Game of Pantheons

Game of Pantheons

Chp. 1 - Indra : A Desperate Man

Dunia baru saja merasakan perdamaian yang ke-10 tahun sejak perang dunia ke-4 berakhir. Perang yang lebih merusak sebab manusia tidak terlibat langsung di lapangan, ternyata lebih memberikan improvisasi kepada peradaban manusia setelahnya.

Kapsul yang awalnya digunakan untuk memiloti robot dari jarak jauh, dengan menghubungkan kesadaran manusia dengan robot, kini telah dijadikan sebagai alat hiburan.

Tepat 2 tahun setelah pakta perdamaian ditandatangani, di saat luka belum juga kering dan para yatim belum mendapatkan hak mereka, perusahan teknologi justru berlomba-lomba membeli paten alat tersebut. Memberikan para penyintas sipil maupun militer, ilusi baru, sebuah dunia baru yang berupa ilusi.

Hanya butuh satu tahun sejak pembelian paten besar-besaran, konsol VR pun diluncurkan.

Sebuah kapsul VR yang diperuntukan untuk "hiburan" ternyata tidak hanya dibatasi pada video game, ataupun seperti fantasi para escapist yang gemar menulis 3rd rate novel pernah bayangkan. Justru berbagai jenis hiburan masuk di dalamnya. Chat world adalah mainframe-nya.

Di dalam, berbagai adisi ditambahkan setelahnya. Dan semua itu adalah tentang emosi dan nafsu terdalam manusia. Klab malam virtual, narkotik virtual dan rumah bordil virtual adalah hidangan utamanya.

Dan 10 tahun berlalu sejak negara-negara menandatangani pakta perdamaian, orang-orang pun sudah menganggap bahwa VR adalah waktu bangun mereka dan dunia nyata adalah waktu mimpi mereka. Distopia pun tercipta setelahnya.

Meskipun begitu, diantara milyaran manusia yang terjebak pada waktu bangun mereka, beberapa tetap bertahan pada prinsip tradisional yang seharusnya adalah hal normal.

Seorang Pria berumur 40an, veteran perang yang berkontribusi sebagai pilot robot, terus melanjutkan hidup tradisional nya dengan tetap bangun di dunia nyata. Ia bekerja, berbisnis dan berkeluarga. Memiliki seorang istri cantik dan dua orang anak yang imut-imut, ia adalah pria yang paling bersyukur di dunia distopia ini.

Indra memiliki kehidupan yang penuh, indah, bersahaja dan lancar. Tidak ada robot berisik yang datang menawarkan suplemen kalori untuknya maupun keluarganya. Tidak ada tagihan listrik yang melonjak dan AI yang memintanya untuk berhenti bangun di dunia ilusi. Intinya, bangun di dunia nyata, memanglah sesunyi itu.

Namun semua mulai runtuh saat istrinya selama ini telah berselingkuh di belakangnya … dan kedua anaknya yang ia sayangi dan sudah menjadi seluruh jiwanya, ternyata bukanlah hasil dari benihnya. Dunia macam apa yang sebenarnya ditinggalinya?

Tak sampai disitu, hakim bahkan memutuskan bahwa dirinya lah yang selama ini telah lalai terhadap istri dan anaknya. Akhir dari putusan pun membuat sang mantan istri berakhir mendapatkan hak asuh … dan juga harta kekayaan yang bernilai satu perusahaan miliknya yang sudah ia bangun dari nol.

"Ternyata ada alasan kenapa orang-orang memilih untuk terbangun di dunia ilusi," gumamnya dengan segelas anggur virtual di tangannya. Di dalam bar virtual, dengan wajah virtualnya yang mabuk menggambarkan betapa depresinya dia. "Daripada harus terbangun di dunia nyata yang penuh dengan ilusi." Ia kemudian tertidur dan bermimpi di dunia nyata.

