Chp. 7 - Valentina : Red Empress

Valentina - The Red Empress.

Valentina Cecilia Maximus, seorang permaisuri yang sudah memimpin kekaisaran Balkia selama 1200 tahun lamanya, saat ini duduk di atas tahtanya dengan beberapa subjeknya melaporkan pekerjaan mereka. Sementara yang berdiri di sampingnya adalah Emmanuel, perdana menteri yang telah menjabat selama 40 tahun.

"Baginda, kota benteng Zephirus saat ini membutuhkan pasukan dan Maestro tambahan. Mereka saat ini sangat kesulitan dalam menahan pasukan kematian." Julius, seorang Maestro taraf 10 dan juga seorang Jenderal tertinggi legiun. Ia sudah sangat tua, namun berkat dirinya yang seorang Maestro, dirinya yang berumur 340 tahun, ia jadi terlihat seperti pria paruh baya pada umumnya.

"Haa, memangnya sudah berapa banyak Maestro yang kita kirim ke sana? Sementara kita butuh berdekade-dekade untuk memproduksi seorang Maestro setidaknya sampai taraf 4," balas sang Red Empress dengan tatapan malasnya.

Julius terlihat menunduk tak mampu mengatakan apa-apa. Ia sadar bahwa sang permaisuri berkata benar. Ia sadar bahwa kekaisaran tidak bisa melakukannya sendirian.

"Baiklah, aku akan mengirim seorang Maestro saja kali ini. Aku akan mengirim Metikulus dan pasukannya kesana, dan buat mereka menetap di Zephirus. Kalian bisa hubungi dan kirim dia dengan teleportasi secepatnya," ucap Valentina dengan nada penuh otoritasnya.

"Ba-baginda … kita bisa mengirim 2 atau 3 maestro di taraf bawah jika perlu, asalkan …." Julius menginterupsi. "Metikulus adalah seorang …, anda tahu sendiri, Baginda."

"Tidak terlalu penting. Yang terpenting dia adalah seorang maestro taraf 9. Dia pasti akan dengan mudah menahan pasukan kematian."

"Dia seorang yang memiliki mental …."

"Julius! Apakah kamu tidak menurut dengan saya?!"

"Saya mematuhi anda, Baginda." Julius menunduk dalam-dalam.

"Berikutnya!" Ucap Valentina.

Seorang pria gendut dengan kepala botak berjalan mendekati tahta, dan berdiri di depannya. Dia adalah Denorus, sang master koin (menteri keuangan). "Baginda, saya ingin melaporkan …."

"Denorus, aku sudah terlalu tua untuk mencerna angka-angka. Kamu bisa diskusikan itu ke Emmanuel nanti."

"Baik, Baginda."

Valentina bangkit dari tahtanya. "Emmanuel, jangan lupa untuk simpulkan hasil keuangan tahunan setelah kalian mendiskusikannya."

"Baik, Baginda," ucap Emmanuel, menunduk patuh.

"Kalau sudah tidak—"

Tiba-tiba suara langkah kaki terdengar dari ujung aula tahta.

"Baginda! Tunggu!" Seorang pria berjubah biru gelap dari pihak menara penyihir berlari sambil membawa buku besar.

"Baginda dengarkan kami!" Seorang Pria lain berjubah putih dari pihak kuil naga putih ikut berlari di sebelahnya.

"Tsk, kau … sedang apa kau disini!?"

"Jangan menghalangiku!"

Valentina mengulurkan tangan kanannya, sesaat melihat keduanya berlari dengan begitu lambat di dalam aula yang begitu panjang dan luas. Ia menggunakan kekuatannya sihir nya yang berupa rantai ungu untuk menarik keduanya mendekat.

"Huwaaaa!" Keduanya berteriak hampir bersamaan.

"Ada apa kalian buru-buru? Dan tumben sekali kalian datang secara bersamaan."

Sang penyihir menara pun langsung mengeluarkan kristal komunikasinya. "Huff huff huff, lebih baik jika anda melihat sendiri, Baginda."

