Undangan Reuni
74
Tidak Akan Diam
75
Berpikir Jernih
76
Mencintaimu
77
Salah Tingkah
78
Nasehat Sahabat
79
Indahnya Persahabatan
80
Permintaan Maaf
81
Yang Pertama
82
Manis dan Pahit
83
Yang Terburuk
84
Belajar Dewasa
85
Berakhir
86
Kekecewaan Orangtua
87
Membesuk Mama
88
Hati yang Galau
89
Hati yang Mengeras
90
Rasa yang Tak Biasa
91
Pria Beristri
92
Perseteruan Dua Pria
93
Rahasia Hati
94
Pria Baru
95
Wanita Misterius
96
Ungkapan Terima Kasih
97
Pria-pria Melow
98
Upaya Perdamaian
99
Istrinya Pak Nathan
100
Cemburunya Gaby
101
Bukan Mantan
102
Pertengkaran
103
Yang Sebenarnya
104
Bertemu Maya
105
Wanita Penuh Sandiwara
106
Dua Kejutan
107
Cinta yang Indah
108
Menjelang Tahun Baru
109
Cerita di Malam Tahun Baru
110
Fakta yang Menyakitkan
111
Bertemu Leo
112
Kedatangan Maya
113
Mereka yang Terluka
114
Hati yang Galau
115
Keraguan Hati
116
Gosip Baru
117
Pisah
118
Bad Mood
119
Hari Terakhir
120
Kesempatan Kedua
121
Kebahagiaan
122
Bahagia yang Sederhana
123
Rilis Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!