***********.

Ia terbangun seketika saat sistem mematikan konsol VR sesaat mendeteksi gelombang otaknya yang tertidur. Rasa mabuk yang ia rasakan di dalam chat world benar-benar tidak terasa di dunia nyata. Tubuhnya terasa segar bugar seakan hal yang ia lakukan sebelumnya hanyalah lucid dream belaka. Ia pun semakin menyadari, bahwa dunia ilusi adalah utopia yang ia butuhkan.

Di sofa putih panjang, Indra duduk sambil memegang secangkir teh dan mulai menyalakan TV yang ada di depannya. Matanya yang sayu memperlihatkan gairah hidupnya yang hanya berupa angin.

"Sera, nyalakan TV." Sebuah AI kooperatif yang ia install, memberikannya kemampuan untuk menyalakan apapun yang ada di dalam rumahnya dengan perintah suara.

Tv pun menyala, dan mulai memberikan acara berita yang disiarkan dari VR oleh tubuh sempurna avatar milik sang presenter. Suara sang presenter juga terdengar sangat bagus dan halus, namun itu semua palsu. Mereka menggunakan suara yang sudah diatur oleh AI.

"Sera, buka email." Layar hologram kemudian muncul di hadapannya. Ia kemudian memilah-milah pesan mana yang lebih penting. "Ah … ini dia." Ia menyentuh salah satu kolom pesan pada layar hologram tersebut, dan membuat layar membuka tab baru.

Let us send you to your lord, adalah pengirim pesannya. Sebuah perusahaan yang secara buka-bukaan “mengirim” pelanggan mereka menuju Tuhan dengan cara yang tidak menyakitkan, adalah satu-satunya email yang menggapai dirinya.

"Huh? Dia membenciku. Asal kau tahu saja," ucapnya sesaat melihat nama dari pengirim pesan seraya mengangkat cangkir teh seakan bersulang dengan layar hologram. "Aku telah melayani negaraku. Pensiun, kemudian berkontribusi besar pada masyarakat dan ekonomi. Memberikan santunan pada korban perang. Semua sudah aku lakukan. Lalu sekarang, apa yang aku dapat?"

Indra bersandar lebih dalam ke sofanya, menyandarkan kepalanya, mendongak, lalu menghel nafas. "Kenapa Dia tidak ikut campur? Apa yang sedang Ia lakukan di atas sana?" Nada yang menekan dan tertahan terdengar di akhir kalimat, seakan merekam jelas seluruh perasaannya saat ini. Kini ia hanya bisa menyalahkan Tuhan.

Tv yang sedari tadi menyala pun mulai menampilkan tayangan iklan. Seperti halnya trend lainnya yang pernah membuming, kini tayangan iklan didominasi oleh aplikasi-aplikasi VR, dan robot-robot tak berawak yang bisa digunakan oleh para kaum pekerja untuk menggantikan tubuh mereka di dunia nyata.

Indra terus menonton iklan-iklan yang tidak banyak berdampak pada dirinya itu dengan tatapan bosan. Ekspresinya benar-benar menunjukkan bahwa, sudah tidak ada lagi di dunia ini yang membuatnya tertarik untuk mencoba. Kecuali rumah bordil dan bar virtual di chat world.

Iklan pun terus bergulir, mengantri untuk ditayangkan. Iklan berjalan begitu lama, mungkin pemilik channel berita saat ini sedang mengeruk uang sebanyak-banyaknya. Iklan terus bergulir dari yang sedang trend sampai iklan layanan masyarakat, semua tayang di tv nya. Orang-orang yang sedang menggunakan VR saat ini, mungkin juga sedang banyak yang menonton di chat world. Sehingga jeda iklannya begitu lama.

Sampai akhirnya, iklan pun menayangkan sebuah tayangan trailer tentang game. Sebuah game VR pertama yang diisi dengan jutaan AI unik dan beragam. Sebuah game yang menawarkan kebebasan dan kepuasan untuk mengalami rasanya memiliki kekuatan super bagaikan dewa. Latar belakang dunia nya juga dibuat berbeda dengan dunia nyata tidak seperti chat world.

