Mertua Matre Kepalaku Pusing 7 Keliling

Mertua Matre Kepalaku Pusing 7 Keliling

kegaduhan

"Aku mau pindah dari sini..!!" teriak Bayu begitu lantang kepada istrinya.

"Dengar baik-baik, aku sudah tidak tahan lagi hidup satu atap dengan ibumu. Aku mau kita mencari kontrakan sendiri."

Dewi hanya terdiam dan menunduk saat suaminya marah.

dengan hati yang panas, Bayu meninggalkan istrinya sendirian di kamar.

"mau kemana kau Bayu..?" suara yang tak asing itu menghentikan langkah Bayu.

"Aku akan mencari kontrakan untuk istri dan kedua anakku."

"lalu kau akan meninggalkan mama di sini sendirian, lalu yang akan membayar uang bulanan rumah ini siapa..?"

"Bukankah ada ayu dan suami mama..? "

"tapi Bayu..."

sebelum ibu mertuanya menyelesaikan ucapannya. Bayu pergi meninggalkannya.

****

"Ini rumah kontrakan kita yang baru."

Dewi hanya terdiam, mau tidak mau iya harus ikut dengan suaminya.

saat melihat kontrakan di dalam, wanita dengan paras cantik itu menggerutkan dahinya.

"apa yakin kita akan mengontrak di sini..?"

"yakin, sangat yakin." seru Bayu sambil menatap rumah yang ada di depannya.

"Hallo sayang, mama sekarang tinggal di sebelah sini.." seru ayu, ibu mertua Bayu.

pria berparas tampan itu hanya membuang nafas kasar.

"kok bisa..? mama tinggal di sini..?"

"tentu bisa,karena mama tidak mau jauh dari anak kesayangan mama." sambil menaik turunkan alis.

"ingat Bayu, walaupun kita beda rumah. kamu yang harus membayar kontrakan ini. jadilah menantu idaman."

"tapi ma.."

"sudah, tidak ada tapi-tapian mama mau membereskan barang-barang milik mama."

Dengan langkah cepat, Bayu masuk ke dalam dan membanting semua barang yang ada.

Bruk...Prang...Prang...

"aaaaaaaaaa....s*al, dasar nenek lampir..!!"

"cukup mas...cukup !!" teriak Dewi saat melihat rumah berantakan.

wanita itu menutup telinga dan menahan tangis melihat kemarahan Bayu yang menjadi-jadi.

"lihat...lihat ibumu..!!, dia menjadikanku seperti sapi perahnya.!!" mata Bayu merah dan nafas yang tak beraturan.

"Ada apa...ada apa ini..!!, pak Bayu..!! apakah anda baik-baik saja..?" teriak seseorang dari luar.

Bayu mengatur nafasnya supaya kembali normal. kemudian keluar untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"pak Hadi..? maaf pak, uang kontrakan sudah saya transfer tadi."

"saya ke sini bukan menanyakan uang kontrakan pak, saya mendengar kegaduhan di tempat ini. sebenarnya apa yang terjadi..?"

Pak Hadi pemilik kontrakan menatap ke arah Bayu, berharap mendapat penjelasan yang pasti.

"Biasa itu pak, urusan rumah tangga. maaf kalau membuat keributan."

"kalau bisa di selesaikan secara baik-baik mohon di selesaikan mas. jangan sampai membuat kegaduhan di tempat ini.Tidak enak dengan yang lain."

"Baik pak." seru Bayu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tidak lama keluar mertua Bayu dengan menggunakan piyama bermotifkan bunga-bunga.

"Eh..kebetulan ada bu Ayu, saya mau minta uang kontrakan. Tadi bilangnya mau bayar pas udah masuk. tapi saya tunggu di rumah ibu tidak datang-datang."

"Pak hadi, ini saya mau bayar." ayu menatap tajam ke arah menantunya itu.

"saya permisi dulu pak, mau ke dalam."

"baik mas Bayu."

"Bayu...tolong bayar dulu kontrakan mama, dasar menantu tidak peka."

pak Hadi menatap ke arah Bayu dan Bu ayu secara bergantian.

"jadi mas bayu ini menantu ibu."

"iya benar pak,nanti setiap bulan uang kontrakan yang bayar menantu saya."

Bruaaaakkkk....

Terdengar suara pintu yang di banting dari dalam.