"Hei!" Sang pendeta berusaha merebut kristal komunikasi yang ada di tangan sang penyihir, namun gagal.

"Pendeta! Bisakah anda diam dulu?" Ucap Julius yang berdiri di sisi aula. "Nyalakan, Ferdinand." Lanjut Julius, menatap sang penyihir, Ferdinand.

Valentina pun kembali duduk di tahtanya, dan kristal pun mulai menyala dan menampilkan layar dua dimensi di atas kristal tersebut. Dari sana, sebuah video siaran langsung pun muncul.

Terlihat dari dalam layar, terdapat belasan penyihir yang berada di tengah padang rumput sedang berlutut. Sementara tepat di belakang mereka adalah sebuah lubang kawah yang sangat luas dan dalam.

"Berdirilah!" Perintah Valentina.

Para penyihir pun berdiri dan mulai berbicara menjelaskan.

*******.

Setelah mendengar penjelasan, Valentina pun langsung berdiri dan langsung memerintahkan para penyihir yang ada di istana dan di tempat kejadian untuk segera membuka lingkaran sihir teleportasi.

Sesampainya di lubang kawah, Valentina hanya berdiri dengan takjub melihat betapa besarnya kawah itu. Sedangkan di lain sisi, ia juga bisa merasakan residu divinity yang terpusat di tengah-tengah kawah agar bisa berlatih untuk menembus ranah.

Ferdinand yang berdiri di sebelahnya pun mulai menggaruk kepalanya. "Aku tidak pernah menyangka, bahwa seorang dewa akan meninggalkan residu divinity-nya disini. Jika bukan karena artefak yang kita miliki dan diri anda yang seorang transendental, mungkin tidak ada yang bisa mengkonfirmasi ini."

"Untuk seorang Dewa turun ke dunia … apa yang sebenarnya dia lakukan di sini?" Ucap Valentina bertanya-tanya, kemudian menoleh ke arah Ferdinand. "Apakah artefak kita bisa membaca milik siapa divinity ini?"

"Sayangnya tidak, Baginda. Karena residu yang ditinggalkan sangatlah tipis."

Sang pendeta kuil Naga putih, Teoryn, yang belum sempat memberitahukan apa yang ingin disampaikan juga ikut pergi ke kawah bersama dengan Valentina dan juga Ferdinand. Ia kini hanya bisa berdiri di belakang keduanya sambil gemetar dengan tatapan ketakutan.

"Ia telah mati," ucap Teoryn.

Valentina dan Ferdinand yang mendengar itu pun langsung menoleh hampir bersamaan.

"Pendeta, apa yang kau katakan? Siapa yang mati?" Tanya Ferdinand menatap serius.

"Dewa … dewa kami," jawab Ferdinand dengan tatapannya yang kosong. "Dan dia … tidak hidup kembali. Dia telah lenyap." Kuil Naga putih dikenal sebagai kuil yang menjunjung tinggi kebenaran, bahkan jika kebenaran itu pahit sekalipun mereka dituntut harus tetap mengatakannya.

"Ba-bagaimana bisa?" Valentina sama terkejutnya. "Bagaimana bisa seorang Dewa mati dan tidak hidup lagi?"

Toeryn menatap kosong sambil mulai berbicara dengan mulut yang bergerak sedikit. "Semua pendeta tingkat tinggi sepertiku, bisa merasakan keberadaan dewa-dewa besar kami. Kami bahkan bisa tahu jumlah mereka secara pasti. Namun sekarang, kami kehilangan satu dari dewa kami. Dan kini, aku tidak bisa merasakannya."

"Apakah alasan kamu ke istana tadi karena ingin memberitahu atas kejadian ini?" Tanya Valentina.

"Benar, Baginda," jawab Teoryn mengangguk. "Tetapi saat itu, aku masih ragu karena aku masih bisa merasakannya samar-samar, seakan Dia sedang sekarat. Namun semakin kesini, rasa samar-samar itu menjadi rasa yang hilang."