Game ini memiliki latar belakang dunia fantasi yang dipenuhi dengan intrik politik feodal abad pertengahan dan sihir. Pemain dijanjikan akan memiliki kepuasan tersendiri sebagai yang berkuasa dan dipuja-puja. Tidak ada kompetisi antar player. Lagipula orang gila macam apa yang membuat game kompetisi di dalam VR? nerd penulis 3rd rate novel?

Tetapi bukan itu yang dicari Indra. Bukan kekuatan dewa ataupun menjadi seorang self-centered di dalam dunia ilusi. Ia hanya menginginkan sesuatu yang bisa melampiaskan amarahnya yang penuh kehampaan itu sendirian. Hanya itu. Dan game tersebut, menjanjikan hal yang sama kepadanya.

Game itu bernama Land of Transcendent. Sebuah game RPG offline yang bisa dimainkan secara co-op online. Ini adalah game yang cocok untuk mereka yang menginginkan kesendirian dan menjadi satu-satunya yang spesial.

Indra terbenam pada apa yang ditawarkan di trailer tersebut. Matanya hanya menatap fokus, dan membuat kerutan jidatnya muncul sebagai respon rasa ketertarikannya.

"Sera, cepat beli dan install game land of transcendent ke dalam kapsul VR."

**********.

Waktu berlalu begitu saja dengan Indra yang masih terus memainkan game tersebut tanpa bosan. Ia bahkan terus mengulang cerita dari game tersebut pada mode new game plus hanya demi melampiaskan amarahnya yang tak kunjung surut itu.

Rasa ego yang ditimbulkan karena adiksi pada game tersebut, juga menambah bumbu pada dirinya untuk tidak bosan. Uang pensiun yang dia siapkan untuk 10 tahun kedepan pun juga mulai menipis, karena dirinya terus membeli cash item dan in-game contents lainnya.

Sampai tiga tahun kemudian, dengan mengulang game selama 1250 kali pada mode new game plus, kekuatan karakternya membuat sistem tidak bisa lagi membaca poin stats dan attributes-nya. Hanya ada sembilan digit berangka 9 dengan simbol plus di belakangnya.

Levelnya pun hanya tinggal terbaca strip tiga saja (---). Tanpa sadar, ia telah menjadi ketergantungan dengan game tersebut.

Kapsul VR pun terbuka, dan Indra keluar dari dalam.

Kepala botak dengan tengkorak yang mulai membesar, mulut mengecil karena hanya mengkonsumsi suplemen kalori, tubuh mengurus karena tidak menerima asupan normal, dan mata dan telinganya sudah menjadi sama-sama tumpul, ia keluar dari kapsulnya dengan tertatih-tatih.

Selama tiga tahun, hanya gelombang otaknya lah yang menggerakkan tubuhnya di dunia virtual, sementara hampir tidak ada aktivitas sama sekali di dunia nyata. Akibatnya, volume otak bertambah besar dan memaksa tengkoraknya mengembang, dan sebagian reseptor dan saraf nya juga telah mati ; salah satunya adalah alat kejantanannya.

Indra berjalan pelan dan membungkuk, seperti undead, menuju meja dan mulai bercermin. “Inikah … Alien … yang … diprediksi … oleh para ilmuwan?” Kata-katanya tersusun, namun patah-patah. Ini adalah efek samping lain karena tidak pernah bersosialisasi di dunia nyata. “Sepertinya … mati setelah … menghajar para dewa itu ….”

Indra batuk-batuk. Nafasnya berat. Dan tubuhnya … tampak sudah tidak bisa menahan berat kepalanya. Itu sudah terlalu berat untuk tubuh kurusnya yang bagaikan alien.

Perlahan, Indra pun kembali ke kapsul VR-nya. Namun kini, ia membawa sebotol suplemen yang ia ambil dari laci di bawah meja, dan langsung meminumnya sembari jalan. Ia menelannya tanpa minum. Bibirnya yang pecah-pecah menunjukkan bahwa dia juga tak hanya malnutrisi, tapi juga dehidrasi.

Kapsul tertutup saat dirinya berbaring. Asap yang tercipta dari hasil kimia listrik, membuatnya tertidur sementara gogle VR sudah terpasang di matanya.

