Pilihan Hati Rara

Pilihan Hati Rara

Bab 1

SMK Garuda......

Di jam istirahat seperti ini banyak sekali siswa siswi yang berhamburan pergi ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong, namun ada sebagian juga dari mereka yang memilih bermain basket, futsal atau bahkan ada yang memilih berdiam saja di kelas, seperti gadis yang satu ini tentunya. Ia memilih berdiam di kelas, bukan berdiam melainkan tidur. Tangannya ia lipat dan di simpan di atas meja untuk di jadikan bantalan.

Setengah jam berlalu, bel masuk kembali berbunyi petanda pembelajaran selanjutnya akan segera di laksanakan akan tetapi gadis yang di ketahui bernama Athara Azza Qalesya atau kerap di panggil dengan sebutan Rara itu belum juga terbangun.

Semua teman sekelasnya sudah kembali di tempat duduk masing-masing, "Oh omg hello, ini anak belum juga bangun gila" pekik salah satu temennya yang bernama Rani, ia duduk di bangku belakang Rara.

"Ra, lo bangun napa bentar lagi pak Jarwo masuk" ucap Rani menggoyang-goyangkan tubuh Rara.

"Hmm" ucap gadis itu berdehem kecil.

"Ham hem ham hem, bangun bege bentar lagi pak Jarwo masuk" ucap Rani sudah geram.

"Yaudah sih biarin ah" Rara menepis tangan Rani.

"Selamat siang anak-anak" ucap guru pelajaran biologi yang saat ini bertugas untuk mengajar di kelas 12 IPS 3.

"Pagi pakkkk" seru semua murid.

"Ckk" Rani mengumpat ketika Rara belum juga terbangun sedangkan pak Jarwo guru paling galak di sekolah ini sudah tiba di kelasnya, "Terserah lo dah, gue gak ikut campur kalo lu kena hukum lagi"

"Bagaimana? sudah cukup kan istirahatnya?"

"Masih kurang pak, kali-kali naikin kek jadi dua jam" celetuk salah satu murid laki-laki yang duduk di paling belakang.

"Ettt siapa itu yang bicara? melnjak sekali, sudah untung di kasih istirahat. Bagaimana kalau tidak di kasih istirahat sama sekali? bisa-bisa ngeluh terus di setiap pelajaran" oceh pak Jarwo.

"Nah tu tau pak" jawab pria itu lagi.

"Sudah-sudah, apa mau kalian bapak kasih PR seratus soal?" Seketika itu juga semua murid di kelas itu menatap tajam murid laki-laki itu, menurut mereka seratus soal bukan jumlah sedikit apalagi di tambah soalnya yang pusing-pusing membuat mereka ogah mempunyai PR.

"Eh yaudah pak mulai aja pelajarannya" saran salah satu siswi.

"Baik kita mulai ya" pak Jarwo mulai berjalan mendekati papan tulis dengan sebuah buku biologi di tangannya, ia mulai menjelaskan setiap bait dari isi buku tersebut.

"Ada yang kalian tidak mengerti?"

"SUDAH MENGERTI PAKK" seru murid dengan serempak, walau kenyataanya tak ada satupun yang masuk di otak mereka.

"Se se pak Rara tidur" ucap murid yang duduk di bangku sebelah Rara.

"Aduhh" Rani menepuk jidatnya ketika ada yang melaporkan Rara bahwa ia sedang tidur, "Gawat Ra gawat"

Pak Jarwo menghentikan aktivitasnya ia menaruh buku biologinya di meja nya dan berjalan mendekat ke arah meja Rara.

Brakk

Semua murid terpekik terkejut akibat pak Jarwo menggebrak meja Rara dengan begitu kerasnya, sedangkan Rara? ia hanya memeletkan matanya sedikit selebihnya tak berekspresi apapun.

"Apaan sih ah berisik" ucap gadis itu.

"Oh berisik ya?"

"Iya lo berisik" ucap Rara memejamkan matanya kembali.

"Bagus ya, di saat jam pelajaran seperti ini malah tidur" pak Jarwo menjewer telinga Rara dan membawanya kedepan sehingga menjadi tontonan semua teman sekelasnya.

"Asekk belajarnya di jeda dikit" ucap Farel.

"Diem lo" sentak Rani menatap tajam Farel, dan ketika itu Farel menciut.

"Aduh-aduh!! sakit pak telinga Rara" Rara meringis kesakitan dan memegang tangan pak Jarwo yang belum lepas juga dari telinganya.

"Rara Qalesya, bisa-bisanya tidur di jam pelajaran seperti ini, memangnya kamu semalam tidak tidur?" pak Jarwo melepaskan tangannya dari telinga Rara.

"Aduhh!!" Rara mengusap telinganya yang memerah.

"Jawab"

"Enggak pak, semalam Rara begadang main subway surf lumayan kan dapet high scores" jawabnya menaik turunkan alisnya.

"Hanya main game anak kecil seperti itu hingga lupa waktu hah? Bapak kira kamu belajar"

"Ihh bapak, main subway surf juga belajar kok. Belajar kegesitan gerak jari dan belajar kepokusan pak" jawabnya lagi dengan santa.