"Astaghfirullah Aladdin.." pak Hadi mengelus dadanya.

"Bisa-bisa kontrakan saya dalam hitungan jam bisa rubuh."

mertua Bayu hanya tersenyum

"kalau begitu saya permisi dulu pak hadi.besok uang kontrakan minta saja ke menantu saya."

pak Hadi hanya membuang nafas kasar, dan kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari kontrakan,sambil terus beristigfar sepanjang jalan.

"Pak Hadi ada apa..?" tanya marta seorang penghuni kontrakan.

"Tidak kenapa-napa bu, saya permisi dulu."

"aduh..dasar pak Hadi, tidak bisa di ajak kerja sama.kalau ada berita besar lumayan, besok pagi ada bahan baru untuk bergosip ria saat beli sayuran hehehehe."

bapak kontrakan itu hanya menggelengkan kepalanya sambil beristighfar saat mendengar ucapan Marta.

"dasar bu Marta, apa-apa di jadikan bahan gosip, pantas saja dia di sebut ratu gosip di kontrakan ini. Astaghfirullah Aladdin...kenapa malah saya yang ngomongin orang."

****

"Dewi, tolong bilang ke mama, aku tidak bisa kalau harus menafkahi keluarga mama, kamu tau kan kebutuhan kita sangat banyak."

mata Bayu menatap Lio dan leo buah hatinya yang sudah tertidur lelap.

"lihat anak-anak kita, lihat baju yang mereka kenakan. Aku tidak bisa membelikan mereka baju yang bagus karena tiap bulan harus mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan orang tuamu."

"iya mas, besok aku akan bicara dengan mama, semoga dia mengerti dan mau."

pria itu langsung membanting tubuhnya di kasur di sebelah anaknya tidur.

walau malam sudah larut, namun Bayu belum bisa memejamkan matanya dengan sempurna, pikirannya sudah kemana-mana.

di pandangnya kedua buah hatinya.

"maafkan papa sayang, belum bisa memberikan yang terbaik untukmu. mulai sekarang papa janji akan membahagiakan mu."

Batin Bayu, tanpa terasa air mata membasahi kedua pipinya.

Tok..tok...tok..

terdengar suara pintu yang di ketuk berulang-ulang.

"siapa dek..?"

"itu mas, ada pak Hadi..itu...anu...pak Hadi." suara Dewi terbata-bata, ia takut bila suaminya marah lagi.

"huff.."

dengan langkah malas Bayu keluar dan menemui pak Hadi.

"maaf pak, saya tidak mau membayar kontrakan bu ayu, dia punya suami minta dengan suaminya, saya hanya menafkahi anak dan istri saya."

sebelum pak Hadi berbicara, Bayu langsung to the poin ke arah masalahnya.

Dia tahu, kalau pagi ini pemilik kontrakan akan meminta uang kontrakan yang di tinggali mertuanya.

"Bu, bagaimana ini..? menantu ibu tidak membayar kontrakan ibu. jadi ibu bayar kontrakan sekarang atau angkat semua barang-barang ibu." pak Hadi yang sudah mulai kesal dengan semua keadaan yang membuatnya marah.

"ehh...tumben bapak kontrakan marah-marah."guman Marta sambil melihat ke arah pak Hadi dan bu ayu.

merasa menjadi pusat perhatian tetangganya membuat ayu tidak mau di pandang sebelah mata.

"pak Hadi tenang saja,saya akan langsung bayar hari ini. tunggu sebentar."

ayu masuk ke dalam kamarnya, di lihatnya ke tiga anaknya yang sedang bermain Hp.

dengan membuang nafas kasar, ayu mengambil uang simpanan.

"awas kamu Bayu, kamu harus mengganti semua ini." batin bu ayu.

"ini uangnya pak, bulan besok biar saya yang minta uang ke anak saya."

pak Hadi mengambil uang itu kemudian pergi menahan kesal dan amarahnya.

"eh...ibu kenapa masih lihat-lihat saya."

"eh..enggak bu, saya tadi keluar karena dengar kegaduhan."

"asal ibu tau ya, saya bukannya tidak mau membayar kontrakan. saya hanya mau menguji menantu saya."

Marta hanya tersenyum kecut mendengar penjelasan dari ayu.

Terpopuler

Comments

Nuhume

Nuhume

Hi aku mampir nih, tetp smngat yaa..