"Gawat, apakah perang antar Pantheon akan terjadi lagi di era ini?" Gumam Valentina menunduk sambil menggigit jempolnya. Kemudian, ia menatap ke arah Teoryn yang masih terlihat seperti kehilangan motivasi. "Apakah kamu tahu siapa yang membunuh-Nya?"

"Itulah masalahnya, kami tidak bisa merasakan residu divinity lain," potong Ferdinand. "Setiap divinity dari setiap Dewa memiliki ciri dan khasnya sendiri-sendiri, oleh karena itu, para pendeta dan artefak bisa membedakannya. Namun masalahnya, kini …." Ia enggan melanjutkan.

"Sang pembunuh tidak meninggalkan apapun," lanjut Valentina. "Dewa Aelteroth, dari pantheon kegelapan adalah seorang Dewa assassin. Ia mungkin memiliki kemampuan untuk menyamarkan diri."

"Haa, ini sungguh menyeramkan jika dipikir-pikir," ucap Ferdinand menepuk jidatnya. "Padahal kami ingin memberikan residu divinity ini kepada anda, Baginda. Tapi kita malah menemukan fakta yang sangat menakutkan."

"Naik menjadi Dewi kecil masih bisa diundur dan dilakukan kapan saja, karena umurku masih sangatlah panjang. Sementara hal terpenting sekarang adalah kita harus mempersiapkan diri kita sebagai makhluk fana jika perang besar benar-benar terjadi."

"Kalau begitu, apakah tempat ini boleh kami jadikan tempat bertapa, Baginda?" Tanya Ferdinand dengan senyum penasarannya.

"Haa, lakukan sesuka kalian," ucap Valentina, berbalik badan sambil mengibaskan jubah merahnya. "Oi! Siapkan lingkaran teleportasinya! Cepat!"

"Siap, Baginda!"

Sementara itu, Teoryn berjalan mendekat dan berdiri tepat di samping Ferdinand yang masih menatap takjub kawah. "Ferdinand, kalian harus cepat-cepat mengklaim wilayah ini, jika tidak mau kongregasi kami datang dan merebutnya."

"Heh," Ferdinand hanya membalasnya dengan tersenyum miring.

********.

Bersambung ….

Lore sisipan.

Untuk membuka lingkaran teleportasi, setidaknya membutuhkan 5 penyihir yang belum mencapai ranah maestro di dua titik teleportasi untuk merapalkan mantra sambil memegang kristal sihir.

Kebenaran di atas segalanya, dan Valentina menyukai itu. Oleh karena itu, sejak 1200 tahun yang lalu, dia menetapkan Pantheon Naga putih sebagai ajaran utama (bukan satu-satunya) di kekaisarannya, dan mewajibkan bagi para paus nya untuk menjadi hakim di setiap kota besar.

Pantheon Naga Putih memiliki 5 Dewa dan Dewi. Egni adalah sang pemimpi nya, dan juga adalah Alföðr dan juga Almóðir mereka (secara harfiah). Dia melahirkan dua pasang dewa dewi dengan dengan kemampuan polymorph dan partenogenesis nya. Kemudian dari dua pasang itu, lahirlah ratusan dewa-dewi kecil yang juga tinggal di dalam dimensinya.

Kuil Naga putih memiliki dua keyakinan cabang. Yakni, mereka yang meyakini Egni adalah seorang Dewa, dan mereka yang meyakini Egni adalah seorang Dewi.

Ada dua Pantheon jahat di dunia ini. Yakni pantheon kegelapan yang menduduki kutub utara, dan pantheon kematian yang menduduki kutub selatan. Zephirus ada di selatan semenanjung yang menghubungkan benua Yuria dan kutub selatan.

Seorang Transendental taraf 10 bisa hidup sampai 10 ribu tahun lamanya. Namun sepanjang sejarah tidak ada yang mencapai umur segitu. Mereka semua mati saat berusaha menembus ranah Dewa/Dewi kecil.

Dunia ini memakai penanggalan Dewa lama (old gods). Yakni menggunakan Age (Era) yang mewakili 1000 tahun. Pantheon Dewa lama setiap 1000 tahun sekali akan mengumumkan melalui utusan mereka tentang nama untuk Era selanjutnya. Dan di masa ini bernama Era Kuda, tahun 986.