"Huhh bocil lo" hardik Rio.

"Lo tuh gak di ajak ya" balas Rara.

"Astaghfirullahaladzim" pak Jarwo menggeleng-gelengkan kepalanya, "Anak siapa kamu? gak habis pikir bapak sama kamu"

"Gak tau, Rara gak punya orang tua" jawab Rara, seketika itu pak Jarwo terdiam.

"Yasudah yasudah"

"Bapak gak hukum Rara?" tanya Rara.

"Memangnya kamu mau di hukum?"

Rani menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, "Bukan temen gue sumpah"

"Ya enggak sih pak, murid mana coba yang mau di hukum"

"Yasudah kamu keluar dan berdiri di depan tiang bendera sampai waktunya pulang"

"Ih pak kirain gak di hukum" gerutu Rara.

"Keluar cepat"

"Berdiri doang pak?"

"Sambil hormat"

"Itu doang?"

"Kakinya di angkat"

"Udah itu aja?" tantangnya lagi, dan itu membuat pak Jarwo semakin geram.

"Hormat sambil kayang, puas kamu?"

"Bapak mah becanda mulu mana bisa atuh pak"

"KELUARRRRRRRR" teriak pak Jarwo dengan kerasnya membuat semua murid kompak menutup telinganya.

"Iya iya ah baweh lo" ucap Rara sambil berjalan keluar kelasnya

"Apa kamu bilang?"

"Enggak lanjut aja lo ngajarnya" jawab Rara, "ngeselin banget lo Jarwo, awas besok wig lo gue ambil biar lo gak bisa ngajar di kelas gue"

▪️▪️▪️▪️▪️

"Si Jarwo ngesilin masa cuma gara-gara gue tidur di hukum sih?"

"Siapa yang ngelaporin gue coba? kalo gue tau orang yang ngelaporin gue ke si Jarwo gue kasih lo pelajaran.

"RANIII KESEL GUE SAMA LO, KENAPA.LO GAK BANGUNIN GUE" jerit Rara di sela-sela hukumannya.

"Panas" Rara mengibaskan satu tangannya tepat di dekat lehernya agar sebagian tubuhnya merasakan kesejukan.

Cuaca hari ini sangatlah panas, walaupun sekarang sudah menunjukkan pukul 14.00 tapi tetap saja panasnya tak berkurang bahkan malah semakin terik.

"Aduhh bisa-bisa kulit gue gosong" gerutu gadis itu.

Sudah hampir satu jam lamanya gadis itu berdiri di depan tiang bendera dengan satu tangan menghormat, tetapi kelihatannya gadis itu masih tetap berdiri dan tak goyah sedikitpun walau banyak sekali keluhan dan gerutuan keluar dari mulutnya.

"Pusing banget kepala gue" ucapnya ketika merasakan kepalanya berdengung dengan hebat.

"Sakit" lirihnya.

Pandangannya kabur, kepalanya berdengung dan pusing menyeruak membuatnya susah untuk menyeimbangkan tubuhnya, "Gak gak, lo gak boleh lemah" monolognya kepada dirinya sendiri.

Tubuh Rara mulai tak bisa seimbang dan hampir saja terjatuh, namun ada seseorang yang dengan sigap menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke tanah.

Kedua mata mereka saling bertemu, cukup lama tak ada satupun dari mereka yang memutuskan tatapannya satu sama lain, "Maa Syaa Allah, apa ini ya Allah?" lirih seseorang yang menahan tubuh Rara.

"Kamu tidak apa-apa?" ucap orang itu menanyakan keadaan Rara dan mencoba membuat Rara berdiri.

"Ba...bantu gu...e..." Rara jatuh pingsan dan tubuhnya bersandar pada seorang pria di hadapannya.

"Astaghfirullahaladzim" seorang pria itu juga menahan tubuhnya agar tetep berdiri kokoh supaya tidak ikut terjatuh.

Pria yang bername tag Muhammad Ghairullah Al-Ghifary itu langsung memangku Rara untuk menuju UKS, supaya gadis itu bisa mendapatkan penanganan segera.

Sesampainya di UKS, "Tolong bukakan pintunya" perintah Al.

"Loh pak Al? Rara kenapa?"

"Dia pingsan tolong" ucap Al dengan paniknya

"Baik pak"

"Bagaimana keadaannya?" tanya Al dengan menundukkan kepalanya dan berjarak sekiranya satu meter dengan wanita yang bertugas di UKS itu.

"Rara tidak apa-apa pak, dia hanya kelelahan dan terlalu banyak kepanasan akibat dari satu jam lalu di jemur"

"Astaghfirullah memangnya kenapa?"

"Setau saya dia tidur di kelas" jawab wanita itu.

"Namanya Rara?"

"Itu panggilannya saja pak, nama aslinya Rara Qalesya.

"Baik terima kasih"

"Bapak sudah mulai mengajar ya?"

"Seharusnya besok tapi saya ingin melihat dulu area sekolah ini dari sekarang" jawab Al.

"Oh iya pak, semoga betah ya"

"Aamiin terima kasih saya permisi ke kantor dahulu, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!