Ia pun kembali bangun ke dalam dunia ilusi nya.

************.

Bersambung …

kunjungi Twitter (X) Author di @alfrf_ untuk melihat ilustrasi dan bonus ilustrasi lebih banyak lagi!

Terpopuler

Comments

Morningstar

Morningstar

terlalu bagus, sampai aku mengira ini copy paste...

2024-01-31

4

Bombom

Bombom

Kamis 19 Oktober 2023 12:59

2023-10-19

2

lihat semua
Episodes
1 Chp. 1 - Indra : A Desperate Man
2 Chp. 2 - Indra : Traveling Through Dimensions
3 Chp. 3 - Indra : Arrival
4 Chp. 4 - Indra : Antipolis
5 Chp. 5 - Indra : Antipolis II
6 Chp. 6 - Indra : Realization
7 Chp. 7 - Valentina : Red Empress
8 Chp. 8 - Indra : Life in a Strange New World
9 Chp. 9 - Indra : And Two Beauties
10 Chp. 10 - Metikulus : Bloody Maestro
11 Chp. 11 - Indra : Auction Day
12 Chp. 12 - Metikulus : Auction Day
13 Chp. 13 - Indra : Auction Day II
14 Chp. 14 - Indra : Auction Day III
15 Chp. 15 - Valentina : She Owns Everything
16 Chp. 16 - Indra : and The Red Empress
17 Chp. 17 - Indra : and The Red Empress II
18 Chp. 18 - Indra : Reconciliation
19 Chp. 19 - Indra and Valentina
20 Chp. 20 - Indra : New Life as Empress’s Husband
21 Chp. 21 - Indra : A Quest
22 Chp. 22 - Indra : a Quest II
23 Chp. 23 - Indra : A Quest III
24 Chp. 24 - Indra : Ordo of Rebels
25 Chp. 25 - Valentina : Afternoon Tea
26 Chp. 26 - Valentina : The Waiting and The Tragedy
27 Chp. 27 - Valentina : The Waiting and The Tragedy II
28 Chp. 28 - Indra : The Day He Lost
29 Chp. 29 - Julius : Two Responsibilities
30 Chp, 30 - Julius : A Task
31 Chp. 31 - Lucia : Daughter of Julius
32 Chp. 32 - Indra : God Among Men I
33 chp. 33 - Indra : God Among Men II
34 Chp. 34 - Indra : God Among Men III
35 chp. 35 - Indra : Indraprasta Pantheon I
36 Chp. 36 – Indra : Indraprasta Pantheon II
37 Chp. 37 – Indra : Indraprasta Pantheon III
38 Chp. 38 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise
39 Chp. 39 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise II
40 Chp. 40 – Indra : Indraprasta Pantheon IV
41 Chp. 41 – Indra : Indraprasta Pantheon V
42 Chp. 42 – Indra : Indraprasta Pantheon VI
43 Chp. 43 – Indra : Dimensional Problem I
44 Chp. 44 – Indra : Dimensional Problem II
45 Chp. 45 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels.
46 Chp. 46 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels II
47 Chp. 47 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels III
48 Chp. 48 – Indra : Purge of the Infidels!
49 Chp. 49 – Indra : Gods have a life too!
50 Chp. 50 – Indra : The Great Temple of Indraprasta
51 Chp. 51 – Indra : Pantheons Cleansing!
52 Chp. 52 – Indra : Pantheons Cleansing! II
53 Chp. 53 – Indra : Dimensional Problem III
54 Chp. 54 – Indra : Dimensional Plans
55 Chp. 55 – Indra : Dimensional Plans II
56 Chp. 56 – Indra : Versus Cheat
57 Chp. 57 – Indra : Dimensional Plans III
58 Chp. 58 – Indra : The Cause
59 Chp. 59 – Indra : Silurian Hypothesis
60 Chp. 60 – Throst : God of Ice
61 Chp. 61 – Throst : NTR'ed