********.

kunjungi Twitter (X) Author di @alfrf_ untuk melihat ilustrasi dan bonus ilustrasi lebih banyak lagi!

Terpopuler

Comments

Haru

Haru

mantap ey

2024-02-16

0

lance lor

lance lor

lanjut thur

2023-10-20

2

lihat semua
Episodes
1 Chp. 1 - Indra : A Desperate Man
2 Chp. 2 - Indra : Traveling Through Dimensions
3 Chp. 3 - Indra : Arrival
4 Chp. 4 - Indra : Antipolis
5 Chp. 5 - Indra : Antipolis II
6 Chp. 6 - Indra : Realization
7 Chp. 7 - Valentina : Red Empress
8 Chp. 8 - Indra : Life in a Strange New World
9 Chp. 9 - Indra : And Two Beauties
10 Chp. 10 - Metikulus : Bloody Maestro
11 Chp. 11 - Indra : Auction Day
12 Chp. 12 - Metikulus : Auction Day
13 Chp. 13 - Indra : Auction Day II
14 Chp. 14 - Indra : Auction Day III
15 Chp. 15 - Valentina : She Owns Everything
16 Chp. 16 - Indra : and The Red Empress
17 Chp. 17 - Indra : and The Red Empress II
18 Chp. 18 - Indra : Reconciliation
19 Chp. 19 - Indra and Valentina
20 Chp. 20 - Indra : New Life as Empress’s Husband
21 Chp. 21 - Indra : A Quest
22 Chp. 22 - Indra : a Quest II
23 Chp. 23 - Indra : A Quest III
24 Chp. 24 - Indra : Ordo of Rebels
25 Chp. 25 - Valentina : Afternoon Tea
26 Chp. 26 - Valentina : The Waiting and The Tragedy
27 Chp. 27 - Valentina : The Waiting and The Tragedy II
28 Chp. 28 - Indra : The Day He Lost
29 Chp. 29 - Julius : Two Responsibilities
30 Chp, 30 - Julius : A Task
31 Chp. 31 - Lucia : Daughter of Julius
32 Chp. 32 - Indra : God Among Men I
33 chp. 33 - Indra : God Among Men II
34 Chp. 34 - Indra : God Among Men III
35 chp. 35 - Indra : Indraprasta Pantheon I
36 Chp. 36 – Indra : Indraprasta Pantheon II
37 Chp. 37 – Indra : Indraprasta Pantheon III
38 Chp. 38 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise
39 Chp. 39 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise II
40 Chp. 40 – Indra : Indraprasta Pantheon IV
41 Chp. 41 – Indra : Indraprasta Pantheon V
42 Chp. 42 – Indra : Indraprasta Pantheon VI
43 Chp. 43 – Indra : Dimensional Problem I
44 Chp. 44 – Indra : Dimensional Problem II
45 Chp. 45 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels.
46 Chp. 46 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels II
47 Chp. 47 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels III
48 Chp. 48 – Indra : Purge of the Infidels!
49 Chp. 49 – Indra : Gods have a life too!
50 Chp. 50 – Indra : The Great Temple of Indraprasta
51 Chp. 51 – Indra : Pantheons Cleansing!
52 Chp. 52 – Indra : Pantheons Cleansing! II
53 Chp. 53 – Indra : Dimensional Problem III
54 Chp. 54 – Indra : Dimensional Plans
55 Chp. 55 – Indra : Dimensional Plans II
56 Chp. 56 – Indra : Versus Cheat
57 Chp. 57 – Indra : Dimensional Plans III
58 Chp. 58 – Indra : The Cause
59 Chp. 59 – Indra : Silurian Hypothesis
60 Chp. 60 – Throst : God of Ice
61 Chp. 61 – Throst : NTR'ed
62 Chp. 62 – Indra : The Annihiliation
63 Chp. 63 – Indra : Last Aggression