2023-07-08

0

Myumy rev

Myumy rev

Halo kak thor aku titip sendal dulu di sini

2023-07-08

0

Othsha

Othsha

uda mampir, nanti mampir lg ya kak

2023-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 kegaduhan
2 Gosip bu Marta dan bu Yati
3 Dewi
4 Bayu
5 Liburan
6 Liburan 2
7 Amarah mama mertua
8 Tetangga julid
9 Tukang ojek
10 Ulah mertua
11 Pulangnya ayah mertua
12 Perhiasan palsu
13 Diamnya bu ayu
14 Garis dua
15 Rencana bu ayu
16 Belum menyerah
17 Usaha baru
18 Bank keliling
19 Sandiwara
20 Di kejar bank keliling
21 perbuatan salah
22 Bau apa ini?
23 pengintaian
24 Bertemu mantan
25 Rayuan
26 keguguran
27 Diam
28 Bu ayu
29 Kedatangan Anak Big Bos
30 Vidio
31 Villa
32 Juragan Wito
33 Memilih keluarga atau Orang tua
34 Desainer
35 Undangan
36 Sah
37 Drama Irina
38 Hadiah
39 Hadiah- bagian ke 2
40 Aku masih mencintainya
41 Perlawanan
42 perlawanan- bagian ke 2
43 Aksi Dewi
44 Merindukan Seorang Ibu
45 Terbongkar
46 Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47 Toko
48 Bayangan Hitam
49 50 Juta
50 Teror
51 Racun
52 Ternyata pak RT
53 penampakan
54 Villa di sita..?
55 pengakuan mbok nah
56 Nasib malang bu ayu
57 Senjata makan Tuan
58 Siapa pria itu?
59 Rahasia apa yang di simpan Irina?
60 Deden terharu..
61 Menyusun teka-teki milik Irina.
62 sepotong tempe
63 Membuat Tempe
64 Kemana Dewi..?
65 Kesetiaan Deden
66 Mengawasi dari jauh
67 Melahirkan
68 Putra dan Putri.
69 Selamat datang
70 Kertas bermatrai
71 Api
72 Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73 Roda berputar
74 Terbuka
75 Mantan Mertua
76 pesan terakhir.
77 Belum Percaya
78 Selesai
Episodes

Updated 78 Episodes

1
kegaduhan
2
Gosip bu Marta dan bu Yati
3
Dewi
4
Bayu
5
Liburan
6
Liburan 2
7
Amarah mama mertua
8
Tetangga julid
9
Tukang ojek
10
Ulah mertua
11
Pulangnya ayah mertua
12
Perhiasan palsu
13
Diamnya bu ayu
14
Garis dua
15
Rencana bu ayu
16
Belum menyerah
17
Usaha baru
18
Bank keliling
19
Sandiwara
20
Di kejar bank keliling
21
perbuatan salah
22
Bau apa ini?
23
pengintaian
24
Bertemu mantan
25
Rayuan
26
keguguran
27
Diam
28
Bu ayu
29
Kedatangan Anak Big Bos
30
Vidio
31
Villa
32
Juragan Wito
33
Memilih keluarga atau Orang tua
34
Desainer
35
Undangan
36
Sah
37
Drama Irina
38
Hadiah
39
Hadiah- bagian ke 2
40
Aku masih mencintainya
41
Perlawanan
42
perlawanan- bagian ke 2
43
Aksi Dewi
44
Merindukan Seorang Ibu
45
Terbongkar
46
Jangan pisahkan aku dengan Tante Cantik
47
Toko
48
Bayangan Hitam
49
50 Juta
50
Teror
51
Racun
52
Ternyata pak RT
53
penampakan
54
Villa di sita..?
55
pengakuan mbok nah
56
Nasib malang bu ayu
57
Senjata makan Tuan
58
Siapa pria itu?
59
Rahasia apa yang di simpan Irina?
60
Deden terharu..
61
Menyusun teka-teki milik Irina.
62
sepotong tempe
63
Membuat Tempe
64
Kemana Dewi..?
65
Kesetiaan Deden
66
Mengawasi dari jauh
67
Melahirkan
68
Putra dan Putri.
69
Selamat datang
70
Kertas bermatrai
71
Api
72
Siapa sosok Rico sebenarnya..?
73
Roda berputar
74
Terbuka
75
Mantan Mertua
76
pesan terakhir.
77
Belum Percaya
78
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!