62 Chp. 62 – Indra : The Annihiliation
63 Chp. 63 – Indra : Last Aggression
64 Chp. 64 – Indra : The Higher Apotheosis
65 Intermezo 1 – Gods and Kings
66 Intermezo 2 – Temple of Indraprastha
67 Intermezo 3 – Heroes
68 Season 2 Intro : New Era
69 Chp. 65 – Alister : Exodus
70 Chp. 66 – Alister : Drama Lessons I
71 Chp. 67 – Alister : Drama Lessons II
72 Chp. 68 – Alister : Drama Lessons III
73 Chp. 69 – Novia : Unpleasant Meeting
74 Chp. 70 – Novia : The Facade I
75 Chp. 71 – Novia : The Facade II
76 Chp. 72 – Novia : The Facade III
77 Chp. 73 – Novia : The Facade IV
78 Chp. 74 – Laurentin : Malevolent
79 Chp. 75 – Laurentin : Awkward Journey I
80 Chp. 76 – Laurentin : Awkward Journey II
81 Chp. 77 – Laurentin : Dark Magic
82 Alasan Belum/jarang Up
83 Chp. 78 – Laurentin : Obsession
84 Chp. 79 – Novia : Agony in a Secret Room
85 Chp. 80 – Novia : Puppeteer
86 Chp. 81 – Alister : What a First Time
87 Chp. 82 – Alister : Arrogant Kid
88 Chp. 83 – Alister : Mage Battle
89 Chp. 84 – Novia : Knight Battle
90 Chp. 85 – Novia : Contemplating
91 Chp. 86 – Novia : Immoral Approach I
92 Chp. 87 – Novia : Immoral Approach II
93 Chp. 88 – Alister : a Letter to a Sister
94 Chp. 89 – Alister : Misery in Folkoga
95 Chp. 90 – Alister : Death in the Valley of Eir
96 Chp. 91 – Alister : Chaos in Agappe
97 Chp. 92 – Alister : Brutally Beaten
98 Chp. 93 – Alister : Search For A Sister
99 Chp. 94 – Anya : The Guild Master
100 Chp. 95 – Alister : A Commitment I
101 Chp. 96 – Alister : A Commitment II
102 Chp. 97 - Alister : Ambushed
103 Chp. 98 – Anya : Different Circumtances
104 Chp. 99 – Anya : The Heraldress
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chp. 1 - Indra : A Desperate Man
2
Chp. 2 - Indra : Traveling Through Dimensions
3
Chp. 3 - Indra : Arrival
4
Chp. 4 - Indra : Antipolis
5
Chp. 5 - Indra : Antipolis II
6
Chp. 6 - Indra : Realization
7
Chp. 7 - Valentina : Red Empress
8
Chp. 8 - Indra : Life in a Strange New World
9
Chp. 9 - Indra : And Two Beauties
10
Chp. 10 - Metikulus : Bloody Maestro
11
Chp. 11 - Indra : Auction Day
12
Chp. 12 - Metikulus : Auction Day
13
Chp. 13 - Indra : Auction Day II
14
Chp. 14 - Indra : Auction Day III
15
Chp. 15 - Valentina : She Owns Everything
16
Chp. 16 - Indra : and The Red Empress
17
Chp. 17 - Indra : and The Red Empress II
18
Chp. 18 - Indra : Reconciliation
19
Chp. 19 - Indra and Valentina
20
Chp. 20 - Indra : New Life as Empress’s Husband
21
Chp. 21 - Indra : A Quest
22
Chp. 22 - Indra : a Quest II
23
Chp. 23 - Indra : A Quest III
24
Chp. 24 - Indra : Ordo of Rebels
25
Chp. 25 - Valentina : Afternoon Tea
26
Chp. 26 - Valentina : The Waiting and The Tragedy
27
Chp. 27 - Valentina : The Waiting and The Tragedy II
28
Chp. 28 - Indra : The Day He Lost
29
Chp. 29 - Julius : Two Responsibilities
30
Chp, 30 - Julius : A Task
31
Chp. 31 - Lucia : Daughter of Julius
32
Chp. 32 - Indra : God Among Men I
33
chp. 33 - Indra : God Among Men II
34
Chp. 34 - Indra : God Among Men III