64 Chp. 64 – Indra : The Higher Apotheosis
65 Intermezo 1 – Gods and Kings
66 Intermezo 2 – Temple of Indraprastha
67 Intermezo 3 – Heroes
68 Season 2 Intro : New Era
69 Chp. 65 – Alister : Exodus
70 Chp. 66 – Alister : Drama Lessons I
71 Chp. 67 – Alister : Drama Lessons II
72 Chp. 68 – Alister : Drama Lessons III
73 Chp. 69 – Novia : Unpleasant Meeting
74 Chp. 70 – Novia : The Facade I
75 Chp. 71 – Novia : The Facade II
76 Chp. 72 – Novia : The Facade III
77 Chp. 73 – Novia : The Facade IV
78 Chp. 74 – Laurentin : Malevolent
79 Chp. 75 – Laurentin : Awkward Journey I
80 Chp. 76 – Laurentin : Awkward Journey II
81 Chp. 77 – Laurentin : Dark Magic
82 Alasan Belum/jarang Up
83 Chp. 78 – Laurentin : Obsession
84 Chp. 79 – Novia : Agony in a Secret Room
85 Chp. 80 – Novia : Puppeteer
86 Chp. 81 – Alister : What a First Time
87 Chp. 82 – Alister : Arrogant Kid
88 Chp. 83 – Alister : Mage Battle
89 Chp. 84 – Novia : Knight Battle
90 Chp. 85 – Novia : Contemplating
91 Chp. 86 – Novia : Immoral Approach I
92 Chp. 87 – Novia : Immoral Approach II
93 Chp. 88 – Alister : a Letter to a Sister
94 Chp. 89 – Alister : Misery in Folkoga
95 Chp. 90 – Alister : Death in the Valley of Eir
96 Chp. 91 – Alister : Chaos in Agappe
97 Chp. 92 – Alister : Brutally Beaten
98 Chp. 93 – Alister : Search For A Sister
99 Chp. 94 – Anya : The Guild Master
100 Chp. 95 – Alister : A Commitment I
101 Chp. 96 – Alister : A Commitment II
102 Chp. 97 - Alister : Ambushed
103 Chp. 98 – Anya : Different Circumtances
104 Chp. 99 – Anya : The Heraldress
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Chp. 1 - Indra : A Desperate Man
2
Chp. 2 - Indra : Traveling Through Dimensions
3
Chp. 3 - Indra : Arrival
4
Chp. 4 - Indra : Antipolis
5
Chp. 5 - Indra : Antipolis II
6
Chp. 6 - Indra : Realization
7
Chp. 7 - Valentina : Red Empress
8
Chp. 8 - Indra : Life in a Strange New World
9
Chp. 9 - Indra : And Two Beauties
10
Chp. 10 - Metikulus : Bloody Maestro
11
Chp. 11 - Indra : Auction Day
12
Chp. 12 - Metikulus : Auction Day
13
Chp. 13 - Indra : Auction Day II
14
Chp. 14 - Indra : Auction Day III
15
Chp. 15 - Valentina : She Owns Everything
16
Chp. 16 - Indra : and The Red Empress
17
Chp. 17 - Indra : and The Red Empress II
18
Chp. 18 - Indra : Reconciliation
19
Chp. 19 - Indra and Valentina
20
Chp. 20 - Indra : New Life as Empress’s Husband
21
Chp. 21 - Indra : A Quest
22
Chp. 22 - Indra : a Quest II
23
Chp. 23 - Indra : A Quest III
24
Chp. 24 - Indra : Ordo of Rebels
25
Chp. 25 - Valentina : Afternoon Tea
26
Chp. 26 - Valentina : The Waiting and The Tragedy
27
Chp. 27 - Valentina : The Waiting and The Tragedy II
28
Chp. 28 - Indra : The Day He Lost
29
Chp. 29 - Julius : Two Responsibilities
30
Chp, 30 - Julius : A Task
31
Chp. 31 - Lucia : Daughter of Julius
32
Chp. 32 - Indra : God Among Men I
33
chp. 33 - Indra : God Among Men II
34
Chp. 34 - Indra : God Among Men III
35
chp. 35 - Indra : Indraprasta Pantheon I
36
Chp. 36 – Indra : Indraprasta Pantheon II
37
Chp. 37 – Indra : Indraprasta Pantheon III
38
Chp. 38 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise
39
Chp. 39 – Aelteroth : Brain Eater in Disguise II
40
Chp. 40 – Indra : Indraprasta Pantheon IV
41
Chp. 41 – Indra : Indraprasta Pantheon V
42
Chp. 42 – Indra : Indraprasta Pantheon VI
43
Chp. 43 – Indra : Dimensional Problem I
44
Chp. 44 – Indra : Dimensional Problem II
45
Chp. 45 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels.
46
Chp. 46 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels II
47
Chp. 47 – Valentina : Terisus, Ordo of Rebels III
48
Chp. 48 – Indra : Purge of the Infidels!
49
Chp. 49 – Indra : Gods have a life too!
50
Chp. 50 – Indra : The Great Temple of Indraprasta
51
Chp. 51 – Indra : Pantheons Cleansing!
52
Chp. 52 – Indra : Pantheons Cleansing! II
53
Chp. 53 – Indra : Dimensional Problem III
54
Chp. 54 – Indra : Dimensional Plans
55
Chp. 55 – Indra : Dimensional Plans II
56
Chp. 56 – Indra : Versus Cheat
57
Chp. 57 – Indra : Dimensional Plans III
58
Chp. 58 – Indra : The Cause
59
Chp. 59 – Indra : Silurian Hypothesis
60
Chp. 60 – Throst : God of Ice
61
Chp. 61 – Throst : NTR'ed
62
Chp. 62 – Indra : The Annihiliation
63
Chp. 63 – Indra : Last Aggression
64
Chp. 64 – Indra : The Higher Apotheosis
65
Intermezo 1 – Gods and Kings
66
Intermezo 2 – Temple of Indraprastha
67
Intermezo 3 – Heroes
68
Season 2 Intro : New Era
69
Chp. 65 – Alister : Exodus
70
Chp. 66 – Alister : Drama Lessons I
71
Chp. 67 – Alister : Drama Lessons II
72
Chp. 68 – Alister : Drama Lessons III
73
Chp. 69 – Novia : Unpleasant Meeting
74
Chp. 70 – Novia : The Facade I
75
Chp. 71 – Novia : The Facade II
76
Chp. 72 – Novia : The Facade III
77
Chp. 73 – Novia : The Facade IV
78
Chp. 74 – Laurentin : Malevolent
79
Chp. 75 – Laurentin : Awkward Journey I
80
Chp. 76 – Laurentin : Awkward Journey II
81
Chp. 77 – Laurentin : Dark Magic
82
Alasan Belum/jarang Up
83
Chp. 78 – Laurentin : Obsession
84
Chp. 79 – Novia : Agony in a Secret Room
85
Chp. 80 – Novia : Puppeteer
86
Chp. 81 – Alister : What a First Time
87
Chp. 82 – Alister : Arrogant Kid
88
Chp. 83 – Alister : Mage Battle
89
Chp. 84 – Novia : Knight Battle
90
Chp. 85 – Novia : Contemplating
91
Chp. 86 – Novia : Immoral Approach I
92
Chp. 87 – Novia : Immoral Approach II
93
Chp. 88 – Alister : a Letter to a Sister
94
Chp. 89 – Alister : Misery in Folkoga
95
Chp. 90 – Alister : Death in the Valley of Eir
96
Chp. 91 – Alister : Chaos in Agappe
97
Chp. 92 – Alister : Brutally Beaten
98
Chp. 93 – Alister : Search For A Sister
99
Chp. 94 – Anya : The Guild Master
100
Chp. 95 – Alister : A Commitment I
101
Chp. 96 – Alister : A Commitment II
102
Chp. 97 - Alister : Ambushed
103
Chp. 98 – Anya : Different Circumtances
104
Chp. 99 – Anya : The Heraldress

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!