35
chp. 35 - Indra : Indraprasta Pantheon I
36
Chp. 36 – Indra : Indraprasta Pantheon II
37
Chp. 37 – Indra : Indraprasta Pantheon III
38
Chp. 38 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise
39
Chp. 39 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise II
40
Chp. 40 – Indra : Indraprasta Pantheon IV
41
Chp. 41 – Indra : Indraprasta Pantheon V
42
Chp. 42 – Indra : Indraprasta Pantheon VI
43
Chp. 43 – Indra : Dimensional Problem I
44
Chp. 44 – Indra : Dimensional Problem II
45
Chp. 45 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels.
46
Chp. 46 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels II
47
Chp. 47 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels III
48
Chp. 48 – Indra : Purge of the Infidels!
49
Chp. 49 – Indra : Gods have a life too!
50
Chp. 50 – Indra : The Great Temple of Indraprasta
51
Chp. 51 – Indra : Pantheons Cleansing!
52
Chp. 52 – Indra : Pantheons Cleansing! II
53
Chp. 53 – Indra : Dimensional Problem III
54
Chp. 54 – Indra : Dimensional Plans
55
Chp. 55 – Indra : Dimensional Plans II
56
Chp. 56 – Indra : Versus Cheat
57
Chp. 57 – Indra : Dimensional Plans III
58
Chp. 58 – Indra : The Cause
59
Chp. 59 – Indra : Silurian Hypothesis
60
Chp. 60 – Throst : God of Ice
61
Chp. 61 – Throst : NTR'ed
62
Chp. 62 – Indra : The Annihiliation
63
Chp. 63 – Indra : Last Aggression
64
Chp. 64 – Indra : The Higher Apotheosis
65
Intermezo 1 – Gods and Kings
66
Intermezo 2 – Temple of Indraprastha
67
Intermezo 3 – Heroes
68
Season 2 Intro : New Era
69
Chp. 65 – Alister : Exodus
70
Chp. 66 – Alister : Drama Lessons I
71
Chp. 67 – Alister : Drama Lessons II
72
Chp. 68 – Alister : Drama Lessons III
73
Chp. 69 – Novia : Unpleasant Meeting
74
Chp. 70 – Novia : The Facade I
75
Chp. 71 – Novia : The Facade II
76
Chp. 72 – Novia : The Facade III
77
Chp. 73 – Novia : The Facade IV
78
Chp. 74 – Laurentin : Malevolent
79
Chp. 75 – Laurentin : Awkward Journey I
80
Chp. 76 – Laurentin : Awkward Journey II
81
Chp. 77 – Laurentin : Dark Magic
82
Alasan Belum/jarang Up
83
Chp. 78 – Laurentin : Obsession
84
Chp. 79 – Novia : Agony in a Secret Room
85
Chp. 80 – Novia : Puppeteer
86
Chp. 81 – Alister : What a First Time
87
Chp. 82 – Alister : Arrogant Kid
88
Chp. 83 – Alister : Mage Battle
89
Chp. 84 – Novia : Knight Battle
90
Chp. 85 – Novia : Contemplating
91
Chp. 86 – Novia : Immoral Approach I
92
Chp. 87 – Novia : Immoral Approach II
93
Chp. 88 – Alister : a Letter to a Sister
94
Chp. 89 – Alister : Misery in Folkoga
95
Chp. 90 – Alister : Death in the Valley of Eir
96
Chp. 91 – Alister : Chaos in Agappe
97
Chp. 92 – Alister : Brutally Beaten
98
Chp. 93 – Alister : Search For A Sister
99
Chp. 94 – Anya : The Guild Master
100
Chp. 95 – Alister : A Commitment I
101
Chp. 96 – Alister : A Commitment II
102
Chp. 97 - Alister : Ambushed
103
Chp. 98 – Anya : Different Circumtances
104
Chp. 99 – Anya : The Heraldress

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!